Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah penyakit pada gangguan system
kardiovaskuler ini berkat bantuan dan tuntunanTuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini
(penulis)
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................…….
Daftar isi.......................................................................................................... ..
BAB I Pendahuluan....................................................................................... …………..
A. Latar belakang...................................................................................... ………………
B. Rumusan masalah................................................................................. ……………..
C. Tujuan................................................................................................... ………………
BAB II Pembahasan....................................................................................... …………..
A. Pengertian Penyakit Jantung Koroner.................................................. ………………….
B. Etiologi Penyakit Jantung Koroner ................................................... ………………….…
C. Penyebab Penyakit Jantung Koroner.................................................... ………………….
D. Gejala Penyakit Jantung Koroner......................................................... …………………
E. Penanggulangan Penyakit Jantung Koroner......................................... ………………..
F. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner................................................ …………………..
G. Anatomi Jantung ………………………………………………………………………
H. Fisiologi Jantung……………………………………………………………………….
BAB III Penutup............................................................................................ ………….
A. Kesimpulan........................................................................................... …………….
B. Saran..................................................................................................... ……….
Daftar Pustaka……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan kesakitan
pada manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti pengaturan makanan
(diet), menurunkan kolesterol dan perawatan berat badan, diabetes dan hipertensi, penyakit
jantung koroner ini tetap menjadi masalah utama kesehatan. Masalah utama pada penyakit
jantung koroner adalah aterosklerosis koroner. Merupakan penyakit progresif yang terjadi
secara bertahap yaitu penebalan dinding arteri koroner. Aterosklerosis koroner dianggap
sebagai proses pasif karena sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada
dinding arteri.
Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-negara maju dan
dapat juga terjadi di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan duina (WHO) telah
mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan epidemi modern dan
tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan. Diperkirakan bahwa jika insiden PJK mencapai nol
maka dapat meningkatkan harapan hidup 3 sampai 9%.
Gambaran kasus di atas menunjukkan pentingnya penyakit ini yang belum mendapat
perhatian mengenai besarnya resiko seseorang, ketidakmampuan, hilangnya pekerjaan, dan
pada saat masuk rumah sakit. Pada dekade sekarang sejak konferensi klinis terakhir oleh New
York Heart Association atau asosiasi kesehatan New York menyatakan subjek ini, dari
sejumlah loka karya telah mengeluarkan informasi baru yang penting mengenai penyakit ini,
cara pencegahan dan kontrol. Hal ini dinyatakan dalam besarnya perubahan yang jelas secara
klinis dari PJK dan banyaknya faktor yang mungkin relevan, besarnya jumlah pasien yang
ikut, kelompok yang akan termasuk dalam semua kasus PJK yang timbul pada populasi
umum dengan karakteristik jelas.
Penyakit jantung yang dipengaruhi oleh tingginya kadar kolesterol, banyak terjadi pada
individu dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan
makanan yang menjadi faktor penting penentu kadar kolesterol individu. Gaya hidup
masyarakat kerja, dewasa ini lebih cenderung mengejar halhal yang bersifat praktis, termasuk
di dalamnya jenis makanan yang dikonsumsi. Makanan cepat saji (fast food) atau yang juga
dikenal sebagai makanan sampah (junk food) menjadi pilihan bagi individu yang
mengutamakan kecepatan pelayanan karena waktu menjadi sangat berharga di dunia kerja.
Namun di sisi lain, makanan ini sebenarnya tidak memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Kandungan yang tinggi. dalam penelitiannya di Perancis mengatakan, responden
yang makan dua kali sehari di McDonalds, Burger King atau restoran cepat saji lain selama 4
minggu, 2 kali sehari, mengalami peningkatan berat badan hingga 15% dan peningkatan
kadar enzim alanine aminotrasnferase (ALT) hingga 10 kali.
Aktivitas fisik yang sedikit dan makanan cepat saji menjadi bagian dari kehidupan
pekerja kantor dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh beratnya tuntutan pekerjaan sehingga
tidak ada kesempatan untuk berolah raga dan merujuk kepada perilaku hidup yang instan,
misalnya makanan. Gaya hidup yang demikian akan menyebabkan terjadinya penumpukan
karbohidrat dan kolesterol di dalam tubuh, yang kemudian dapat menyebabkan dislipidemia
yang merupakan faktor risiko terjadinya PJK.
Di sisi lain, pekerja kasar umumnya memiliki aktivitas fisik yang berat namun tidak
diimbangi dengan makanan dengan kandungan gizi yang cukup. Keterbatasan ekonomi pada
pekerja kasar membuat mereka jarang memakan makanan hewani seperti daging dan ikan,
makanan cepat saji, atau makananmakanan lain yang cenderung berkolesterol tinggi.
Walaupun demikian, dewasa ini PJK bukan hanya menjadi penyakit bagi golongan ekonomi
menengah ke atas, namun juga sering terjadi pada masyarakat ekonomi bawah.
Diduga hal ini terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
minyak tak jenuh dan trans yang bisa terdapat pada minyak goreng kualitas rendah atau
minyak goreng bekas.
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit jantung koroner
2. Untuk mengetahui Etiologipenyakit jantung koroner
3. Untuk mengetahui penyebab penyakit jantung koroner
4. Untuk mengetahui gejala penyakit jantung koroner
5. Untuk mengetahui penanggulangan penyakit jantung koroner
6. Untuk mengetahui pencegahan penyakit jantung koroner
7. Untuk mengetahui penyakit jantung koroner pada pekerja
8. Untuk mengetahui anatomi jantung
C. Tujuan
Untuk mengetahui penyakit jantung koroner dan dapat mengetahui bagian-bagian dari
jantung
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada
pembuluh koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke jaringan yang
melindungi rongga-rongga jantung.
