Disusun oleh :
Kelompok 7
TINGKAT 1B
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur milik Allah SWT. Hanya karena izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Farmakologi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, dan dalam pembuatannya
dilancarkan tanpa ada hambatan apapun. Namun terlepas dari semua itu, kami juga
menyadari mungkin masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi
pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1Kesimpulan ................................................................................. 3
3.2 Saran............................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan suppositoria.
2 Untuk mengetahui contoh obat yang berbentuk suppositoria.
3 Untuk mengetahui contoh suppositoria yang berefek sistemik.
4 Untuk mengetahui Mana diantara suppositoria sistemik dan injeksi yang memiliki
efek kerja lebih cepat.
5 Untuk mengetahui perbedaan obat bentuk suppositoria dewasa dan anak-anak.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau
rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan peengobatan ini
disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat,
menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar.
Deskripsi
Kontra Indikasi : Ada proses TB atau sifilis pada area yang akan dionati. Penyakit virus
(vaksinia, cacar air).
Perhatian : HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hamil, laktasi , kontak dengan mata.
Segmentasi : Red
5
- PRORIS SUPPOSITORIA 125 MG
Proris adalah obat untuk menurunkan demam anak, meringankan nyeri. Obat
ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter. Proris mengandung
zat aktif ibuprofen.
INDIKASI OBAT
Menurunkan demam pada anak-anak.
Meringankan nyeri pada penyakit gigi atau pencabut gigi.
Meringankan nyeri setelah operasi.
Sakit kepala.
Gejala ringan sampai sedang pada penyakit rematik tulang sendi dan non
sendi.
Terkilir.
KOMPOSISI OBAT
Tiap suppositoria: Ibuprofen 125 mg.
DOSIS OBAT
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa: 2 suppositoria sebanyak 3-4 kali/hari
Anak-anak:
3-7 tahun: 1 suppositoria sebanyak 3-4 kali/hari
8-12 tahun: 2 suppositoria sebanyak 3-4 kali/hari
ATURAN PAKAI
Dimasukkan kedalam anus
KONTRAINDIKASI
Penderita tukak lambung dan tukak usus dua belas jari yang berat dan aktif.
Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap ibuprofen.
Penderita dimana menggunakan asetosal atau obat antiinflamasi non steroid lainnya
akan timbul gejala asma, radang selaput lendir hidung (rhinitis), gatal-gatal, biduran.
6
Kerugian
7
digunakan sediaan ditempatkan dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian
tempatkan pada air mengalir sebelum kemasan dibuka. Setelah penggunaan
suppositoria, tangan penderita dicuci bersih.
Kemasan
Dus, 10 Suppositoria @ 2 g
Kontra Indikasi
Anak-anak
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati efek samping sistemik; mengandung
Hexachlorophene dan dipakai pada jaringan mukosa tidak utuh. Kategori Kehamilan :
C
Segmentasi
Red
Manufaktur
Generic Manufacturer
8
- Jika membuang obat yang diresepkan dokter, coret semua informasi yang ada di label
botol atau plastik obat.
- Hapus informasi dari label resep obat untuk membantu menjaga privasi dan
melindungi informasi tentang kesehatan pribadi Anda.
2.7 Cara Membuang Kemasan Obat Supositoria Yang Sudah Digunakan Isinya
- Hilangkan semua informasi yang ada pada obat yang akan dibuang dan keluarkan
obat dari bungkusnya. Hal ini berfungsi untuk melindungi identitas dan privasi
mengenai keadaan kesehatan kita. Selain itu, juga berguna untuk menghindari obat
dijual kembali oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab setelah obat
dikumpulkan oleh pemulung.
- Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul, hancurkan obat, dan campur dengan air,
tanah, atau bahan lain yang tidak diinginkan, kemudian taruh ke dalam wadah atau
plastik tertutup. Hal ini untuk mencegah obat diambil kembali oleh pemulung.
- Untuk obat berbentuk sirup, dapat dibuang dengan cara dituang langsung ke dalam
saluran pembuangan air. Akan tetapi, untuk sirup antibiotik, anti jamur, dan antivirus,
sebaiknya dibiarkan tetap berada dalam kemasan aslinya, dengan dicampur bersama
air, tanah, atau bahan lain yang tidak diinginkan, kemudian ditutup rapat. Ini untuk
mencegah terjadinya resistensi penyakit yang ada di alam.
- Buang ke tempat sampah. Memiliki persediaan obat di rumah merupakan tindakan
yang baik sebagai persiapan untuk
9
BAB III
10
BAB IV
PEMBAHASAN
- supositoria nutritive
11
suposutaria nutritive digunakan pada penyakit tertentu dimana saluran cerna tidak dapat
menyerap makanan. Hanya dapat diberikan makanan yang langsung diserap (misalnya
pepton), karena rectum tidak dapat mencerna. Selain melalui supositoria dapat juga diberikan
melalui lavement .
mengandung zat aktif yamg harus diserap, mempunyai efek sistemik dan bukan efek
setempat.
Contoh : aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat
untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgesik antipiretik dll.
Kecepatan aksinya dipengaruhi banyak faktor, terutama bentuk sediaan. Sirup paling cepat
karena tidak butuh waktu untuk disolusi atau memecah partikel, sedangkan yang paling lama
adalah tablet salut selaput (film coated) yang didesain agar tidak pecah di lambung.
Tablet hisap (sublingual) sebenarnya memberikan efek paling cepat, namun secara teknis
tidak bisa dibandingkan dengan obat-obat oral lainnya. Penyerapan zat aktif pada tablet hisap
tidak terjadi di saluran pencernaan melainkan di bawah lidah dan rongga mulut.
Kecepatan obat suntik dalam memberikan efek berbeda-beda tergantung jenis injeksi atau
penyuntikan. Injeksi intravena memberikan efek paling cepat karena langsung disuntikkan ke
pembuluh darah, sementara injeksi subkutan (di bawah kulit) dan intramuskular (di jaringan
otot) efeknya lebih lambat.
Pemberian obat suntik hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis, kecuali pada kondisi tertentu
misalnya pasien diabetes tipe-1 yang sewaktu-waktu harus menyuntikkan insulin sendiri.
Jenis obat suntik lain seperti pereda nyeri, antibiotik dan vitamin tidak boleh disuntikkan
sendiri.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rektum merupakan cara memberikan obat dengan memasukan obat melalui anus atau
rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan pengobatan ini
disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapakan efek terapi obat,
menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar.
3.2 Saran
Dapat mengetahui dan dapat meningkatkan wawasan tentang pemberian obat melalui
rektum/ anus.
13
Daftar pustaka
https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-
b&biw=1366&bih=659&sxsrf=ALeKk00ETel99PF4z9CyScMfjILn5-LfFw
%3A1591163212183&ei=TDnXXsHWCoqy9QOn5ofQBA&q=cara+membuang+obat+s
upositoria&oq=cara+membuang+obat+supo&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQARgAMggIIRA
WEB0QHjoHCCMQ6gIQJzoECCMQJzoECAAQQzoFCAAQgwE6AggAOgYIABAK
EEM6BggAEBYQHjoECAAQDToGCAAQDRAeOggIABAIEA0QHlC7E1jfUmD_cG
gDcAB4AIAB3AaIAaw8kgENMC43LjUuNC4yLjEuM5gBAKABAaoBB2d3cy13aXq
wAQo&sclient=psy-ab
https://www.alodokter.com/dulcolax
https://www.sehatq.com/obat/proris-suppositoria-125-mg
https://www.alodokter.com/ternyata-membuang-obat-kadaluarsa-ada-aturannya
14