Anda di halaman 1dari 13

I

PEMBERIAN OBAT

Dosen Pembimbing :

Ns. Sandra Hardini ,M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. Chindy Claudia Nengsih (1902025)


2. Liza Oktaria (1902036)
3. Susi wulandari (1902043)

I
II

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES SYEDZA SAINTIKA

2021

KATA PENGANTAR

II
III

Puji syukur kami kepada Allah SWT karena atas izin dan kehendakNya makalah
sederhana ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan gerontik. Adapun yang saya bahas dalam makalah sederhana ini mengenai.
“PEMBERIAN OBAT’
Dalam penulisan makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan saya mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah
ini. Oleh karena itu sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami
yakni Ibu SANDRA yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada saya.
Saya menyadari akan kemampuan saya yang masih terbatas. Dalam makalah ini saya
sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi saya yakin makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih
maju di masa yang akan datang.
Saya berharap, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi
saya. saya juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Padang, 26 mei 2021

BAB I

PENDAHULUAN

III
IV

A. Latar Belakang

Obat topikal adalah obat yang diberikan melalui kulit dan membran mukosa
padaprinsipnya menimbulkan efek lokal. Pemberian topical dilakukan dengan
mengoleskannya disuatu daerah kulit, memasang balutan lembab, merendam bagian
tubuh dengan larutan, ataumenyediakan air mandi yang dicampur obat.Selain dikemas
dalam bentuk untuk diminum atau diinjeksikan, berbagai jenis obat dikemas dalam
bentuk obat luar seperti lotion, liniment, pasta dan bubuk yang biasanya dipakai
untuk pengobatan ganggaun dermatologis misalnya gatal-gatal , kulit kering, infeksidan
lain-lain. Obat topical juga dikemas dalam bentuk obat tetes (instilasi) yang
dipakaiuntuk tetes mata, telinga, atau hidung serta dalam bentuk untuk irigasi baik
mata, telinga,hidung, vagina, maupun rectum. Dalam memberikan pengobatan kita
sebagai perawat harusmengingat dan memahami prinsip enam benar agar kita dapat
terhindar dari kesalahan dalammemberikan obat, namun ada baiknya kita mengetahui
peran masing-masing profesi yangterkait dengan upaya pengobatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi obat topical?

2. Apa saja sediaan obat topical

3. Bagaiman cara pakai obat topikal?

4. serta indikasi dan kontra-indikasi obat topikal?

5. Apakah definisi obat tetes mata dan telinga?

6. Apa saja sediaan obat tetes mata dan telinga?

7. Bagaiman cara pakai obat tetes mata dan telinga?

8. serta indikasi dan kontra-indikasi obat tetes mata dan telinga?

9. Apakah defenisi Supositoria (rektal)?

BAB II

IV
V

PEMBAHASAN

A. Obat Topikal
1. Defenisi
Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara
mengoleskan atau menetskan obat pada permukaan kulit tergantung dimana letak
penyakit itu terjadi.
2. Berbagai bentuk sediaan obat topical
Obat topikal adalah obat yang mengandung dua komponen dasar yaitu zat
pembawa(vehikulum) dan zat aktif. Zat aktif merupakan komponen bahan topikal
yang memiliki efekterapeutik, sedangkan zat pembawa adalah bagian inaktif dari
sediaan topikal dapat berbentukcair atau padat yang membawa bahan aktif
berkontak dengan kulit. Idealnya zat pembawa mudahdioleskan, mudah
dibersihkan, tidak mengiritasi serta menyenangkan secara kosmetik. Selain
itu,bahan aktif harus berada di dalam zat pembawa dan kemudian mudah
dilepaskan. Untukmendapatkan sifat zat pembawa yang demikian, maka
ditambahkanlah bahan atau unsur senyawatertentu yang berperan dalam
memaksimalkan fungsi dari zat pembawa.

3. Jalur Penetrasi sediaan topikal

V
VI

4. cara Pakai
1) Oles
Pengolesan pada lokasi lesi merupakan cara pakai sediaan topikal yang umum
dilakukan.Cara ini dilakukan untuk hampir semua bentuk sediaan. Banyaknya
sediaan yang dioleskandisesuaikan dengan luas kelainan kulit. Penambahan
cara oles sediaan dengan menggosok danmenekan juga dilakukan pada obat
topikal dengan tujuan memperluas daerah aplikasi namunjuga meningkatkan
suplai darah pada area lokal, memperbesar absorpsi sistemik. Penggosokanini
mengakibatkan efek eksfoliatif lokal yang meningkatkan penetrasi obat.
2) Kompres
Cara kompres digunakan untuk sediaan solusio. Komponen cairan
yang dominanmenjadikan kompres efektif untuk lesi basah dan lesi
berkrusta. Dua cara kompres yaitu kompresterbuka dan tertutup. Pada
kompres terbuka diharapkan ada proses penguapan. Caranya
denganmenggunakan kain kasa tidak tebal cukup 3 lapis, tidak perlu steril,