Penyakit jantung koroner dalam suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan,
penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyakit jantung koroner diakibatkan
oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Penyempitan atau
penyumbutan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai
dengan rasa nyeri.
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada
pembuluh koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke jaringan yang
melindungi rongga-rongga jantung.
jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang ruang terletak rongga
dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri stemum.
2 Infark miokardium
Terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan kemudian tersangkut
di bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang di perdarahi
oleh pembuluh tersebut. Infark miokardium juga dapat terjadi jika lesi trombosit yang
melekat di arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total aliran ke bagian hilir, atau
jika suatu ruang jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak
dapat terpenuhi.
Faktor risiko
Sebagaimana orang berbadan tinggi lebih mudah terantuk ambang pintu daripada
orang pendek, begitupun orang dengan satu atau lebih faktor risiko lebih mudah terkena
serangan jantung , meski kemungkinannya lebih besar.
Faktor risiko untuk penyakit jantung dapat dibagi dalam dua bagian, yang kami
sebut “dapat diubah” dan “yang tak dapat diubah” (lihat tabel hlm.29). Kemungkinan
terkena PJK akan semakin besar jika faktor risikonya lebih banyak.
Tidak semua faktor risiko sama beratnya. Beberapa faktor, seperti merokok, bisa
memiliki efek yang lebih besar untuk menimbulkan PJK. Jadi, misalnya, seorang
perokok dengan tingkat kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi mempunyai risiko
lebih tinggi daripada orang yang tidak mempunyai faktor – faktor tersebut.
Jadi , tingkat kolestrol yang tinggi pada seseorang tanpa faktor risiko lain
berarti bahwa risiko itu akan meningkat hanya sedikit di atas rata-rata. Hal ini
mungkin tak perlu terlalu dikhawatirkan, dokter Anda bisa memberi nasehat yang
diperlukan.
1.Usia dan Gender
Penyakit jantung, sebagaimana penyakit lain, semakin meningkat seiring
pertambahan usia. Di Inggris, misalnya, separuh dari jumlah serangan jantung terjadi
pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan jumlahnya bertambah sesuai rata –
rata pertambahan usia.
Hal yang mencolok pada PJK adalah dibawah usia 55 tahun, jumlah pria yang
terkena PJK lebih banyak daripada wanita. Penyebabnya, sebelum menopause (berhenti
haid pada wanita), sangat jarang wanita yang terkena serangan jantung. Setelah
menopause, jumlah wanita yang terkena PJK meningkat, dan diatas 75 tahun , jumlah
wanita dan pria yang terkena penyakit ini kira – kira sebanding.
Penyebab yang tepat wanita jarang terkena PJK sebelum menopause belum
diketahui secara pasti, namun tampaknya berhubungan dengan hormon yang tidak
produksi lagi setelah haid berhenti. Terapi pengganti hormon (TPH) yang banyak
dilakukan kaum wanita ternyata dapat mencegah terjadinya serangan jantung. Karena
itu, beberapa dokter merekomendasikan TPH ini.
Faktor – Faktor yang menambah risiko terkena PJK
Dapat Diubah Tidak Dapat Diubah
a. Merokok a. Faktor genetika, misalnya
b. Kolesterol tinggi tingkat kolesterol tinggi karena
c. Tekanan darah tinggi keturunan.
d. Diabetes b. Masalah gender: lebih banyak
e. Kegemukan pria terkena PJK daripada wanita
f. Stress c. Usia
g. Kurang berolahraga
2. Riwayat Keluarga
Dokter biasanya akan menanyakan tentang riwayat keluarga Anda jika ada
anggota keluarga dekat(orang tua, kakak, adik, atau anak) terkena PJK. Jika ayah Anda
kena serangan jantung sebelum usia 60 tahun atau ibu terkena sebelum 65 tahun, Anda
berisiko tinggi terkena PJK. Namun, jika orang tua Anda hidup sampai usia ketika
serangan jantung biasanya terjadi, hal ini tidak mengkhawtirkan. Hal sama juga berlaku
untuk kakak dan adik. Walaupun dalam suatu keluarga besar, ternyata ada salah
seorang terkena serangan jantung, mungkin hanya suatu kebetulan saja.
Bagaimana PJk bisa menurun dalam keluarga ? Sebagian jawabnya bergantung
pada gen yang diwarisi dari orang tua yang membuat kita mudah terkena kolestrol
tinggi, tekanan darah tinggi atau diabetes. Selain itu kesamaan gaya hidup keluarga
juga menentukan, misalnya makan makanan yang sama dank jika orang tua merokok,
anak biasanya juga merokok.
Jika keluarga Anda cenderung terkena penyakit jantung, sebaiknya lakukan
pemeriksaan ke dokter untuk memastikan bahwa Anda tidak mengidap kolestrol
tinggi, tekanan darah tinggi, atau gangguan kesehatan lain yang harus segera diobati
untuk menghindari risiko tinggi.
3. Makanan dan Kolesterol
Seperti dikatakan sebelumnya, atheroma adalah penyebab utama penyakit jantung
koroner. Timbunan lemak, khususnya akibat kolesterol yang disebut plak, terbentuk
pada dinding pembuluh nadi. Inilah yang membuatnya makin sempit sehingga
menghambat aliran darah. Jika plak itu pecah , terbentuklah gumpalan darah pada daerah
yang terkena dan menghambat darah ke bagian otot jantung. Inilah yang menyebabkan
serangan jantung. Proses ini umumnya terjadi (dan menimbulkan kerusakan lebih
parah) pada seseorang dengan tingkat kolesterol tinggi dalam darahnya.
