Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi Dasar
Dosen Pengampu : Iseu Siti Aisyah., S.P., M.Kes.
oleh :
Silvi Oktaviani Rahayu 204101010
Sari Ulfah Khofifah 204101037
Saela Jauhariatul Khiyaroh 204101060
Putri Regiana Nurjamilah 204101095
Halimatussadiyah Afifah A 204101122
Imelda Saqia Nurjanah 204101124
Puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengaruh
Makanan Instan terhadap Pola Makan dan Kesehatan pada Remaja ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam menyelesaikan makalah ini.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi Dasar yang diampu oleh Ibu Iseu
Siti Aisyah, SP., M.Kes Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan menjadi referensi mengenai upaya pengendalian dan pencegahan gizi
kanker baik bagi para pembaca maupun bagi penulis. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang diawali dengan adanya
tumor yaitu pembengkakan pada tubuh akibat berkembangbiaknya sel-sel yang
bersifat abnormal. Tumor yang bersifat ganas disebut kanker yang tumbuh
menyebar secara tidak terkendali. ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak
normal dan pola hidup yang tidak sehat. (Mangan 2003) Secara nasional
prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013
sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Berdasarkan estimasi
jumlah penderita kanker, Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan
estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 orang (Pusdatin
Kementerian Kesehatan RI 2013). Demikian juga prevalensi pasien kanker di
ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang menunjukkan
angka penderita yang cukup tinggi. Prevalensi pasien kanker tahun 2015 sebesar
2,23% atau sebanyak 515 orang (Catatan Medik, 2015).
Istilah lain dari kanker adalah NEOPLASIA, yaitu 'adanya pertumbuhan
baru'. Neoplasia terjadi apabila sel-sel di dalam jaringan atau organ berkembang
secara tidak terkendali sebagaimana yang seharusnya terjadi pada pertumbuhan
normal. Pada neoplasia yang ganas sel-sel dapat berkembang menyebar ke
jaringan, jaringan di sekitarnya secara langsung atau ke organ lain yang letaknya
berjauhan melalui pembuluh darah ataupun limpa sehingga terjadi penyebaran
sel-sel ganas atau mestatase. Pada neoplasia tidak ganas biasanya menimbulkan
gejala terjadinya pembengkakan dan adanya penekanan terhadap jaringan yang
lain. Selanjutnya beberapa tumor tidak ganas cenderung untuk dapat menjadi
ganas. Neoplasia yang terjadi pada jaringan epitel disebut juga Carsinoma dan
pada jaringan connective disebut Sercoma. Sel-sel abnormal yang berkembang
dalam darah atau sumsum tulang disebut Leukimia. Penyebab terjadinya
Neoplasia secara pasti masih sulit untuk dibuktikan. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara gizi dan kanker.
1
Berdasarkan atas keterkaitannya dengan kanker, gizi dibedakan atas tiga sifat,
yaitu Causing Cancer, Promoting Cancer, dan Protective Cancer. Penelitian
epidemiologi menunjukkan bahwa timbulnya jenis kanker dapat juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi keadaan geografis dan rasial,
berkaitan dengan gaya hidup, serta pola makan yang berbeda. Penelitan
menunjukkan orang Jepang yang tinggal di Amerika lebih banyak mengalami
kanker kolon. Intake zat gizi diketahui merupakan salah satu faktor penting yang
dapat menunjang terjadinya kanker. Masyarakat yang vegetarian mempunyai
risiko terkena kanker lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat
nonvegetarian.
Walaupun tingkat kesembuhan penderita kanker masih sangat rendah,
namun dengan terapi nutrisi yang tepat dan lingkungan yang mendukung
diharapkan dapat menunjang keberhasilan terapi pengobatan penderita kanker.
Nutrisi yang masuk secara seimbang dapat menghambat kemungkinan
terjadinya penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut. Masalah gizi yang
dihadapi penderita kanker pada umumnya adalah sulitnya menerima makanan.
