Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI 1

SEJARAH DAN KEDUDUKAN &


FUNGSI BAHASA INDONESIA
I. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA
1.

Bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu

2.

Periodisasi
- sebelum lahirnya
- sekitar lahirnya bahasa indonesia
- setelah lahirnya

1. Sebelum Lahirnya Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Faktor-faktor yang menyebabkan bahasa Melayu (BM) diangkat sebagai bahasa
Indonesia (BI)
Faktor Intralinguistik:
Bersifat terbuka
Strukturnya mudah
Tidak mengenal tingkatan-tingkatan
Faktor Ekstralinguistik:
Pendukung BM memiliki watak perantau
BM telah tersebar di seluruh Nusantara
BM telah menjadi lingua franca
2. Sekitar Lahirnya Bahasa Indonesia
Beberapa pendapat-pendapat tentang hari lahir BI

Nugroho Notosusanto

>

1908

C.A. Mees

>

1918

Umar Junus

>

1928

Selamet Muljana

>

1945

3. Periode setelah Lahir


Kongres Bahasa Indonesia I 1938 di Solo
UUD 1945
Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan
EYD 1972
Politik Bahasa Nasional 1975
II. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
BI memiliki dua buah kedudukan yaitu sebagai Bahasa Nasional dan sebagai
Bahasa Negara

Fungsi BI sebagai Bahasa Nasional

Fungsi BI sebagai Bahasa Negara

TUGAS

Bagaimana realisasi fungsi dan kedudukan bahasa indonesia saat ini. Jelaskan
pandangan anda!

RANGKUMAN 2
MEMBACA DAN BERBICARA AKADEMIK
1)

Membaca

Pengertian
Membaca adalah suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat,
melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. (Anderson, 1972)
Membaca adalah proses berpikir, menilai, memutuskan, mengimajinasikan, memberi
alasan, dan memecahkan masalah.
Zinte (1975)
Proses membaca
Ada tiga pandangan terhadap proses membaca.
1) Pandangan yang menganggap membaca sebagai proses pengenalan simbol bunyi
yang tercetak.
2) Pandangan yang menganggap membaca sebagai proses pengenalan simbol tulis
yang tercetak, yang diikuti pemahaman makna tersuratnya.
3) Pandangan yang menganggap bahwa membaca tidak hanya merupakan
pemahaman dan pengenalan simbol tercetak saja, tetapi lebih jauh menganggap
membaca sebagai proses pengolahan secara kritis dan kreatif bahan tulis untuk
mendapatkan pemahaman dan manfaat yang menyeluruh. (Olson, 1982)
Zinte (1975) mengindentifikasikan empat proses dalam aktivitas membaca, yaitu
persepsi, komprehensif, reaksi, integrasi.
Persepsi adalah kemampuan melafalkan kata-kata sebagai unit yang bermakna.
Kemampuan ini maksudnya kecepatan membaca dan pemahaman isi secara
menyeluruh.
Komprehensif adalah kemampuan untuk membangun kata-kata menjadi ide-ide
yang bermanfaat dari konteks yang dibacanya.
Reaksi menghendaki aksi tentang apa yang diungkapkan pengarang .
Integrasi mampu mengasimilasikan ide atau konsep menjadi latar belakang
pengalaman individu.

Kemampuan membaca

Achadiah (1995) memilah kemampuan membaca atas tiga jenjang:


1) Membaca harfiah adalah membaca yang hanya memahami sesuatu sebagai mana
adanya.
2) Membaca antarbaris, pembaca mampu menarik kesimpulan berdasarkan apa yang
dibacanya.
3) Membaca lintas baris, melibatkan kemampuan aplikasi dan evaluasi.
Pemahaman bacaan mencakupi:
o mengerti ide pokok bacaan
o mengerti keseluruhan pengertian yang tercantum dalam bacaan
o mampu membuat simpulan

2) Berbicara
Berbicara dapat mencakupi, antara lain berbicara di depan pbublik, pidato atau orasi
ilmiah, presentasi akademik. Kuliah ini difokuskan pada kegiatan berbicara yang paling
dekat dengan aktivitas mahasiswa, yakni presentasi.
TUJUAN PRESENTASI

Menghibur

Memotivasi

Memberi inspirasi

Memberi informasi

Membujuk atau meyakinkan

Membela
STRUKTUR PRESENTASI

jati diri

apa yang akan dibicarakan

bagaimana cara menyampaikannya

siapkan diri atas berbagai pertanyaan


LANGKAH-LANGKAH PRESENTASI

Memperkenalkan diri atau kelompok


membacakan judul yang akan dipresentasikan
Membuka sambil berkonsentrasi pada pesan atau info yang disampaikan
Mulai secara perlahan, berikan permulaan yang baik dan percaya diri

ELEMEN PEMAHAMAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PRESENTASI

Pemahaman proses komunikasi dalam presentasi terdiri atas lima elemen:


Pembicara
Pesan atau isi
Bahasa, baik oral maupun visual
Media atau sistem penyampaian
Penerima atau audiensi (dan konteks)

PEMBICARA
Pembicara dituntut melakukan persiapan yang matang.
Diperlukan penelitian dan menjadikan diri biasa dengan topik.
Pembicara perlu menjaga kontak mata dengan audiensi dan dapat pula bertanya pada
individu.
Berpakaian sesuai dengan situasi
PESAN

Hindari penyampaian presentasi dengan gaya kuliah.

