Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FARMAKOLOGI

BENTUK SEDIAAN OBAT

NAMA KELOMPOK 2 :
1. NI PUTU PUSPITA DEWI ( 223213376 )
2. NI KADEK SEPTIA DEWI ( 223213388 )
3. KADEK RISKAYANI ( 223213390 )
4. MADE AYU ABRILIA OKTAVIANTI DEWI ( 223213391 )
5. NI KADEK WINDA ARINI ( 223213392 )
6. KADEK MERY PRADNYADITA ( 223213394 )
7. I NYOMAN DANU KERTIYASA ( 223213404 )
8. MARIA CARVALHO SOUSA ( 213213356 )

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 31 Maret 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................III
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Macam – Macam Sediaan Obat...............................................................................................3
2.2 Keuntungan dan Kerugian dari sediaan obat..........................................................................6
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
3.1 Simpulan.............................................................................................................................13
3.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai dengan
kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai
obat dalam ataupun obat luar. Ada berbagai bentuk sediaan obat di bidang farmasi, yang
dapat diklasifikasikan menurut wujud zat dan rute pemberian sediaan. Berdasarkan wujud
zat, bentuk sediaan obat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sediaan bentuk cair (larutan
sejati, suspensi, dan emulsi), bentuk sediaan semipadat (krim, lotion, salep, gel, supositoria),
dan bentuk sediaan solida/padat (tablet, kapsul, pil, granul, dan serbuk). Perkembangan
dalam bidang industri farmasi telah membawa banyak kemajuan khususnya dalam formulasi
suatu sediaan, salah satunya adalah bentuk sediaan solida. Sediaan solida memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan sediaan bentuk cair, antara lain: takaran dosis yang lebih
tepat, dapat menghilangkan atau mengurangi rasa tidak enak dari bahan obat, dan sediaan
obat lebih stabil dalam bentuk padat sehingga waktu kadaluwarsa dapat lebih lama (ANNET
& Naranjo, 2014)
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan membuat zat aktif dalam bentuk
sediaan, diantaranya adalah penerimaan oleh pasien lebih baik sehingga orang tidak akan
segan lagi meminum obat. Beberapa alasan mengapa obat dibuat sediaan yaitu:
1. Untuk keamanan penggunaan zat aktif yang merangsang lambung
2. Untuk menghilangkan atau mengurangi bau, rasa yang tidak enak
3. Memudahkan penggunaan
4. Aksebilitas (dapat diterima) oleh pasien
5. Zat aktif dilepas perlahan-lahan (drug delivery system)
Ada beberapa pertimbangan terapeutik dalam merancang bentuk sediaan obat yaitu:
1. Keadaan penyakit, diberikan obat yang berefek lokal atau sistemik, yang bekerja
cepat, perlahan-lahan atau lambat
2. Pengguna obat, obat dapat diminum sendiri oleh pasien atau harus dengan bantuan
tenaga medis
3. Tempat absorpsi obat. Absorpsi di saluran pencernaan atau dilambung atau tempat
lainnya
4. Umur pasien, untuk balita dan orang lanjut usia, obat berbentuk cairan lebih disukai
sedangkan orang dewasa lebih menyukai yang lebih praktis seperti kapsul dan tablet

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja macam – macam bentuk sediaan obat ?
2. Apa saja keuntungan dan kerugian dari masing – masing bentuk sediaan obat ?

IV
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui macam – macam bentuk sediaan obat ?
2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari masing – masing bentuk sediaan obat

1.4 Manfaat
1. Agar mengetahui macam – macam bentuk sediaan obat
2. Agar mengetahui keuntungan dan kerugian dari masing – masing bentuk sediaan obat

