Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ Pemberian Medikasi Sublingual “

Disusun Oleh:

ADRIA WINATA

Prodi S1 Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU ( UNIQHBA )

2021/2022

I
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah AWT. Atas rahmat dan karunia-Nya.
Kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah keperawatan dasar
1,Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,Beserta
keluarga-Nya,sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,hal ini karena
kemampuan dan pengalaman saya yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu,saya
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun,demi perbaikan dalam makalah ini
yang akan datang. Semoga makalah ini bermamfaat sebagai sumbangsih penulis demi
menambah pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khusunya. Akhir
kata saya sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
saya.Aamiin Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Narmada, 25 April 2022

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................II

DAFTAR ISI...................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

II
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

A. Teknik Pemberian Obat Secara Oral............................................................3


B. Jenis-jenis Obat Per-Oral...............................................................................3
C. Keuntungan dan Kekurangan Pemberian Obat Secara Oral..........................4
D. Rute Pemberian Obat Secara Oral.................................................................5
E. Prosedur Pemberian Obat Secara Oral..........................................................5
F. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat Oral..................6
G. Teknik Pemberian Obat Secara Sublingual...................................................6

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9

A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

III
Pemberian obat dapat melalui berbagai cara yaitu: peroral, sublingual, parenteral,
melalui mata, telinga, kulit, vagina, hidung, dan anus. Di sini kami akan membahas
pemberian obat melalui oral dan sublingual. Pemberian obat per oral merupakan cara
yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah, aman,
dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam
bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat
per oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
Sedangkan pemberian obat secara sublingual yaitu memberikan obat pada pasien dengan
meletakkan obat pada bagian bawah lidah.

Salah satu tugas terpenting dari seorang perawat atau bidan adalah memberi obat yang
aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien
yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat
menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang
berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang tepat.

Seorang perawat atau bidan juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja
obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan
obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya
dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.

B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian pemberian obat secara oral.

2. Untuk mengetahui jeni-jenis obat per-oral.

3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian obat secara oral.

4. Untuk mengetahui rute pemberian obat secara oral.

5. Untuk mengetahui prosedur pemberian obat secara oral.

6. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemberian obat secara
oral.

7. Untuk mengetahui pengertian pemberian obat secara sublingual.

8. Untuk mengetahui tujuan pemberian obat secara sublingual.

9. Untuk mengetahui rute pemberian obat.

10. Untuk mengetahui prosedur pemberian obat secara sublingual.

11. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemberian obat secara
sublingual.

IV
C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah adalah sebagi berikut:

1. Apa pengertian dari pemberin obat secara oral itu?


2. Apa saja jenis-jenis obat per-oral?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian pemberian obat secara oral?
4. Bagaimana prosedur pemberian obat secara oral?
5. Bagaimana rite pemberian obat secara oral?
6. Apa saja hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat secara oral?
7. Apa pengertian pemberian obat secara sublingual?
8. Apa tujuan dari pemberian obat secara sublingual?
9. Bagaimana rute pemberian obat?
10. Bagaimana prosedur pemberian obat secara sublingual?
11. Apa saja hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat secara
sublingual?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik pemberian obat secara oral

V
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini
merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk
obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk
membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian
setengah gelas air atau cairan yang lain.

Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah
(mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat di persiapkan dalam
bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung, tetapi menjadi
hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus
kapsul tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak
minum antasaid atau susu sekurang-kurangnya satu jam setelah minum obat.

Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan dengan
cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien
dapat di beri minuman dingin (es) sebelum minum sirup tersebut. Sesudah minum sirup
pasien dapat di beri minum, pencuci mulut atau kembang gula.

B. Jenis-jenis obat per-oral


1. Pil

Yaitu satu atau lebih dari satu obat yang di campur dengan bahan kohesif
dalam bentuk lonjong, bulat atau lempengan. Pil hendaknya di telan secara utuh
karena dapat mengandung obat - obatan yang rasanya sangat tidak enak atau zat besi
yang bisa membuat gigi penderita berwarna hitam.

