Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Berbagai Macam Bentuk Tulisan,Presentasi


Lisan/Oral, dan gaya Bahasa/Laras Ilmiah

Tugas ini dibuat untuk memenuhi


Mata kuliah Teknik Presentasi

Dosen Pengampu:

Titis Tatasari, S.E.,MM

Disusun Oleh:

1. Willy Masrur 21210601


2. Andrianto 21210393
3. Fathur Rohman 21210591
4. Enggar Budi Pratama 21210481
5. Kitty Intan Permatasari 21210320
6. Ilma Awalya 21210202

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDIKA SURABAYA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik
Presentasi yang membahas mengenai “Berbagai Macam Bentuk Tulisan,Presentasi
Lisan/Oral, dan gaya Bahasa/Laras Ilmiah”
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Saya sadar makalah ini belum sempurna dan
memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak.

Surabaya, 5 Oktober 2023

Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa memiliki kedudukan sebagai alat komunikasi. Dalam proses komunikasi,
bahasa merupakan media atau sarana yang digunakan untuk berinteraksi antarsesama.
Bahasa juga memiliki peran yang sangat penting dalam membawa pesan maupun
informasi dari penutur kepada lawan, baik secara lisan maupun tertulis. Dibia dan
Dewantara (2015:1) menyatakan bahwa dengan bahasa, manusia dapat mengekspresikan
pikiran dan perasaan kepada orang lain.
Di samping itu bahasa juga merupakan media. Salah satu media yang digunakan
manusia untuk menyampaikan informasi adalah media massa. Media massa memiliki
fungsi untuk mengantarkan informasi melalui bahasa yang dituangkan oleh seseorang.
Media massa ada berbagai macam. Salah satunya adalah media massa surat kabar. Surat
kabar merupakan salah satu media massa yang dapat menjalin komunikasi antara penulis
dan pembaca.

B. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah

Tujuan dari Penulisan Karya Ilmiah adalah menganalisis gaya bahasa (formal atau
informal) yang digunakan dalam setiap berbicara pada setiap situasi
pembicaraan.membantu kita menjadi komunikator yang lebih kompeten dan percaya
diri.Kemudian,Makalah ini juga memaparkan interpretasi yang muncul sebagai latar
belakang terjadinya ketidaksesuaian antara gaya bahasa dengan situasi pembicaraan
tersebut.

 Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Mem- bicarakan produk
ilmiah, pasti membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru
yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah dilakukan melalu
penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-satunya karya tulis ilmiah.

Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per
masalahan.Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan,
pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui
penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban
secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti.Untuk memperjelas jawaban ilmiah
berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah
timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari
penelitian tersebut.
 Persyaratan karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan


lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan
fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku.

Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:


1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gam- bar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkan- dung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan)

 Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Non Ilmiah

Karya tulis ilmiah harus merupakan pembahasan suatu penelitian (faktual dan
objektif) sedangkan karya tulis non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya,
tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis
sedangkan karya tulis non ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi.

 Pentingnya Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif


2. Sebagai pengenalan terhadap aktivitas kepustakaan
3. Mendapatkan kepuasan intelektual
4. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
5. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya
6. Sebagai peningkatan perorganisasian fakta dan data secara sistematis
7. Dapat melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
BAB II
GAYA BAHASA DALAM PENULISAN ILMIAH

 Definisi Gaya Bahasa

Gaya bahasa merujuk pada bagian penggunaan kata dan


kalimat yang unik untuk mengomunikasikan ide dan
menciptakan efek tertentu. Dalam penulisan iliamh, gaya
bahasa berkaitan dengan cara penulisan memilih kata,
menyusun kalimat dan mengatur struktur tulisan mereka.
Gaya bahasa dalam penulian ilmiah merujuk pada cara
ekspresi dan penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dan informasi secara efektif
kepada pembaca. Gaya bahasa yang baik dalam penulisan ilmiah harus jelas, lugas, dan
sesuai dengan konteksnya.

 Pentingnya Gaya Bahasa dalam Penulisan Ilmiah:

1. Klarifikasi Ide : Gaya bahasa yang tepat membantu mengklarifikasi ide dan pemikiran
penulis. Ini memungkinkan pembaca untuk memahami dengan jelas apa yang
diungkapkan dalam teks.
2. Legitimasi : Penulisan ilmiah yang baik dengan gaya bahasa yang benar memberikan
legitimasi kepada penelitian. Gaya bahasa yang buruk atau tidak tepat dapat
mengurangi kredibilitas penulis.
3. Komunikasi Efektif : Penulisan ilmiah yang baik harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan efektif kepada berbagai jenis pembaca, termasuk mereka yang
tidak akrab dengan topik tersebut.

 Gaya Bahasa Formal :

Gaya bahasa formal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, merujuk pada cara
berbicara atau menulis yang digunakan dalam situasi resmi atau akademik. Ini adalah
gaya yang cenderung menggunakan tata bahasa yang benar, kosakata formal, dan
menghindari selang atau ekspresi kolokial. Gaya bahasa formal menciptakan kesan
kesopanan dan kredibilitas dalam penulisan. Ini sering digunakan dalam dokumen resmi,
penelitian ilmiah, surat-surat resmi, pidato, dan situasi komunikasi lainnya di mana kerja
sama atau keseriusan diperlukan.

 Gaya Bahasa Objektif :

Gaya bahasa objektif lebih berkaitan dengan cara penyampaian informasi yang tidak
dipengaruhi oleh opini, sentimen, atau emosi subjektif penulis. Ini berarti penulis
berusaha untuk menyajikan fakta dan informasi dengan cara yang netral dan tidak
memihak. Dalam gaya bahasa objektif, penulis menghindari penggunaan kata-kata yang
bisa menunjukkan penilaian pribadi atau pandangan subjektif. Tujuannya adalah untuk
memberikan informasi yang objektif dan dapat dipercaya kepada pembaca. Gaya bahasa
objektif sering digunakan dalam penulisan ilmiah, jurnalisme, dan laporan investigasi, di
mana penting untuk menjaga netralitas dan ketidakberpihakan terhadap subjek yang
dibahas.

 Struktur Tulisan Ilmiah

Struktur tulisan ilmiah merupakan suatu bentuk


karya tulis yang berisi panduan tentang
bagaimana membuat dan menyusun sebuah
tulisan ilmiah dengan benar. Tulisan ilmiah
ialah salah satu bentuk komunikasi ilmiah yang
penting dalam dunia akademik ataupun
penelitian, dan bidang lainnya. Berikut contoh
tentang struktur tulisan ilmiah :

 Judul :

Judul tulisan ilmiah harus mencerminkan isi tulisan dengan jelas dan singkat. Judul
biasanya terletak di bagian atas halaman pertama, dan harus informatif.

 Penulis :

Nama-nama penulis disertakan di bawah judul. Biasanya, nama penulis utama


dituliskan pertama, diikuti oleh nama-nama penulis lainnya. Setiap nama penulis
harus disertai dengan afiliasi institusional dan alamat email (jika diperlukan).

 Abstrak :

Abstrak merupakan ringkasan singkat dari keseluruhan tulisan. Abstrak harus


menjelaskan tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil utama, dan
kesimpulan. Biasanya, panjang abstrak berkisar antara 150-250 kata.

 Pendahuluan :

Bagian pendahuluan memperkenalkan pembaca pada topik penelitian dan masalah


yang akan diteliti. Ini juga mencakup latar belakang, tujuan penelitian, dan hipotesis
(jika ada). Penulis juga dapat merinci relevansi dan pentingnya topik ini dalam
bidang penelitian yang lebih luas.

 Metode :

Bagian metode menjelaskan dengan rinci cara penelitian dilakukan, termasuk desain
penelitian, populasi atau sampel yang digunakan, alat atau teknik yang digunakan,
prosedur pengumpulan data, dan analisis data. Tujuannya adalah untuk
memungkinkan pembaca mengulangi atau memvalidasi penelitian.
 Hasil :

Bagian hasil berisi temuan utama dari penelitian. Ini dapat disajikan dalam bentuk
tabel, grafik, atau narasi teks. Hasil harus disajikan secara objektif, tanpa interpretasi
atau penilaian.

 Diskusi :

Bagian diskusi digunakan untuk menginterpretasikan hasil penelitian. Penulis


menjelaskan arti temuan, menghubungkannya dengan penelitian terkait, dan
mengidentifikasi implikasi dari temuan tersebut. Diskusi juga dapat mencakup
keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian masa depan.

 Kesimpulan :

Kesimpulan merupakan ringkasan singkat dari temuan utama dan pesan penting
dalam tulisan. Penulis juga dapat merinci implikasi praktis dari penelitian dan
mengemukakan saran untuk tindakan selanjutnya.

 Daftar Pustaka :

Bagian daftar pustaka berisi semua sumber yang digunakan dalam tulisan ilmiah.
Sumber-sumber ini harus dirujuk dalam teks sesuai dengan gaya penulisan yang
digunakan (misalnya, APA, MLA, atau Chicago).

 Lampiran :

Lampiran digunakan untuk menyertakan materi tambahan yang mendukung tulisan,


seperti data tambahan, instrumen penelitian, atau gambar-gambar tambahan.
BAB III
BERBAGAI MACAM BENTUK KARYA ILMIAH

Ada beberapa jenis karya ilmiah. Berikut adalah jenis karya ilmiah dibagi berdasarkan bentuk
penyajiannya

1. Bentuk Populer

Yaitu suatu bentuk karya yang tetap mengikuti prinsip keilmiahan, namun dijelaskan
dengan bahasa yang umum dan lebih santai. Karya ilmiah bentuk ini biasanya disajikan
dengan layout yang menarik sehingga pembaca tertarik dan mudah memahami. Istilah
popular digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh
pembaca karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami.

Kalimat-kalimat yang digunakan pada karya ilmiah ini lebih sederhana namun tidak
berupa senda gurau, dan tidak pula bersifat fantasi. Contoh karya ilmiah populer dapat
kita jumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah.
Struktur karya ilmiah populer adalah sebagai berikut:
1) Judul
2) Nama penulis di bawah judul
3) Abstrak
4) Kata kunci di bawah abstrak,
5) Isi: pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka (rujukan)

2. Bentuk Semi Formal


Yaitu bentuk karya ilmiah yang menggunakan bahasa formal namun disampaikan dengan
gaya yang sederhana. Karya ilmiah ini biasanya digunakan dalam berbagai jenis laporan
dan makalah karya ilmiah.
Struktur karya ilmiah Semi Formal adalah sebagai berikut:
1) Halaman judul,
2) Kata pengantar,
3) Daftar isi,
4) Pendahuluan,
5) Pembahasan,
6) Simpulan, dan
7) Daftar pustaka.

3. Bentuk formal

Karya ilmiah bentuk formal adalah karya ilmiah yang disusun dengan memenuhi unsur-
unsur kelengkapan akademis secara lengkap dan mendalam. Contoh karya ilmiah bentuk
formal adalah skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal,
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Halaman Judul
2) Tim pembimbing/lembar pengesahan
3) Kata pengantar
4) Abstrak
5) Daftar isi
6) Bab Pendahuluan
7) Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoritis
8) Bab Metode penelitian
9) Bab Pembahasan hasil penelitian
10) Bab Simpulan dan rekomendasi
11) Daftar pustaka
12) Lampiran-lampiran
13) Riwayat hidup

Contoh Praktis Penulisan Ilmiah

1. Judul
Judul menggambarkan isi karya ilmiah. Judul, khususnya untuk karya ilmiah bentuk
populer, bisa dibuat semenarik mungkin, namun tetap menyesuaikan isi karya ilmiah.
Dengan judul yang menarik, diharapkan pembaca tertarik untuk membaca isu atau topik
yang akan dibahas.
Penulisan judul dapat dilakukan dua cara yaitu dengan menggunakan huruf kapital
semua, kecuali pada anak judulnya; atau dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-
huruf pertamanya.
Seperti penulisan judul pada umumnya, kata-kata penggabung, seperti dengan dan
tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh
menggunakan huruf kapital.

2. Pendahuluan
Bagian pendahuluan mencakup:
 Latar belakang masalah, merupakan penjelasan teoritis dan faktual dari pernyataan
tentang alasan topik atau masalah tersebut perlu dikaji lebih dalam pada karya
ilmiah ini.
 Perumusan masalah, ialah sebuah pertanyaan kritis yang dihasilkan berdasarkan
pernyataan umum dari masalah penelitian.
 Tujuan penelitian, adalah uraian singkat mengenai tujuan apa yang ingin
diwujudkan dengan menggunakan penelitian tersebut
 Manfaat penelitian, adalah uraian tentang keunggulan dan kontribusi dari hasil
penelitian tersebut.

3. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang digunakan untuk menguji data yang
ditemukan dalam penelitian. Kerangka teoritis juga bisa menggunakan teori atau hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian saat ini. Ini berfungsi supaya
kita punya landasan yang kuat untuk menguji data kita.

4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari
persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

5. Pembahasan
Merupakan bagian paling panjang dalam penelitian, hal ini karena pembahasan berisi
paparan rumusan masalah, tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan.

6. Simpulan dan Saran


Simpulan memberikan informasi kepada pembaca untuk mengetahui hasil akhir dari
penelitian. Saran merupakan implikasi berupa pengembangan ilmu pengetahuan,
kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan.

7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam
karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal,
dokumen resmi, maupun sumber sumber lain dari internet.
LAMPIRAN
STUDI KASUS, LATIHAN SOAL DAN JAWABAN

Komunikasi secara mendasar yakni bahasa secara verbal atau nonverbal. Dikatakan
bahasa verbal karena dalam penyampaian gagasan atau pendapat penutur bahasa
menggunakan cara tertulis ataupun dengan cara lisan. Sedangkan komunikasi dengan bahasa
nonverbal dapat diartikan komunikasi yang tidak menggunakan kata kata, contohnya bahasa
isyarat, simbol simbol, bahasa tubuh, ekspresi muka dan lain sebagainya. Salah satu
kemampuan penting berkomunikasi adalah mewujudkan pikiran. Agar pikiran yang ada di
dalam benak seseorang menjadi jelas dan dapat di dipahami seseorang, pikiran perlu
ditampakkan dengan bantuan kata-kata.
Berdasarkan hal tersebut pengguna bahasa cenderung menggunakan bahasa verbal
mencakup gagasan, pendapat, ide lebih mudah disampaikan ketimbang menggunakan bahasa
nonverbal. Meskipun demikian banyak sekali dijumpai kesalahan bahasa yaitu pada ragam
tulis seperti kesalahan penulisan huruf, penulisan tanda baca, kesalahan menuliskan kalimat
dalam paragraf, kesalahan dalam menghubungkan kalimat menjadi paragraf terakhir
kesalahan penulisan sistematika makalah.
Kesalahan penulisan makalah siswa kelas XII SMA Tamansiswa Medan. Kesalahan
penulisan termasuk kesalahan tipografi (huruf miring dan tebal), tanda baca, kesalahan
kalimat yang koheren ke dalam paragraf dan kesalahan dalam penulisan makalah yang
sistematis.
Siswa sebagai kaum akademis wajib memahami dan menguasai penggunaan bahasa
terkhusus ragam tulis. Acuan penggunaan ragam tulis ialah EBI (ejaan bahasa Indonesia)
Menulis karya ilmiah contohnya, seperti makalah tugas yang wajib dikerjakan siswa
terkhusus sebagai bekal nantinya melanjutkan kejenjang pendidikan tinggi.
Pelatihan pada siswa mengenai teknik penulisan makalah yang benar dengan memberikan
Tujuannya untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan giat belajar Memotivasi siswa atau
dengan diberi dorongan yang paling kuat untuk menumbuhkan keinginan menulis dan
membaca. Dari kegiatan tersebut akan muncul Ide atau pemikiran yang dapat dikemukakan
melalui lisan dan tulisan.

1. Mengapa ketika melakukan debat, selalu menggunakan ragam bahasa yang baku dan
ilmiah?
Karena untuk menghindari salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis maupun
lisan, kelengkapan, kecermatan, serta kejelasan dalam pengungkapan ide. Dalam debat harus
menggunakan bahasa yang baku dan ilmiah karena debat merupakan kegiatan resmi yang
tidak sembarangan bisa menggunakan bahasa non baku atau keseharian selain itu untuk
menghindari kesalahpahaman makna , dalam penyampaian debat juga harus jelas dan hemat
kosakata

2 Bagaimana cara menyusun presentasi berdasarkan studi kasus dalam konteks teknik?
Setelah memutuskan studi kasus, selanjutnya adalah mengumpulkan data dan kemudian
menerjemahkannya ke dalam alur cerita. Ada berbagai metode studi kasus dan pendekatan
penelitian yang dapat digunakan untuk mendapatkan data. langkah pertama mengidentifikasi
masalanya selanjutnya menjelaskan solusinya dan kumpulkan testimonial.

3. Bagaimana membuat presentasi lisan yang efektif berdasarkan makalah penelitian?


Untuk membuat presentasi berdasarkan makalah penelitian, perlu menyusun ringkasan yang
jelas tentang latar belakang, tujuan penelitian, metodologi, temuan utama, dan kesimpulan.
Gunakan slide presentasi untuk memvisualisasikan data, grafik, dan tabel yang relevan.
Selain itu, praktikkan presentasi sehingga bisa berbicara dengan jelas dan mempertahankan
fokus pada poin-poin penting.

