Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik
Presentasi yang membahas mengenai “Berbagai Macam Bentuk Tulisan,Presentasi
Lisan/Oral, dan gaya Bahasa/Laras Ilmiah”
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Saya sadar makalah ini belum sempurna dan
memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak.
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki kedudukan sebagai alat komunikasi. Dalam proses komunikasi,
bahasa merupakan media atau sarana yang digunakan untuk berinteraksi antarsesama.
Bahasa juga memiliki peran yang sangat penting dalam membawa pesan maupun
informasi dari penutur kepada lawan, baik secara lisan maupun tertulis. Dibia dan
Dewantara (2015:1) menyatakan bahwa dengan bahasa, manusia dapat mengekspresikan
pikiran dan perasaan kepada orang lain.
Di samping itu bahasa juga merupakan media. Salah satu media yang digunakan
manusia untuk menyampaikan informasi adalah media massa. Media massa memiliki
fungsi untuk mengantarkan informasi melalui bahasa yang dituangkan oleh seseorang.
Media massa ada berbagai macam. Salah satunya adalah media massa surat kabar. Surat
kabar merupakan salah satu media massa yang dapat menjalin komunikasi antara penulis
dan pembaca.
Tujuan dari Penulisan Karya Ilmiah adalah menganalisis gaya bahasa (formal atau
informal) yang digunakan dalam setiap berbicara pada setiap situasi
pembicaraan.membantu kita menjadi komunikator yang lebih kompeten dan percaya
diri.Kemudian,Makalah ini juga memaparkan interpretasi yang muncul sebagai latar
belakang terjadinya ketidaksesuaian antara gaya bahasa dengan situasi pembicaraan
tersebut.
Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Mem- bicarakan produk
ilmiah, pasti membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru
yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah dilakukan melalu
penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-satunya karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per
masalahan.Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan,
pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui
penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban
secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti.Untuk memperjelas jawaban ilmiah
berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah
timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari
penelitian tersebut.
Persyaratan karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah harus merupakan pembahasan suatu penelitian (faktual dan
objektif) sedangkan karya tulis non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya,
tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis
sedangkan karya tulis non ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi.
1. Klarifikasi Ide : Gaya bahasa yang tepat membantu mengklarifikasi ide dan pemikiran
penulis. Ini memungkinkan pembaca untuk memahami dengan jelas apa yang
diungkapkan dalam teks.
2. Legitimasi : Penulisan ilmiah yang baik dengan gaya bahasa yang benar memberikan
legitimasi kepada penelitian. Gaya bahasa yang buruk atau tidak tepat dapat
mengurangi kredibilitas penulis.
3. Komunikasi Efektif : Penulisan ilmiah yang baik harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan efektif kepada berbagai jenis pembaca, termasuk mereka yang
tidak akrab dengan topik tersebut.
Gaya bahasa formal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, merujuk pada cara
berbicara atau menulis yang digunakan dalam situasi resmi atau akademik. Ini adalah
gaya yang cenderung menggunakan tata bahasa yang benar, kosakata formal, dan
menghindari selang atau ekspresi kolokial. Gaya bahasa formal menciptakan kesan
kesopanan dan kredibilitas dalam penulisan. Ini sering digunakan dalam dokumen resmi,
penelitian ilmiah, surat-surat resmi, pidato, dan situasi komunikasi lainnya di mana kerja
sama atau keseriusan diperlukan.
Gaya bahasa objektif lebih berkaitan dengan cara penyampaian informasi yang tidak
dipengaruhi oleh opini, sentimen, atau emosi subjektif penulis. Ini berarti penulis
berusaha untuk menyajikan fakta dan informasi dengan cara yang netral dan tidak
memihak. Dalam gaya bahasa objektif, penulis menghindari penggunaan kata-kata yang
bisa menunjukkan penilaian pribadi atau pandangan subjektif. Tujuannya adalah untuk
memberikan informasi yang objektif dan dapat dipercaya kepada pembaca. Gaya bahasa
objektif sering digunakan dalam penulisan ilmiah, jurnalisme, dan laporan investigasi, di
mana penting untuk menjaga netralitas dan ketidakberpihakan terhadap subjek yang
dibahas.