2. Tablet

Yaitu obat bubuk yang dipadatkan dalam bentuk lonjong atau lempengan.
Tablet dapat di patahkan untuk mempermudah dalam menelan.

3. Bubuk

Yaitu obat yang di tumbuk halus. Bubuk ini tidak dapat larut dalam air dan
dapat di berikan kepada penderita dengan cara berikut

 Dari kertas pembungkusnya di jatuhkan keatas lidah penderita.

 Kita campur dalam air atau susu (campuran tersebut harus terus kita aduk
karena bubuk itu tidak larut dalam cairan tersebut).

 Di persiapkan dalam pembungkus obat bubuk.

4. Drase

VI
Yaitu obat - obatan yang di bungkus oleh selaput tipis gula. Harus di telan
secara utuh karena dapat mengandung obat - obatan yang mempunyai kemampuan
untuk mengiritasi selaput lendir lambung pasien.

5. Kapsul

Yaitu obat dalam bentuk cair, bubuk atau minyak dengan di bungkus gelatin
yang juga harus di telan secara utuh karena dapat menyebabkan muntah akibat iritasi
selaput lendir lambung pasien. Suatu obat di persiapkan dalam bentuk kapsul dengan
harapan agar tetap utuh dalam suasana asam lambung tetapi menjadi hancur pada
suasana netral atau basa di usus. Dalam pemberian obat jenis kapsul, bungkus kapsul
tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien diberitahu untuk tidak
minum susu atau antacid sekurang kurangnya satu jam setelah minum obat.

6. Sirup

Disini kita memakai sendok pengukur, gelas pengukur (yang kecil), atau botol
tetesan. Kadang -kadang sirup sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu.
Pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk
obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat diberiminum dingin (es)
sebelum minum sirup tersebut. Sesudah minum sirup, pasien dapat diberi minum,
pencuci mulut atau kembang gula.

C. Keuntungan dan kerugian pemberian obat secara oral


 Keuntungan

Kelebihan dari pemberian obat per aral adalah:

- Harga relative lebih murah.


- Bisa di kerjakan sendiri boleh pasien.
- Tidak menimbulkan rasa nyeri.
- Bila terjadi keracunan, obat masih bias di keluarkan dari tubuh dengan cara
Reflek muntah dari faring dan Kumbah Lambung asalkan obat di minum belum
melebihi 4 jam artinya obat masih di dalam gaster
- Tetapi bilamana lebih dari 4 jam tapi belum melebihi 6 jam racun di dalam
intestinum atau belum mengalami absorbsi.

 Kerugian
Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah :
- Pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan
gawat. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai
dengan 45 menit sebelum di absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1
sampai dengan 1 ½ jam. Rasa dan bau obat yang tida enak sering mengganggu
pasien.

VII
- Cara per oral tidak dapat di pakai pada pasien yang mengalami mual-mual,
muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani pangisapan cairan lambung serta
pada pasien yang mempunyai gangguan menelan.

D. Rute pemberian obat secara oral


Sesudah sediaan obat masuk ke dalam lambung, ia akan menuju ke dalam
saluran usus dengan kecepatan tergantung dengan kecepatan penggosongan obat
oleh lambung ( gastric emptying rate ). Kecepatan jonjot lambung bisa lambat
atau cepat tergantung pengaruh obat makanan atau penyakit. Jika kecepatan jonjot
lambung lebih cepat dari normal maka obat yang di minum akan lebih cepat
mencapi tempat absorbsi ( usus halus ), demikian pula sebaliknya. Selanjutnya,
ketika sediaan obat mencapai saluran lambung usus, ia akan mengalami
disenegrasi ( pecah ) menjadi agregat-agregat kecil sampai halus sambil melepas
senyawa obat.

E. Prosedur pemberian obat secara oral


 Persiapan alat

- Daftar buku obat/catatan,jadwal pemberian obat.

- Obat dan tempatnya.

