Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FARMAKOLOGI

PEMBERIAN OBAT INTRACUTAN DAN SUBCUTAN

Dosen Pembimbing:

Ns. Sunarsih, S.kep., MM

Disusun oleh:

Safira Widyatami
(1914401042)

DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Pemberian Obat Subcutan dan Intracutan”. Tak lupa ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing saya Ibu Ns. Sunarsih, S.Kep., MM. yang telah menjadi dosen
pembimbing saya di mata kuliah Keperawatan Dasar. Penulis tentu menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.

Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca juga dari dosen
pembimbing untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Bandar Lampung, 4 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1. Latar Belakang......................................................................................................................4

1.2. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4

1.3. Manfaat Penulisan................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4

2.1. Pemberian Obat Oral dan Sublingual...................................................................................5

2.2. Pemberian Obat Topikal.......................................................................................................5

2.3. Pemberian Obat Rektal/Supositoria......................................................................................5

2.4. Pemberian Obat Intracutan...................................................................................................6

2.5. Pemberian Obat Subcutan.....................................................................................................6

2.6. Pemberian Obat Intramuscular.............................................................................................7

2.7. Pemberian Obat Intravena....................................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................8

3.1. Pemberian Obat Intracutan...................................................................................................8

3.2. Pemberian Obat Subcutan.....................................................................................................9

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................11

4.1. Kesimpulan.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

LAMPIRAN.................................................................................................................................13

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai seorang perawat, kita tentunya memiliki peran dalam hal pemberian obat
kepada pasien. Perawat dalam pemberian obat tidak meresepkan obat terhadap penyakit
klien karena bukan itu tugas seorang perawat melainkan perawat sebagai fasilitator dalam
pemberian obat. Maksudnya, perawat yang melakukan prinsip-prinsip pemberian obat
hingga memberikan obat secara langsung kepada klien. Sebagai seorang perawat tentulah
harus memahami apa saja jenis obat beserta kegunaan obat dan cara pemberian obatnya.
Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada pasien.
Perawat yang bertanggungjawab bahwa obat itu diberikan dan memastikan bahwa obat
tersebut benar untuk pasien. Oleh sebab itu, sebelum memberikan obat kepada pasien,
perawat harus memperhatikan keamanan dalam pemberian obat.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui macam-macam obat dan cara pemberiannya.
2. Untuk mengetahui pemberian obat intracutan.
3. Untuk mengetahui pemberian obat subcutan.
4. Untuk memenuhi tugas bimbingan mata kuliah Farmakologi.

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Supaya penulis dapat memahami mengenai jenis-jenis obat beserta cara pemberiannya
sebagai salah satu materi dari mata kuliah Farmakologi.
2. Supaya penulis dapat memahami mengenai jenis-jenis obat beserta cara pemberiannya
sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang harus dipelajari.
3. Supaya mahasiswa dan mahasiswi jurusan keperawatan mengetahui jenis-jenis obat
beserta cara pemberiannya.

5
4. Supaya menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemberian Obat Oral dan Sublingual

Pemberian obat oral dan sublingual adalah pemberian obat yang sama-sama melalui mulut,
namun perbedaannya adalah obat oral diteruskan kedalam saluran pencernaan dengan cara
ditelan sedangkan obat sublingual pemberiannya diletakkan dibawah lidah dan dibiarkan hingga
obat habis secara sendirinya. Obat-obat oral tersedia dalam berbagai jenis yaitu kapsul, tablet,
pil, syrup, dan bubuk. Selama pasien mampu menelan dan mempertahankan obat dalam perut,
pemberian obat oral menjadi pilihan. Kontra indikasi pemberian obat peroral adalah bila pasien
muntah, perlunya tindakan suction, kesadaran menurun atau kesulitan menelan. Sedangkan obat
sublingual sendiri tersedia dalam bentuk tablet. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan
sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna serta
metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari. Tujuan dari pemberian obat oral dan
sublingual ini yakni memberikan pengobatan kepada pasien dengan efek sistemis, local atau
keduanya. Pemberian obat oral dan sublingual juga lebih praktis dan aman.

2.2 Pemberian Obat Topikal

Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan
obat pada permukaan kulit atau membrane area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rektum.
Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topikal pada kulit adalah obat yang berbentuk
krim, lotion, atau salep. Tujuannya yaitu Memberikan obat pada kulit dengan cara mengoleskan,
melakukan perawatan kulit atau luka, serta menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi.

