Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP KEBUTUHAN OBAT TOPICAL DAN


SUPPOSITORIA
Dosen Pengampu: Ns Ita, S.Kep., M.Kep dan Ns Riza Ginanjar M, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

1. Serda Syahrial Affandi (2214401111)


2. Fadiah Fadillah (432201078)
3. Devy Cahyanti (2214401073)
4. Syifa Istiana (2214401112)
5. Adhisti Noviaranti (2214401062)

PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RSPAD GATOT SOEBROTO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan. Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan kepada kita
semua tentang “ Konsep Kebutuhan Obat Topical dan Suppositoria “

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Umtuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
berguna demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 28 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
C. Ruang Lingkup.......................................................................................................1
D. Metode.....................................................................................................................2
E. Sistematika Penulisan............................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................................................3


A. Pengertian..................................................................Error! Bookmark not defined.
B. Bentuk Obat............................................................................................................7
C. Sop Pemberian Obat..............................................................................................9
D. Alat alat tindakan..................................................................................................13

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................14


A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pelayanan kesehatan terdiri dari dua aspek utama yaitu
perawatan dan pengobatan. Perawat saat ini dituntut mampu memberikan
asuhan keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah menggunakan
metode proses keperawatan. Disamping memberikan asuhan keperawatan,
perawat dituntut juga untuk mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang
memadai tentang pengobatan. Keikutsertaan perawat dalam kegiatan
kolaborasi pengobatan ini cukup bervariasi selaras dengan kemajuan
pembangunan dibidang kesehatan.
Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien
yang memiliki masalah kesehatan. Pemberian obat dapat melalui berbagai
cara yaitu: topical, parenteral, dan suppositoria melalui anus. Di sini kami
akan membahas pemberian obat melalui tropical, dan suppositoria .

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan supaya mahasiswa mengetahui dan memahami
cara pemberian obat secara topical, dan suppositoria .
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah diharapkan

mahasiswa dapat:
a. Mengetahui obat topical, parenteral, dan suppositoria
b. Mengetahui jenis-jenis obat topical, dan suppositoria
c. Mengetahui SOP/cara pemberian obat secara obat topical, dan
suppositoria
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup makalah ini membahas tentang pemberian obat secara obat
topical, dan suppositoria .

1
D. Metode
Penulisan makalah ini diperoleh dengan studi kepustakaanya itu
mempelajari Literature yang ada,untuk mendapatkan bahan dalam
pembuatan makalah.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup
penulisan dan sistematika penulisan. BaB II Pembahasan berisi pengertian,
bentuk obat , cara pemberian obat. Bab III Penutup berisi kesimpulan dan
saran untuk keperluan penerapan maupun pengembangan selanjutnya.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
1. Obat Topikal

Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara
mengoleskan atau menetskan obat pada permukaan kulit tergantung dimana
letak penyakit itu terjadi.

a. Pada Kulit

Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topikal pada kulit adalah

obat yang berbentuk krim, lotion, sprei atau salep. Hal ini dilakukan dengan

tujuan melakukan perawatan kulit atau luka, atau menurunkan gejala gangguan

kulit yang terjadi (contoh : lotion). Krim, dapat mengandung zat anti

kortikosteorid, atau antibiotic yang dioleskan pada kulit dengan menggunakan

kapas lidi steril.

Krim dengan antibiotic sering digunakan pada luka bakar atau ulkus dekubitus.
Krim adalah produk berbasis air dengan efek mendinginkan dan
emolien.Mereka mengandung bahan pengawet untuk mencegah pertumbuhan
bakteri dan jamur, tetapi bahan pengawet tertentu dapat menyebabkan
sensitisasi dan dermatitis kontak alergi.Krim kurang berminyak dibandingkan
salep dan secarakosmetik lebih baik ditoleransi.

