Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA

NAMA : NI PUTU PUSPITA DEWI


NIM / NO : 223213376 / 19
KELAS : A16 A

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2022/2023
 Sejarah bahasa Indonesia, Kedudukan, dan Fungsi
Sejarah bahasa Indonesia terdiri atas 3 periode yaitu :

1. Periode sebelum lahirnya


Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Faktor-faktor yang menyebabkan
bahasa Melayu (BM) diangkat sebagai bahasa Indonesia (BI)
 Faktor Intralinguistik
 Faktor Ekstralinguistik
2. Periode sekitar lahirnya
Beberapa pendapat tentang lahirnya bahasa Indonesia
1) Nugroho Notosusanto 1908
2) C.A. Mees 1918
3) Umar Junus 1928
4) Selamet Muljana 1945
3. Periode setelah lahirnya
1) Kongres BI I 1938 di Solo
2) Kongres BI II 1954 di Medan
3) EYD 1972
4) Politik Bahasa Nasional 1975

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


 Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, fungsinya
1. Lambang kebanggaan kebangsaan
2. Lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu berbagai kelompok etnik yang berbeda latar belakang sosial
budaya dan bahasanya.
4. Alat perhubungan antarbudaya dan antar daerah
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
Fungsinya
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar pada lembaga pendidikan
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional
4. Bahasa resmi untuk pengembangan kebudayaan nasional
5. Sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern
6. Bahasa media massa
7. Pendukung sastra Indonesia
8. Pemerkaya bahasa dan sastra daerah.

 Bahasa Indonesia yang baik dan benar


Ragam Bahasa menurut Poerwadarminta yaitu:
a. Ragam Tutur
b. Ragam Bergaya
c. Ragam Umum
d. Ragam Khusus
e. Ragam Sastra
f. Ragam Ringkas
g. Ragam Ilmiah
h. Ragam Jabatan
i. Ragam Jurnalistik

Ragam Bahasa menurut Anton Moeliono, yaitu:


 Ragam Berdasarkan Pemakai
1) Daerah
2) Taraf Pendidikan
3) Sikap Pemakai
 Ragam Berdasarkan Pemakaian
1) Pokok Persoalan
2) Sarana
3) Mengalami Campuran

Bahasa Indonesia Ragam baku


Ragam baku ialah bahasa yang disusun, diatur seefisien-efisiennya agar secara tepat
dapat menyalurkan ide dan pikiran pembicara atau penulis.
Ciri bahasa Indonesia baku:
1) Ciri Sifat
2) Ciri Fungsi
3) Ciri Sikap Pemakai
4) Ciri Bentuk

 Ejaan Yang Disempurnakan

Pemakaian huruf terdiri dari :


1) Huruf abjad
2) Huruf konsonan
3) Huruf diftong
4) Gabungan huruf konsonan
Pemakaian Huruf Kapital, dipakai pada:
1) Huruf pertama pada awal kalimat
2) Huruf pertama petikan langsung
3) Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan dan kitab
suci.
4) Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti
nama orang.
5) Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau
yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, nama
tempat.
6) Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
7) Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
8) Huruf pertama nama geografi
9) Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan, dokumen
resmi, nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan kecuali kata seperti di,
ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
10) Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
11) Huruf pertama kata ganti Anda
Pemakaian Huruf Miring, dipakai pada:
1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
2) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing atau ungkapan daerah
kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Penulisan Kata
1) Bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus ditulis serangkai
2) Gabungan kata ditulis serangkai
3) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
ditulis terpisah.
4) Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah.
5) Partikel pun ditulis terpisah

 Kata dan Istilah


Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Istilah umum adalah istilah yang menjadi unsur bahasa umum dan Istilah khusus ialah
istilah yang pemakaiannya dan/atau maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu

 Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga
dapat dipahami secara tepat, mudah, jelas, dan lengkap.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membangun kalimat efektif, yaitu:
1) Keparalelan
2) Ketepatan
3) Kecermatan
4) Kehematan
5) Kesepadanan

 Paragraf
Paragraf ialah sebuah wacana mini atau satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat, artinya setiap unsur pada karangan panjang ada
pada paragraf.