Judul :
Judul tulisan ilmiah harus mencerminkan isi tulisan dengan jelas dan singkat. Judul
biasanya terletak di bagian atas halaman pertama, dan harus informatif.
Penulis :
Abstrak :
Pendahuluan :
Metode :
Bagian metode menjelaskan dengan rinci cara penelitian dilakukan, termasuk desain
penelitian, populasi atau sampel yang digunakan, alat atau teknik yang digunakan,
prosedur pengumpulan data, dan analisis data. Tujuannya adalah untuk
memungkinkan pembaca mengulangi atau memvalidasi penelitian.
Hasil :
Bagian hasil berisi temuan utama dari penelitian. Ini dapat disajikan dalam bentuk
tabel, grafik, atau narasi teks. Hasil harus disajikan secara objektif, tanpa interpretasi
atau penilaian.
Diskusi :
Kesimpulan :
Kesimpulan merupakan ringkasan singkat dari temuan utama dan pesan penting
dalam tulisan. Penulis juga dapat merinci implikasi praktis dari penelitian dan
mengemukakan saran untuk tindakan selanjutnya.
Daftar Pustaka :
Bagian daftar pustaka berisi semua sumber yang digunakan dalam tulisan ilmiah.
Sumber-sumber ini harus dirujuk dalam teks sesuai dengan gaya penulisan yang
digunakan (misalnya, APA, MLA, atau Chicago).
Lampiran :
Ada beberapa jenis karya ilmiah. Berikut adalah jenis karya ilmiah dibagi berdasarkan bentuk
penyajiannya
1. Bentuk Populer
Yaitu suatu bentuk karya yang tetap mengikuti prinsip keilmiahan, namun dijelaskan
dengan bahasa yang umum dan lebih santai. Karya ilmiah bentuk ini biasanya disajikan
dengan layout yang menarik sehingga pembaca tertarik dan mudah memahami. Istilah
popular digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh
pembaca karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami.
Kalimat-kalimat yang digunakan pada karya ilmiah ini lebih sederhana namun tidak
berupa senda gurau, dan tidak pula bersifat fantasi. Contoh karya ilmiah populer dapat
kita jumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah.
Struktur karya ilmiah populer adalah sebagai berikut:
1) Judul
2) Nama penulis di bawah judul
3) Abstrak
4) Kata kunci di bawah abstrak,
5) Isi: pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka (rujukan)
3. Bentuk formal
Karya ilmiah bentuk formal adalah karya ilmiah yang disusun dengan memenuhi unsur-
unsur kelengkapan akademis secara lengkap dan mendalam. Contoh karya ilmiah bentuk
formal adalah skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal,
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Halaman Judul
2) Tim pembimbing/lembar pengesahan
3) Kata pengantar
4) Abstrak
5) Daftar isi
6) Bab Pendahuluan
7) Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoritis
8) Bab Metode penelitian
9) Bab Pembahasan hasil penelitian
10) Bab Simpulan dan rekomendasi
11) Daftar pustaka
12) Lampiran-lampiran
13) Riwayat hidup
1. Judul
Judul menggambarkan isi karya ilmiah. Judul, khususnya untuk karya ilmiah bentuk
populer, bisa dibuat semenarik mungkin, namun tetap menyesuaikan isi karya ilmiah.
Dengan judul yang menarik, diharapkan pembaca tertarik untuk membaca isu atau topik
yang akan dibahas.
Penulisan judul dapat dilakukan dua cara yaitu dengan menggunakan huruf kapital
semua, kecuali pada anak judulnya; atau dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-
huruf pertamanya.
Seperti penulisan judul pada umumnya, kata-kata penggabung, seperti dengan dan
tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh
menggunakan huruf kapital.
2. Pendahuluan
Bagian pendahuluan mencakup:
Latar belakang masalah, merupakan penjelasan teoritis dan faktual dari pernyataan
tentang alasan topik atau masalah tersebut perlu dikaji lebih dalam pada karya
ilmiah ini.
Perumusan masalah, ialah sebuah pertanyaan kritis yang dihasilkan berdasarkan
pernyataan umum dari masalah penelitian.
Tujuan penelitian, adalah uraian singkat mengenai tujuan apa yang ingin
diwujudkan dengan menggunakan penelitian tersebut
Manfaat penelitian, adalah uraian tentang keunggulan dan kontribusi dari hasil
penelitian tersebut.
3. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang digunakan untuk menguji data yang
ditemukan dalam penelitian. Kerangka teoritis juga bisa menggunakan teori atau hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian saat ini. Ini berfungsi supaya
kita punya landasan yang kuat untuk menguji data kita.
4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari
persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.
5. Pembahasan
Merupakan bagian paling panjang dalam penelitian, hal ini karena pembahasan berisi
paparan rumusan masalah, tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam
karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal,
dokumen resmi, maupun sumber sumber lain dari internet.
LAMPIRAN
STUDI KASUS, LATIHAN SOAL DAN JAWABAN
Komunikasi secara mendasar yakni bahasa secara verbal atau nonverbal. Dikatakan
bahasa verbal karena dalam penyampaian gagasan atau pendapat penutur bahasa
menggunakan cara tertulis ataupun dengan cara lisan. Sedangkan komunikasi dengan bahasa
nonverbal dapat diartikan komunikasi yang tidak menggunakan kata kata, contohnya bahasa
isyarat, simbol simbol, bahasa tubuh, ekspresi muka dan lain sebagainya. Salah satu
kemampuan penting berkomunikasi adalah mewujudkan pikiran. Agar pikiran yang ada di
dalam benak seseorang menjadi jelas dan dapat di dipahami seseorang, pikiran perlu
ditampakkan dengan bantuan kata-kata.
Berdasarkan hal tersebut pengguna bahasa cenderung menggunakan bahasa verbal
mencakup gagasan, pendapat, ide lebih mudah disampaikan ketimbang menggunakan bahasa
nonverbal. Meskipun demikian banyak sekali dijumpai kesalahan bahasa yaitu pada ragam
tulis seperti kesalahan penulisan huruf, penulisan tanda baca, kesalahan menuliskan kalimat
dalam paragraf, kesalahan dalam menghubungkan kalimat menjadi paragraf terakhir
kesalahan penulisan sistematika makalah.
Kesalahan penulisan makalah siswa kelas XII SMA Tamansiswa Medan. Kesalahan
penulisan termasuk kesalahan tipografi (huruf miring dan tebal), tanda baca, kesalahan
kalimat yang koheren ke dalam paragraf dan kesalahan dalam penulisan makalah yang
sistematis.
Siswa sebagai kaum akademis wajib memahami dan menguasai penggunaan bahasa
terkhusus ragam tulis. Acuan penggunaan ragam tulis ialah EBI (ejaan bahasa Indonesia)
Menulis karya ilmiah contohnya, seperti makalah tugas yang wajib dikerjakan siswa
terkhusus sebagai bekal nantinya melanjutkan kejenjang pendidikan tinggi.
Pelatihan pada siswa mengenai teknik penulisan makalah yang benar dengan memberikan
Tujuannya untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan giat belajar Memotivasi siswa atau
dengan diberi dorongan yang paling kuat untuk menumbuhkan keinginan menulis dan
membaca. Dari kegiatan tersebut akan muncul Ide atau pemikiran yang dapat dikemukakan
melalui lisan dan tulisan.
1. Mengapa ketika melakukan debat, selalu menggunakan ragam bahasa yang baku dan
ilmiah?