Akibat adanya kanker dalam tubuh dan efek dari terapi pengobatan membuat
penderita kanker mengalami berbagai problem nutrisi, bila tidak segera diatasi
dapat memperburuk kondisi kesehatannya. Dalam tulisan ini akan dibahas lebih
lanjut mengenai efek nutrisi yang dapat menunjang terjadinya kanker, efek
pengobatan kanker terhadap masukan nutrisi, problem nutrisi yang timbul akibat
terapi pengobatan, serta terapi diet yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi
pasien.
Salah satu zat gizi yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kanker
adalah Lemak. Konsumsi lemak yang berlebih dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker. Hal ini disebabkan lemak bersifat Cancer Promoting. Adanya
lemak dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik,zat yang
membentuk terjadinya kanker, berkembang. Beberapa cara zat gizi lemak
menjadi penunjang timbulnya kanker, diantaranya adalah :
Sebagai penyebab : tubuh mengeluarkan hormon tertentu secara
berlebihan, diantaranya sekresi hormon esterogen yang berlebih meriunjang
tumbuhnya kanker payudara.
2
Sebagai penyebab : sekresi cairan empedu yang berlebih menuju usus
yang selanjutnya oleh mikroorganisma di kolon di ubah menjadi zat
karsinogenik.
Asam lemak Poliunsaturated (PUFA) yang mengalami proses
hidrogenasi akan membentuk asam lemak Trans (Trans - fatty acid) yang
cenderung menunjang timbulnya kanker dan merangsang pembentukan
kolesterol.
Konsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan dapat menimbulkan
kanker di daerah kepala dan leher. Konsumsi alkohol berlebihan dapat
menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker hati.
Masalah gizi yang timbul akibat pengobatan bila tidak segera diatasi
dapat menyebabkan keadaan malnutrisi dan memperburuk kondisi penderita
kanker lebih lanjut. Untuk itu penting untuk terus berupaya meningkatkan daya
terima pasien terhadap makanan yang seimbang dengan mengatasi berbagai
masalah gizi yang timbul sesuai dengan kondisi pasien.
Faktor penyebab terjadinya kanker bersifat multifaktor, demikian pula
dengan keberhasilan pengobatan kanker. Adapun hal-hal yang perlu diperhatik
dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan kanker diantaranya adalah :
dukungan nutrisi yang tepat, dukungan dari lingkungan keluarga, orang-orang
terdekat, maupun dari lingkungan tempat tinggal, penanganan psikologis untuk
meningkatkan motivasi dan rasa optimis yang kuat untuk dapat terus berjuang
melawan kanker dan berserah diri pada takdir yang Kuasa. Pengobatan kanker
dengan kemoterapi, efeknya tidak hanya berdampak pada tubuh yang terkena
kanker saja tetapi dapat mempengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan. Sel-
sel tubuh yang semula normal dapat menjadi rusak. Apabila kerusakan telah
mencapai saluran gastrointestinal maka akan terjadi diare, konstipasi, dan
malabsorbsi. Meskipun demikian efek pada saluran gastrointestinal ini hanya
berlangsung sementara. Setelah beberapa hari akan tumbuh sel-sel baru dan
selanjutnya fungsi saluran gastrointestinalpun dapat normal kembali.
Gangguan lain yang dapat timbul adalah ganguan indra perasa, nausea,
vomiting, water retention, clan pembengkakan (Foltz et al, 1987). Setelah ,
kemoterapi selesai maka gangguan tersebut akan hilang dan status gizi dapat
3
menjadi lebih baik. Steroid yang digunakan saat kemoterapi memerlukan
pembatasan dalam intake natrium dan karbohidrat karena adanya penimbunan
cairan dan meningkatnya kadar glukosa serum. Efek samping yang terjadi
selama kemoterapi ini membuat pasien kanker sulit untuk mengkonsumi zat gizi
secara optimal. Dengan demikian perlu penanganan lebih lanjut pada pasien
kemoterapi ini agar pasien dapat memperbaiki status gizinya secara optimal.
Pengobatan kanker dengan operasi dilakukan untuk rnenghilangkan
tumor atau meringankan gangguan yang menyertainya. Masalah gizi yang
mungkin timbul bergantung dari bagian tubuh mana yang dioperasi dan prosedur
operasi pengangkatan tumor yang dilakukan. Agar dapat memenuhi kebutuhan
gizi secara optimal maka diet yang diberikan harus selalu dimodifikasi sesuai
dengan kondisi dan kemampuan pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kanker?