2.3 Pemberian Obat Rektal/Supositoria

6
Pemberian obat per-rektal adalah pemberian obat melalui rektum yang layak untuk obat yang
merangsang atau yang diuraikan oleh asam lambung. Bentuk obat supositoria rektal berbeda dari
obat supositoria vagina. Bentuk obat supositoria rektal lebih tipis dan bulat. Bentuk obat yang
ujungnya bulat mencegah trauma anal ketika obat dimasukkan. Obat supositoria rektal
mengandung obat yang memberikan efek lokal, misalnya meningkatkan defekasi, atau efek
sistemik, misalnya mengurangi rasa mual dan menurunkan suhu tubuh. Selama memberikan obat
perawat harus memasukkan obat supositoria melewati sfingter anal dalam dan menyentuh
mukosa rektal. Obat supositoria tidak boleh dipaksa masuk ke dalam massa atau materi feses.
Tujuan dari pemberian obat ini ialah untuk memperoleh efek obat rectal maupun sistemik serta
untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan.

2.4 Pemberian Obat Intracutan

Pemberian obat intrakutan (IC) adalah pemberian obat melalui suntikan ke dalam jaringan
kulit, yang dilakukan pada lengan bawah bagian dalam atau di tempat lain yang dianggap perlu.
Tujuannya antara lain sebagai berikut.
1. Melakukan uji coba obat tertentu, yang dilakukan dengan cara memasukan obat ke
dalam jaringan kulit yang dilakukan untuk tes alergi dan skin test terhadap obat yang
diberikan.
2. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan dengan cara di
suntik intrakutan, pada umumnya diberikan pada pasien yang akan diberikan obat
antibiotic.
3. Membantu menegakkan diagnosa penyakit tertentu.

2.5 Pemberian Obat Subcutan

Pemberian obat subkutan adalah menyuntikan obat ke jaringan ikat longgar di bawah kulit.
Karena jaringan subkutan tidak memiliki banyak pembuluh darah seperti otot maka penyerapan
obat lebih lama dari pada penyuntikan intramuscular (IM). Jaringan subkutan mengandung
reseptor nyeri, jadi hanya obat dalam dosis kecil yang larut dalam air yang tidak mengiritasi yang
dapat diberikan melalui rute ini. Injeksi subkutan sering kali digunakan untuk menyuntikkan

7
berbagai vaksin maupun obat (contohnya, pada kasus diabetes tipe I, insulin sering kali
disuntikkan dengan injeksi jenis ini). Daerah yang paling baik untuk penyuntikan adalah lengan
atas belakang, abdomen dari bawah iga sampai batas Krista illaka dan bagian paha atas depan.
Tujuan dari pemberian obat subkutan yaitu gar obat yang diberikan dapat diserap cepat oleh
tubuh.

2.6 Pemberian Obat Intramuskular

Pemberian obat secara intramuskuler adalah pemberian obat / cairan dengan cara
dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus). Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada
bagian tubuh yang berotot besar,agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk syaraf, misalnya
pada bagian bokong, dan kaki bagian atas, atau pada lengan bagian atas. Tujuan pemberian obat
intramuscular antara lain yaitu sebagai berikut.
1. Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang yang diberikan
obat secara intra muskulus (IM).
2. Tujuan pemberian obat dengan cara ini adalah agar absorpsi obat lebih cepat. Dan
pemberian obat itu harus mendapatkan persetujuan dari dokter.

2.7 Pemberian Obat Intravena

Tindakan memasukan menyuntikan obat obatan injeksi intra vena (iv) lewat selang infuse.
Tujuannya yaitu untuk memudahkan pemberian obat injeksi IV lewat selang infus tanpa harus
menyuntikan jarum lagi ke tubuh pasien, agar pasien tidak merasa sakit karna suntikan langsung
ke kulit.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pemberian Obat Intracutan

a. Pengertian Pemberian Obat Intracutan


Pemberian obat intrakutan (IC) adalah pemberian obat melalui suntikan ke dalam
jaringan kulit, yang dilakukan pada lengan bawah bagian dalam atau di tempat lain yang
dianggap perlu.

b. Tujuan Pemberian Obat Intracutan


1. Melakukan uji coba obat tertentu, yang dilakukan dengan cara memasukan obat ke
dalam jaringan kulit yang dilakukan untuk tes alergi dan skin test terhadap obat yang
diberikan.
2. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan dengan cara di
suntik intrakutan, pada umumnya diberikan pada pasien yang akan diberikan obat
antibiotic.
3. Membantu menegakkan diagnosa penyakit tertentu.