3
Sedangkan salep, dapat digunakan untuk melindungi kulit dari iritasi atau
laserasi kulit akibat kelembaban kulit pada kasus inkontenansia urin ataufekal.
Salep tidak mengandung air, mereka adalah produk berbasis minyak yang
dapat membentuk lapisan penutup diatas permukaan kulit yang membantukulit
untuk mempertahankan air. Salep nenghidrasi kulit yang kering danbersisik
serta meningkatkan penyerapan zat aktif, dan karena itu berguna dalamkondisi
kulit kering kronis. Salep tidak mengandung bahan pengawet.

Losion adalah suspensi berair yang dapat digunakan pada permukaan tubuh
yang luas dan pada daerah berbulu.Losion memiliki efek mengeringkan dan
mendinginkan.

Obat transdermal adalah obat yang dirancang untuk larut kedalam kulit untuk
mendapatkan efek sistemik.Tersedia dalam bentuk lembaran.Lembaran obat
tersebut dibuat dengan membran khusus yang membuat zat obat menyerap
perlahan kedalam kulit. Lembaran ini juga dapat sekaligus mengontrol
frekuensi penggunaan obat selama 24 ± 72 jam. Tujuan pemberian pada kulit,
yaitu :
a. Untuk mempertahankan hidrasi
b. Melindungi permukaan kulit
c. Mengurangi iritasi kulit
d. Mengatasi infeksi

b. Pada Mata

4
Pemberian obat pada mata dilakukan dengan cara meneteskan obat mata
atau mengoleskan salep mata. Persiapan pemeriksaan struktur internal
mata dilakukan dengan cara mendilatasi pupil, untuk mengukur refraksi
lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian dapat juga digunakan
untuk menghilangkan iritasi mata
Obat mata biasanya berbentuk cairan dan ointment/ obat salep mata yang
dikemas dalam tabung kecil.Karena sifat selaput lendir dan jaringan mata
yang lunak dan responsif terhadap obat, maka obat mata biasanya diramu
dengan kakuatan yang rendah misalnya 2 %.

c. Pada Telinga
Pemberian obat pada telinga dilakukan dengan cara memberikan tetes
telinga atau salep. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada
gangguan infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksternal)
dan dapat berupa obat antibiotik.

5
2. Obat Suppositoria/Anus

Pemberian obat suppositoria adalah pemberian obat yang dilakukan dengan


cara memasukan obat melalui rektum atau vagina dalam bentuk suppositoria.
Suppositoria ini mudah meleleh, melunak atau melarut dalam tubuh
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra.
Tujuan Pemberian Sediaan Supositoria
Diformulasikan untuk pengobatan :

A. Efek Lokal
Untuk pengobatan lokal pada rektum, vagina dan uretra
Misal :

 Hemoroid = Supositoria rektal


 Vaginitis = supositoria rektal
 Uretritis = Supositoria uretral

B. Efek Sistemik
Untuk obat antimuntah, analgesik, asma, dll yang tidak dapat diberikan
peroral
Obat tidak diberikan per oral karena:
a) Faktor penderita:
 Tidak dapat menelan, pingsan
 Pasca Operasi saluran cerna atas
 Mual & muntah, asma hebat

b) Faktor bahan obat:


 Dirusak oleh enzim pencernaan
 Dapat menimbulkan efek samping (iritasi lambung)
 Tidak stabil pada pH saluran cerna atau asam lambung
C. Keuntungan
1) Dapat digunakan untuk obat yang tidak bisa diberikan secara oral
2) Dapat diberikan pada anak bayi, lansia yang susah menelan
3) Bisa menghindari first fast efek dihati

6
B. Bentuk Obat

1. Topikal

Bentuk obat ini dipakai untuk permukaan luar badan dan berfungsi
melindungi atau sebagai ventrikel untuk menyampaikan obat.
a. Lotion
Lotion ini mirip dengan shake lotion tapi lebih tebal dan

cenderung lebih emollient di alam dibandingkan dengan shake

lotion. Lotion biasanya terdiri dari minyak dicampur dengan air, dan

tidak memiliki kandungan alkohol. Bisanya lotion akan cepat

mengering dan mengandung alkohol yang tinggi.