V
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam – Macam Sediaan Obat


Berikut adalah macam – macam obat berdasarkan bentuk atau sediaan obatnya :
1. Kapsul
Adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut, digunakan untuk pemakaian oral. Kapsul dikemas dalam sebuah cangkang berbentuk
tabung keras atau lunak yang terbuat dari gelatin atau pati. Di dalam kapsul berisi bahan
aktif obat yang telah dihaluskan
2. Tablet
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih
atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa bahan tambahan. Macam-macam tablet:
1) Tablet Kempa: paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta
penandaannya tergantung design cetakan.
2) Tablet Cetak: dibuat dengan memberikantekanan rendah pada massa lembab dalam
lubang cetakan.
3) Tablet Triturat: tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris.
4) Tablet Hipodermik: dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam
air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
5) Tablet Sublingual: Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
6) Tablet Bukal: digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
7) Tablet Efervescen: tablet larut dalam air.
8) Tablet Kunyah: cara penggunaannya dikunyah.
9) Tablet Salut Gula: ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri dari penyalut gula.
10) Tablet Salut Selaput: tablet ini disalut dengan selaput yang tipis yang akan larut atau
hancur di daerah lambung usus.
11) Tablet Salut Enteric: tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak atau hancur
dilambung tapi di usus.
12) Tablet Kompresi Ganda, adalah tablet kompresi berlapis, dalam pembuatannya
memerlukan lebih dari satu kali tekan.
3. Pil
Pil merupakan sediaan solid berbentuk bulat dengan berat sekitar 100- 500 mg, pil memiliki
ukuran yang relatif kecil dengan variasi pil seperti granulae, pilulae dan boli. Biasanya 300
mg, mengandung yang satu atau lebih zat aktif. Sediaan padat bulat dengan masaa 100 mg

VI
dikenal dengan istilah granul, sedangkan yang lebih dari 500 mg dikenal dengan istilah boli
(untuk hewan ternak).
4. Krim
Adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini digunakan untuk sediaan setengah
padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam
minyak atau minyak dalam air.
5. Emulsi
Adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam
bentuk tetesan kecil. Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika
dengan kandungan paling sedikit dua fase cair yang tidak dapat bercampur, satu diantaranya
didispersikan sebagai globula dalam fase cair lain.
6. Ekstrak
Adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati
atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir
semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian. rupa
sehingga memenuhi syarat baku yang ditetapkan.
7. Gel (jeli)
Gel adalah campuran koloidal antara dua zat berbeda fase: padat dan cair. Penampilan gel
seperti zat padat yang lunak dan kenyal, tetapi pada rentang suhu tertentu dapat berperilaku
seperti fluida. Berdasarkan berat, kebanyakan gel seharusnya tergolong zat cair, tetapi
mereka juga memiliki sifat seperti benda padat
8. Imunoserum
Adalah sediaan yang mengandung immunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan
dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular dan mengikut
kuman/virus/antigen.)
9. Implant atau pelet
Adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian
tinggi ( dengan atau tanpa eksipien) dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan.
Implant atau pelet adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen dan
dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga sampai lima tahun, metode ini
dikembangkan oleh the Population Council, yaitu suatu organisasi internasional yang
didirikan tahun 1952 untuk mengembangkan metode kontrasepsi.
10. Infusa
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada
suhu 90 derajat selama 15 menit. Infusa juga merupakan proses mengekstrak senyawa kimia
atau rasa dari bahan tumbuhan dalam pelarut seperti air, minyak, atau alkohol, dengan
membiarkan bahan tetap berada dalam pelarut dari waktu ke waktu. Seduhan juga
merupakan nama untuk cairan yang dihasilkan.
11. Injeksi
Adalah sediaan steril untuk kegunaaan parenteral, yaitu di bawah atau menembus kulit atau
selaput lendir. Dalam praktik medis, cairan yang dimasukkan ke tubuh pasien melalui injeksi