c. Lokasi Pemberian Obat


1. Lengan atas : 3 jari dibawah sendi bahu, ditengah musculus deltoideus. Contohnya bcg.
2. Lengan bawah: bagian depan 1/3 dari lekukan siku, di kulit yang sehat jauh dari
pembuluh darah.

d. Indikasi dan Kontra Indikasi


 Indikasi
1. Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes).
2. Pasien yang akan melakukan vaksinasi.
9
3. Menegakkan diagnosa penyakit.
4. Sebelum memasukkan obat.

 Kontraindikasi
1. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit.
2. Pasien dengan kulit terluka.
3. Pasien yang sudah dilakukan skin tes misalnya pada tes tuberkulin atau tes terhadap
reaksi alergi obat tertentu.
4. Tempat dan penyuntikan harus tepat dan benar.

3.2 Pemberian Obat Subcutan

a. Pengertian Pemberian Obat Subcutan


Pemberian obat subkutan adalah menyuntikan obat ke jaringan ikat longgar di bawah
kulit. Karena jaringan subkutan tidak memiliki banyak pembuluh darah seperti otot maka
penyerapan obat lebih lama dari pada penyuntikan intramuscular (IM). Jaringan subkutan
mengandung reseptor nyeri, jadi hanya obat dalam dosis kecil yang larut dalam air yang tidak
mengiritasi yang dapat diberikan melalui rute ini. Injeksi subkutan sering kali digunakan untuk
menyuntikkan berbagai vaksin maupun obat (contohnya, pada kasus diabetes tipe I, insulin
sering kali disuntikkan dengan injeksi jenis ini). Daerah yang paling baik untuk penyuntikan
adalah lengan atas belakang, abdomen dari bawah iga sampai batas Krista illaka dan bagian paha
atas depan.

b. Tujuan Pemberian Obat Subcutan


Tujuan dari pemberian obat subkutan yaitu agar obat yang diberikan dapat diserap cepat
oleh tubuh.

c. Lokasi Pemberian Obat

1. Lengan atas sebelah luar


2. Paha bagian depan
3. Perut/abdomen

10
4. Area scapula
5. Area ventrogluteal
6. Area dorsogluteal

d. Indikasi Dan Kontra Indikasi

 Indikasi :
bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang ideal
adalah lengan bawah dalam dan pungguang bagian atas.
 Kontra Indikasi :
luka, berbulu, alergi, infeksi kulit

11
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Pemberian obat intracutan dan subcutan pada tekhniknya, sama-sama dengan cara
menyuntikkan obat ke tubuh pasien. Hanya terdapat perbedaan pada masing-masingnya.
Pemberian obat intracutan (IC) adalah pemberian obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit,
sedangkan pemberian obat subcutan (SC) adalah menyuntikkan obat ke jaringan ikat longgar di
bawah kulit. Pemberian obat intracutan (IC) biasanya ditujukan untuk melakukan skin test
(alergi) dan pemberian antibiotic, sedangkan pada pemberian obat subcutan (SC) ditujukan untuk
pemberian vaksin maupun obat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Perry, Anne Griffin,. Veronica Ronnie Petterson,. Patricia A. Potter. (2005). Buku Saku
Keterampilan & Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

Alimul, Aziz.H. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta: Salemba Medika

Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat. Jakarta: EGC

http://endangsusilowati3.blogspot.com/2015/11/injeksi-intracutan-sc-dan-injeksi.html

13
LAMPIRAN

i. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Obat Intracutan

1. Persiapan Alat
a. Spuit dan jarum steril (spuit 1 cc, jarum nomor 25, 26, 27)
b. Obat yang diperlukan (vial atau ampul)
c. Bak spuit steril
d. Kapas alcohol (kapas air hangat untuk vaksinasi)
e. Kassa steril untuk membuka ampul (bila perlu)
f. Gergaji ampul (bila perlu)
g. 2 bengkok (satu berisi cairan desinfektan)
h. Pengalas (bila perlu)
i. Sarung tangan/handscoon
j. Daftar/formulir pengobatan

2. Persiapan Pasien
a. Telaah pesanan dokter untuk memastikan nama obat, dosis, dan rute pemberian.
b. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
c. Jelaskan prosedur pada pasien.
d. Jaga privasi pasien dengan menutup ruangan atau menarik korden/sampiran.

