Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP BIOLISTRIK DALAM

KEPERAWATAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Biomedik

Dosen Pengajar: Laurensi Meity Sasube, S.Si.,M.Biotech

Disusun Oleh:

Karen Syaloomita Ingkiriwang (23061010)

KELAS: A

FALKULTAS: KEPERAWATAN

PRODI: ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tuntunan-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas Makalah yang diberikan pada tanggal 02 September 2023 yang berjudul
“KONSEP DASAR BIOLISTRIK DALAM KEPERAWATAN”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas pertama saya,dalam pengerjaan saya berusaha menggunakan sumber yang valid dan
terpercaya seperti penelitian yang diterbitkan di internet dan sumber informasi lain yang dapat
dipertanggung-jawabkan validasinya. Makalah ini dibuat bukan hanya untuk memenuhi tugas
pertama saya tetapi juga sebagai awal yang baik untuk belajar bertanggung-jawab serta terlatih
dan terbiasa dalam membuat teks atau Makalah dan sejenisnya.

Penulis sangat sadar bahwa Makalah ini masih banyak kekurangnya. Oleh karena itu saran dan
kritikan yang membangun sangat saya harapkan dari pembaca. Semoga Makalah yang saya
buat ini berkenan kepada siapapun yang membacanya dan bermanfaat.

Manado,31 Agustus 2023

Karen Syaloomita Ingkiriwang


Daftar isi

Halaman Cover

Kata pengantar ………………………………………………………………………………………………………………… i

Daftar isi …………………………………………………………………………………………………………………………… ii

BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………. 1

1.1 ATOM DAN ION……………………………………………………………………………………………………………. 3


1.2 MUATAN LISTRIK ……………………………………………………………………………………………. 4
1.3 POTENSIAL LISTRIK ………………………………………………………………………………….. 4
1.4 ARUSDAN HAMBATAN LISTRIK………………………………………………………………………………………… 4

BAB 2. POTENSIAL LISTRIK PADA BERBAGAI KEADAAN ……………………………………………………….. 5

2.1 TRANSDUKSI SINYAL POTENSIAL……………………………………………………………………………………… 5

2.2 MEMBRAN ISTIRAHAT…………………………………………………………………………………………………….6

2.3 DEPOLARISASI………………………………………………………………………………………………………………..6

2.4 HIPERPOLARISASI…………………………………………………………………………………………………………..6

2.5 POTENSI AKSI………………………………………………………………………………………………………………….7

BAB 3.KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………………….. 8

BAB 4.DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………9


BAB 1

PENDAHULUAN

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektronelektron yang keluar dari
setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita
terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam
bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota
tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang
tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan
gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. (simdos.unud.ac.id)

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana
ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel.
Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang
merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative
pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting. (ibid)

Berdasarkan dua paragraf di atas biolistrik adalah daya listrik hidup yang terpancar dari
elektronelektron yang keluar dari setiap titik atau yang disebut titik energi yang dipicu akibat
adanya rangsangan penginderaan. Biolistrik merupakan energy yang bersumber dari ATP
dimana ATP ini dihasilkan melalui proses salah satu energy yang bernama mitokondria melalui
proses respirasi sel. Sel sel yang dimaksud adalah sel yang mampu menghasilkan potensial
listrik yang berlapisan tibis berisimuatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis
bermuatan negative pada permukaan dalam bidang batas atau membrane.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan di atas maka rumusan masalah akan dikaji dalam makalah ini,yaitu
antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep dasar pada biolistrik manusia?

C. Tujuan

Berdasarkan pendahuluan di atas maka, Adapun tujuan dalam makalah ini unutuk mengkaji
sebagai berikut:

1. Memahami konsep dasar pada biolistrik manusia


2. Mempelajari dan memanfaatkan biolistrik manusia
1.1 Atom dan Ion

1. Atom
Tubuh layaknya semua materi lain teridiri dari satu atom. Atom merupakan susunan
materi pembangunan. Walaupun awalnya atom bererati suatu partikel yang tidak dapat
dipotongpotong lagi menjadi partikel yang lebih kecil lagi tetapi atom tersusun atas
berbagai partikel subaton partikel partikel ini antara lain electron,proton dan neuron.
(id.scribd.com)
Meskipun begitu atom merupakan materi pembangunan yang tidak hidup,di dalam
kehidupan ato dapat kita temui dihampir sebagian besar keseharian kita contohnya
meja,kursi,buku,pensil dan sebagainya yang menjadikan benda benda benda tersebut
padat dan memiliki bentuk.

2. Ion
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik, ion bermuatan negative
yang menangkap satu atau lebih electron disebut anion karena dia tertarik menuju
anoda. . (id.scribd.com)
Singkatnya ion merupakan kumpulan aton yang berisi muatan listrik atau electron yang
menyebabkan ion tidak berjumlah nol dan berbeda dengan jumlah proton.
1.2 Muatan listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda yang bersift dasar dimiliki
oleh materi baik itu berupa proton yang bermuatan positif maupun electron yang
bermuatan negatif. Muatan listrik bisa bermutan positif jika atom kekurangn electron
sementara electron berkelebebihan electron akan bermuatan positif besar kecilnya
muatan tergantung dari kekuaran dan kelebihan electron. Hal ini berdampak pada saat
listrik menengalir untuk digunakan manusia beraktivitas.

