DOSEN :
DISUSUN KELOMPOK 6
Kelas Reguler 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Kuasa atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dari mata kuliah Keperawatan
Keluarga dengan materi “Diagnosa Keperawatan Keluarga”
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar kami yaitu ibu Dwi Agustanti., M. Kep., Sp. Kom ,
juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa.
Kami telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun kami
menyadari bahwa memiliki keterbatasan dan kekurangan sebagai manusia biasa. Oleh karena
itu, jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi
makalah, maka memohon maaf dan kritik serta saran dari Dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.Terimakasih.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 1
C. TUJUAN.................................................................................................................. 1
BAB II ISI
KESIMPULAN............................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing
mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga.
Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010 berpendapat bahwa keluarga sebagai dua
atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah,ikatan perkawinan
atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam
peranannya dan menciptakan serta mempertahankan budaya. Dimana tugas
keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan.
Diagnosis keperawatan keluarga merupakan tahap kedua dari proses
keperawatan keluarga. Tahap ini merupakan kegiatan penting dalam menentukan
masalah keperawatan yang akan diselesaikan dalam keluarga. Penetapan diagnosis
keperawatan yang tidak tepat akan memengaruhi tahapan berikutnya dalam proses
keperawatan. Kemampuan perawat dalam menganalisis data hasil pengkajian
sangat diperlukan dalam menetapkan diagnosis keperawatan keluarga.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa Definisi Diagnosis Keperawatan Keluarga?
2) Apa Saja Komponen Diagnosis Keperawatan?
3) Apa Saja Kategori Diagnosis Keperawatan Keluarga?
C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui Definisi Diagnosis Keperawatan Keluarga
2) Untuk mengetahui Komponen Diagnosis Keperawatan
3) Untuk mengetahui Kategori Diagnosis Keperawatan Keluarga
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. ANALIS DATA
Sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan tersebut, meliputi :
5
a. Pengertian
b. Tanda & gejala
c. Faktor penyebab dan yang mempengaruhinya
d. Persepsi keluarga terhadap masalah
6
c. Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
d. Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit
e. Sejauh mana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
f. Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga
C. PENGELOMPOKKAN DATA
7
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi
kesehatan/proses kehidupannya yang dapat menyebabkan klien berisiko
mengalami masalah kesehatan. Tidalk ditemukan tanda/gejala mayor pada
klien, namun klien memiliki memiliki faktor risiko yang mengalami masalah
kesehatan.
3. Diagnosis Promosi Kesehatan
D. PERUMUSAN DIAGNOSIS
8
keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dijalankan yaitu :
1. Kemampuan keluarga mengenal kondisi atau masalah kesehatan
2. Kemampuan mengambil keputusan untuk meningkatkan, mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, cacat,
ketergantungan atau beresiko beresiko.
4. Kemampuan keluarga mempertahankan lingkungan rumah yang kondusif
untuk kesehatan dan perkembangan personal.
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan sumber-sumber atau fasilitas umber atau
fasilitas kesehatan yang ada kesehatan.
Berikut ini contoh dari perumusan diagnosis keperawatan keluarga pada setiap
tumbuh kembang keluarga :
4) Komunikasi
9
b. Tahap II : Keluarga Dengan Anak Baru Lahir
Tugas perkembangannya
adalah:
1) membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
mengintegrasikan bayi yang baru lahir ke dalam keluarga;
2) rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga;
3) mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
4) Imunisasi
6) Keluarga berencana
7) Interaksi keluarga
10
anak yang lain;
4) mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar
keluarga.
Masalah-masalah kesehatan pada keluarga yang muncul menurut Friedman
(1998) yaitu :
1) Masalah kesehatan fisik yang utama adalah penyakit-penyakit menular
yang lazim pada anak dan jatuh, luka bakar
2) Keracunan
11
e. Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja
Dimulai ketika anak pertama usia 13 tahun sampai 19 atau 20 tahun. Tahap ini
dapat lebih singkat atau lebih lama, berlaku selam anak masih tinggal dirumah,
adanyapersiapan anak menjadi dewasa muda bagi remaja mengakibatkan
hubungan keluargamenjadi lebih longgar. Tahap perkembangan ini merupakan
tahap yang paling sulitdan banyak tantangan karena tanggung jawab dan
kebebasan yang lebih besar.
12
Tahap ini merupakan tahap yang sulit bagi wanita, penyebabnya antara lain :
1. Hilangnya peran ibu karena anak telah pergi atau menikah.
2. Perasaan kehilangan feminitas akibat monopouse ( usia 45-55 tahun ).
3. Tanda ketuaan mulai tampak mulai hilangnya kecantikan.
Dampak positif
1. Penyesuain perkawinan lebih baik
2. Distribusi kekuasaan suami-istri lebih merata.
3. Peran suami atau istri meningkat Penurunan kemampuan seksual.
Dampak Negatif
1. Timbulnya masalah penuaan
2. Hilangnya anak
3. Merasa gagal membesarkan anak atau kerja keras.h.
13
h. Tahap VIII : Keluarga Dalam Masa Pensiun & Lansia
Merupakan tahap terakhir siklus kehidupan keluarga, dimulai dengan salah
satupasangan memasuki masa pensiun, yang terus berlangsung hingga salah
satu meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya yang meninggal.
Tugas-tugas yang penting untuk dilaksanakan pada tahap ini, antara lain :
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3. Mempertahankan hubungan perkawinan
4. Menyesuaikan diri tehadap kehilangnya pasangan
5. Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
6. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelahan & integrasi
hidup).
Tidak diidentifikasi karena periode waktu antara dewasa dan menikah tak
dapat ditentukan.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18
19
20