VI
VII

jangan terlampau erat.Pembalut atau kain kasa dicelupkan ke dalam cairan


kompres, sedikit diperas, lalu dibalutkanpada kulit lebih kurang 30 menit.
Pada kompres tertutup tidak diharapkan terjadi penguapan,namun cara ini
jarang digunakan karena efeknya memperberat nyeri pada lokasi kompres.
3) Penggunaan oklusif pada aplikasi
Cara oklusi ditujukan untuk meningkatkan penetrasi sediaan; namun
cara ini tidakbanyak digunakan. Berbagai teknik oklusi menggunakan
balutan hampa udara sepertipenggunaan sarung tangan vinyl,
membungkus dengan plastik.17 Teknik oklusi mampumeningkatkan
hantaran obat 10-100 kali dibandingkan tanpa oklusi, namun lebih
cepatmenimbulkan efek samping obat, seperti efek atrofi kulit akibat
kortikosteroid.
4) Mandi
Mandi atau berendam dianggap lebih disukai daripada kompres pada pasien
dengan lesikulit luas seperti pada penderita lesi vesiko bulosa. Contoh zat aktif
yang pernah digunakanuntuk mandi seperti potassium permanganate. Namun
cara ini sudah tidak dianjurkan lagimengingat efek maserasi yang ditimbulkan

5. Pemberian obat topikal pada kulit


Tujuan dari pemberian obat secara topical pada kulit adalah untuk memperoleh
reaksilokal dari obat tersebut.Standar operasional prosedur pemberian obat topical
pada kulit:
a. Persiapan alato Obat topical sesuai yang dipesankan (krim, lotion, aerosol,
bubuk, spray)
o Buku obato Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)
o handscoon bersih dan bakio Lidi kapas atau tongue spatel
o Baskom dengan air hangat, waslap, handuk dan sabun basah) Kassa
balutan,penutup plastic dan plester (sesuai kebutuhan)
b. Teknik Pemberian obat pada kulit (dermatologis)
Obat dapat diberikan pada kulit dengan cara digosokkan, ditepukkan,
disemprotkan,dioleskan dan iontoforesis (pemberian obat pada kulit dengan
listrik).Prinsip kerja pemberianobat pada kulit antara lain meliputi:
o Gunakan teknik steril bila ada luka pada kulit.

VII
VIII

o Bersihkan kulit sebelum memberikan obat (bahan pembersih ditentukan


oleh dokter).
o Ambil obat kulit dari tempatnya dengan batangh spatel lidah dan bukan
dengantangan.
o Bila obat perlu digosok, gunakan tekanan halus.
o Oleskan obat tipis-tipis kecuali ada petunjuk lain.
o Obat dalam bentuk cair harus diberikan dengan aplikator.
o Bila digunakan kompres atau kapas lembab maka pelembab harus steril.
o Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja
dan tempat pemberian
o Cuci tangan
o Atur peralatan disamping tempat tidur klien
o Tutup gorden atau pintu ruangan
o Identifikasi klien secara tepat
 Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area
yangakan diberi obat
 Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan
kerakpada kulit
 Keringkan atau biarkan area kering oleh udara
 Bila kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agen topical
 Gunakan sarung tangan bila ada indikasi
 Oleskan agen topical
B. Pemberian obat tetes pada mata
Pada Mata Pemberian obat pada mata dilakukan dengan cara meneteskan obat mata
atau mengoleskan salep mata. Persiapan pemeriksaan struktur internal mata dilakukan
dengan cara mendilatasi pupil, untuk mengukur refraksi lensa dengan cara
melemahkan otot lensa, kemudian dapat juga digunakan untuk menghilangkan iritasi
mata Obat mata biasanya berbentuk cairan dan ointment/ obat salep mata yang
dikemas dalam tabung kecil.Karena sifat selaput lendir dan jaringan mata yang lunak
dan responsif terhadap obat, maka obat mata biasanya diramu dengan kakuatan yang
rendah misalnya 2 %.
a. Jenis Obat Tetes Mata

VIII
IX

Untuk mengatasi gangguan pada mata, Anda perlu memilih obat tetes mata yang
tepat. Pada dasarnya, ada tiga jenis obat tetes mata yang dapat dibeli secara bebas di
apotek, yaitu:

1. Obat tetes mata untuk mengatasi iritasi


Obat tetes mata yang satu ini digunakan untuk mengurangi mata merah akibat iritasi
mata. Disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakannya karena justru bisa
memperparah iritasi, terutama jika digunakan selama beberapa hari secara terus-
menerus.Untuk beberapa kondisi, jenis obat tetes ini juga bisa menimbulkan efek
ketergantungan. Artinya, warna mata justru akan memerah jika pemakaian dihentikan.

2. Obat tetes mata untuk mengatasi alergi


Obat tetes mata ini dapat mengurangi mata merah, mata berair, dan gatal akibat alergi
serbuk sari, jamur, atau bulu binatang. Gunakan sesuai kebutuhan dan sesuai instruksi
yang ada di kemasan produk.

3. Obat tetes mata berupa air mata buatan


Obat tetes yang menyerupai air mata ini mampu membuat mata tetap lembap,
sehingga menjadi pilihan utama untuk mengatasi mata kering atau mengobati iritasi
akibat alergi ringan dan gesekan lensa kontak.

4. Penggunaan Obat Tetes Mata


Agar tetap aman dalam menggunakan obat tetes mata, berikut ini adalah beberapa
langkah yang perlu Anda lakukan:

 Cek botol kemasan obat tetes mata yang akan digunakan. Obat tetes mata
harus dalam kondisi steril. Cek juga tanggal kedaluwarsa yang tertera pada
kemasan.
 Cuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan obat tetes mata.
 Kocok botol obat tetes mata sebelum digunakan.
 Dongakkan wajah, kemudian tarik kelopak mata bagian bawah secara
perlahan.
 Tekan kemasan untuk meneteskan obat ke kelopak mata bagian bawah.
 Kedipkan mata agar obat tetes mata menyebar ke seluruh bagian mata.

IX
X

 Jangan sampai ujung botol atau kemasan obat tetes mata menyentuh
permukaan mata. Hal ini perlu diperhatikan untuk mencegah masuknya bakteri
ke dalam botol obat.
 Jika perlu menggunakan beberapa jenis obat tetes mata bersamaan, beri jeda
waktu sekitar 5 menit.
 Untuk dosis penggunaan, lihat label kemasan produk atau sesuai dengan
rekomendasi dokter.
 Jika obat tetes mata yang digunakan dari resep dokter, minta penjelasan dokter
lebih lanjut mengenai hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan saat
menggunakan obat tetes mata.

C. Pada Telinga Pemberian obat pada telinga dilakukan dengan cara memberikan tetes
telinga atau salep. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan
infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksternal) dan dapat berupa obat
antibiotik.
a. jenis obat tetes telinga
 Obat tetes telinga dengan kandungan antibiotik. Jenis obat tetes ini biasanya
dimanfaatkan untuk masalah telinga akibat infeksi bakteri.
 Obat tetes telinga dengan kandungan steroid. Jenis yang satu ini bertujuan untuk
menghilangkan nyeri atau bengkak.
 Obat tetes untuk antijamur. Sesuai jenisnya, obat tetes ini dipakai untuk mengatasi
masalah infeksi jamur di telinga.
b. Kondisi yang Memerlukan Obat Tetes Telinga
Berikut ini beberapa infeksi telinga yang bisa menggunakan obat tetes telinga sebagai
pengobatan:
 Radang telinga bagian luar
Kondisi ini disebut juga otitis eksterna. Penyebab infeksi di daerah ini sering kali
adalah jamur dan bakteri. Biasanya infeksi terjadi di bagian saluran telinga yang
terletak di antara gendang telinga dan telinga bagian luar. Pemicu terjadinya infeksi
ini adalah akibat masuknya air kotor atau rusaknya saluran telinga akibat proses
membersihkan telinga yang salah atau terlalu keras.
 Radang telinga bagian tengah akut
Kebanyakan kasus ini disebabkan oleh virus, namun bakteri juga dapat menjadi
penyebab adanya otitis media atau peradangan telinga bagian tengah. Radang telinga
bagian tengah sering dialami anak-anak yang terserang flu dan batuk, serta
tertutupnya saluran Eustachius. Saluran Eustachius adalah saluran yang

X
XI

menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung. Adanya infeksi di saluran


pernapasan juga bisa menjadi penyebab penyakit ini.

 Radang telinga bagian tengah kronis


Radang telinga ada juga yang disertai dengan cairan di telinga bagian tengah.
Banyaknya cairan di belakang gendang telinga ini biasanya tidak mengganggu pada
anak-anak. Cairan tersebut biasanya akan hilang setelah beberapa minggu atau
beberapa bulan. Namun jika tak kunjung hilang maka sudah tentu wajib diobati.

Bentuk saluran telinga anak yang masih pendek serta belum sempurnanya sistem
pertahanan tubuh mengakibatkan anak-anak sering terkena penyakit telinga yang satu
ini. Alergi, iritasi, dan infeksi saluran pernapasan adalah penyebab terjadinya radang
telinga bagian tengah berair.

Selain itu, obat tetes telinga juga terkadang bisa digunakan untuk mengobati bisul di
telinga, khususnya bisul yang muncul di saluran telinga.

c. Cara Memakai Obat Tetes Telinga yang Tepat


Meski terkesan sepele, pemakaian obat tetes telinga (termasuk obat telinga gatal)
harus memerhatikan beberapa hal saat digunakan. Cara yang salah justru akan
menghilangkan manfaat yang terkandung di dalam obat ini.
- Orang yang akan meneteskan obat harus mencuci tangan dulu pakai sabun dan
air atau hand sanitizer.
- Obat tetes telinga lebih baik dihangatkan dulu, bisa dengan cara digenggam 1-
2 menit. “Karena perbedaan suhu pada orang-orang tertentu, misalnya obat
tetes telinganya dingin, bisa bikin vertigo pada beberapa orang.
- Setelah dihangatkan 1-2 menit, obat tetes telinga siap digunakan.
- Miringkan kepala Anda, sampai lubang telinga mengarah ke atas.
- Tarik daun telinga ke arah atas dan belakang. Hal ini untuk meluruskan liang
telinga agar obat langsung masuk tanpa hambatan.
- Pastikan ujung penetesnya yang ada di kemasan obat tidak menyentuh telinga.
Menurut dr. Atika, hal ini agar tidak terjadi transfer bakteri, yang malah jadi
sumber infeksi.
- Setelah selesai diteteskan, diamkan dulu dalam posisi tersebut 1-2 menit guna
memastikan obatnya masuk sempurna.
D. Supositoria (rektal)
Supositoria merupakan jenis obat-obatan yang dimasukkan melalui dubur. Jenis obat
ini ditujukan bagi pasien yang tidak bisa menelan obat secara langsung, mengalami
mual parah, atau harus menjalani puasa sebelum dan setelah operasi.

XI
XII

Obat-obatan supositoria berbentuk padat dan mengandung sejenis zat lilin yang
mudah terurai begitu berada dalam rektum. Dinding rektum terdiri dari permukaan
tipis dengan banyak pembuluh darah sehingga obat dapat diserap dengan cepat.
a. Cara pemberian obat per rektal :
a) Cuci tangan.
b) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c) Gunakan sarung tangan.
d) Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa
e) oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin
f) regangkan glutea dengan tangan kiri kemudian masukan suppositoria dengan
perlahan melaluai sfingter anal internal dan mengenai dinding rektal kurang
lebih 10 cm pada orang dewasa,5 cm pada anak /bayi.
g) Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihakn daerah sekitar anal dengan tisu
h) Anjurkan pasien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama kurang
lebih 5 menit
i) Setelah selesai lepaskan sarung tangan kedalam bengkong
j) Cuci tangan
k) Catat obat,jumlah dosis,dan cara pemberian
b. Kelebihan per rektal :
a) Dapat dipakai jika pasien tidak bisa per-oral
b) Dapat mencegah “first –pass –metabolism
c) Pilihan terbaik pada anak
c. Kekurangan per rektal
a) Absorbsi tidak adekuat
b) Banyak pasien tidak nyaman / risih per-rektal

XII
XIII

Bab III
Penutup

A. KESIMPULAN

Obat topikal adalah obat yang di berikan dengan cara mengoleskan dan
memberikan efek lokal minsal pada kulit yang bertujuan untuk memperoleh reaksi
lokal dan obat tsb pada mata yang biasa berbentuk tetes mata yang bertujuan untuk
mengobati gangguan pada mata untuk medilatasi pupil pada pemeriksaan struktur
internal mata untuk melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksu mata
untuk mencegah pekeringan pada mata dan juga pemberian obat topikal pada telinga
yang bertujuan untuk memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan, telinga
yang bertujuan untuk memberikan efek terapi lokal) menghilangkan nyeri .

B. Saran
Di harapkan kepada pembaca setelah selesai membaca makalah ini supaya
dapat memahami pengertian obat topikal dan pemberian obat tetes mata dan telinga
dan pemberian obat pre-rektal

DAFTAR PUSTAKA

XIII

Anda mungkin juga menyukai