Faktor genetik juga berpengaruh pada tingkat kolesterol Anda. Beberapa
keluarga mempunyai gen dengan tingkat lemak tinggi dalam darah. Keadaan ini
disebut hyperlipidemia keluarga, atau disingkat HK. Namun, makanan juga berperan
besar dalam menentukan tingkat kolesterol. Semakin banyak lemak terutama lemak
hewan dan hasil susu yang anda makan, semakin tinggi kolesterol Anda, dan semakin
tinggi pula risiko terkena PJK (lihat diagram dihalman sebelah ). Karena itu, kurangilah
konsumsi lemak hewan dalam makanan Anda (lebih jauh , lht hlm. 84-86).
Studi Framingham
Salah satu riset yang mengaitkan tingginya kolesterol dengan PJK dilakukan
setelah Perang Dunia II di Framingham, sebuah kota kecil dekat Boston, AS. Semua
penduduk diperiksa setiap tahun sekali untuk melihat apakah mereka terkena PJK.
Ternyata ada kaitan yang erat dengan kolesterol tinggi: semakin tinggi kolesterol
darah, semakin tinggi risiko terkena serangan jantung. Studi Framingham ini juga
memperlihatkan kepentingan faktor-faktor risiko lain, seperti merokok, tekanan darah
tinggi , dan diabetes. Berbagai faktor risiko itu telah dapat dipastikan setelah
pengamatan selama hampir 40 tahun, sejak studi itu dimulai. Hingga kini studi itu
masih berlangsung.
4. Merokok
Merokok sigaret berkaitan erat dengan risiko PJK. Zat-zat kimia dalam asap
sigaret terserap ke dalam aliran darah dari paru-paru lalu beredar ke seluruh tubuh ,
dan memengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini sering membuat pembuluh darah
menyempit dan membuat sel-sel darah yang di sebut platelet menjadi lebih lengket,
sehingga mudah membentuk gumpalan.
Risiko para perokok pipa dan cerutu tidak setinggi perokok sigaret, namun masih
berisiko terkena PJK disbanding yang tidak merokok. Jumlah rokok yang diisap juga
berpengaruh ; risikonya meningkat sesuai tingkat konsumsi, yaitu ringan (kurang dari 10
batang sehari) sedang (10-20 batang sehari), dan perokok berat (lebih dari 20 batang
sehari).
Alasan dokter sangat menyarankan untuk berhenti merokok karena inilah faktor
risiko yang dapat anda control sendiri. Lagipula , Anda akan mulai merasakan
manfaatnya saat berhenti. Meskipun risiko terkena PJK tidak serendah orang bukan
perokok, hasilnya akan mendekati sekitar setahun kemudian.
5. Stres
Banyak orang yang pernah mendapat serangan jantung menyatakan bahwa stress
adalah penyebabnya, namun secara ilmiah hal ini sebnenarnya sulit dibuktikan. Ada
beberapa faktor pemicu lain, seperti olahraga secara tiba-tiba dan emosi yang meluap –
luap , dapat mengakibatkan serangan jantung meskipun hal ini jarang terjadi. Percaya atau
tidak, selama masa Perang Dunia II yang banyak menimbulkan stress pada warga sipil
dan militer, jumlah warfa sipil, yang terkena serangan jantung malah menurun.
Jenis kepribadian tertentu diduga berisiko lebih tinggi terhadap serangan jantung.
Teknologi modern memungkinkan orang melakukan sesuatu dalam beberapa jam
dibandingkan masa primitive yang mungkin memerlukan waktu berhari – hari. Stres
karena ingin sesuatu diluar kemampuan, ingin mencapai sesuatu yang tidak realistis,
digolongkan dalam kepribadian tipe A. Orang yang gelisah (biasanya pria), yang sulit
untuk rileks, akan semakin terikat pada pekerjaan yang mengandalkan hubungan pribadi,
dan akhirnya cenderung menghabiskan tenaga. Mereka ini mempunyai risiko dua kali
lipat terkena PJK dibanding dengan orang yang berkepribadian tipe B yang dapat
menahan diri.
PENYAKIT YANG TERKAIT DENGAN PJK
Dua jenis penyakit umum diyakini dapat menimbulkan risiko paling tinggi untuk
PJK adalah tekanan darah tinggi (TDT) dan diabetes.
a. Tekanan darah tinggi
Istilah tekanan darah berarti tekanan dalam pembuluh nadi dari jantung yang
mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh. Tekanan darah tinggi menyebabkan tekanan
pada jantung dan sirkulasi, dan hal ini dapat menimbulkan stroke. Namun, seringkali
tekanan darah tinggi menimbulkan serangan jantung pada orang yang tingkat
kolesterolnya tinggi disbanding stroke. Pengobatan tekanan darah tinggi bisa
mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Tekanan darah biasanya diukur dibagian atas lengan. Pada setiap detak jantung,
tekanan sistolik pada alat pengukur akan naik , lalu jatuh ketitik rendah di antara detak
jantung (tekanan diastolik). Tekanan ini diukur dalam millimeter pada air raksa (mmHg).
Tekanan darah normal orang sehat saat istrahat adalah 120/70. Tekanan 140/90 adalah
ambang batas, sedangkan tekanan 150/100 saat istrahat jelas tinggi.
Tekanan darah tinggi (hipertensi ) ditemukan pada hampir semua bangsa didunia,
khususnya bangsa Afro-Karibia dan warga Amerika berkulit hitam. Di Inggris, hampir
25 persen penduduk berusia diatas 50 tahun mengidap tekanan darah tinggi.
Penyebab tekanan darah tinggi pada kebanyakan orang tidak ketahui. Penyakit ini
terdapat pada kebanyakan anggota keluarga dan penderita penyakit ginjal. Celakanya,
tekanan darah tinggi sering tidak menunjukan gejala. Karena itulah, sebaiknya Anda
melakukan pemeriksaan rutin agar segera mengetahui terkena bila tekanan darah tinggi.
