Anda di halaman 1dari 13

KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN KANKER PARU

DISUSUN OLEH:

Hartanto

120100114

Chandra Wirawan

120100097

Rahmi Permata Sury Lubis

120100061

Yuri Shabrina Susani

120100355

Chindy Tania

120100381

PEMBIMBING:
Prof. DR. dr. Harun Al Rasyid Damanik, Sp.PD., Sp.GK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

LEMBAR PENGESAHAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN KANKER PARU

Hartanto

120100114

Chandra Wirawan

120100097

Rahmi Permata Sury Lubis

120100061

Yuri Shabrina Susani

120100355

Chindy Tania

120100381

PEMBIMBING:

Prof. DR. dr. Harun Al Rasyid Damanik, Sp.PD., Sp.GK


NIP. 195011051979031004

Penilaian Makalah
Struktur

Penilaian topik pembahasan

Kedalaman isi

NILAI TOTAL

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
paper yang berjudul Kebutuhan Nutrisi Pada Pasien Kanker Paru. Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik di
Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
Prof. DR. dr. Harun Al Rasyid Damanik, Sp.PD., Sp.GK atas bimbingan yang
bermanfaat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua terutama untuk pengambangan ilmu kedokteran.

Medan, Juli 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................................ 2
1.3. Manfaat .......................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................ 3


2.1. Gambaran Umum Kanker Paru ....................................................... 3
2.2. Masalah Gizi pada Penyakit Kanker ............................................... 3
2.3. Tujuan Diet .................................................................................... 4
2.4. Syarat Diet ..................................................................................... 4
2.5. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian .................................................. 6
2.6. Pedoman Untuk Mengatasi Masalah Makan ................................... 6

BAB 3 KESIMPULAN ................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia.
Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru,
hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian
akibat kanker tiap tahunnya.1
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar
paru (metastasis tumor di paru). 2 Menurut data dari GLOBOCAN tahun 2012
diketahui bahwa di dunia kanker paru merupakan jenis kanker dengan kasus baru
tertinggi sebesar 34,2%, serta penyebab utama kematian akibat kanker sebesar
30% pada laki-laki. Pada perempuan, kanker paru juga memiliki persentase kasus
baru cukup tinggi sebesar 13,6% dan kematian akibat kanker paru sebesar 11,1%.
Estimasi yang dilakukan di RS Kanker Dharmais tahun 2010 sampai 2013
menunjukkan bahwa kanker paru merupakan urutan ketiga dari penyakit kanker
lainnya yang jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker terus
meningkat.1
Masalah gizi yang dihadapi penderita kanker pada umumnya adalah sulitnya
menerima makanan. Akibat adanya kanker dalam tubuh dan efek dari terapi
pengobatan membuat penderita kanker mengalami berbagai problem nutrisi yang
bila tidak segera diatasi dapat memperburuk kondisi kesehatannya. Nutrisi yang
masuk secara seimbang dapat menghambat kemungkinan terjadinya penurunan
berat badan dan infeksi lebih lanjut. Walaupun tingkat kesembuhan penderita
kanker masih sangat rendah, namun dengan terapi nutrisi yang tepat dan
lingkungan yang mendukung diharapkan dapat menunjang keberhasilan terapi
pengobatan penderita kanker.3

1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menerangkan tentang kebutuhan
nutrisi pada pasien kanker paru. Penyusunan makalah ini sekaligus dilakukan
untuk memenuhi persyaratan kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.3. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat membantudalam pembelajaran mengenai
kebutuhan nutrisi pada pasien kanker paru dengan lebih lanjut dan mendalam.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Kanker Paru


Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak
dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini merusak jaringan tubuh
sehingga mengganggu fungsi organ yang terkena. Kanker disebut juga Neoplasma
Maligna. Neoplasma adalah massa jaringan yang dibentuk oleh sel-sel kanker,
sedangkan Maligna berarti ganas.4
Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti, tapi sering dikaitkan dengan
faktor lingkungan (polusi, bahan kimia, dan virus) dan makanan yang
mengandung zat karsinogen. Karsinogenesis atau perkembangan kanker terjadi
dalam dua tahap, yaitu tahap inisiasi dan promosi. Inisiasi adalah awal terjadinya
perubahan sel yang disebabkan oleh interaksi bahan bahan kimia, radiasi, dan
virus dengan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dalam sel. Perubahan ini terjadi
dengan cepat, tetapi sel yang berubah ini tidak aktif selama waktu yang tidak
dapat ditentukan, sehingga pada tahap ini tidak dapat dirasakan oleh pasien. Tahap
berikutnya dalah tahap promosi, yaitu aktifnya sel-sel kanker yang menjadi
matang, berkembang, dan kemudian menyebar dengan cepat. Tahap inisiasi
hingga manifestasi klinis dapat terjadi dalam waktu 5-20 tahun.
Walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti, tetapi gizi diduga
mengubah proses karsinogenesis, termasuk metabolisme karsinogen, pertahanan
sel, differensiasi sel, dan pertumbuhan tumor. Sebaliknya, keadaan gizi pasie
dipengaruhi oleh pertumbuhan tumor dan pengobatan medis yang diberikan,
seperti pembelahan, radiasi, kemoterapi, dan transplantasi. Oleh sebab itu
diperlukan pengertian tentang jalannya penyakit dalam memberikan terapi diet.

2.2. Masalah Gizi pada Penyakit Kanker


Gangguan gizi yang dapat timbul pada pasien penyakit kanker disebabkan
oleh kurangnya asupan makanan, tindakan medik, efek psikologik, dan pengaruh
keganasan sel kanker. Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan achexia
yang manifestasinya secara klinis adalah anoreksia, penurunan berat badan,
gangguan reflex, lemas, anemia, kurang energi protein, dan keadaan deplesi
secara keseluruhan.
Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit
kanker adalah:
1. Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost
response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra
pengecap (lidah).
2. Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena:
i. Gangguan pada saluran cerna dapat berupa kesulitan mengunyah ,
menelan dan penyumbatan.
ii. Gangguan absorbsi zat gizi
iii. Kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntah dan diare
3. Perubahan metabolism protein, karbohidrat dan lemak
4. Peningkatan pengeluaran energi

2.3. Tujuan Diet


Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dengan cara:
1. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit
serta daya terima pasien.
2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
3. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya

2.4. Syarat Diet


Syarat syarat diet penyakit kanker adalah:
1. Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kgbb untuk anak laki-laki dan 32 kkal/kgbb
untuk perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang ,
maka kebutuhan energi menjadi 40 kkal/kgbb untuk anak laki-laki dan 36
kkal/kgbb untuk perempuan.
2. Protein tinggi yaitu 1-1.5 g/kgbb

Berat Badan (pounds)

Kebutuhan Kalori

Kebutuhan Protein

(cal/d)

(gm/day)

110

1500 1750

60 75

130

1750 2060

70 90

150

2050 2375

80 100

170

2300 2670

90 115

190

2575 3010

100 130

210

2850 3325

115 140

3. Lemak sedang yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.


4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Kebutuhan cairan dipenuhi sesuai dengan tabel berikut ini.

Berat Badan (pounds)

Kebutuhan Cairan
Fluid ounces/day

Cups/day

110

50

130

65

150

75

170

85

10

190

95

11

210

105

13

6. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A,B kompleks, C, dan E.


Bila perlu ditambah dengan menggunakan suplemen.
7. Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal
8. Bila imunitas menurun (leukosit < 10 ul) atau pasien akan menjalani
kemoterapi agresif, pasien harus mendapatkan makanan steril.
9. Porsi makan kecil dan sering diberikan.

2.5. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


Jenis diet untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan
pasien, perkembangan penyakit dan kemampuan untuk menerima makanannya.
Oleh sebab itu, diet hendaknya disusun secara individual. Jenis makanan dan diet
yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap,
rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat badan, dan akibat pengobatan. Sesuai
dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan secara oral, parenteral, maupun
enteral. Makanan dapat diberikan dalam bentuk makanan padat, makanan cair dan
kombinasinya. Untuk makanan padat dapat berbentuk makanan biasa, makanan
lunak dan makanan lumar.

2.6. Pedoman Untuk Mengatasi Masalah Makan


1. Bila pasien menderita anoreksia
a. Dianjurkan makan makanan yang disukai atau dapat diterima walaupun
tidak lapar.
b. Hindari minum sebelum makan.
c. Tekankan bahwa makan adalah bagian penting dalam program
pengobatan.
d. Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita.
2. Bila ada perubahan pengecapan
a. Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin.
b. Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa.
c. Minuman diberikan dalam bentuk segar seperti sari buah atau jus.

3. Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan


a. Minum dengan menggunakan sedotan.
b. Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin..
c. Bentuk makanan disaring atau dalam bentuk cair.
d. Hindari makanan terlalu asam atau asin.
4. Bila mulut kering
a. Makanan atau minuman diberikan dalam suhu dingin.
b. Bentuk makanan cair.
c. Kunyah permen karet atau hard candy.
5. Bila mual dan muntah
a. Beri makanan kering.
b. Hindari makanan yang berbau merangsang.
c. Hindari makanan lemak tinggi.
d. Makan dan minum perlahan-lahan.
e. Hindari makanan atau minuman terlalu manis.
f. Batasi cairan pada saat makan.
g. Tidak tiduran setelah makan.

BAB 3
KESIMPULAN

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia.


Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru
dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan
yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor
di paru).
Menurut data dari GLOBOCAN tahun 2012 diketahui bahwa di dunia kanker
paru merupakan jenis kanker dengan kasus baru tertinggi sebesar 34,2%, serta
penyebab utama kematian akibat kanker sebesar 30% pada laki-laki. Pada
perempuan, kanker paru juga memiliki persentase kasus baru cukup tinggi sebesar
13,6% dan kematian akibat kanker paru sebesar 11,1%.
Masalah gizi yang dihadapi penderita kanker pada umumnya adalah sulitnya
menerima makanan. Nutrisi yang masuk secara seimbang dapat menghambat
kemungkinan terjadinya penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut.
Walaupun tingkat kesembuhan penderita kanker masih sangat rendah, namun
dengan terapi nutrisi yang tepat dan lingkungan yang mendukung diharapkan
dapat menunjang keberhasilan terapi pengobatan penderita kanker.
Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit
kanker antara lain seperti kurang nafsu makan, gangguan asupan makanan dan
gangguan gizi karena kesulitan mengunyah, menelan dan penyumbatan, gangguan
absorbsi zat gizi, serta kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah dan diare.
Faktor lainnya dapat berupa perubahan metabolism protein, karbohidrat dan
lemak, dan peningkatan pengeluaran energy.
Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dengan syarat tertentu. Namun dalam penentuan jenis diet
untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien,
perkembangan penyakit dan kemampuan untuk menerima makanannya. Oleh
sebab itu, diet hendaknya disusun secara individual.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Kanker. Jakarta: Kementrian


Kesehatan RI; 2015.
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Kanker Paru: Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia;
2003.
3. Nunik Kusumawardani. Penanganan Nutrisi Pada Penderita Penyakit
Kanker. Media Litbangkes. 1996 6 (04):10-15.
4. Almatsier, S. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2006.
5. Levin, R.M., Nutrition for the Person with Cancer During Treatment:
Nutrition in the Patient with Lung Cancer. 2014: 108-122. Available from:
http://lungcancercap.org/wp-content/uploads/2014/10/Chapter_8_2014.pdf
[Accessed 13 July 2016].

Anda mungkin juga menyukai