1.3 Potensial listrik

Di dalam tubuh potensial disebut potensial saraf. Di permukaan atau membrane setiap
neuoran terdapat beda potensial listrik akibat muatan negative neto di dalam
permukaan membrane dan muatan negative neto di permukaan luarnya. Muatan neto
merupakan hasil dari interaksi rumit antara ion ion negative dan ion ion positif.

1.4 Arus dan hambatan listrik

1. Arus listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui sikruit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik ini dapat dihitung melalui ampere atau detik. Contohnya
dalam kehidupan sehati hari yang sangat lemah adalah jaringan tubuh hingga yang
terbersar adalah petir 1-200 kilo ampere. Dapat kita simpulkan bahwa di dalam tubuh
manusia setidaknya memiliki titk dimana terdapat aliran listrik meskipun sangat kecil.

2. Hambatan listrik

Hambatan listrik suatu objek tindakan oposisi terhadap bagian dari sebuah arus listrik.
Suatu objek penampang memiliki resitensi yang proposional kepada penghantar
daerahnya. Hambatan terjadi dikarenakan terjadinya penghalang yang tidak dapat pat
menghantarkan listrik atau rusaknya jalan yang menghubungkan listrik kepada
daerahnya.
BAB 2

POTENSIAL LISTRIK PADA BERBAGAI KEADAAN

Pada beberapa keadaan potensial listrik pada manusia dibagi menjadi beberapa
keadaan sel yang mendukung perkebangan dan fungsinya yang bertujuan untuk
membedakan serta menyederhanakan dan mudah dikenali.

2.1 Tranduksi sinyal potensial

Tranduksi sinyal potensial merupakan kegiatan penyimpana sel.ketika ada sinyal


dari luar sel membrane akan menerima respond an mengakibatkan ada suatu
tanggapan dari dalam sel. Respon sel ini dibagi menjadi dua menurut sifat
stimulator:
1. Reseptor intraselular
Ligandnya merupakan senyawa yang dapat larut dalam lipid karena ligandnya
dapat menembus membrane sel kemudian masuk ke dalam sl menuju
responnya yang ada di dalam sel atau inti sel.
2. Resptor di membrane sel
Ada juga ligand yang bisa larut dalam lipid, reseptor ini tiadak dapat menembus
membrane sel walaupun begitu ada resepteornya di membrane sel.
2.2 Membran istirahat

Dalam keadaan istirahat antara sisi di dalam dan sisi di bagian luar membrane
sel terdapat suatu beda potensil yang disebut potensial istrihat sel. Dalam
keadaan ini pada bagian dalam membrane dan di bagian luar membransama
sama memiliki ion yang disebut potassium dan sodium tetapi dengan
konsentrasi yang berbeda. Konsentrasi ion potassium (K) di sisi dalam
membrane sekitaran 35 kali lebih tinggi disbanding konsentrasi yang ada di sisi
bagian luar . berbanding terbalik dengan konsentrasi ion sodium (Na) di bagian
sisi luar membrane sel sekitara 10 kali lebih tinggi dibanding konsentrasi di sisi
dalam.

2.3 Depolarisasi

Depolarisasi adalah pengurangan potensial listrik ,elintasi membrane plama sel


terutama pada neuron sehingga pda permukaan bagian dalam membrane el
menjdi kurang negatif dalam ikatan dengan permukaan luar. Depolarisasi ini
dirangsang dan ion natrium (Na) mengalir ke dalam sel. Jika dalam keadaan
seperti rangsanganya melebihi ambang eksitasi dan neuron sehingga potensial
aksi dibuat dan implus saraf diperbanyak.

2.4 Hiperpolarisasi

Hiperpolarisasi merupakan peningkatan besar potensial membrane negatif.


Membrane akan menjadi lebih terpolarisasi dibanding pada potensial istirahat.
Pada saat selam heperpolarisasi potensial membrane semakin menjauh akan
membuat menjadi lebih negative lebih banyak muatan yang dipisahkan
dibanding dengan potensial istirahat yang di atas.
2.5 Potensi aksi

Potensi aksi merupakan peristiwa elektris atau listrik yang terlokalisir yaitu
depolaeisasi membrane pada titk perangsang yang spesifik. Pada umunya
neuron dirangsang pada bagian dendritnya atau banda selnya supaya potensial
aksi yang dihasilkan itu berfungsi sebgai suatu sinyal. Singkatnya adalah potensi
aksi itu dengan cara halus berjalan di sepanjang akson untuk mencapai bagian
sel lain itu sendiri.
BAB 3

KESIMPULAN

Atom merupkan susunan materi pembangun meskipun begitu atom tidak termasuk partikel
hidup karna pada dasarnya kita dapat menemukan atom dimana saja seperti kursi,meja,kertas
dan sebgainya. Berbeda dengn ion,ion adalah kumpulan atom yang bermuatan listrik.

Depolarisasi local pada titk mula rangsanganya menyebabkan sebuah gerakan difusi pasif yang
ber beda dengan daerah pada rangsanganya semua ini bisa terjadi dikarena potensial aksi
sebagian kecil membrane mengalami depolarisasi akibat adanya iktan ion dalam membranya.
Daftar Pustaka

Ponco Siwindarto,January 16,2012

https://id.scribd.com>document

http://instrumentasi.lecture.ub.c.id/potensial-istirhat-sel/

VandenBos,G.R.(ed.).(2007). APA dictionary of psychology. Washington DC: American


Psychological Associantion.

Anda mungkin juga menyukai