Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

POTENSIAL LISTRIK PADA BERBAGAI KEADAAN SEL

NAMA KELOMPOK 3 :
1. NI WAYAN MITAYANI (223213360)
2. NI PUTU PUSPITA DEWI (223213376)
3. KADEK RISKAYANI (223213390)
4. MADE AYU ABRILIA OKTAVIANTI DEWI (223213391)
5. NI KADEK WINDA ARINI (223213392)
6. KADEK MERY PRADNYADITA (223213394)

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 22 November
2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................III
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................1
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................1
1.4 MANFAAT.......................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Potensial Listrik Pada Berbagai Keadaan Sel............................................................................2
BAB III...........................................................................................................................................5
PENUTUP......................................................................................................................................5
3.1 SIMPULAN...................................................................................................................................5
3.2 SARAN..........................................................................................................................................5
3.3 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam bidang
batas/membrane. (Rosyidah, 2018)
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda
potensial listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki potensial listrik berdebda
dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan
dari satu titik ke titik lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana potensial listrik pada berbagai keadaan sel ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui potensial listrik pada berbagai keadaan sel

1.4 MANFAAT
1. Mengetahui potensial listrik pada berbagai keadaan sel
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Potensial Listrik Pada Berbagai Keadaan Sel


 Tranduksi Sinyal
Tranduksi sinyal terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan sel menimbulkan
sebuah respons. Respons yang dihasilan dari proses tranduksi sinya tersebut dapat berupa
respons metabolism, ekspresi gen, pembelahan sel, maupun motilitas dari sel dan organisme
tersebut. Hal ini terjadi dengan tujuan agar sel dapat beradaptasi. Dua komponen yang paling
penting dari proses transduksi sinyal adalah sinyal dan reseptor. Sinyal yang dimaksud
merupakan molekul kimia yang di eksresikan oleh sel dan membawa infomasi. Reseptor sendiri
berperan dalam penerimaan sinyal tersebut dan pengolahan respon dari sel ke sel lainnya
maupun ke dalam sel itu sendiri. Sinyal membawa pesan dari luar sel menuju ke dalam sel,
resptor berada di membran sel dan di dalam sel tergantung dari siyal yang menuju sel tersebut.
Respetor yang berada pada permukaan bersifat hidrofilik sedangakan resptor yang berada di
dalam sel bersifat hidrofobik. Hal ini tergantung dari permeabilitas molekul sinyal. Semakin
permeable sinyal tersebut, maka reseptor yang dibutuhkan umumnya adalah resptor yang
hidrofobik, berbeda dengan sinyal yang kurang permeable, umumnya perlu ditungkap oleh
reseptor hidrofilik yang terdapat pada membrane sel yang dituju oelh resptor tersebut. Reseptor
membran sel salah satunya adalah:
 G protein coupled reseptor (GPCR) → terikat dengan protein G
 Tyrosine kinase/ histidline kinase/ serin kinase/threonine kinase (histidine kinase itu ada
di prokariot, sedangkan yang lainnya di eukariot)
 Ion Channel

Adapun dalam proses masuknya sinyal ke dalam sel, sinyal berperan sebagai first messenger
dan diterima oleh resptor aktif. Untuk membantu ketersampaian informasi yang di bawa oleh
sinyal kedalam sel, diperlukan protein G sebagai kofaktor enzim di membrane sel yang dibantu
oleh molekul kecil lain yang disebut sebagai Secod Messenge.