VII
adalah obat dan vitamin. Jarum yang digunakan adalah jarum hipodermik dan jarum suntik.
Metode ini sering disebut sebagai ‘shot’ atau ‘jab’ dalam Bahasa Inggris.
12. Inhalasi
Adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang
diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau
sistemik. Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap
kedalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana serta
dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga.
13. Irigasi
Adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka. terbuka atau
rongga-rongga tubuh, penggunaan adalah secara topikal. Irigasi dapat digunakan untuk
mengirigasi atau mencuci rongga tubuh dan diangkut melalui aliran larutan.Irigasi paling
sering dilakukan menggunakan air steril, salin, atau larutan antiseptic pada mata,
telinga,tenggorokkan, vagina, dan saluran kemih. Apabila ada luka pada kulit atau mukosa,
perawat menggunakan teknik antiseptic untuk melakukanirigasi. Apabila rongga yang akan
diirigasi tidak steril, misalnya saluran telinga, vagina, atau mata,dapat digunakan teknik
bersih.
14. Lozenges atau tablet hisap
Adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan
dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam
mulut. Pembuatan tablet dari ekstrak dengan metode kempa pada saat proses pentabletan
akan menghasilkan sifat alir yang kurang baik.
15. Sediaan Obat Mata
Salep mata, adalah salep steril yang digunakan pada mata.
Larutan obat mata, adalah larutan steril yang bebas partikel asing, dan merupakan sediaan
yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata.
16. Pasta
Adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan
untuk pemakaian topikal. Pasta merupakan sediaan semisolid yang terdiri dari 50% bahan
padat, sehingga memiliki keuntungan dapat mengikat cairan eksudat, daya lekatnya lebih
kuat dari sediaan salep dan dapat memberikan lapisan tipis (film) untuk melindungi kulit
atau jaringan di bawahnya.
17. Plester
Adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari bahan yang dapat melekat
pada kulit dan menempel pada pembalut. Produk ini dibuat dari bahan elastis yang akan
mengikuti tiap lekukan kulit sehingga menutup luka dari kotoran dan bakteri, kedap air,
steril, dan tidak melekat pada luka.
18. Serbuk
Adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan.
Pulveres biasa diberikan dalam suatu resep racikan.
Pulvis (serbuk tidak terbagi), merupakan sediaan serbuk tidak terbagi, yang biasanya
dimaksudkan untuk pemakaian luar dengan cara ditaburkan (pulvis adspersonus = serbuk
tabur).

VIII
19. Solutio atau larutan
Adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
1. Larutan oral, adalah sediaan cair yang

dimaksudkan untuk pemberian oral. Termasuk ke dalam larutan oral ini adalah:
a) Syrup, Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi
b) Elixir, adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai pelarut.

2. Larutan topikal, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan topikal pada
kulit atau mukosa.
3. Larutan otik, adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan dalam telinga.
4. Larutan optalmik, adalah sediaan cair yang digunakan pada mata.
5. Spirit, adalah larutan mengandung etanol atau hidro alkohol dari zat yang mudah
menguap, umumnya merupakan larutan tunggal atau campuran bahan.
6. Tingtur, adalah larutan mengandung etanol atau hidro alkohol di buat dari bahan
tumbuhan atau senyawa kimia.
20. Suppositoria
Adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal,
vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
Suppositoria didesain untuk:
 Terapi dengan efek lokal pada bagian anal (contoh: hemorrhoid) atau vaginal
(contoh: candidiasis)
 Terapi dengan efek sistemik (suppositoria anal) sebagai alternatif pengobatan melalui
anal bagi pasien yang tidak kooperatif terhadap pengobatan oral (keadaan
pingsan atau mengalami emesis)

2.2 Keuntungan dan Kerugian dari sediaan obat

Keuntungan dan kerugian dari sediaan obat yaitu :


1. Keuntungan dan Kerugian sediaan tablet
 Keuntungan :
1) Tablet dapat diproduksi dalam sekala besar dan dengan kecepatan produksi
yang sangat tinggi sehingga lebih murah
2) Memiliki ketepatan dosis tiap tablet atau tiap unit pemakain
3) Lebih setabil dan tidak mudah ditumbuhi mkroba karena dalam bentuk kering
dengan kadar air yang rendah
4) Dapat dibuat produk dengan berbagai profil pelepasan
5) Tablet bukan produk steril sehingga penanganan selamu proses produksi
distribusi dan pemakain lebih mudah
6) Mudah dalam penepakan dan transfortasi
7) Mudah dibawa kemana-mana