Ciri – ciri paragraf


1) Menggunakan gagasan utama
2) Menggunakan satu kalimat topik dan selebihnya kalimat pengembang
3) Menggunakan gagasan penjelas
Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat topik:
1) Paragraf deduksi: kalimat topik berada di awal paragraph
2) Paragraf induksi: kalimat topik berada di akhir paragraph
3) Paragraf kombinasi: kalimat topik di awal dan di akhir paragraf
Jenis paragraf menurut sifat isinya/ bentuk pengembangannya:
1) Paragraf argumentasi: paragraf yang berisi gagasan, pikiran, atau
pendapat
2) Paragraf persuasi: isinya berupa ajakan yang mempromosikan sesuatu
3) Paragraf deskripsi: melukiskan atau menggambarkan sesuatu
4) Paragraf eksposisi: memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu
5) Paragraf narasi: menuturkan rangkaian peristiwa atau keadaan
Jenis Paragraf menurut posisi dan fungsi dalam karangan:
1) Paragraf pembuka: berfungsi sebagai pengantar menuju masalah
2) Paragraf penghubung/pengembang: bertujuan mengembangkan pokok
pembicaraan suatu karangan yang telah dirumuskan dalam paragraf
pembuka
3) Paragraf penutup: berfungsi untuk mengakhiri bagian karangan (subbab,
bab) atau seluruh karangan.
Asas Paragraf yang Baik:
1) Kejelasan
2) Keringkasan
3) Ketepatan
4) Kesatupaduan
5) Pertautan atau koherensi
6) Harkat

 Penalaran
Penalaran ialah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau
fakta yang ada sehingga sampai pada simpulan.
Penalaran deduktif
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat
dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum.
Penalaran induktif
Penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum.

 Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun dengan menggunakan metode ilmiah,
bahasa ilmiah, berdasarkan teknik penulisan karya ilmiah, dan berisi gagasan ilmiah.

Ciri – ciri karya ilmiah :


1) Menyajikan fakta objektif: sesuai dengan fakta dan data
2) Sistematis: menurut aturan tertentu.
3) Terkendali: fakta dan data yang dapat dijangkau
4) Konseptual: menyajikan pengetahuan berupa gagasan, konsep-
konsep tentang sesuatu atau pemecahan masalah
5) Prosedural: memiliki cara kerja tertentu
6) Menggunakan prinsip analisis.
7) Bebas prasangka.
8) Tidak bersifat emotif atau intuitif.
9) Menggunakan hipotesis
Langkah – langkah dalam penelitian ilmiah :
1) Menetapkan persoalan pokok
2) Merumuskan dan mendefinisikan masalah
3) Mengadakan studi kepustakaan
4) Merumuskan hipotesis
5) Mengumpulkan data
6) Mengolah data
7) Menganalisis data dan memberi interpretasi
8) Membuat generalisasi
9) Menarik kesimpulan
10) Merumuskan dan melaporkan hasil penelitian
11) Mengemukakan implikasi-implikasi penelitian
Bentuk – bentuk karya ilmiah :
1) Artikel Ilmiah: karya tulis ilmiah lengkap yang dimuat dalam
jurnal ilmiah
2) Makalah: karya tulis ilmiah tentang suatu pokok yang
dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu
persidangan.
3) Skripsi: karya tulis ilmiah yang wajib ditulis mahasiswa sebagai
bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya guna
memperoleh gelar sarjana.
4) Tesis: karangan ilmiah yang ditulis mahasiswa guna mendapatkan
gelar magister.
5) Disertasi: karangan ilmiah yang ditulis mahasiswa guna
mendapatkan gelar doktor.

Anda mungkin juga menyukai