Tekanan tinggi didalam pembuluh nadi akan merusak dindingya dan merangsang
timbulnya atheroma. Jantung juga harus bekerja lebih keras untuk memompa darah
yang bertekanan tinggi tanpa suplei oksigen yang mencukupi. Hal ini meningkatkan
kemungkinan orang terkena angina atau serangan jantung. Tekanan darah tinggi juga
meningkatkan risiko terjadinya stroke akibat kerusakan yang ditimbulkannya pada
pembuluh darah di otak.
b Diabetes
Ini adalah suatu kondisi umum yang menimpa sekitar tiga dari seratus orang di
Inggris. Penyebanya adalah kekurangan atau resistensi terhadap hormone insulin yang
mengontrol penyebaran glukosa ke sel – sel di seluruh tubuh melalui aliran darah.
Diabetes bisa menimpa setiap kelompok usia, termasuk anak –anak. Semakin muda
usia penderita , semakin besar kemungkinannya ia butuh suntikan insulin untuk
mengontrolnya. Banyak juga yang baru mendapatkannya pada usia pertengehan atau
usia lanjut, dan jika hal ini terjadi, ada beberapa gejala yang dapat dikontrol dengan
diet atau tablet. Tujuan pengobatannya adalah mengontrol tingkat glukosa dalam darah
hingga mendekati tingkat yang normal. Namun demikian , meskipun diobati, diabetes
dapat meningkatkan risiko gangguan dalam peredaran darah, termasuk PJK. Bagi wanita,
hal ini sangat penting karena penyakit ini dapat melawan daya perlindungan dari
hormon – hormon wanita, dan hampir sama banyaknya wanita dengan pria penderita
diabetes mengalami PJK.
Kontrol yang baik terhadap diabetes dengan diet, tablet, atau insulin dapat
mengurangi timbulnya masalah pada aliran darah dan jantung. Sebaliknya , jika tidak
terkontrol, diabetes bisa meningkatkan kadar lemak dalam darah, termasuk kolestrol
tinggi, dan seseorang penderita diabetes mungkin perlu minum obat tambahan untuk
mengontrolnya.
D. Gejala Penyakit Jantung Koroner
Meski kebanyakan penderita PJK mempunyai masalah pokok yang sama, yaitu
penyempitan arteri koronia, namun gejala yang timbul tidak sama. Beberapa menderita
angina, ada pula yang terkana serangan jantung. Sebagian kecil mengalami kegagalan jantung
tanpa ada gejala apapun sebelumnya. Semua akibat ini belum diketahui penyebabnya secara
pasti.
1. Nyeri Dada
Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh nyeri dada . banyak orang mengira mudah untuk
mengenali nyeri dada akibat nyeri jantung daripada penyakit lainnya, tetapi sesungguhnya hal
ini sulit, bahkan bagi dokter berpengalaman sekalipun.
a. Angina
Angina pectoris adalah bahasa latin untuk rasa nyeri di dada, stelah melakukan kegiatan fisik,
dan hilang ketika anda beristirahat. Pda PJK, nyeri itu timbul dari urat otot di jantung karena
tidak mendapat oksigen cukup untuk melaksanakan tugasnya. Angina biasanya berlangsung
selama 2-3 menit tidak ebih dari 10 menit. Ini terjadi bila anda berjalan mendaki, melawan
angin kuat, atau bila anda naik tangga. Namun, ini bias juga terjadi setelah melakukan
aktifitas ringan, seperti berpakaian. Biasanya keadaan lebih parah bila cuaca dingin dan bila
kegiatan itu dilakukan setelah makan, misalnya berjalan-jalan setelah makan.
b. Angina tak pasti
Sebenarnya angina dapat diduga sebelumnya, namun bila arteri koronia terus menyempit atau
timbul bekuan darah pada permukaannya, angina dapat berkembang menjadi angina tak pasti.
Anda baru menyadari saat anda hanya mampu berjalan dalam jarak pendek, atau anda merasa
nyeri saat anda melakukan pekerjaan ringan diseputar rumah, atau saat naik tangga. Mungkin
juga anda terbangun dari tidur oleh serangan angina. Perubahan rasa nyeri perlu dilaporkan
kepada dokter agar dapat melakukan tindakan pencegahan karena bias berkembang menjadi
serangan jantung.
c. Serangan jantung
rasa nyerinya sama dengan angina, namun tak hilang bila anda beristirahat, malah tambah
parah. Mereka yang pernah mengalaminya mengatakn bahwa inilah rasa sakit paling buruk
yang pernah mereka rasakan. Orang yang terkena serangan jantung Nampak pucat,
berkeringat, dan tubuhnya terasa dingin. Mereka sering merasa sakit dan mungkin muntah.
Sebagian malah tidak pernah mengalami gejala penyakit jantung sbelumnya karena terjadi
secara tiba-tiba. Namun, banyak penderita merasakan nyeri yang sebentar-sebentar selama
beberapa minggu atau beberapa bulan akibat penyempitan pembuluh darah.
Perbedaan antara angina da serangan jantung adalah, jika angina timbul akibat otot
jantung kekurangan oksigen namun tidak menimbulkan kerusakan, pada serangan jantung
sebagian otot jantung menjadi mati akibat kekurangan oksigen.
Pada kira-kira 20 persen penderita, gejala serangan jantung cukup ringan dan dianggap
sebagai gangguan pencernaan. Hal ini sering terjadi pada orang tua dan para penderita
diabetes, mungkin karena saraf sakit ke jantung tidak begitu peka lagi pada kedua golongan
ini.
Penyebab Lain Nyeri Dada
Kita semua pernah merasakan nyeri dada, seperti rasa nyeri dibagian tubuh lain.