Siapkan poin-poin materi yang disampaikan


BAHASA
Lakukan pendekatan secara alami.
Anda diharapkan:

Mampu mengartikulasikan secara jelas dan dapat didengar

Tidak berbicara terlalu cepat atau lambat

Dapat memakai bantuan visual atau ilustrasi

Ilustrasi dibuat wajar dan mudah dimengerti

Hindari hambatan yang dapat mengganggu proses komunikasi

Tulisan dan ujaran harus jelas bagi audiensi sampai audiensi pada barisan
belakang

dapat juga dibagikan materi Power point atau slide tidak terlalu banyak memuat
informasi.

TUGAS
Tugas 1
Carilah sebuah artikel pada Jurnal ilmiah bidang kesehatan, kemudian bacalah, tentukan
pokok-pokok pikiran pada bacaan dan buatlah simpulan atas bacaan tersebut!
Tugas 2

Buatlah sebuah presentasi dengan topik kesehatan, bagi tugas di antara anggota kelompok
agar ada yang menjadi presenter, moderator, notulis, dan peserta.

RANGKUMAN 6
PENALARAN
Pengertian
Penalaran = pemikiran = penyimpulan =
Penjelasan yang menunjukkan kaitan atau hubungan antara dua hal atau
lebih atas argumentasi dan langkah-langkah tertentu hingga sampai pada
kesimpulan. > Art of correct thinking.
Unsur-unsur penalaran
1) Mengerti kenyataan atas dasar pengetahuan keindraan.
2) Menyatakan hubungan yang sama atau tidak sama dalam putusan.
3) Menyimpulkan.
Alat Bantu untuk menguji suatu pemikiran
1) Titik pangkalnya apa? > harus benar
2) Alasan/premisnya bagaimana?> harus tepat dan kuat
3) Hubungannya bagaimana?> jalan pikiran logis
4) Pokok pernyataannya/simpulann bagaimana?> tergantung dari 1,
2, dan 3
Jalan Pemikiran
1) Induksi (hati-hati jangan membuat generalisasi yang salah akibat bukti yang
kurang kuat, sample yang tidak memadai).
2) Deduksi :
(1). Sistem tertutup (closed system problems) > titik pangkal tidak perlu disangsikan
atau dipertanyakan lagi, sudah pasti.
(2) Sistem terbuka (open system problems) > titik pangkal kemungikan bisa berubah
karena kejadian-kejadian yang kongkret dan terbuka.
Merunut jalan pikiran lewat bahasa
1) Proses berpikir berlangsung dalam pikiran, namun demikian dapat dirunut
melalui bahasa. Karena bahasa di samping sebagai alat, juga berfungsi sebagai
pembentuk pikiran.

2) Term adalah bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai S atau P. Ini dapat
diketahui melalui tempat dan fungsi kata itu di dalam kalimat tertentu. Di sana
terdapat isi dan luas pengertian.
3). Hati-hati merunut isi pikiran, karena ada kata-kata yang:
(1). Univokal (sama bentuk sama arti).
(2). Ekuivokal (sama bentuk lain artinya).
(3). Analogis (sama bentuk artinya memiliki persamaan dan perbedaan,
karena asosiasi).
Mengerti kenyataan melalui
1) penggolongan
Penggolongan = klasifikasi persamaan dan prbedaan Aturan-aturan penggolongan:
- penggolongan harus lengkap, yang diklasifikasi meliputi semua bagian.
- harus sungguh-sungguh memisahkan, tidak boleh ada overlapping.
- harus menurut dasar atau garis yang sama, jangan memakai ukuran yang ambigu,
tidak taat azas.
- harus sesui dengan tujuan.
Definisi
-Nominal (menurut kata atau nama): sinonim, etimologi.
-Riel (dengan menunjuk realita): sifat khas, kumpulan sifat-sifat, sebab-akibat.
Syarat definisi:
Harus dapat dibolak-balik dengan hal yang didefinisikan.
Hal yang didefinisikan itu tidak boleh masuk ke dalam difinisi.
Definisi tidak boleh dalam bentuk negative.
Harus sungguh-sungguh menjelaskan.
Rumusan harus tepat, tidak boleh lebih luas atau lebih sempit.
Tidak boleh memuat metafora.
Putusan
Perbuatan akal yang mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu.(A
statement in which man affirms or denies something of something else).
1). Unsur-unsur putusan: S, P, Conjungsi (afirmasi atau negasi).
Contoh:
Term : Buku tebal ini
Putusan: Buku ini tebal.
2). Jenis putusan:
(1) kategoris (dinyatakan dalam kalimat berita),
(2) Hipotetis, tergantung dari syarat: kondisional, disjungtif, konjungtif
3). Penggolongan putusan:
menurut isinya putusan dapat dibedakan atas:

(1). Putusan analitis.


(2). Putusan sintetis > sesudah empiris
Penyimpulan
a). Penyimpulan langsung
b). Penyimpulan tak langsung

Anda mungkin juga menyukai