b. Cream/ Krim
Cream adalah campuran yang lebih tebal dari lotion dan akan
mempertahankan bentuknya apabila dikeluarkan wadahnya. Cream
biasanya digunakan untuk melembabkan kulit. Creammemiliki risiko
yang signifikan karena dapat menyebabkan sensitifitas imunologi yang
tinggi. Cream memiliki tingkat penerimaan yang tinggi oleh pasien.
Cream memiliki variasi dalam bahan, komposisi, pH, dan toleransi
antara merek generik.

c. Salep

7
Salep adalah sebuah homogen kental, semi-padat, tebal, berminyak
dengan viskositas tinggi, untuk aplikasi eksternal pada kulit atau selaput
lendir. Salep digunakan sebagai pelembaban atau perlindungan, terapi,
atau profilaksis sesuai dengan tingkat oklusi yang diinginkan.Salep
digunakan padakulit dan selaput lendir yang terdapat pada mata (salep
mata),vagina, anus dan hidung.Salep biasanya sangat pelembab, danbaik
untuk kulit kering selain itu juga memiliki risiko rendahsensitisasi akibat
beberapa bahan minyak atau lemak.

d. Tetes
Tetes biasanya dipakai pada mata untuk maksud efek lokal pada
pengobatan bagian permukaan mata atau pada telinga pada bagian
dalamnya. Larutan yang sering di pakai adalah air dengan campuran
alkaloid dan bahan kimia yang lain.

8
2. Suppostiroria

Obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke


dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau
uretra (suppositoria uretra). Suppositoria umumnya terbuat dari minyak
sayuran solid yang mengandung obat.

C. Sop Pemberian Obat

1. Topikal

TINDAKAN
Persiapan alat :

• Sarung tangan (handscoon)


• Kassa kecil steril
• Kassa balutan dan plester
• Lidi kapas atau tongue spatel
• Obat topikal sesuai kebutuhan
(krim,salep,lotion,lotion yang
mengandung suspensi,bubuk atau
powder,spray aerosol)
• Baskom dengan air hangat,waslap,handuk
• Buku obat
Persiapan Pasien :
1. Memperkenalkan diri
2. identifikasi pasien (tanyakan nama dan tanggal
lahir dicocokkan dengan gelang pasien)
3. Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan dan tujuan tindakan
4. Tutup gordynk (menjaga privasi pasien)

Persiapan lingkungan :
Menutup tirai atau memasang sampiran
Tahap pelaksanaan
1. Cek intruksi dokter untuk memastikan nama
obat,daya kerja dan tempat pemberian

9
2. Cuci tangan
3. Atur peralatan disamping tempat tidur klien
4. Tutup tirai atau pintu ruangan
5. Identifikasi klien secara tepat
6. Posisikan klien dengan tepat dan nyaman,pastikan
hanya membuka area yang akan diberi obat
7. Inspeksi kondisi kulit.Cuci area yang
sakit,lepaskan semua debris dan kerak pada kulit
8. Keringkann atau biarkan area kering oleh udara
9. Bila kulit terlalu kering dan mengeras,gunakan
agen topikal
10. Gunakan sarung tangan bila ada indikasi
11. Oleskan agen topical:
a. Krim,salep dan lotion yang
mengandung minyak
• Letakkan 1-2 sendok teh obat
ditelapak tangan kemudian
lunakkan dengan menggosok
lembut diantara kedua tangan
b. Lotion mengandung suspensi
• Kocok wadah dengan kuat
• Oleskan sejumlah lotion pada
kassa balutan atau bantalan kecil
• Jelaskan pada klien akan terasa
dingin dan kering
c. Bubuk
• Pastikan bahwa permukaan
kulit kering secara menyeluruh
• Regangkan dengan baiknlipatan
bagian kulit seperti diantara ibu
jarinatau bagian lengan
• Bubuhkan secara tipis pada area
yang bersangkutan
d. Spray aerosol
• Kocok wadah dengan keras
• Baca label untuk jarak yang
dianjurkan untuk memegang
spray menjauhi area(biasanya 15-
30 cm)
• Bila leher atau bagian atas dada
harus disemprot,minta klien untuk
memalingkan wajah dari arah spray
• Semprotkan obat dengan cara
merata pada bagian yang sakit
12. Rapihkan kembali alat-alat yang masih
dipakai,buang peralatan yang sudah
digunakan pada tempat yang sesuai
13. Cuci tangan dan evaluasi kepada pasien
14. pendokumentasian