Kemungkinan penyebabnya adalah :
a. Rasa panas dalam perut
Kerongkongan (osefagus) yaitu saluran dari mulut ke perut, letaknya persis dibelakang
jantung dan punya saluran saraf yang sama. Jadi, sakit dikerongkongan mungkin terasa
seperti sakit dibagian jantung. Rasa panas diperut ini bias terjadi setiap saat dan biasanya
disebabkan oleh makanan, dimulai sekitar setengah jam setaah makan, atau jika perut kosong.
Panas diperut ini juga bias timbul malam hari saat berbaring mendatar karena cairan asam
dari perut mengalir kembali ke kerongkongan dan menimbulkan iritasi. Makan lebih baanyak
makanan atau minum susu atau antacid bias mengurangi gejalanya, sedangkan minum panas
serta alcohol bias memperburuk keadaan.
Rasa sakit di perut ini bukan disebabkan oleh latihan fisik. Bila anda merasa nyeri dada
saat berjalan. Bahkan jika anda sampai bersendawa tampaknya gejala ini kemungkinan besar
berasal dari jantung daripada dari perut . periksakan ke dokter.
2. Pleuritis
Infeksi di dada seperti pneumonia (radang paru-paru) biasa menimbulkan nyeri hebat di
dada, yang dinamakan pleuritis (radang selaput dada). Rasa nyeri yang tajam disatu sisi dada
akan semakin parah bila anda batuk atau bernmafas dalam-dalam. Ini berbeda dari rasa sakit
yang kurang tajam dan terus menerus dari jantung yang menyebar tepat kedada.
3. Sakit Otot
Sepanjang punggung dan diantara tulaang rusuk terdapat otot-otot yang berperan
penting dalam pernapasan. Seperti otot lainnya, otot-otot ini bias terserang rematik. Sakitnya
biasanya terbatas di daerah dada tertentu, baik dibagian depan atau belakang. Rasa sakit
semakin terasa saat duduk, atau berbaring dalam posisi tertentu jika membalik. Sakit akibat
rematik ini bias berlangusung beberapa jam sampai beberapa hari dan mungkin hilang sbelum
akan kambuh beberapa minggu kemudian.
4. Debaran Jantung
Palpitasi, debaran jantung keras dan cepat yang teratur ataupun yang tidak teratur bisa
terjadi pada orang sehat. Penyebabnya adalah, stress, merokok, atau terlalu banyak minum
kopi atau teh. Ada juga orang yang mempunyai “sirkuit pendek” elektris pada jantungnya
sehingga membuat jantung berdebar sangat cepat, namun ini jarang terjadi.
Orang deengan PJK juga bisa mendapat masalah dengan debaran jantung, namun
biasanya ini terjadi setelah ada seraangan jantung. Dokter akan memberikan obat untuk
mencoba mengontrolnya. Jila palpirasi menyebabkan anda pingsan, sesak napas atau nyeri
dada, konsultasikan segera ke dokter.
5. Sesak Napas
Banyak penyebab sesak napas, dan yang paling umum diantaranya adalah brinkitis
kronis, emfisema (melebarnya gelembung paru) dan asma. Gagal jantung juga menyebabkan
sesak napas dan bisa menyerang orang pernah terkena serangan jantung. Jika jantung tidak
memompa dengan baik, cairan akan tertimbun dalam jaringan tubuh dan paru-paru, sehingga
mengakibatkan sesak nafas. Anda akan sulit jika berbaring ditempat tidur atau terbangun
waktu malam karena sesak napas. Anda juga bisa terserang batuk dengan dahak mengandung
sedkit busa atau darah.
Jika cairan tertimbun di bagian tubuh, pergelangan kaki membengkak atau perut terasa
sakit karena hati dan usus membengkak. Jika telah jelas bahwa jantung anda tidak beres,
napas yang semakin sesak, atau abtuk yang tak kunjung hilang sangat berbahaya. Kini telah
ada obat-obatan ampuh untuk mengatasi gagal jantung, dan semakin cepat anda di obati akan
semakin baik.
5 .Fibrat
Bagi beberapa orang, khususnya penderita diabetes, masalah lipid mungkin tidak
sebanyak dengan kolesterol serta trigliserid karena mereka bisa menggunakan kelompok obat
lain yang disebut fibrat. Sebagaimana statin, obat-obatan ini hanya sedikit efek sampingnya
dan diminum makan. Dalam minggu-minggu pertama setelah ada keluhan nyeri pada otot,
namun selain itu hampir tidak ada keluhan lain. Fibrat dapat menurunkan tingkat kolesterol
hingga 10-15 persen dan mengurangi resiko terkena PJK.
6.Resin
Resin menurunkan tingkat kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam usus dan
mempengaruhi penyerapannya dalam tubuh. Obat ini berupa bubuk, biasanya dicampurkan
dalam sari buah, diminun satu atau dua kali sehari. Karena tidak diserap oleh tubuh, tidak ada
efek samping bagi jaringan tubuh, namun bisa menyebabkan perut kembung dan sendawa,
atau sembelit pada beberapa orang.
Resin juga dapat mencegah terulangnya serangan jantung, meskipun kurang ampuh
dibandingkan dengan statin dan hanya mengurangi resiko 10-15 persen.
7.Memperbaiki Makanan
Mengubah jenis makanan yang biasa Anda makan tidaklah mudah, namun penting
untuk mengurangi resiko terulangnya serangan jantung. Caranya sangat sederhana.
Makan makanan sehat bukan berarti Anda harus berpantang semua makanan yang
Anda sukai hanya makan sayuran mentah. Kebanyakan orang makan terlalu banyak lemak,
khususnya yang berasal dari hewan atau susu. Menguranginya adalah bonus yang sehat
untuk seluruh keluarga Anda. Kurangilah makan daging, keju keras, mentega, krim, susu full-
cream, dan yoghurt, serta makanan lain yang kaya lemak. Makanlah sedik saja, atau hanya
pada acara khusus.