- Air minum dalam tempatnya.

 Persiapan pasien

- Menjelaskan tujuan pemberian oba.t

- Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan.

- Atur posisi pasien senyaman mungkin.

 Persiapan petugas

- Cuci tangan

- Menggunakan APD bila di perlukan

 Prosedur kerja

- Baca obat, dengan prinsip benar obat, benar pasien, benar dosis, benar waktu,
benar tempat, benar dokumentasi.

- Bantu untuk meminumkannya dengan cara:

a. Apabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari botol, maka
tuangkan jumlah yang di butuhkan ke dalam botol dan pindahkan ke tempat obat.

VIII
Jangan sentuh obat dengan tangan. Untuk obat berupa kapsul jangan lepaskan
pembungkusnya.

b. Kaji kesulitan menelan.bila ada, jadikan tablet dalam bentuk bubuk dan campu
dengan minuman.

c. Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang
membutuhkan pengkajian.

- Catat perubahan dan reaksi setelah pemberian obat.

- Evaluasi respons terhadap obat dengan mencatat reaksi pemberian obat.

- Cuc tangan.

F. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat melalui oral


 Pemberiannya obatnya adalah melalui mulut.

 Mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis dalam memberikannya.

 Tidak semua obat dapat diberikan per-oral, contohnya adalah : obat yang bersifat
merangsang (emetin, aminofilin) atau yang diuraikan oleh getah lambung
(benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin).

 Pemberian obat oral ini dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum diedarkan ke
tempat kerjanya.

 Dapat juga untuk mencapai efek lokal yang diinginkan dan dikehendaki contohnya
adalah : obat cacing, obat diagnostik untuk pemotretan lambung - usus (pemeriksaan
diagnostik).

 Baik sekali untuk mengobati infeksi usus.

 Bentuk sediaan oral diantaranya yaitu : Tablet, Kapsul, Obat hisap, Sirup dan Tetesan

G. Teknik pemberian obat secara sublingual


1. pengertian pemberian obat secara sublingual

Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah.
Ini berarti bahwa pil diletakkan di bawah lidah di mana ia akan larut dan diserap ke
aliran darah. Orang tersebut tidak boleh minum atau makan apapun sampai obat itu
hilang. Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus mampu
melakukannya. Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di
bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah. Cara
ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Pasien diberitahu
untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak aktif oleh adanya
proses kimiawi dengan cairan lambung. Untuk mencegah obat tidak di telan, maka

IX
pasien diberitahu untuk membiarkan obat tetap di bawah lidah sampai obat menjadi
hancur dan terserap. Obat yang sering diberikan dengan cara ini adalah nitrogliserin
yaitu obat vasodilator yang mempunyai efek vasodilatasi pembuluh darah. Obat ini
banyak diberikan pada pada pasien yang mengalami nyeri dada akibat angina pectoris.
Dengan cara sublingual, obat bereaksi dalam satu menit dan pasien dapat merasakan
efeknya dalam waktu tiga menit (Rodman dan Smith, 1979). Kelebihan dari cara
pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan
kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat
dihindari. Obat sublingual dirancang supaya, setelah diletakkan di bawah lidah dan
kemudian larut, mudah diabsorpsi. Obat yang diberikan di bawah lidah tidak boleh
ditelan. Bila ditelan, efek yang diharapkan tidak akan dicapai. Contoh obat yang biasa
diberikan secara sublingual : Gliserin

2. Tujuan pemberian obat secara sublingual

Tujuan pembeian obat secara umum yaitu untuk menghilangkan rasa nyeri dan
menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klien. Tujuan pemberian obat secara
sublingual sendirin adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena
pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Dengan cara ini, aksi
kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah maka obat segera
mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah. Cara ini juga mudah dilakukan dan
pasien tidak mengalami kesakitan. Selain itu, tujuannya untuk memperoleh efek local
dan sistemik, memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral
dan menghidari kerusakan obat oleh hepar.

