Makalah_prosedur_pemberian_obat_NATA_kd_2-1[1]
Makalah_prosedur_pemberian_obat_NATA_kd_2-1[1]
NIM: 1420121011
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
inayah-Nya terutama rahmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyusun
makalah dengan judul “procedure pemberian obat parental topical dan suositoria “
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat banyak kekurangan
sehingga Kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya, dan pembaca pada
umumnya serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAULUAN.........................................................................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan makalah...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Procedure pemberian obat parental..................................................................................................5
B. Pemberian obat secara topical........................................................................................................14
C. Procedure pemberian obat supositoria...........................................................................................20
BAB II......................................................................................................................................................22
PENUTUP................................................................................................................................................22
A. Kesimpulan..................................................................................................................................22
B. Saran.............................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................23
BAB 1
PENDAULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya pelayanan kesehatan terdiri dari dua aspek utama yaitu perawatan
dan pengobatan. Perawat saat ini dituntut mampu memberikan asuhan keperawatan
dengan pendekatan pemecahan masalah menggunakan metode proses keperawatan.
Disamping memberikan asuhan keperawatan, perawat dituntut juga untuk mempunyai
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai tentang pengobatan. Keikutsertaan perawat
dalam kegiatan kolaborasi pengobatan ini cukup bervariasi selaras dengan kemajuan
pembangunan dibidang kesehatan.
Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang
memiliki masalah kesehatan. Pemberian obat dapat melalui berbagai cara yaitu: peroral,
parenteral, melalui mata, telinga, kulit, vagina, hidung, dan anus. Di sini saya akan
membahas pemberian obat oral, topical dan supositoria. Pemberian obat per oral, topikal
dan supositoria merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara
yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana procedure pemberian obat parental?
2. Bagaiman procedure pemberian obat topical?
3. Bagaimana procedure pemberian obat supositoria?
C. Tujuan makalah
1. Agar mahasiswa memahami procedure pemberian obat parental
2. Agar mahasiswa memahami procedure pemberian obat topical
3. Agar mahasiswa memahami procedure pemberian obat supositoria
BAB II
PEMBAHASAN
1) cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) Periksa identitas pasien dan ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4) Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantung. Alangkah
baiknya penyuntikan pada kantung infuse ini dilakukan pada bagian
atas kantung/botol infuse
5) Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol pada kantung/botol dan
kunci aliran infuse.
6) Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-lahan
ke dalam kantong/botol infuse/cairan.
7) Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikkan
kantung cairan dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung yang
lain.
8) Ganti wadah atau botol infuse dengan cairan yang sudah di injeksikan
obat di dalamnya. Kemudian gantungkan pada tiang infuse.
9) Periksa kecepatan infuse.
10) Cuci tangan.
11) Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu dan dosis pemberian.
f. Daerah Penyuntikan :
1) Pada Lengan (v. mediana cubiti / v. cephalika)
2) Pada Tungkai (v. Spahenous)
3) Pada Leher (v. Jugularis)
4) Pada Kepala (v. Frontalis atau v. Temporalis) khusus pada anak –
anak
5. Pemberian Obat Via Intra Muskular
a. Pengertian
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Lokasi
penyuntikan dapat dilakukan pada daerah paha (vastus lateralis) dengan
posisi ventrogluteal (posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap),
atau lengan atas (deltoid).
b. hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tempat injeksi.
2) Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
3) Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
4) Kondisi atau penyakit klien.
5) Obat yang tepat dan benar.
6) Dosis yang diberikan harus tepat.
7) Pasien yang tepat.
8) Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar.
c. Indikasi dan kontra indikasi
a) Indikasi
bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan
tulang, otot atau saras besar di bawahnya.
b) kontra indikasi
Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saraf
besar di bawahnya.
d. Alat dan bahan
1) Daftar buku obat/catatan dan jadual pemberian obat.
2) Obat dalam tempatnya.
3) Spuit da jarum suntik sesuai dengan ukuran. Untuk dewasa
panjangnya 2,5-3 cm, untuk anak-anak panjangnya 1,25-2,5 cm.
4) Kapas alcohol dalam tempatnya.
5) Cairan pelarut.
6) Bak injeksi.
7) Bengkok.
e. Prosedur kerja
1) cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosisnya.
Setelah itu letakkan dalam bak injeksi.
4) Periksa tempat yang akan di lakukan penyuntikan (perhatikan
lokasi penyuntikan).
5) Desinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan
injeksi.
6) Lakukan penyuntikan
a) Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara, anjurkan
pasien untuk berbaring telentang dengan lutut sedikit fleksi.
b) Pada ventrogluteal dengan cara, anjurkan pasien untuk
miring, tengkurap atau telentang dengan lutut dan pinggul
pada sisi yang akan dilakukan penyuntikan dalam keadaan
fleksi.
c) Pada daerah dorsogluteal dengan cara, anjurkan pasien
untuk tengkurap dengan lutut di putar kea rah dalam atau
miring dengan lutut bagian atas dan diletakkan di depan
tungkai bawah.
d) Pada daerah deltoid (lengan atas) dilakukan dengan cara,
anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring mendatar
lengan atas fleksi.
7) Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus.
8) Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit, bila tidak ada darah
yang tertarik dalam spuit, maka tekanlah spuit hingga obat masuk
secara perlahan-lahan hingga habis.
9) Setelah selesai, tarik spuit dan tekan sambuil di masase daerah
penyuntikan dengan kapas alcohol, kemudian spuit yang telah
digunakan letakkan dalam bengkok.Catat reaksi pemberian, jumlah
dosis, dan waktu pemberian.
10) Cuci tangan
f. Daerah Penyuntikan
1) Bagian lateral bokong (vastus lateralis)
2) Butoks (bagian lateral gluteus maksimus)
3) Lengan atas (deltpid)
1) Alat &Bahan
a. Obat dalam tempatnya
b. Pipet
c. Spekulum hidung
d. Pinset anatomi dalam tempatnya
e. Korentang dalam tempatnya
f. Plester
g. Kain kasa
h. Kertas tisu
i. Balutan
2) Prosedur Kerja
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Atur posisi pasien dengan cara
Duduk dikursi dengan kepala mengadah ke belakang
Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur
Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala
tengadah ke belakang
j. Berikan tetesan obat pada tiap lubang hidung (sesuai dengan
dosis)
k. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama 5
menit
l. Cuci tangan
m. Catat, cara, tanggal dan dosis pemberian obat
C. Procedure pemberian obat supositoria
1. Pengertian
SOP Pemberian Obat Supositoria Merupakan tindakan medis yang dilakukan
untuk memberikan terapi sesuai advis melalui rektal dan membran mukosa,
Sehingga Obat dapat diserap dan mendapatkan efek lokal atau sistemik.
Tujuan
Ada dua tujuan umum dalam pemberian obat secara rektal atau supositoria, yaitu:
1. Mendapatkan efek obat secara lokal atau sistemik
2. Melunakan Feses sehingga dapat keluar dengan mudah
Prosedur Tindakan
2. Persiapan Alat
a. Kaji ulang terapi yang diminta dokter, lihat dengan jelas nama obat, rute,
dosis, dan waktu pemberian. Jika tlisan tidak jelas, Tanya petugas lain atau
konfirmasi ulang ke dokter penanggung jawabnya.
b. Lakukan cuci tangan
c. Pakai sarung tangan
d. Jaga Privasi Pasien dengan menutup sampiran, pintu, atau jendela.
e. Nyalakan lampu jiga pencahayaan kurang
4. Prosedur atau Langkah Tindakan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini kita dapat mengetahui pemberian obat pada klien merupakan
fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan keterampilan Teknik dan perkembanfan
klien. Pemberian obat parental, topical dan supositoria adalah suatu tindakan untuk
membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut
dan melalui organ yang terkena penyakit sesuai dengan program pengobatan dari
dokter.
Tujuan dari pengobatan antara lain mencegah, mengobati dan mengurangi rasa
sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat, dan menghindari pemberian obat yang
menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan. Sedangkan hal yang harus diperhatikan
meliputi indikasi, kontraindikasi, penggunaan prinsip 6 benar, jenis obat, serta
memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obat tersebut.
B. Saran
Sebagai mahasiswa keperrawatan kita harus mempelajari lenih luas tentang
procedure pemberian obat baik secara oral topical maupun supositorial agar
mahasiswa dapat lebih paham tentang materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Priharjo, Robert; Tekhnik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat, 1995; EGC; Jakarta
Hidayat, AAA. Uliyah, Musriful, 2005. Buku saku praktikum: kebutuhan dasar manusia
Jakarta: EGC.
Potter, patricia A. 2005 fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik Edisi 1.
Jakarta: BCC.