Selain mengurangi jumlah lemak dalam makanan Anda, gunakan lemak tak jenuh
ganda (polyunsatu-rated fat), biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, atau lemak tak jenuh
tunggal (monounsaturated fat), seperti minyak zaitun. Jika Anda tidak yakin menentukan
minyak yang baik untuk kesehatan, periksalah labelnya atau tanyakan pada ahli gizi karena
berapa jenis minyak tidak baik untuk jantung. Minyak kelapa sama buruknya untuk jantung,
seperti lemak dari hewan.
Mengurangi lemak adalah juga cara yang baik untuk menurunkan berat badan dan
banyak orang merasa bahwa setelah mengubah makanan, gangguan pencernaan mereka akan
berkurang. Bila Anda cemas akan tingkat kolesterol Anda, hindari makanan yang
berkolesterol tinggi, seperti telUR, hati, dan kerang. Namun makanan ini masih lebih baik
daripada makanan yang mengandung lemak hewan. Ingatlah juga banyak makanan yang
diproses dan makanan jadi, seperti pai, biscuit, cake yang banyak mengandung lemak hewan,
demikian juga buger! Mulailah dengan program hidup lebih sehat dan perhatikan label
makanan ditoko yang menginformaikan kandungan lemak.
Perubahan penting lain untukmemulai program diet yang sehat adalah dengan
mengonsumsi sebanyak mungkin buah dan sayuran, paling sedikit lima porsen setiap hari.
Bila anda dapat meningkatkan makanan yang kaya serat, seperti roti gandum, beras
merah, pasta, dan sereal untuk sarapa, terutama havermut, makanan anda sangat baikuntuk
kesehatan dan jantung anda.
Untung lah banyak pabrik makanan mulai menyadari pentingnya makanan sehat
dan banyak buku resep makanan sehat yang dapat membantu. Kendala untuk mengikuti
pola makanan sehat mungkin adalah masalah biaya. Jika demikian, bicarakan hal ini
dengan dokter atau ahli gizi yang akan membantu memecahkan masalah anda.
8. Berhenti Merokok
Manfaat menghentikan kebiasaan merokok sungguh besar dan mulai saat anda
menghentikannya, dan dalam lim tahun ke depan, resiko terulangnya serangan jantung
berkurang hingga setengahnya.
Namun, anda harus berhenti merokok sama sekali. Bila anda hanya mengurangi
jumlahnya atau mengubahnya dari sigaret ke cerutu atau pipa, risikonya hampir tidak
berkurang.
Para dokter menyadari hal ini 30 tahun yang lalu ketika hubungan Antara merokok dan
penyakit jantung mulai diberitakan. Hingga waktu itu, para dokter termasuk perokok paling
berat, kini hanya sedikit saja yang suka merokok.
Banyakorang merasa lebihmudah berhenti merokok di rumah sakit,namun agak sulit
memper tahanya bila anda pulang. Bila anda telah merokok sejak remaja, hal ini bias menjadi
masalah. Inilah kesempatan seluruh keluarga untuk membantu, sebap sulit menghilakan
kebiasaan merokok apa bila anggota keluaga anda merokok. Rumah sakit kini adalah wilayah
‘’dilarang merokok’’ dan begituh lah sehausnya rumah anda.
Bagaimana caranya berhenti merokok? Hal ini berbeda pada setiap orang.ada yang
dengan mudah tiba-tiba berhenti merokok. Anda yang secara perlahan-lahan mulai
menguranginya, hingga perlu waktu beberapa minggu. Masalah sebenarnya adalah
kecanduan pada nikotin sehingga beberapa orang perlu mengunyah permen karet yang
mengandung zat ini. Kadang-kadang berbagi rasa dengan orang lain dapat juga membantu.
Beberapa sebab mengapa orng enggan berhenti merokok-terutama wanita- adalah
karena ada kalanya berat badan akan bertambah setelah berhenti merokok. Belum di ketahui
secara jelas mengapa hal ini bias terjadi. Nafsu maka jelas akan bertambah dan beberapa
orang suka mengudap untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Rata-rata berat badan
memang akan naiksetengah sampai satu kilogram dalam enam bulan pertama setelah berhenti
merokok. Namun, jika anda telah mengubah makanan anda menjadi lebih sehat dan rendah
lemak, biasanya kelebihan berat badan itu akan menurun lagi dalam waktu 6-12 bulan.
9. Mengurangi Stres
Jika anda terkena angina untuk serangan jantung, ini lah kesempatn untuk
mempertimbang kan prioritas dalam hidup anda. Anda mungkin merasa bahwa pekerjaan
selama ini menyita waktu dan energi anda begitu banyak di bandinkan waktu untuk keluerga,
teman-teman, maupun minat andayang lain. Meski belum ada bukti secara ilmiah bahwa
mengubah gaya hidup akan mengurangi risiko, hal ini jelas akan meningkat kan kualitas
hidup anda
F. Faktor-faktor Pencegah
Beberapa faktor yang di yakini dapat melindungi anda terhadap PJK adalah mengurangi
jumlah minuman baralkohol dan melakukan pelatihan fisik secara teratur
a. Alkohol
Banyak di beritakan tentang manfaat alkohol bila di minum dan jumlah cukup , namun
alkohol dalam jumah tinggi yang di minum secara teratur dapat menjadiracun bagi jantung
,otak,dan hati.
Jadi, berapakah ukuran yang cukup? Jumlah yang cukup adalah kira-kira 2-3 unit sehari
bagi pria,dan jumlahnya agak kurang bagi wnita.satu unit adalah ukuran minuman keras,
gelas anggur, atau setengah pint bir atau cider (sari buah apel). Pernah ada anggapan bahwa
anggur merah baik untuk mencegah serangan jantung, namun ternya ta setiap jenis alkohol
punya efek yang sama.
b. Pelatihan Fisik
Pelatihan fisik secara teratur baik bagi anda dan dapat mencegah terjadinya PJK. Banyak
penyelidikan di amerika dan eropa menunjukan bahwa pelatihan secara teratur (20 menit, 2-3
kali seminggu) berhasil menurun kan risiko PJK.
