1. Cuci tangan
Sebelum mulai merawat luka jahitan, Anda harus mencuci tangan terlebih dahulu. Tujuannya
adalah untuk mencegah perpindahan bakteri dari tangan ke luka jahitan yang bisa memicu
terjadinya infeksi. Cuci tangan Anda menggunakan sabun dan air mengalir selama beberapa
menit, lalu keringkan dengan handuk bersih.
2. Lepaskan perban
Lepaskan perban yang membalut luka jahitan Anda secara perlahan-lahan. Agar tidak sakit,
usahakan untuk tidak langsung menarik perban dari kulit. Tarik kulit menjauhi perban dan
biarkan perban terlepas dengan sendirinya.
Membersihkan luka jahitan tidak perlu menggunakan sabun antibakteri. Anda cukup
menggunakan sabun biasa dan air mengalir. Ketika membersihkannya, cukup gosok luka dengan
lembut hingga bersih. Menggosok luka terlalu keras dikhawatirkan dapat membuka jahitannya.
Setelah itu, tepuk-tepuk luka menggunakan handuk bersih hingga kering atau biarkan luka kering
sendiri. Pastikan luka benar-benar kering dan tidak lembap sebelum melanjutkan ke langkah
selanjutnya.
Selanjutnya, segera tutup luka jahitan dengan perban untuk mencegah bakteri dan kuman
menempel pada luka. Pastikan perban menutupi seluruh luka jahitan hingga kurang lebih 1,5 cm
di luar area luka. Setelah itu, tutupi keempat sisi perban dengan plester.
Apabila luka mengeluarkan cairan, seperti nanah atau darah, Anda mungkin membutuhkan
beberapa lapis perban agar cairan tersebut tidak merembes keluar.
Setelah luka telah tertutup, buang semua bekas perban di tempat sampah. Jika perban berdarah,
Anda bisa membungkusnya dengan plastik terlebih dahulu. Setelah itu, jangan lupa cuci tangan
Anda kembali.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam merawat luka jahitan agar proses
pemulihannya berlangsung dengan baik dan cepat, yaitu:
Tidak mengganti perban sebelum 24 jam. Jika luka Anda baru, biarkan perban yang
dipasang dokter hingga 24 jam. Setelah itu, Anda bisa secara teratur membersihkan luka
jahitan sesuai langkah di atas.
Hindari melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perban menjadi basah dan kotor,
misalnya berenang. Jika perban basah, segera ganti dengan perban baru.
Hindarkan luka jahitan dari paparan sinar matahari langsung, sebab paparan sinar
matahari dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang permanen pada luka jahitan
Anda.
Hindari membersihkan luka jahitan dengan hidrogen peroksida, alkohol, atau sabun
antibakteri. Bahan-bahan tersebut dapat memperlambat proses penyembuhan luka jahitan
Anda.
Naskah komunikasi dalam keperawatan medikal bedah
DESKRIPSI
Umur : 20 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SMA
1. Tahap prainteraksi
a. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri
b. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
c. Perawat telah mendapatkan data-data pasien
d. Membuat rencana dengan klien
e.
2. Tahap orientasi
Perawat : “Perkenalkan mbak saya vella febrina efita mahasiswa dari STIKes alifah
padang,kalau saya boleh tau nama mbak siapa? Dan senangnya disebut
apa?”
Klien :”iya sus nama saya silvia syahfitri”
Perawat :”ok mbak, mbaknya lebih suka dipanggil siapa,biar terdengar akrab
gitu?”.
Perawat :” baiklah mbak silvia, bagaimana keadaannya hari ini mbak?, pasca
menjalani luka jahit kemarin?”.
Klien : “ saya hanya mengalami nyeri pada luka jahit kemarin dan sulit bergerak”
Perawa : “ohh itu wajar mbak karna mbak mendapatkan luka jahit yang masih
rentan yang menyebabkan mbak menjadi nyeri dan sedikit susah bergerak” .
Perawat : “oke baiklah mbak,sesuai perjanjian kita kemarin saya akan mengganti perban
luka mbak supaya tidak terjadi infeksi dan supaya mbaknya bisa
beraktivitas kembali,apakah mbak bersedia?”
Perawat :” baiklah mbak,ini tidak akan memakan waktu yang lama kok hanya sekita 15
menitan ya mbak,sebelumnya saya permisi untuk menyiapkan alat dan
bahannya ya mbak?”.
3. Tahap kerja
(dialog)
Perawat : “baiklah mbak, saya akan mulai menggantikan perban luka jahit mbak ya,maaf
ya mbak saya pegang kakinya, nanti kalau misalnya mbak tidak nyaman
mbak bisa melakukannya dengan sendiri atau dibantu dengan keluarganya”.
Klien :”baik sus, berapa kali dalam sehari perbannya diganti sus?”
4. Tahap terminasi
Perawat :”baiklah mbak silvia, perawatan lukanya telah selesai, bagaimana perasaan mbak
sekarang? , apakah sudah lebih nyaman sekarang?”.
Perawat : “baiklah mbak silvia,sekarang mbak bisa isitirahat kembali, saya pamit ya
mbak.nanti kalau ada keluhan atau apa pun mbak dan keluarga bisa
hubungi saya kembali”.
Perawat :”sama-sama mbak silvia, semoga rasa sakitnya terus berkurang ya mbak dan
mbaknya cepat pulih kembali,saya permisi dulu mbak dan terimah kasih”.