2. Bagaimana etiologi atau penyebab kanker?
3. Bagaimana diagnosis dari kanker?
4. Bagaimana akibat yang ditimbulkan kanker?
5. Bagaimana pencegahan dan pengendalian kanker?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kanker
2. Mengetahui etiologi atau penyebab kanker
3. Mengetahui diagnosis dari kanker
4. Mengetahui akibat yang ditimbulkan kanker
5. Mengetahui cara-cara pencegahan dan pengendalian kanker
D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat sebagai salah satu
referensi dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian kanker.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kanker
Gizi adalah proses mahluk hidup menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan. Proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
agar dapat menghasilkan berbagai aktivitas penting dalam tubuh. Bahan-bahan
dari lingkungan hidup tersebut dikenal dengan istilah unsur gizi.
B. Epidemiologi Kanker
Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa timbulnya jenis kanker
dapat juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi keadaan geografis
dan rasial, berkaitan dengan gaya hidup, serta pola makan yang berbeda.
Penelitan menunjukkan orang Jepang yang tinggal di Amerika lebih banyak
mengalami kanker kolon. Intake zat gizi diketahui merupakan salah satu faktor
penting yang dapat menunjang terjadinya kanker. Masyarakat yang vegetarian
mempunyai risiko terkena kanker lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat
non vegetarian.
5
di semua dunia. Kasus dan kematian karena kanker sampai tahun 2018 sejumlah
18,1 juta kasus dan 9,enam juta kematian pada tahun 2018, kematian kanker
diprediksi terus akan bertambah sampai lebih dari 13,1 juta di tahun 2030 data
itu didapat dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) yang di-launching oleh
WHO. Data hasil Riskesdas tahun 2013 dan tahun 2018 memperlihatkan ada
kenaikan kebiasaan kanker di Indonesia dari 1,4‰ jadi 1,49‰. Propinsi
Gorontalo mempunyai kenaikan paling tinggi dari 0,2‰ pada Riskesdas 2013
jadi 2,44‰ pada Riskesdas 2018. Kenaikan berarti terjadi di Propinsi Sulawesi
tengah, dan Wilayah Spesial Yogyakarta.
C. Penyebab Kanker
Salah satu zat gizi yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kanker
adalah Lemak. Konsumsi lemak yang berlebih dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker. Hal ini disebabkan lemak bersifat Cancer Promoting. Adanya
lemak dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik, zat yang
membentuk terjadinya kanker, berkembang. Beberapa cara zat gizi lemak
menjadi penunjang timbulnya kanker, diantaranya adalah :
6
2. Sebagai penyebab: sekresi cairan empedu yang
berlebih menuju usus yang selanjutnya oleh mikroorganisma di kolon di
ubah menjadi zat karsinogenik.
Asam lemak Poliunsaturated (PUFA) yang mengalami proses
hidrogenasi akan membentuk asam lemak Trans (Trans - fatty acid) yang
cenderung menunjang timbulnya kanker dan merangsang pembentukan
kolesterol. Konsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan dapat
menimbulkan kanker di daerah kepala dan leher. Konsumsi alkohol berlebihan
dapat menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker hati.
Masalah gizi yang timbul akibat pengobatan bila tidak segera diatasi
dapat menyebabkan keadaan malnutrisi dan memperburuk kondisi penderita
kanker lebih lanjut. Untuk itu penting untuk terus berupaya meningkatkan daya
terima pasien terhadap makanan yang seimbang dengan mengatasi berbagai
masalah gizi yang timbul sesuai dengan kondisi pasien.
D. Diagnosis Kanker
Diagnosis kanker dilakukan secara fisik secara menyeluruh termasuk
pemeriksaan tanda-tanda vital, lalu dilakukan sejumlah tes penunjang seperti :
1. Tes Labolatorium, seperti tes pemeriksaan darah dan urine. Dilakukan untuk
memeriksa kelainan yang ada didalam tubuh. Dokter juga biasanya
melakukan pemeriksaan tumor marker untuk mendeteksi kanker.