Jika anda pernah terkena serangan jantung, anda akan di ajarkan pelatihan fisik di bagian
rehabilitasi jantung rumah sakit, dan mereka yng terkena PJK jenis apapun di anjurkan
melakukan lebih banyak latihan. Jika anda belum pernah mengikuti pelatihan fisik
sebelumnya dan tidak tahu cara memulainya, mintalah nasihat dokter. Jenis pelatihan yang
anda lakukan mungkin idak begitupenting, asal cukup merangsang jantung dan aliran darah
dengan cukup lakukanlah apa yang paling anda sukai, seperti berjalan, berenang, jogging,
senam lantai atau berdansa. Banyak orang mulai dengan perlahan-lahan dan akahirnya
menambah waktu dan jumlah pelatihan, dalam pelatihan atau senam terpimpin, anda akan
diajarkan cara melakukan pemnasan terlebih dahulu, dan hal ini sebaiknya dilakukan dalam
setiap pelatihan.
Pelatihan untuk “membakar kalori sebanyak-banyaknya” hingga badan Anda terasa sakit
dan pegal sangat tidak dianjurkan. Jika Anda merasa nyeri, pusing, atau sesak napas,
beristrahat dan berhentilah dulu sampai Anda mersa sehat kembali.
c.Kerja sama dengan dokter
Meskipun merokok dan tingkat lipid merupakan faktor utama yang sepenuhnya berada
dalam kontrol Anda , ada hal-hal lain ketika Anda dan Dokter Anda bisa bekrja sama untuk
meminimalkan risiko lebih lanjut. Mereka yang cenderung mudah terkena PJK, seperti para
penderita diabetes dan hipertensi , harus berusaha untuk ttap mengontrol kesehatannya.
d. Hipertensi
Berusahalah untuk minum obat secara teratur meski tidak ada gejala apapun. Periksakan
tekanan darah Anda secara teratur ke dokter.
e. Diabetes
Cobalah mempertahankan berat badan Anda sedekat mungkin dnga yang seharusnya.
Usahakan agar tingkat gula darah Anda normal dengan menjga diet Anda secara ketat dan
minum obat yang diberikan dokter secara teratur. Pelatihan fisik penting karena dapat
menurunkan berat badan dan juga menurunkan kebutuhan insulin Anda.
f. Tingkat Lipid Naik
Usahan untuk tetap menjalankan diet yang ketat dan makanlah obat yang diberikan
dokter secara teratur.
g. Mengatasi Keadaan Darurat
Serangan jantung bisa terjadi di mana saja dan setiap orang harus tahu apa yang perlu
dilakukan untuk menolong orang yang pingsan dan jantungnya berhenti berdenyut. Basic
Life Support (BLS) atau bantuan dasar untuk mempertahankan hidup tidak sulit dipelajari
dan sangat bermanfaat untuk menolang mempertahankan hidup seseorang. Banyak istruktur
bisa didapatkan di berbagai kota, baik yang bekerja secara sukarela maupun dari rumah sakit
terdekat.
Jika Anda atau seseorang secara tiba-tiba merasa nyeri dada yang menjurus ke
serangan jantung, inilah langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Istirahatlah sambil duduk atau berbaring
2. Minumlah obat GTN dan tunggu lima menit
3. Jika rasa nyeri masih sama atau bertambah buruk setelah 5-10 menit, minum dosis kedua
4.Jika tidak berhasil juga, telepon ambulans
5.Kunyah sebutir aspirin (kecuali Anda atau orang itu alergi pada aspirin) karena ini akan
mengencerkan darah dan mencegah pembekuan.
G.ANATOMI JANTUNG
Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan
tangan.Fungs utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi
ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan
atrium dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa.
Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri
dinamakan septum.
Batas-batas jantung:
1. Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior
2. (VCI)
3. Kiri : ujung ventrikel kiri
4. Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri
5. Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis
6. Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang
7. diafragma sampai apeks jantung
8. Superior : apendiks atrium kiri
Darah dipompakan melalui semua ruang jantung dengan bantuan keempat katup yang
mencegah agar darah tidak kembali ke belakang dan menjaga agar darah tersebut mengalir
ketempat yang dituju. Keempat katup ini adalah katup trikuspid yang terletak di antara atrium
kanan dan ventrikel kanan, katup pulmonal, terletak di antara ventrikel kanan dan arteri
pulmonal, katup mitral yang terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri dan katup aorta,
terletak di antara ventrikel kiri dan aorta. Katup mitral memiliki 2 daun (leaflet), yaitu leaflet
anterior dan posterior.
Katup lainnya memiliki tiga daun (leaflet) .Jantung dipersarafi aferen dan eferen yang
keduanya sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf parasimpatis berasal dari saraf vagus
melalui preksus jantung. Serabut post ganglion pendek melewati nodus SA dan AV, serta
hanya sedikit menyebar pada ventrikel. Saraf simpatis berasal dari trunkus toraksik dan
Servikal atas, mensuplai kedua atrium dan ventrikel. Walaupun jantung tidakmempunyai
persarafan somatik, stimulasi aferen vagal dapat mencapai tingkat kesadaran dan dipersepsi
sebagai nyeri.Suplai darah jantung berasal dari arteri koronaria. Arteri koroner kanan berasal
dari sinus aorta anterior, melewati diantara trunkus pulmonalis dan apendiks atrium kanan,
turun ke lekukan A-V kanan sampai mencapai lekukan interventrikuler posterior. Pada 85%
pasien arteri berlanjut sebagai arteri posterior desenden/posterior decendens artery (PDA)
disebut dominan kanan. Arteri koroner kiri berasal dari sinus aorta posterior kiri dan terbagi
menjadi arteri anterior desenden kiri/ left anterior descenden (LAD) interventrikuler dan
sirkumfleks. LAD turun di anterior dan inferior ke apeks jantung. Mayoritas darah vena
terdrainase melalui sinus koronarius ke atrium kanan. Sinus koronarius bermuara ke sinus
venosus sistemik pada atrium kanan, secara morfologi berhubungan dengna atrium kiri,
berjalan dalam celah atrioventrikuler.9
H.Fisiologi Jantung
Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah terkait fungsinya
sebagai pompa darah. Masing-masing terdiri dari satu atrium-ventrikel kiri dan kanan.