IX
8) Pemakain dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan tenaga medis
9) Bau rasa dan wama yang tidak menyenangkan dapat ditutupi dengan penyaluta.
10) Mudah didentifikasi dengan memberi tanda atau logo di punch
11) Tersedia dalam berbagai tipe dibandingkan dengan kapsul tablet lebih sulit
dipalsukan
 Kerugian
1) Bahan aktif dengan dosis yang besar dan tidak kompersible sulit dibuat tablet
2) Sulit untuk memformulasikan zat aktif yang sulit dibasahi dan tidak larut
serta disolusinya rendah
3) Onsetnya lebih lama dibandingkan sediaan parenteral larutan oral dan kapsul
4) Jumlah zat aktif dalam bentuk cairan yang dapat dijerat kedalam tablet sangat
kecil
5) Kesulitan menelan pada anak-anak, orang sakit parah dan orang lanjut usia
6) Pasien yang menjalani radioterapi tidak dapat menekan obat
2. Keuntungan dan Kerugian sediaan Kapsul
 Keuntungan
1) Bentuknya menarik dan praktis.
2) Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan
berbau tidak sedap.
3) Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat cepat
diabsorpsi
4) Dokter dapat mengkombinaskan beberapa macam obat dan dosis yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan pasien.
5) Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan
atau penolong seperti pada pembuatan pil maupun tablet
 Kerugian
1) Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap, karena pori-pori kapsul tidak
dapat menahan pernapan.
2) Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab).
3) Tidak bisa untuk zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
4) Tidak bisa digunakan unik balita
5) Tidak bisa dibagi-bagi
3. Keuntungan dan Kerugian Pil
 Keuntungan
1) Mudah ditelan
2) Menutupi rasa obat yang tidak enak
3) Relatif lebih setabil dibandingkan bentuk serbuk dan solutio
4) Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikhendaki
 Kerugian
1) Obat yang dihendaki memberikan aksi yang cepat
2) Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung
3) Bahan obat padat atau serbuk yang voltinous dan bahan obat cair dalam jumlah
besar

X
4. Keuntungan dan Kerugian Larutan
 Keuntungan
1) Dosisinya mudah divariasikan
2) Aksi obat terjadi cepat karena obat lebih mudah atau cepat diabsorpsi dalam
betuk larutan
3) Sediaan larutan mudah diberikan perasa, pemanis dan pewarna
4) Keuntungan bagi anak-anak atau pasien yang sukar menelan tablet atau kapsul
5) Beberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam sediaan
tablet atau kapsul
 Kerugian
1) Kurang setabil dari segi mikrobiologi dan kimia daripada sedian padat
2) Beberapa obat untuk penggunaan oral tidak cocok sebagai sediaan larutan jika
rasanya pahit.
3) Harus menggunakan pengawet
4) Mudah pecah atau tidak efisien atau tidak mudah dibawa kemana-mana
5) Pengamannya tidak efisien
5. Keuntungan dan Kerugian Salep (salp, krim, gel)
 Keuntungan
1) Dapat diatur daya penetrasi dengan memodifikasi basisinya
2) Kontak sediaan dengan kulit lebih lama
3) Lebih sedikit mengandung air sehingga suit ditumbuhi bakteri
4) Lebih mudah digunakan tanpa alat bantu
 Kekurangan
1) Terjadi tengik terutama untuk sediaan dengan basis lemak tak jenuh
2) Terbentuk keristal atau keluarnya fase padat dan basisinya
3) Terjadi perubahan warna
6. Keuntungan dan Kerugian Cream
 Keuntungan
1) Mudah menyebar rata
2) Praktis
3) Mudah dibersihkan atau dicuci
4) Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat
5) Tidak lengket terutama tipe m/a
6) Memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m
7) Digunakan sebagai kosmetik
8) Bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun.
 Kerugian
1) Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan
panas
2) Mudah pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas
3) Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu system
campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi
disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan.