3. Rute pemberian obat secara sublingual

Pada pemilihan rute pemberian obat, bergantung pada kandungan obat dan
efek yang diinginkan serta kondisi dan mental pasien. Perawat sering terlibat dalam
pemilihan rute pemberian obat. Hal itu terjadi karena perawat terlibat dalam
perawatan klien secara konsisten. Ada beberapa rute pemberian obat, disini kami akan
membahas pemberian obat sublingual. Pemberian obat secara sublingual dilakukan
dengan cara diletakkan di bawah lidah, kemudian larut sehingga mudah diabsorbsi.
Obat yang diberikan secara sublingual tidak boleh ditelan, jika obat ditelan maka efek
yang diinginkan tidak akan tercapai. Contoh obat yang biasa diberikan secara
sublingual yaitu Gliserin.

4. Prosedur pemberian obat secara sublingual

 Persiapan Alat

- Obat yang sudah ditentukan

- Tongspatel (bila perlu)

- Kasa untuk membungkus tongspatel

X
Persiapan Klien

- Cek perencanaan Keperawatan klien

- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan

 Persiapan petugas

- Cuci tangan

– Pakai APD bila di perlukan

 Prosedur pelaksanaan

- Baca obat, dengan prinsip benar obat, benar pasien, benar dosis, benar waktu,
benar tempat, dan benar dokumentasi.

- Memasang tongspatel ( jika klien tidak sadar ), kalau sadar anjurkan klien untuk
mengangkat lidahnya.

- Meletakan obat dibawah lidah.

- Memberitahu klien supaya tidak menelan obat - Cuci tangan kembali setelah
melakukan rute tersebut pada pasien

- Perhatikan dan catat reaksi klien setelah pemberian obat

 Evaluasi

Perhatikan respon klien dan hasil tindakan. Apakah klien tidak menelan obat dan
apakah

obat dapat diabsorpsi seluruhnya.

 Dokumentasi

Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, respon klien, hasil
tindakan,nama obat dan dosis, perrawat yang melakukan ) pada catatan
keperawatan.

5. Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat secar sublingual

 Pemberian obat dengan cara ditaruh di bawah lidah.

 Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.

 Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga


efek yang dicapai lebih cepat misalnya : pada pasien serangan jantung dan
juga penyakit asma.

XI
 Kekurangannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat
merangsang selaput lendir mulut.

 Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.

 Bentuknya tablet kecil atau spray,contohnya adalah isosorbid tablet


(ISDN).

BAB III

PENUTUP

XII
A. Kesimpulan
1. Pemberian obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan
dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program
pengobatan dari dokter.

2. Jenis-jenis obat per-oral

a. Pil

b. Tablet

c. Bubuk

d. Drase

e. Kapsul

f. Sirup

3. Keuntungan dan kerugian pemberian obat secara oral

 Keuntungan

Kelebihan dari pemberian obat per aral adalah:

- Harga relative lebih murah.

- Bisa di kerjakan sendiri boleh pasien.

- Tidak menimbulkan rasa nyeri.

 Kerugian

Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah :

- Pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan
gawat. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai
dengan 45 menit sebelum di absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1
sampai dengan 1 ½ jam. Rasa dan bau obat yang tida enak sering mengganggu
pasien.

4. Rute pemberian obat secara oral

Sesudah sediaan obat masuk ke dalam lambung, ia akan menuju ke dalam saluran
usus dengan kecepatan tergantung dengan kecepatan penggosongan obat oleh
lambung ( gastric emptying rate ).

5. Prosedur pemberian obat secara oral

 Persiapan alat

XIII
- Daftar buku obat/catatan,jadwal pemberian obat.

- Obat dan tempatnya.

- Air minum dalam tempatnya.

 Persiapan pasien

- Menjelaskan tujuan pemberian obat

- Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan.

- Atur posisi pasien senyaman mungkin.

 Persiapan petugas

- Cuci tangan

- Menggunakan APD bila di perlukan

 Prosedur kerja

- Baca obat, dengan prinsip benar obat, benar pasien, benar dosis, benar waktu,
benar tempat, benar dokumentasi.