Karena untuk menghindari salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis maupun
lisan, kelengkapan, kecermatan, serta kejelasan dalam pengungkapan ide. Dalam debat harus
menggunakan bahasa yang baku dan ilmiah karena debat merupakan kegiatan resmi yang
tidak sembarangan bisa menggunakan bahasa non baku atau keseharian selain itu untuk
menghindari kesalahpahaman makna , dalam penyampaian debat juga harus jelas dan hemat
kosakata
2 Bagaimana cara menyusun presentasi berdasarkan studi kasus dalam konteks teknik?
Setelah memutuskan studi kasus, selanjutnya adalah mengumpulkan data dan kemudian
menerjemahkannya ke dalam alur cerita. Ada berbagai metode studi kasus dan pendekatan
penelitian yang dapat digunakan untuk mendapatkan data. langkah pertama mengidentifikasi
masalanya selanjutnya menjelaskan solusinya dan kumpulkan testimonial.
Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Non Ilmiah Karya tulis ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu penelitian (faktual dan objektif) sedangkan karya tulis non
ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum.
Gaya Bahasa Dalam Penulisan Ilmiah Definisi Gaya Bahasa Gaya bahasa merujuk pada
bagian penggunaan kata dan kalimat yang unik untuk mengomunikasikan ide dan
menciptakan efek tertentu. Gaya bahasa dalam penulian ilmiah merujuk pada cara ekspresi
dan penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dan informasi secara efektif kepada
pembaca.
Legitimasi : Penulisan ilmiah yang baik dengan gaya bahasa yang benar memberikan
legitimasi kepada penelitian.
Komunikasi Efektif : Penulisan ilmiah yang baik harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan efektif kepada berbagai jenis pembaca, termasuk mereka yang tidak
akrab dengan topik tersebut.
Gaya Bahasa Formal : Gaya bahasa formal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
merujuk pada cara berbicara atau menulis yang digunakan dalam situasi resmi atau akademik.
Gaya bahasa objektif sering digunakan dalam penulisan ilmiah, jurnalisme, dan laporan
investigasi, di mana penting untuk menjaga netralitas dan ketidakberpihakan terhadap subjek
yang dibahas.
Struktur Tulisan Ilmiah Struktur tulisan ilmiah merupakan suatu bentuk karya tulis yang
berisi panduan tentang bagaimana membuat dan menyusun sebuah tulisan ilmiah dengan
benar. Tulisan ilmiah ialah salah satu bentuk komunikasi ilmiah yang penting dalam dunia
akademik ataupun penelitian, dan bidang lainnya.
Metode : Bagian metode menjelaskan dengan rinci cara penelitian dilakukan, termasuk desain
penelitian, populasi atau sampel yang digunakan, alat atau teknik yang digunakan, prosedur
pengumpulan data, dan analisis data.
Bentuk Semi Formal Yaitu bentuk karya ilmiah yang menggunakan bahasa formal namun
disampaikan dengan gaya yang sederhana. Karya ilmiah ini biasanya digunakan dalam
berbagai jenis laporan dan makalah karya ilmiah.
Bentuk formal Karya ilmiah bentuk formal adalah karya ilmiah yang disusun dengan
memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap dan mendalam.
Oleh kerena itu, pentingnya penulisan karya ilmiah yang efektif adalah untuk membantu
memperkaya dan memperdalam ilmu pengetahuan yang ada. Melalui proses penelitian dan
pemikiran yang kritis, seseorang dapat memperoleh wawasan yang lebih baik dan
mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam.
Daftar Pustaka
(Booth, 2008) Booth, W. C., Colomb, G. G., & Williams, J. M. (2008). The Craft of
Research. University of Chicago Press
(Day, 2012) Day, R. A., & Gastel, B. (2012). How to Write and Publish a Scientific Paper.
Greenwood.
(Gopen, 1990) Gopen, G. D., & Swan, J. A. (1990). The Science of Scientific Writing.
American Scientist, 78(6), 550-558.
(Strunk Jr., 2000) Strunk Jr., W., & White, E. B. (2000). The Elements of Style. Pearson.