XI
7. Keuntungan dan Kerugian Gel
 Keuntungan
1) Efek pendinginan pada kulit saat dimakan,
2) Penampilan sediaan yang jernih dan elegan
3) Pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang.
Elastis,
4) Mudah dicuci dengan air.
5) Pelepasan obatnya baik,
6) Kemampuan penyebarannya pada kulit baik.
 Kerugian
1) Harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan
Penggunaan peningkat kelantan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada
berbagai perubahan temperatur,
2) Gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat,
3) Kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih
mahal
8. Keuntungan dan Kerugian Pasta
 Keuntungan
1) Mengikat cairan sekret eksudat
2) Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, sehingga mengurangi
rasa gatal lokal
3) Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama
4) Konsentrasi lebih kental dari salep
5) Daya absorbsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan
dengan sediaan salep
 Kerugian
1) Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya
tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu
2) Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
3) Dapat menyebabkan iritasi kulit
9. Keuntungan dan Kerugian Injeksi
 Keuntungan
1) Memberikan efek yang cepat
2) Tidak melalui First Pass Effect
3) Dapat diberikan apabila penderita dalam keadaan tidak dapat bekerjasama
dengan baik, tidak sadar.
4) Dapat dengan cara pemberian lain (seperti oral)
5) Kadar obat didalam darah yang hasilnya lebih bisa diramalkan
 Kerugian
1) Apabila sudah masuk ke dalam tubuh susah untuk dikeluarkan terutama
apabila terjadi kasus toksisitas
2) Hargal relatif lebih mahal
3) Pemakainya tidak praktis karena membutuhkan tenaga medis

XII
4) Kurang disukai karena sakit sehingga dapat menyebabkan trauma pada
sebagian orang
10. Keuntungan dan Kerugian Suppositoria
 Keuntungan
1) Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
2) Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung
3) Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat berefek
lebih cepat dari pada penggunaan obat peroral
4) Baik bagi pasien yang mudah mantah atau tidak sadar
 Kerugian
1) Pengisapan menimbulkan rasa tidak nyaman.
2) Bahan obat terabsorbsi secara lambat menghasilkan waktu aksi terapeutik
yang lama
3) Penyimpanan dengan kelembapan yang tinggi dapat menyerap kelembapan
yang cendrung menjadi mengembang.
4) Penyimpanan pada kelembapan yang sangat kurang dapat menyebabkan
kehilangan kelembapan dan menjadi rapuh.
5) Jumlah obat yang akan diberikan dalam bentuk suppo tergantung pada
pembawa dan bentuk kimia serta fisik obat yang diberikan
11. Keuntungan dan Kerugian Inhaler
 Keuntungan
1) Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya menjadi
tercemar atau terpapar,
2) Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara, maka zat obat terlindung
dari pengaruh yang tidak dinginkan akibat O2 dan kelembapan udara.
3) Pengobatan topikal dapat diberikan secara merata, melapisi kulit tanpa
menyentuh daerah yang diobati
4) Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup, bentuk fisik dan ukuran
partikel produk yang dipancarkan dapat diatur yang mungkin mempunyai
andil dalam efektivitas obat. contohnya, kabut halus yang terkendali dari
aerosol inhalasi.
5) Penggunaan aerosol merupakan proses yang bersih sedikit tidak memerlukan
"pencucian" oleh pemakainya.
6) Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
7) Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara
8) Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topikal dapat dikurangi
9) Takaran yang dikehendaki dapat diatur
10) Bentuk semprotan dapat diatur
 Kerugian
1) MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang sering
timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya
2) Seringnya obat menjadi kurang efektif,

XIII
3) Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien menggunakan
MDI dengan baik dan berar
12. Keuntungan dan Kerugian Serbuk
 Keuntungan
1) Dokter lebih leluasa memilih dosis yang sesuai keadaan pasien
2) Lebih setabil terutama untuk obat yang rusak oleh air
3) Penyerapan lebih sempurna dibandingkan dengan sediaan padat lainnya
4) Cocok untuk anak-anak dan dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet
5) Obat yang volumenya besar dan tidak dapat dibuat tablet dapat dibuat serbuk
 Kerugian
1) Rasa dan bau yang tidak enak tidak dapat ditutupi
2) Pada penyimpanan bisa menjadi lembab
3) Peracikannya membutuhkan waktu yang lebih lama
4) Kurang baik untuk zat yang mudah terurai