1
2. Suppositoria

TINDAKAN
Persiapan Alat:
• Obat suppositoria
• Handscoon
• Bengkok
Persiapan Pasien :
1. Memperkenalkan diri
2. identifikasi pasien (tanyakan nama dan tanggal
lahir dicocokkan dengan gelang pasien)
3. Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan dan tujuan tindakan
4. Tutup gordynk (menjaga privasi pasien)
Persiapan lingkungan :
Menutup tirai atau memasang sampiran

1
Tahap Pelaksana:
a. Perawat membaca intruksi tindakan dari dokter di
rekam medis
b. Perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
pada pasien
c. Perawat mengatur posisi pasien dengan posisi lateral
d. Perawat menyiakan alat dan bahan serta meletakan
ke dekat pasien
e. Perawat mencuci tangan dan memakai handscoon
f. Buka kemasan obat
g. Gunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri untuk
membuka area anus pasien
h. Masukan obat suppositoria
1. Untuk obat berupa cairan ujung kemasan obat
dimasukan kedalam anus sampai ¾ ujung
kemasan lalu tekan kemasan obat supaya obat
masuk kedalam anus, setelah selesai tarik
kemasan obat keluar dengan kondisi masih
ditekan lalu diletakan kedalam bengkok
2. Untuk obat padat obat dimasukan seluruhnya
dengan mendorong obat kedalam anus
perlahan-lahan
i. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman
j. Tindakan selesai dan pasien dirapihkan selanjutnya
buang kemasan obat ke sampah medis
k. Perawat melepas sarung tangan /mencuci tangan
dan evaluasi pada pasien
l. pendokumentasian

1
D. Alat alat tindakan

Sarung tangan Kassa Lidi kapas Baskom

Waslap Bengkok Kassa balutan dan Handuk


plester

1
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pemberian obat oral dan topikal adalah suatu tindakan untuk membantu
proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut
dan melalui organ yang terkena penyakit sesuai dengan programpengobatan
dari dokter.
Tujuan dari pengobatan antara lain mencegah, mengobati dan mengurangirasa
sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat, dan menghindaripemberian
obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan.
Sedangkan hal yang harus diperhatikan meliputi indikasi, kontraindikasi,
penggunaan prinsip 6 benar, jenis obat, serta memastikan bahwa pasien
benar- benar meminum obat tersebut.

B. Saran
a.Bagi mahasiswa dan mahasiswi diharapkan untuk menambah wawasan
dengan banyak membaca buku dan terus mencari informasi tetang
pengobatan melalui suppositoria dan topical.
b.Bagi para tenaga kesehatan diharapkan untuk melakukan cara
pemberian obat melalui suppositoria dan topical dengan baik dan benar.

1
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul, Musrifatul Uliyah.2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan


Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Potter, PA &Perry, AG. 2005. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC
Bindler,Ruth McGillis & Howry, Linda Berner. 2007. Pedoman Obat Pediatrik &
Implikasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : EGC
Sihhttps://nersferdinanskeperawatan.wordpress.com/2010/02/08/memberikan-obat-
oral/. 10 Februari 2015 pukul 08.22 WIB.
Kun, Saputra. 2013. Prosedur pemberian obat topikal. http://kamusaskep.
Blogspot.com/2013/01/prosedur-pemberian-obat-topikal.html. 15 Februari 2015
pukul 13.46 WIB.
Yanhendri, Satya Wydya. 2012. Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam
Dermatologi.Yennyhttp://www.kalbemed.com/Portals/6/08_194Berbagai%20Ben tuk
%20Sediaan%20Topikal%20dalam%20Dermatologi.pdf. 16 Februari 2015
pukul 13.48

1
18

Anda mungkin juga menyukai