KEPERAWATAN GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
NOPI SETIA NINGSIH (1914401007)
HENDY AEDIANSYAH (1914401013)
VIRA ANISA WATI (1914401014)
TRIA MAYLIN (1914401020)
VERRY KUMALA DEWI (1914401021)
RESTI INDI SALSABILA (1914401028)
MITA NOVITA (1914401029)
EVAMIA INDAH PARWATI (1914401030)
RISA RIVITA AR RIFA’AT (1914401035)
PUPUT WULANDARI (1914401036)
DESTIA PERMATA (1914401040)
NURWISUDA SANTI (1914401045)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang
penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
mendidik dan membangun.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan
serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta
hidayahnya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah
ini, akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan
dan ilmu keperawatan serta bagi kita semua.
Penulis
KASUS
Studi kasus dilakukan pada Ny.D umur 68 tahun yang beralamat Jl. Soekarno Hatta,
Lampung Selatan yang hanya tinggal bersama kedua anaknya, suami nya telah meninggal
5 tahun yang lalu. Pada keluarga Ny.D yang merasa ada gangguan kesehatan adalah Ny.D
sering merasa pusing sampai kaku pada leher. Dan Ny. D mengatakan menderita hipertensi
dan belum tahu apa obat tradisional yang digunakan untuk mengatasi penyakit darah tinggi
dan makanan apa saja yang perlu dikonsumsi sehari-hari dan yang tidak boleh dikonsumsi.
Nama : Ny.D
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Buruh
B. Komposisi Keluarga
KET:
= Laki-laki
=Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Menikah
= Tinggal serumah
D. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga: Single parent family, oleh karena kematian pasangan hidupnya.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut: tidak ada masalah yang
berarti, karena pasangan hidup telah lama meninggal karena sudah tua, dan anak-
anaknya dekat rumahnya, serta ikut merawat ibunya sekarang.
E. Suku Bangsa
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: tidak ada budaya yang mengikat dan
berpantang terhadap kesehatannya.
d. Harta benda yang dimiliki (Perabot, transportasi, dan lain-lain) : Rumah dengan
perabotan yang sederhana yang sekarang ditempati oleh Ny.D
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap keluarga melepas anak dewasa.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya tidak ada.
e. Riwayat penyakit keturunan: Ny. D mengatakan tidak tahu apakah ada keturunan dari
orang tuanya yang menderita tekanan darah tinggi atau penyakit lain. Ia hanya tahu
bahwa orang tua mereka juga meninggal karena Usila. Waktu itu tidak ada sakit atau
dirawat di rumah sakit.
A. Karakteristik rumah
1. Luas rumah kira kira 8 m². Dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang
tengah atau keluarga, satu dapur, tempat untuk mencuci, dan ada ruang untuk
mandi serta WC.
2. Sumber air menggunakan sumur gali yang digunakan untuk mencuci, WC berbentuk
leher Angsa, dengan septic tang kira-kira berjarak 10 cm dari sumber air, saluran air
menggunakan lubang galian dengan terbuka, dan di alirkan ke got umum, ventilasi
di rumah cukup terpapar sinar matahari kalau siang, dan jendela selalu dibuka pada
siang hari. Untuk malam hari penerangan menggunakan listrik dan cukup terang.
Pengelolaan sampah diangkut oleh petugas sampah di desanya.
a. Kemilikan sendiri
5. Mobilitas geografis keluarga: dulu pernah tinggal di Tanjung Karang Pusat, sekarang
telah pindah ke desa ini, mulai tahun 1995, Setelah suaminya meninggal, rumah
yang di kota dijual untuk membuat rumah yang sekarang ditempati.
7. Sistem pendukung: keluarga anaknya dua-duanya masih dekat tinggalnya, dan sering
menjenguk, serta dua orang cucunya sering bermain bersamanya di waktu
senggang, menantunya juga menerima keadaannya, tidak ada masalah yang berarti
mengenai hubungan dengan anak dan menantu serta cucunya.
B. Struktur keluarga
a. Pola atau cara Komunikasi keluarga dengan sistem terbuka. Anak yang paling
dekat dengan nya adalah anak nomor dua nya. Kalau ada masalah ia bicarakan
dengan nya. Anak pertama juga kadang ngobrol bersamanya.
b. Struktur kekuatan keluarga: Ny. D masih dianggap yang dominan untuk mau
mutuskan kalau ada masalah dalam keluarga, dengan menasehati dan
memberinya petunjuk, sedangkan keputusan diserahkan pada anak-anaknya.
c. Struktur peran (Peran masing masing anggota keluarga) peran formal dan informal
masing masing anak sesuai, dan Ny. D sebagai kepala keluarga untuk keluarga
Ny.D sendiri
d. Nilai dan norma keluarga sesuai dengan nilai dan norma masyarakat setempat,
tidak ada norma yang bertentangan.
C. Fungsi keluarga
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga baik, jarang ada masalah / percekcokan
Keluarga mengenal masalah kesehatan, hanya sebatas mengerti penyakit nya, yaitu
tekanan darah tinggi.
4. Fungsi reproduksi:
d. Keterangan lain : -
5. Fungsi ekonomi:
3. Respon keluarga terhadap stressor : Menjalani dengan tenang dan pasrah, serta
tetap berusaha untuk berobat dan berdo’a.
F. Harapan keluarga
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: Minta diberi tahu mengenai perawatan
hipertensi, terutama pengobatan tradisional
No VARIABEL
1. Riwayat penyakit saat ini Tekanan darah tinggi. Terakhir diperiksa di
posyandu satu bulan yang lalu.
2. Keluhan yang dirasakan Saat ini sering mengeluh pusing, kaku kuduk
sampai leher.
3. Tanda dan gejala Kadang mata tidak jelas/ kabur untuk melihat.
4. Riwayat penyakit Tidak ada.
sebelumnya
5. Tanda-tanda vital TD = 170/100 mmHg, N = 83 x/Menit, RR =
24x/menit, S= 36,4°c
6 Sistem kardiovaskuler Jantung berdebar-debar.
7. Kepala = mesochepal, bentuk simetris dengan bentuk
tubuh, tidak ada pembesaran, dan tidak ada
nyeri, serta tidak teraba pembengkakan.
Mata = konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
belum pernah periksa visus, tidak
menggunakan kacamata. Lapang pandang
Hidung masih baik.
= simetris, bersih, tidak terdapat polip, tidak
beringus.
Telinga Tidak ada pembengkakan. Rangsang terhadap
stimulus bau masih baik.
Mulut = aurikel normal, bersih, tidak ada peradangan,
bersih, respons terhadap bunyi dan ambang
dengar masih baik.
= mukosa bibir tidak pucat, tidak kering, tidak
pecah-pecah, kelenjar air liur tidak ada
masalah, tidak ada pembengkakan, maupun
rasa nyeri. Gigi masih utuh, gusi tidak
Leher bengkak, lidah tidak kotor, rasa terhadap
pengecapan masih baik.
= kadang terasa kaku, saat pusing dan tekanan
Dada darahnya naik, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
Abdomen = simetris, tidak terdapat nyeri dada, auskultasi
tidak terdapat bunyi nafas yang abnormal.
= datar, supel, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
Ekstremitas atas dan pembesaran.
bawah
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut pada keluarga T terutama yaitu Ny. D berhubungan dengan Tidak
efektif jaringan perifer (pusing)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Edisi 1.Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI