Anda di halaman 1dari 14

ISTILAH ILMIAH KATA KERJA TINDAKAN

istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu, ada yang bersifat umum dan khusus.

contoh:

Kata akomodasi Sebagai istilah dalam bidang kepariwisataan mempunyai makna atau berkenaan
dengan hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas penginapan dan tempat makan. Sebagai istilah
dalam bidang optik kata “akomodasi” itu bermakna ‘penyesuaian lensa dengan cahaya’. Namun,
karena frekuensi penggunaan kata “akomodasi” sebagai istilah bidang pariwisata lebih tinggi
daripada dalam bidang pelistrikan, maka masyarakat umum lebih mengenal kata akomodasi
sebagai istilah bidang pariwisata itu

Ciri-Ciri Istilah dan cara Penyerapannya dalam Bahasa Indonesia – Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, istilah diartikan sebagai suatu ungkapan yang digunakan untuk mengungkapkan
sebuah konsep berupa makna, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam suatu bidang tertentu.
Istilah umum dan istilah khusus merupakan kategori jenis-jenis istilah dalam Bahasa
Indonesia.Setiap jenis istilah tersebut mempunyai contoh makna istilah masing-masing. Artikel
kali ini tidak akan membahas jenis-jenis istilah secara detail atau makna istilah di setiap jenis
istilah. Namun, artikel kali ini akan membahas ciri-ciri istilah dan cara penyerapannya dalam
Bahasa Indonesi

Jenis istilah yang pertama adalah istilah umum. Istilah umum adalah kata yang sudah menjadi
bahasa umum, atau sudah sering digunakan dan dipahami orang mengenai maknanya. Istilah
umum bisa digunakan siapa saja karena tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk
mengartikannya. Jenis istilah ini juga dapat digunakan di segala bidang. Berikut adalah contoh
kata yang termasuk dalam istilah umum beserta aplikasinya dalam kalimat:

1.Keluarga tahanan yang tiba-tiba meninggal di dalam lembaga pemasyarakatan tidak terima
dengan penjelasan yang diberikan oleh pihak kepolisian. (tahanan = orang yang ditahan atas
kesalahan tertentu)

2.Seorang pemimpin yang diktator pasti tidak akan disenangi dan didukung pemerintahannya
oleh rakyat. (diktator = cara memimpin dengan kekuasaan tidak terbatas)

3.Bang Firman kini menjadi seorang teknisi yang handal dan dipercaya oleh orang banyak,
padahal ia hanya belajar secara otodidak. (otodidak = belajar sendiri tanpa bantuan orang lain)
4.Pemerintah selalu mempersilakan rakyat menyuarakan aspirasinya, akan tetapi ketika rakyat
berdemo selalu dihadapi dengan cara yang anarkis oleh aparat. (aspirasi = keinginan atau
kehendak untuk mendapatkan sesuatu)

5.Di desa ini Riko terkenal piawai memainkan segala jenis alat musik, sehingga ia dipercaya
untuk melatih musik semua anak-anak di desa. (piawai = pandai)

6.Pak Sugeng adalah pengumpul barang-barang antik dari berbagai daerah di nusantara. (antik =
kuno dan berharga)

7.Kecerdasan emosional dan spiritual kini sedang digalakkan untuk dikembangkan oleh para
pendidik di lingkungan sekolah. (kecerdasan = sesuatu yang tentang cerdas)

8.Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tidak bisa diterima oleh rakyat, akhirnya terjadi
demo di beberapa daerah sebagai wujud ketidaksetujuan rakyat. (kebijakan = kebijaksanaan)

9.Budaya Indonesia terkenal di manca negara, banyak negara yang kagum dengan keragaman
dan kerukunan masyarakat di Indonesia.(budaya = hasil pikiran dan akal budi masyarakat)

10.Kemahiran BJ. Habibie dalam dunia pesawat sudah tidak diragukan lagi baik secara nasional
maupun internasional. (kemahiran = kecakapan seseorang dalam melakukan sesuatu)

11.Cita-cita ayah dan ibu untuk melihat anak-anaknya sukses akhirnya dapat tercapai. (cita -cita
= keinginan seseorang tentang suatu hal)

12.Koruptor patut dihukum seberat-beratnya karena telah menyelewengkan uang rakyat.


(koruptor = orang yang menyelewengkan uang negara)

13.Kita harus bisa membuat prioritas dalam melakukan setiap kegiatan. (prioritas = hal yang
diutamakan untuk dikerjakan)

Kata ilmiah merupakan kata yang biasa digunakan oleh kalangan tertentu dalam
situasi tertentu pula, seperti penulisan karya ilmiah dan pertemuan resmi/ilmiah.
Oleh karena itu, kata ilmiah bersifat baku dan resmi.

Kata yang termasuk contoh kata ilmiah adalah 'tidak mampu'. Kata tersebut
bersifat baku dan sesuai dengan penulisan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI).
Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-
cirinya:

1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai
oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus
bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan
pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak

3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya.
Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis
penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu
meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga
penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan
membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan
tidak dipahami pembaca.

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah


akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan
bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang
dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga
menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki
satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang
logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus
bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa
membingungkan.

7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan
bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran.
Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang
saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa
yang ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah
tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan
fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan
subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan
dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat

Jenis-jenis Karya Ilmiah

Beberapa jenis karya ilmiah yang paling banyak diterbitkan oleh manusia adalah
sebagai berikut :

1. Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang
penyelesaianya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan. Karya

ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah
biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.

2. Artikel

Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan karya ilmiah
yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah peristiwa ataupun
masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut pandang ilmiah, artikel
dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untuk dimuat dalam
jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan memperhatikan kaidah
penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

3. Skripsi

Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk bisa
mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis
dengan mengacu ataupun berdasarkan teori yang telah diterbitkan sebelumnya.

4. Kertas Kerja

Kertas Kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah, namun dibuat
dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar
atau lokakarya yang biasanya dihadiri

5. Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam


kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan
jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau S3. Sistematika penulisannya pun sama
dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi
yang bersangkutan.

6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2
atau Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang
dilakukan individu yang bersangkutan.

7. Disertasi

Disertasi atau Ph.D thesis diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau meraih
gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan dengan data dan fakta yang sahih atau valid dengan analisis yang
terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.

Kata merupakan suatu unit bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Ada berbagai
macam jenis kata yang biasa digunakan, yakni kata sifat, kata benda, dan kata
kerja.

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang pertama adalah kata benda atau nomina.

1.Nomina adalah nama dari semua benda dan segala sesuatu yang dibendakan, dan
menurut wujudnya dapat dibedakan menjadi :

a. Kata benda kongkret, yaitu nama dari benda-benda yang dapat ditangkap oleh
pancaindra, misalnya rumah, batu, binatang, tanah, api, pemukul, panah.

b. Kata benda abstrak, yaitu nama-nama benda yang tidak dapat ditangkap oleh
pancaindra, misalnya keagungan, kehinaan, kebesaran, kekuatan, kemanusiaan,
pencucian, pencurian.

Ciri-ciri kata benda adalah semua kata yang dapat diterangkan atau diperluas
dengan menambahkan yang+ kata sifat atau yang sangat + kata sifat dibelakang
kata tersebut. Misalnya: rumah yang besar, batu yang keras.

2. Verba (Kata Kerja)


Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang kedua adalah kata kerja atau verba. Verba
atau kata kerja merupakan kata-kata yang menyatakan suatu perbuatan atau
tindakan, proses, gerak, keadaan atau terjadinya sesuatu. Verba menduduki fungsi
sebagai predikat dalam kalimat.

Ciri-ciri kata kerja dalam bahasa Indonesia adalah kata tersebut dapat diperluas
dengan kelompok kata dengan + kata sifat atau dengan + kata benda. Misalnya:
berjalan dengan cepat, berbicara dengan dosen.

Berdasarkan fungsinya dalam kalimat, yaitu sebagai predikat, kata kerja dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Kata kerja penuh, yaitu kata kerja yang langsung berfungsi sebagai predikat
tanpa bantuan kata-kata lain.

b. Kata kerja bantu, yaitu suatu kata yang memiliki fungsi khusus kata kerja utama

Ada tiga jenis kata kerja bantu, yaitu;

kata kerja bantu yang menyatakan keharusan: harus, mesti, perlu. Contoh dalam
kalimat: Saya harus belajar sekarang. Ayah perlu menghubungi pimpinannya.

kata kerja bantu yang menyatakan kemampuan: sanggup, mampu, boleh, bisa dan
dapat , yang posisinya sebelum kata kerja utama. Contoh dalam kalimat:
Mahasiswa boleh pulang sesudah menyelesaikan tugas itu. Ia sanggup
menghubungi polisi.

kata kerja bantu yang menyatakan keinginan: ingin, hendak, mau dan suka yang
dapat langsung diikuti dengan kata kerja penuh, kata benda atau kata sifat.
Misalnya: Ayah ingin membeli sebuah rumah. Ibu hendak pergi ke Jakarta. Kakak
ingin kurus agar kelihatan lebih menarik

3. Adjektiva (Kata Sifat)


Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang ketiga adalah kata sifat atau adjektiva.
Kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan sekali serta dapat dibentuk
menjadi kata ulang berimbuhan gabung se-nya disebut kata sifat, contoh: indah
(indah sekali, seindah-indahnya). Pada tingkat frase, letak kata sifat adalah di

belakang kata benda yang disifatinya, misalnya: rumah besar, pemandangan indah,
meja kecil.

Secara umum, adjektiva adalah kata yang menyatakan sifat, keadaan, watak
seseorang, binatang atau benda. Dalam sebuah kalimat, adjektiva berfungsi sebagai
penjelas subjek, predikat dan objek.

Ciri-ciri kata sifat: (1) dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan
paling, (2) dapat diberi keterangan penguat, seperti sangat, amat, benar, dan sekali,
(3) umumnya dapat diingkari dengan kata ingkar tidak. 4. Adverbia (Kata
Keterangan)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang keempat adalah kata keterangan atau
adverbia. Adverbia (kata keterangan) adalah kata yang menerangkan predikat
(verba) suatu kalimat. Ada beberapa jenis adverbia (kata keterangan) dalam bahasa
Indonesia, yaitu :

a) Adverbial kuantitatif: menggambarkan makna yang berhubungan dengan


jumlah. Misalnya: banyak, sedikit, cukup, dan kira-kira.

b) Adverbial limitative: menggambarkan makna yang berhubungan dengan


pembatasan. Misalnya: hanya, saja, dan sekedar.

c) Adverbial frekuentif: menggambarkan makna yang berhubungandengan tingkat


keseringan terjadinya sesuatu. Misalnya: selalu, sering, jarang, dan kadang-kadang

d) Adverbial kewaktuan: menggambarkan makna yang berhubungan dengan waktu


terjadinya suatu peristiwa. Misalnya: baru dan segera.

e) Adverbial kontrastif: menggambarkan pertentangan makna kata atau hal yang


dinyatakan sebelumnya. Misalnya: bahkan, malahan, dan justru.
f) Adverbial keniscayaan: menggambarkan makna yang berhubungan dengan
kepastian terjadinya suatu peristiwa. Misalnya: pasti dan tentu.

5. Pronomina (Kata Ganti) Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang kelima adalah
kata ganti atau pronomina. Kata ganti (pronominal) adalah kata yang dipakai untuk
mengacu kepada nomina lain dalam struktur kalimat. Ada tiga macam pronominal
dalam bahasa Indonesia, yaitu

(a) pronominal persona, (b) pronominal penunjuk, dan (c) pronominal penanya.

Pronominal pesona adalah pronominal yang dipakai untuk mengacu pada orang.
Pronominal pesona dapat mengacu pada diri sendiri(pronominal pesona pertama),
mengacu pada orang yang diajak bicara(pronominal persona kedua), atau mengacu
pada orang yang diajak bicara (pronominal persona ketiga).

Selanjutnya, pronominal dapat mengacu pada jumlah satu (pronominal tunggal)


atau jumlah yang banyak (pronominal jamak). Berikut ini deskripsi pronominal
persona dalam bahasa Indonesia.