3. Langkah-langkah
1. Siapkan obat, masukan obat dari vial atau ampul dengan cara yang benar.
2. Identifikasi klien (mengecek nama).
3. Beritahu klien/ keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta tujuannya.
4. Bantu klien untuk posisi yang nyaman dan rileks.
5. Membebaskan area yang akan disuntik dari pakaian.
6. Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari edema, massa, nyeri tekan, jaringan
parut, kemerahan/inflamasi, gatal).
7. Memakai sarung tangan / handscoon.
8. Membersihkan tempat penyuntikan dengan mengusap kapas alkohol atau kapas
lembab dari tengah keluar secara melingkar sekitar 5cm, menggunakan tangan yang
14
tidak untuk menginjeksi.
9. Siapkan spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus sambil menunggu antiseptik
kering dan keluarkan udara dari spuit.
10. Pegang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara ibu jari dan jari telunjuk
dengan telapak tangan menghadap kebawah.
11. Pegang erat lengan klien dengan tangan kiri, tegangkan area penyuntikan.
12. Secara hati-hati tusuk / suntikan jarum dengan lubang menghadap keatas, sudut 5
sampai 15’ sampai terasa ada tahanan.
13. Tusukkan spuit melalui epidermis sampai sekitar 3 mm dibawah permukaan kulit.
14. Raih pangkal jarum dengan ibu jari tangan kiri sebagai fiksasi, lalu dorong cairan
obat.
15. Tarik spuit / jarum sambil memberikan kapas alkohol diatas lokasi injeksi.
16. Tekan secara perlahan tanpa melakukan message.
17. Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kap nya (guna mencegah cidera
pada perawat) pada tempat pembuangan secara benar.
18. Melepas sarung tangan dan merapihkan pasien.
19. Membereskan alat-alat, mencuci tangan.
20. Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu, cara) pada lembar obat
atau catatan perawat.
21. Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit).

ii. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Obat Subcutan

1. Persiapan Alat/Bahan

a. Spuit (ukuran beragam sesuai dengan volume obat yang diberikan)


b. Jarum (ukuran beragam sesuai dengan tipe jaringan dan ukuran pasien;
c. Kasa dan /kapas alkohol
d. Sarung tangan/handscoon
e. Ampul atau vial obat, formulir atau kartu obat

2. Persiapan Pasien

a. Telaah pesanan dokter untuk memastikan nama obat, dosis dan rute pemberian.

b. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.

c. Jelaskan prosedur pada pasien.

15
d. Jaga privasi pasien dengan menutup pintu ruangan atau menarik korden/sampiran.

3. Langkah-langkah

a. Siapkan medikasi dari ampul atau vial, periksa label obat dengan order 2 kali saat
mempersiapkan.

b. Periksa pita identitas pasien dan tanyakan nama pasien. Kaji terhadap alergi.

c. Jelaskan tujuan dan prosedur pada pasien, kemudian lanjutkan dengan cara yang
tenang.

d. Kenakan sarung tangan.

e. Buka pakaian hanya pada bagian yang membutuhkan pajanan.

f. Pilih tempat penyuntikan yang tepat, palpasi tempat tersebut terhadap edema, massa,
atau nyeri tekan. Hindari area yang terdapat jaringan parut, memar, lecet, atau infeksi.

g. Bantu pasien untuk mengambil posisi yang nyaman bergantung pada tempat suntikan
yang dipilih.

h. Minta pasien untuk merelaksasikan lengan, abdomen atau tungkainya, tergantung


tempat yang dipilih/tempat dimana suntikan akan diberikan.

i. Relokasi tempat denan penanda anatomis.

j. Bersihkan tempat suntikan yang dipilih dengan antiseptik di tengah tempat suntikan
dan putar kearah luar dengan arah melingkar sekitar 5 cm.

k. Pegang kapas diantara jari ketiga dan keempat dari tangan anda yang tidak dominan.

l. Lepaskan tutup spuit dengan menariknya secara cap lurus.

m. Pegang spuit diantara ibu jari dengan telunjuk dari tangan Anda yang dominan.

16
n. Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk mengangkat / meregangkan kulit.

o. Cuci tangan setelah prosedur di lakukan.

p. Catat prosedur pemberian obat dan respon pasien/klien.

17

Anda mungkin juga menyukai