- Bantu untuk meminumkannya dengan cara:

d. Apabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari botol, maka
tuangkan jumlah yang di butuhkan ke dalam botol dan pindahkan ke tempat obat.
Jangan sentuh obat dengan tangan. Untuk obat berupa kapsul jangan lepaskan
pembungkusnya.

e. Kaji kesulitan menelan.bila ada, jadikan tablet dalam bentuk bubuk dan campu
dengan minuman.

f. Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang
membutuhkan pengkajian.

- Catat perubahan dan reaksi setelah pemberian obat.

- Evaluasi respons terhadap obat dengan mencatat reaksi pemberian obat.

- Cuci tangan.

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat melalui oral

 Pemberiannya obatnya adalah melalui mulut.

 Mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis dalam


memberikannya.

XIV
 Tidak semua obat dapat diberikan per-oral, contohnya adalah : obat yang
bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau yang diuraikan oleh getah
lambung (benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin).

 Pemberian obat oral ini dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum
diedarkan ke tempat kerjanya.

7. pengertian pemberian obat secara sublingual Obat sublingual adalah obat yang
cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah.

8. Tujuan pemberian obat secara sublingual Tujuan pemberian obat secara


sublingual sendirin adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena
pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit.

9. Rute pemberian obat secara sublingual Pemberian obat secara sublingual


dilakukan dengan cara diletakkan di bawah lidah, kemudian larut sehingga mudah
diabsorbsi. Obat yang diberikan secara sublingual tidak boleh ditelan, jika obat
ditelan maka efek yang diinginkan tidak akan tercapai. Contoh obat yang biasa
diberikan secara sublingual yaitu Gliserin.

10. Prosedur pemberian obat secara sublingual

 Persiapan Alat

- Obat yang sudah ditentukan

- Tongspatel (bila perlu)

- Kasa untuk membungkus tongspatel

 Persiapan Klien

- Cek perencanaan Keperawatan klien

- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan

 Persiapan petugas

- Cuci tangan

- Pakai APD bila di perlukan

 Prosedur pelaksanaan

- Baca obat, dengan prinsip benar obat, benar pasien, benar dosis, benar
waktu, benar tempat, dan benar dokumentasi.

- Memasang tongspatel ( jika klien tidak sadar ), kalau sadar anjurkan


klien untuk mengangkat lidahnya.

XV
- Meletakan obat dibawah lidah.

- Memberitahu klien supaya tidak menelan obat

- Cuci tangan kembali setelah melakukan rute tersebut pada pasien

- Perhatikan dan catat reaksi klien setelah pemberian obat

 Evaluasi

Perhatikan respon klien dan hasil tindakan. Apakah klien tidak menelan
obat dan apakah obat dapat diabsorpsi seluruhnya.

 Dokumentasi

Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, respon


klien, hasil tindakan,nama obat dan dosis, perrawat yang melakukan )
pada catatan keperawatan.

11. Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat secar sublingual

 Pemberian obat dengan cara ditaruh di bawah lidah

 Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.

 Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga


efek yang dicapai lebih cepat misalnya : pada pasien serangan jantung
dan juga penyakit asma.

B. Saran
1. Bagi mahasiswa dan mahasiswi diharapkan untuk menambah wawasan
dengan banyak membaca buku dan terus mencari informasi tetang pengobatan melalui
oral dan sublingual. 2. Bagi para tenaga kesehatan diharapkan untuk melakukan cara
pemberian obat melalui oral dan sublingual dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

XVI
Uliyah,Musrifatul.dan Alimul,Aziz Hidayat. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik.
Jakarta. Pn: Salemba Mwdika

http://indylaurenz.blogspot.com/p/pemberian-obat-per oralsublingual.html

http://cardiacku.blogspot.com/2013/04/cara-pemberian-obat.html

http://askep-net.blogspot.com/2012/02/pemberian-obat.html#sthash.nZZb2DfU.dpuf

XVII

Anda mungkin juga menyukai