4. Apa perbedaan antara paparan dan ulasan dalam presentasi ilmiah?


Paparan dalam presentasi ilmiah adalah saat menguraikan dan menjelaskan informasi,
temuan, atau argumen tertentu. Sementara itu, ulasan adalah saat mengevaluasi atau
mengkritik karya ilmiah lain. Dalam presentasi teknik, dapat menggunakan paparan untuk
menjelaskan metodologi penelitian dan hasil, sementara ulasan dapat digunakan untuk
membandingkan temuan dengan penelitian lain.
Kesimpulan

Membicarakan produk ilmiah, pasti membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk


menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah
dilakukan melalu penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-satunya karya
tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per masalahan.
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang
diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan
metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang diteliti.

Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis


ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui
penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan
kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah
karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan metode
penulisan yang baku. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan
gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.

Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Non Ilmiah Karya tulis ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu penelitian (faktual dan objektif) sedangkan karya tulis non
ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum.

Gaya Bahasa Dalam Penulisan Ilmiah Definisi Gaya Bahasa Gaya bahasa merujuk pada
bagian penggunaan kata dan kalimat yang unik untuk mengomunikasikan ide dan
menciptakan efek tertentu. Gaya bahasa dalam penulian ilmiah merujuk pada cara ekspresi
dan penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dan informasi secara efektif kepada
pembaca.

Legitimasi : Penulisan ilmiah yang baik dengan gaya bahasa yang benar memberikan
legitimasi kepada penelitian.

Komunikasi Efektif : Penulisan ilmiah yang baik harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan efektif kepada berbagai jenis pembaca, termasuk mereka yang tidak
akrab dengan topik tersebut.

Gaya Bahasa Formal : Gaya bahasa formal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
merujuk pada cara berbicara atau menulis yang digunakan dalam situasi resmi atau akademik.
Gaya bahasa objektif sering digunakan dalam penulisan ilmiah, jurnalisme, dan laporan
investigasi, di mana penting untuk menjaga netralitas dan ketidakberpihakan terhadap subjek
yang dibahas.

Struktur Tulisan Ilmiah Struktur tulisan ilmiah merupakan suatu bentuk karya tulis yang
berisi panduan tentang bagaimana membuat dan menyusun sebuah tulisan ilmiah dengan
benar. Tulisan ilmiah ialah salah satu bentuk komunikasi ilmiah yang penting dalam dunia
akademik ataupun penelitian, dan bidang lainnya.
Metode : Bagian metode menjelaskan dengan rinci cara penelitian dilakukan, termasuk desain
penelitian, populasi atau sampel yang digunakan, alat atau teknik yang digunakan, prosedur
pengumpulan data, dan analisis data.

Bentuk Semi Formal Yaitu bentuk karya ilmiah yang menggunakan bahasa formal namun
disampaikan dengan gaya yang sederhana. Karya ilmiah ini biasanya digunakan dalam
berbagai jenis laporan dan makalah karya ilmiah.

Bentuk formal Karya ilmiah bentuk formal adalah karya ilmiah yang disusun dengan
memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap dan mendalam.

Oleh kerena itu, pentingnya penulisan karya ilmiah yang efektif adalah untuk membantu
memperkaya dan memperdalam ilmu pengetahuan yang ada. Melalui proses penelitian dan
pemikiran yang kritis, seseorang dapat memperoleh wawasan yang lebih baik dan
mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam.
Daftar Pustaka

(Alley, 1996) Alley, M. (1996). The Craft of Scientific Writing. Springer.

(Association, 2020). American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the


American Psychological Association (7th ed.) APA.

(Booth, 2008) Booth, W. C., Colomb, G. G., & Williams, J. M. (2008). The Craft of
Research. University of Chicago Press

(Day, 2012) Day, R. A., & Gastel, B. (2012). How to Write and Publish a Scientific Paper.
Greenwood.

(Gopen, 1990) Gopen, G. D., & Swan, J. A. (1990). The Science of Scientific Writing.
American Scientist, 78(6), 550-558.

(Strunk Jr., 2000) Strunk Jr., W., & White, E. B. (2000). The Elements of Style. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai