PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Obat
ialah
suatu
bahan
atau
paduan
bahan-bahan
yang
Rumusan Masalah
2. Apa definisi obat-obatan topical?
3. Apa saja jenis obat topical?
4. Bagaimana tata cara penggunaan obat secara topical?
2.3.
Tujuan
Untuk mengetahui definisi obat topical
Untuk mengetahui macam-macam obat topical
Untuk mengetahui tata cara menggunakan obat topical
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
2.3
dan
dermatitis
kontak
alergi.Krim
kurang
berminyak
Tetes mata
Mata adalah organ yang berperan dalam proses penglihatan.
Lapisan luar mola mata disebut sclera. Cornea adalah bagian sclera
transparan di bagian depan bola mata. Sclera merupakan kumpulan serat
yang kuat, sedangkan cornea mudah rusak oleh trauma. Oleh sebab itu,
pemakaian obat jarang diarahkan langsung ke bola mata. Kelenjar
lacrimae yang menghasilkan airmata terletak di salah satu sisi tulang
depan hidung. Kelenjar tersebut mengalirkan sekresinya menuj saluran
membuka di kantong conjungtiva. Saluran tersebut meneruskan limpahan
cairan ke hidung dibawah injerior concha. Karena pemakaian langsung tak
dapat dilakukan ke cornea yang sensitive, pemberian obat secara instilasi
pada mata dapat dilakukan pada bagian conjungtiva bagian bawah.
Obat tetes mata digunakan untuk memperoleh pengaruh local, seperti
pembersihan atau kontraksi pupil untuk pemeriksaan dan mengobati
infeksi. Tipe larutan tetes tergantung pada tujuan instilasi.
Kelopak mata dilap bersih sebelum instilasi agar steril. Buka kantung
conjungtiva bagian bawah kemudian lakukan instilasi. Pemberian obat
secara instilasi tidak boleh dilakukan pada kornea karena dapat berisiko
Instilasi telinga
Obat yang berupa cairan diteteskan pada liang telinga untuk
memperoleh pengaruh local seperti melembutkan lilin telinga, mengurangi
rasa sakit, mengefektifkan anastesi local, membunuh organisme yang
mengganggu pada organ telinga. Liang telinga pasien yang akan di
instilasi diluruskan, dan obat tetes dijatuhkan pada bagian sisi liang
telinga. Pasien diposisikan berbaring pada posisi miring dengan telinga
yang akan di instilasi berada di bagian atas. Pasien tetap berbaring
beberapa menit setelah instilasi guna mencegah tumpahnya obat dari liang
telinga.
2.6.
Instilasi hidung
Obat tetes pada hidung umumnya diberikan pada pasien yang
mengalami keradangan hidung (rhinitis). Untuk melakukan instilasi
hidung, pasien dibantu duduk dengan kepala ditarik kebelakang atau
berbaring dengan kepala miring ke belakang dibantu dengan bantal
sebagai pengganjal. Posisi ini memungkinkan larutan yang akan kelura
mengalir kembali kedalam rongga hidung. Setelah itu lakukan instilasi
sesuai dosis obat. Pasien diinstruksikan tetap menjaga posisinya selama
beberapa menit dan menjaga larutan agar tetap didalam rongga hidung
setelah proses instilasi untuk mencegah tumpahnya cairan obat kedalam
oropharynx.
2.7.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penggolongan obat menurut cara pemberiannya ada beberapa macam diantaranya
secara topical. Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk
memberikan reaksi atau pengaruh langsung pada tempat tertentu atau secara lokal.
Obat jenis ini tidak digunakan untuk oral ataupun injeksi karena dapat
mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam sistim peredaran darah.
Pada umumnya obat topical adalah obat yang digunakan pada kulit atau
membrane mukosa untuk memberikan pengaruh local pada bagian tubuh. Dalam
penggunaannya, pemberian obat secara topical dapat dilakukan melalui kulit,
instilasi mata, hidung, telinga, melalui vagina ataupun rectum.