13. Keuntungan dan Kerugian Obat sediaan tetes


 Keuntungan
1) Sangat baik digunakan untuk pemberian dosis kecil
2) Memberi kemudahan dalam pemberian, khususnya bagi usia bayi dan balita
yang belum dapat menelan obat dengan baik.
3) Obat lebih mudah diabsorbsi
4) Dosis, rasa, warna dan bau dapat diatur
5) Mengurangi resiko iritasi pada lambung oleh zat-zat iritan.
 Kerugian
1) Stabilitas bentuk larutan biasanya kurang baik.
2) Diperlukan ketepatan dosis yung presisi
3) Kesulitan dalam masalah formulasi untuk menutupi rasa zat aktif yang pahit
dan tidak menyenangkan
14. Keuntungan dan Kerugian Emulsi
 Keuntungan
1) Sifat terpetik dan kemampuan menyabar konstituen lebih meningkat
2) Rasa dan bau dari minyak dapat ditutupi
3) Absorpsi dan penetrasi lebih mudah dikontrol
4) Aksi dapat diperpanjang dan efek emolient lebih besar
5) Air merupakan elemen pelarut yang tidak mahal pada pengaroma emulsi
 Kerugian
1) Sediaan kurang praktis
2) Mempunyai stabilitas yang rendah
3) Takaran dosis kurang teliti
4) Tidak tahan lama
15. Keuntungan dan Kerugian Infus
 Keuntungan
1) Obat memiliki mula kerja yang cepat

XIV
2) Efek obat dapat diramalkan dengan pasti
3) Biovabilitas obat dalam traktus gastrointestinalis dapat dihindarkan
4) Obat dapat diberikan kepada penderita sakit keras atau dalam keadaan koma
5) Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinal dapat dihindarkan
 Kerugian
1) Rasa nyeri saat disuntikkan apalagi kalau harus diberikan berulang kali
2) Memberikan efek fisikologis pada penderita yang takut suntik
3) Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki
terutama sesudah pemberian intravena
4) Obat hanya dapat diberikan kepada penderita dirumah sakit atau ditempat
praktek dokter oleh perawat yang kompeten
5) Lebih mahal dari bentuk sediaan non steril dikarenakan ketatnya persyaratan
yang harus dipenuhi (steril bebas pirogen, jernih, praktis dan bebas partikel)

XV
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Disini kami sebagai penulis dari hasil materi yang telah kami buat dalam bentuk makalah
ini, dapat kami simpulkan bahwa, Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk
tertentu sesuai dengan kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang
digunakan sebagai obat dalam ataupun obat luar. Ada berbagai bentuk sediaan obat di bidang
farmasi, yang dapat diklasifikasikan menurut wujud zat dan rute pemberian sediaan. Berdasarkan
wujud zat, bentuk sediaan obat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sediaan bentuk cair (larutan
sejati, suspensi, dan emulsi), bentuk sediaan semipadat (krim, lotion, salep, gel, supositoria), dan
bentuk sediaan solida/padat (tablet, kapsul, pil, granul, dan serbuk). Sediaan obat ini juga
memiliki keuntungan dan kerugian yang harus diperhatikan sebelum diberikan kepada pasien.
3.2 Saran
Penelitian dalam makalah ini baru tahap eksplorasi namun untuk tahap pendalaman dan
tindakan-tindakan terkait dengan bentuk – bentuk sediaan obat masih belum dilakukan. Oleh
karena itu penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian tindakan (action research) terkait
dengan bentuk – bentuk sediaan obat dengan menggunakan metode tertentu.

XVI
DAFTAR PUSTAKA

ANNET, N., & Naranjo, J. (2014). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康


関連指標に関する共分散構造分析 Title. Applied Microbiology and Biotechnology,
85(1), 2071–2079.
SCRIBD. Aulia Mala (2017). Memahami dasar - dasar Farmakologi. Diakses pada tanggal 31
Maret 2023, dari https://www.slideshare.net/AuliaMala1/memahami-dasar-
dasarfarmakologisediaanobat
SCRIBD. Eti Nurfazar Samsiah. Keuntungan Kerugian Sediaan Farmasi. Diakses pada tanggal
31 Maret 2023, dari https://www.slideshare.net/eti_nurfazar/keuntungan-kerugian-sediaan-
farmasi

XVII

Anda mungkin juga menyukai