7
2. Tes Pencitraan, seperti tes pemeriksaan Rotngen, USD, CT scan, MRI, atau
PET scan. Untuk melihat kondisi organ yang bersamalah.
3. Biopsi, biopsi adalah pemeriksaan paling akurat untuk menentukan apakah
seseorang benar terkena kanker atau tidak. Pemeriksaan ini dengan
melakukan pengambilan sample jaringan tubuh penderita kanker yang
diduga mengalami kanker.
E. Akibat Kanker
Kanker sering mengakibatkan kematian karena umumnya penyakit ini
tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi
dan diobati setelah mencapai stadium lanjut.
2. Demam
Orang penderita kanker akan mudah atau sering mengalami demam.
Umumnya terjadi pada malam hari dan dengan suhu tubuh 38C. Kondisi ini
biasanya pertanda bahwa kanker telah menyebar ke seluruh tubuh atau sedang
dalam stadium lanjut.
8
F. Pencegahan Kanker
Untuk mencegah kanker, diperlukan pengetahuan mengenai apa saja
penyebab kanker sehingga kita bisa menghindari atau menangkal kemungkinan
timbulnya akar-akar kanker tersebut. Berikut ini sepuluh tips jitu untuk
mencegah kanker :
3. Menjauhi alkohol
Sejak lama alkohol sudah sering disebut sebagai penyebab kanker. Untuk
mencegah kanker, menghindari konsumsi alkohol merupakan langkah yang
tepat.
5. Menghindari rokok
9
Seperti alkohol, rokok juga menjadi sumber penyebab berbagai penyakit
tak terkecuali untuk penyakit kanker. Meninggalkan kebiasaan merokok atau
berupaya menjauh dari orang yang sedang merokok adalah upaya baik untuk
mencegah kanker.
8. Rutin olahraga
Berolahraga merupakan cara yang baik untuk mencegah kanker. Sebab
saat berolahraga, lemak dalam tubuh akan terbakar dan mempercepat
metabolisme. Hal itu akan mencegah terjadinya kanker. Tidak harus berupa
olahraga berat. Olahraga ringan seperti jalan sehat atau lari pagi bisa membantu
mencegah kanker.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang diawali dengan adanya
tumor yaitu pembengkakan pada tubuh akibat berkembangbiaknya sel-sel yang
bersifat abnormal. Tumor yang bersifat ganas disebut kanker yang tumbuh
menyebar secara tidak terkendali. ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak
normal dan pola hidup yang tidak sehat.
Salah satu zat gizi yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kanker
adalah Lemak. Konsumsi lemak yang berlebih dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker. Hal ini disebabkan lemak bersifat Cancer Promoting. Adanya
lemak dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik, zat yang
membentuk terjadinya kanker, berkembang. Beberapa cara zat gizi lemak
menjadi penunjang timbulnya kanker, diaritaranya adalah :
Sebagai penyebab : sekresi cairan empedu yang berlebih menuju usus yang
selanjutnya oleh mikroorganisma di kolon di ubah menjadi zat karsinogenik.
11
dan diobati setelah mencapai stadium lanjut. Akibatnya bisa menyebabkan
Kelelahan secara terus menerus,demam dan penurunan berat badan signifikan.
B. Saran
Saran bagi penderita kanker yaitu dengan cara menjaga asupan nutrisi
dengan mengonsumsi makanan berbentuk cair. Itu dilakukan jika memang
kesulitan untuk mengonsumsi nutrisi padat bisa diganti dengan nutrisi cair
sebagai pelengkap maupun pengganti sebelum, selama, maupun sesudah
menjalani terapi. Nutrican juga bisa digunakan sebagai pelengkap maupun
pengganti sebelum, selama, serta sesudah menjalani terapi bagi pejuang kanker.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ririn hariani. (2020). Kanker : Nutrisi pada Pasien Kanker. (online). Tersedia:
https://dharmais.co.id/news/285/Kanker-:-Nutrisi-pada-Pasien-Kanker diakses pada 26
Oktober 2021
13