Berdasarkan sirkulasi dari kedua bagian pompa jantung tersebut, pompa kanan berfungsi
untuk sirkulasi paru sedangkan bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi
sistemik untuk seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini adalah
suatu proses yang berkesinambungan dan
berkaitan sangat erat untuk asupan oksigen manusia demi kelangsungan hidupnya.
Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari dan ke jantung.
1.Vena cava inferior dan vena cava superior mengumpulkan darah dari sirkulasi vena
(disebut darah biru) dan mengalirkan darah biru tersebut ke jantung sebelah kanan.
2.Darah masuk ke atrium kanan, dan melalui katup trikuspid menuju ventrikel kanan,
kemudian ke paru-paru melalui katup pulmonal.
3.Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida, mengalami oksigenasi di paru-paru,
selanjutnya darah ini menjadi berwarna merah.Darah merah ini kemudian menuju atrium kiri
melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui
katup mitral dan selanjutnya dipompakan ke aorta.
4. Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, dinamakan tekanan darah
sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi maksimal, ventrikel ini mulai mengalami relaksasi
dan darah dari atrium kiri akan mengalir ke ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan segera
turun saat ventrikel terisi darah.
5.Tekanan ini selanjutnya dinamakan tekanan darah diastolik. Kedua atrium berkontraksi
secara
bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung. Gejala
dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara
umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK
terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi),
tingginya kolesterol, gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), diabetes, riwayat PJK
pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit
jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari
fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan kolesterol, melakukan
aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari stress kerja.
Kadar kolesterol yang tinggi lebih dominan terjadi pada pekerja kantoran dibandingkan
dengan pekerja kasar. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol pada pekerja
kantoran dan pekerja kasar. Pada pekerja dengan aktivitas rendah perlu kiranya melakukan
control terhadap kadar kolesterol darah dan menjaga jenis makanan yang dikonsumsi rendah
kolesterol. Berolahraga secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran
darah dan keseimbangan metabolisme.
B. Saran
1. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres.
2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol kolesterol,
kontrol tekanan darah dan gula darah, serta kontrollah kesehatan secara rutin.
3. Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas pembuluh
darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu
stroke.
4. Berolahraga yang teratur, istirahat cukup.
PUSTAKA
Adam Sagan, 2009. Coronary Heart Disease Risk Factors and Cardiovascular Risk in
Physical Workers and Managers.
Anwar, B. 2004. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner.
www.library.usu.ac.id [diakses 18 Mei 2014].
Christian Sandi, Saryono, Dian Ramawati. (2013). Penelitian Tentang Perbedaan Kadar
Kolesterol Darah Pada Pekerja Kantoran dan Pekerja Kasar.
Corwin J. Elizabeth, ( 2009 ), Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3, Penerbit : Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Corwin Elizabeth J. Buku saku patofisiologi : Sistem kardiovaskular. Edisi 1. Jakarta :
EGC, 2009.
Darmojo, dkk, 1993, Pengelolaan Pengajaran Sains, Rineka Cipta, Jakarta.
Davidson Christopher. (2003), Penyakit Jantung Koroner. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & Mengobati
Penyakit Jantung. Jakarta: Pustaka Swara
Hendriantika, H. (2012), Penelitian Tentang Studi Komparatif Aktivitas Fisik dengan Faktor
Resiko Terjadinya Penyakit jantung Koroner.
Hermansyah, Citrakesumasari, Aminuddin. (2009). Aktifitas Fisik dan Kesehatan Mental
Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner.
Hariadi, Ali Arsad Rahim, (2005). Hubungan Obesitas dengan Beberapa Faktor Risiko
Penyakit Jantung Koroner.
Kurniastuti, Y. (2009). Faktor Resiko Penyakit Janting Koroner di Indonesia.
Marianna Virtanen, (2012). Long Working Hours and Coronary Heart Disease: A
Systematic Review and Meta-Analysis.
Marianna Virtanen, (2010). Overtime Work and Incident Coronary Heart Disease:The
Whitehall II Prospective Cohort Study.
Mika Kivimäki, (2013). Associations of job strain and lifestyle risk factors with risk of
coronary artery disease: a meta-analysis of individual participant data.
Tracey C. C. W. Rompas, A. Lucia Panda, Starry H. Rampengan. (2012), Hubungan
Obesitas Umum dan Obesitas Sentral dengan Penyakit Jantung Koroner
Sallim Annisa Yuliana, (2013), Hubungan Olahraga dengan Kejadian Penyakit Jantung
Koroner.
Sivaramakrishna, R., Nancy A., William, A., Gilda, C., dan Kimerly, A. 2000. Powell
American Journal of Roentgenology, 175, 45-51
Sulistiani, W. (2005). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit Jantung.
Universitas Diponegoro.
Kuswadji, S. 2009. Kadar Lemak Darah pada Pekerja Bergilir di Suatu Instalasi
Pengeboran Minyak dan Gas Bumi. www.cerminduniakedokteran.com [diakses 18
Mei 2014].