Pronominal penunjuk adalah pronominal yang menyatakan atau mengacu pada


nomina lainnya dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia ada dua macam
pronominall penunjuk, yaitu penunjuk umum dan penunjuk tempat.

Pronominal penanya adalah pronominal yang dipakai sebagai pertanyaan. Dari segi
maknanya, yang ditanyakan dapat berkaitan dengan orang, barang atau pilihan.

Kata kerja atau verba adalah kelas kata yang menggambarkan suatu perbuatan atau
aktivitas yang dilakukan subjek. Dalam kaidah Bahasa Indonesia, ada berbagai
macam kata kerja yang diketahui, salah satunya kata kerja tindakan.

Mengutip buku Cermat Berbahas Indonesia oleh Sutarno, kata kerja tindakan
didefinisikan sebagai kata kerja yang menjelaskan peristiwa fisik yang dialami
tokoh. Kata kerja tindakan umumnya memiliki awalan 'me-' seperti menjelaskan,
memeriksa, dan lain sebagainya

Kata kerja adalah kata yang menjelaskan tentang suatu perbuatan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang. Kata kerja juga dapat dibuat dengan imbuhan

diantaranya imbuhan me-, di-, ter-, ber-, me-kan, di-kan, memper-an, memper-i,
dan ber-an

Ciri-Ciri Kata Kerja

Kata kerja sebagaimana dengan jenis kata lain di dalam bahasa Indonesia juga
memiliki beberapa ciri khas. Adapun ciri-ciri dari kata kerja ini antara lain:

1. Memiliki Makna Perbuatan

Ciri khas pertama yang dimiliki kata kerja adalah memiliki makna perbuatan. Hal
ini sejalan dengan definisi yang disampaikan di atas. Sebab sesuai dengan
namanya “kata kerja” maka jenis kata satu ini menyatakan suatu pekerjaan. Baik
pekerjaan yang dilakukan oleh penulis maupun menyampaikan yang dilakukan
orang lain.

Sehingga saat menjumpai kata yang memiliki makna atau arti sedang melakukan
sesuatu perbuatan. Maka kata tersebut masuk ke dalam kelompok kata kerja.
Fungsinya di dalam kalimat yang dibaca tadi adalah sebagai predikat, sehingga
menjadikannya sebagai kalimat efektif.

2. Memiliki Makna Proses


Ciri lain dari semua jenis kata kerja adalah memiliki makna proses atau memiliki
arti terjadi suatu proses. Sekali lagi hal ini sejalan dengan penjelasan tentang
pengertian kata kerja di atas. Dimana kata kerja juga bisa digunakan untuk
menunjukan suatu proses atau proses terjadinya suatu kejadian (peristiwa).

Sehingga saat menjumpai kata di dalam suatu kalimat yang menunjukan suatu
proses. Seperti kata menggiling, menyapu, mengelap, dan sebagainya yang sifatnya
aktif. Maka kata tersebut juga termasuk ke dalam kelompok kata kerja yang
jenisnya akan dipaparkan di bawah.

3. Disertai Kata Imbuhan

Kata kerja sering disertai dengan kata imbuhan, baik imbuhan ini memiliki bentuk
aktif maupun pasif. Sehingga saat menjumpai kata yang memakai imbuhan dan
kemudian menyatakan suatu perbuatan maupun proses. Maka kata tersebut adalah
kata kerja.

Contohnya seperti kata menyapu dari kata sapu yang diberi imbuhan me- yang
menunjukan aktivitas membersihkan lantai atau sesuatu. Sehingga saat menjumpai
kata berimbuhan dalam kalimat dan menyatakan suatu pekerjaan, proses, dan
sebagainya maka dipastikan kata tersebutadalah kata kerja.

4. Disertai Kata Benda Maupun Kata Sifat

Dalam menyusun suatu kalimat, kata dengan fungsi predikat biasanya akan diikuti
oleh jenis kata lain. Khusus untuk predikat dimana merupakan kata kerja biasanya
diikuti oleh kata benda dan kata sifat. Kata benda merujuk pada semua penyebutan
benda baik itu dengan nama, jenis, maupun yang lainnya.
Sedangkan kata sifat merupakan kata yang digunakan untuk menunjukan karakter
atau sifat dari kata benda maupun kata kerja yang ada di belakangnya. Misalnya
saja kata lembut yang dalam kalimat “Bulu kucing itu saat dipegang terasa
lembut”. Maka kata lembut merupakan kata sifat, sedangkan kata dipegang
merupakan kata kerja.

5. Diikuti Kata Keterangan

Selain diikuti oleh kata benda dan kata sifat, kata kerja jenis apapun dalam suatu
kalimat juga bisa diikuti oleh kata keterangan. Sehingga saat menjumpai ada
Keterangan waktu, keterangan tempat, dan lainnya. Maka kata sebelum kata
keterangan tersebut adalah kata kerja terutama jika memenuhi ciri-ciri yang lain.

6. Bentuk Dapat Diingkari

Kata kerja juga bisa diingkari atau dengan kata lain digunakan kata untuk
menyatakan penyangkalan. Sehingga kata kerja kerap kali diingkar dengan
menggunakan kata tidak atau mungkin kata bukan di depannya. Kata ini akan
membuat bentuk kata kerja menjadi diingkari. Contohnya:

Marni sampai sekarang belum bisa membaca.

Pohon itu tidak pernah bertunas lagi.

Madu itu sudah tidak bisa dimakan lagi.

7. Bisa Dihubungkan dengan Kata “Dengan”

Ciri berikutnya adalah bisa dihubungkan dengan kata dengan sehingga menyatakan
kesertaan. Misalnya pada kalimat berikut:

1.Adik menulis dengan rapi.

2.Ibu menyetrika dengan penuh kesabaran.


3.Ayah memindahkan motor dengan tangan kosong. Jenis Kata Kerja Secara
Umum

Kata kerja yang sifatnya krusial dalam suatu kalimat kemudian memiliki banyak
sekali bentuk. Hal ini kemudian membentuk berbagai jenis kata kerja yang
tentunya penting untuk dikenali semuanya. Berikut adalah jenis-jenis yang
dimaksudkan:

1. Berdasarkan Bentuk

Jenis yang pertama adalah didasarkan atau dilihat dari bentuknya. Dari aspek ini
kemudian terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Kata Kerja Dasar

Kata kerja dasar sesuai dengan namanya adalah kata kerja yang bentuknya utuh
atau memiliki bentuk dasar. Artinya, kata kerja jenis ini di dalam suatu kalimat
tidak ditambahkan imbuhan apapun. Hanya memiliki kata dasar dan sifatnya
memenuhi semua ciri-ciri kata kerja yang dipaparkan sebelumnya.

Jadi, tidak semua kata kerja di dalam kalimat pasti memiliki imbuhan. Beberapa
juga dibuat dengan mempertahankan bentuk dasar dari kata tersebut. Sehingga
masuk ke dalam kategori kata kerja dasar, jadi jangan beranggapan bahwa semua
kata kerja pasti berimbuhan me-, di, ter-, dan lain-lain.

kata kerja tindakan, subjeknya berperan sebagai pelaku. Ciri dari kata kerja
tindakan adalah umumnya memiliki awalan me- dan ber-.Untuk lebih jelasnya,
simak contoh kalimat yang menggunakan kata kerja tindakan berikut ini:

1.Fani memakai masker di kala pandemi saat beraktivitas di luar rumah.

2.Tia memakan nasi kuning saat sarapan dengan lahap.

3.Dokter memeriksa pasien yang terkena demam.


4.Dito menendang bolake gawang

5.Tino memukul kakaknya yang nakal

6.Sofi membaca buku cerita di sela waktu istirahatnya.

7.Prio melindungi keluarganya dari ancaman orang jahat.

8.Shaffa memulung sampah di jalan.

9.Kepala sekolah mendirikan gedung baru untuk pertemuan.

10.Guru mengayomi para muridnya.

11.Sintya memakan masakan ibunya

Anda mungkin juga menyukai