 Potensial Membrane
Potensial membran adalah beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan
sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -20 milivolt (tanda
minus menunjukan bahwa di dalam sel bersifat negative dibandingkan dengan di luarnya).
Semua sel memiliki tegangan melintasi mebran plasmanya, dimana tegangan ialah energy
potensial listrik-pemisahan muatan yang berlawanan. Sitoplasma sel bermuatan negtif
dibandingkan dengan fluida ekstraseluler disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi
membran yang berlwanan yang tidak sama. Potensial membran bertindak seperti baterai, suatu
sumber energy yang memengaruhi lalu lintas semua substansi bermuatan yang melintasi
membran. Karena didalam sel itu negative dibandkan dengan di luarnya, potensial membrane ini
mendukung transport pasif kation kedalam sel dan anion ke luar sel. Dengan demikian, dua gaya
menggerakkan difusi ion melintasi satu membrane: gaya kimiawi dan gaya listrik. Kombinasi
kedua gaya yang bekerja pada satu ion ini disebut gradient.
Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil dari perbedaan
konsentrasi potassium dan sodium antar merman sel yang dipelihara dengan asupan ion. Sebgain
besar pengeluaran energy tubuh saat beristirahat dikhususkan untuk mempertahankan potensial
mebran, yang sangat penting untuk transmisi implus saraf, kontraksi otot, fungsi jantung dan
transportasi nutrisi dan metabolit ke dalam dan ke luar sel.

 Potensial Membran Istirahat


Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu benda
beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel. Potensial ini berpolaritas negative di
sisi dalam dan positif di sisi luar membrane sel. Berikut ini akan diuraikan bagaimana terjadinya
potensial istirahat sel tersebut. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membrane sel
sama-sama terdapat ion-ion potassium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Adanya perbedaan kosentrasi ion di sisi dalam dan di luar membrane ini mendorong terjadinya
difusi ion-ion tersebut menembus membrane sel. Difusi ion-ion postadium dan sodium
memnembus membrane sel akan memperngaruhi potensial sisi dalam dan luar membrane sel.
Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membrane sel, akan dilihat
pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secra sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru
diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan.

 Depolarisasi
Membrane tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga bnyk sekali ion
NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat kea rah poitif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

 Repolarisasi
Tahap ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan membrane menjadi
permeable terhadap ion kalium. Berakhirmya tahap depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium
tertutup secara lambat.

 Hiperpolarisasi
Setelah tahap repolarisasi berakhir, dikenal suatu kondisi yang disebut positive after
potential. Keadaan ini merupakan kondiris potensial membrane yang lebih negative dari kondisi
istrahat. Terjadi beberapa milidetik setelah berkahirnya potensial aksi.

 Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mepunyai kemampuan untuk
merangsang daerah sekital sel membrane untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat
terjadi perambatan potensial aksi ke segal jurusan sel membrane. Keadaan ini disebut
perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Periode Refakter Absoult: selama
periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk mengahsilkan potensial aksi
yang lain. Periode Refrakter Relatif: setelah sel membrane mendekati repolarisasi seluruhnya
maka dari periode refekter absolut akan menjadi periode refekter relative dan apabila ada
stimulus/rangsangan yang kuar secara normal akan mengahsilkan potensail aksi yang baru.
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Disini kami sebagai penulis dari hasil materi yang telah kami buat dalam bentuk
makalah ini, dapat kami simpulkan bahwa potensial listrik pada berbagai keadaan sel meliputi
Tranduksi sinyal terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan sel menimbulkan sebuah
respons, Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil dari perbedaan konsentrasi
potassium dan sodium antar merman sel yang dipelihara dengan asupan ion, potensial istirahat
sel adalah benda yang memiliki beda potensial antara sisi dalam dan luar membran sel,
depolarisasi, repolarisasi, hiperpolarisasi, dan potensial aksi.

3.2 SARAN
Penelitian dalam makalah ini baru tahap eksplorasi namun untuk tahap pendalaman
dan tindakan-tindakan terkait dengan potensial listrik pada berbagai keadaan sel masih belum
dilakukan. Oleh karena itu penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian tindakan (action
research) terkait dengan pengoptimalan potensial listrik pada berbagai keadaan sel dengan
menggunakan metode tertentu

3.3 DAFTAR PUSTAKA


Rosyidah, I. (2018). Ilmu dasar keperawatan i.
http://muhammadaldi207.blogspot.com/2017/11/biolistrik.html?m=1 diakses pada 22
November 2022

Anda mungkin juga menyukai