Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Haryati,M.Pd


Oleh :
1. Aqfa Sulistia (2048201095)
2. Fitri Nurul Hijriah (2048201104)
3. Rizky Ayu Puspita S (2048201120)
4. Septia Okta Alfiani (2048201121)

PROGAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SALSABILA SERANG
2020
RAGAM LISAN ILMIAH
Bahasa ragam ilmiah ;

 Bahasa ragam indonesia ; salah satu ragam bahasa indonesia yang


digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. . Sebagai
bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip,
teori, atau gabungan dari keempatnya. Dimana bahasa ragam ilmiah
ini diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan empiris)
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/keilmiahannya.
Bahasa indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendekia,
lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari
gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Cendekia yang dimaksud yakni mampu digunakan secara tepat
untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekia
mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga
gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh
pembaca. Lugas dan Jelas diartikan mampu menyampaikan gagasan
ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan
secara langsung sehingga akan menghindari kesalah-pahaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat. Menghindari Kalimat
Fragmentasi, Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum
selesai. Kalimat terjadi antara lain karena adannya keinginan
penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa
menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan. Sifat Bertolak dari
Gagasan artinya Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal yang
diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat
yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat
aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari. Formal dan
Objektif, Sifat formal dan objektif ditandai dengan kosa kata,
bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan bernada
formal dan kalimat-kalimatnya mengandung unsur yang lengkap.
Ringkas dan Padat, Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan
tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut
adanya penggunaan bahasa yang hemat. Konsisten, unsur bahasa
dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten.
Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah
digunakan sesuai dengan kaidah, itu semua selanjutnya digunakan
secara konsisten.

Macam-macam Ragam Bahasa

 Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media


a. Ragam Bahasa Lisan
 Ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu
pemeliharaan.
Contoh : pada saat orang berpidato / memberi sambutan. Dalam
situasi perkuliahan ceramah dan ragam lisan yang non standar
contohnya: percakapan antar teman di pasar atau dalam kesempatan
non formal lainnya. “jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam
bahasa itu tidak dapat dikatakan ragam tulis, tetap disebut ragam
lisan hanya berwujud dalam bentuk tulis”
 Ragam lisan antara lain meliputi:
1. Ragam bahasa cakapan;
2. Ragam bahasa pidato;
3. Ragam bahasa kuliah;
4. Ragam bahasa panggung.
 Ciri-ciri Ragam Lisan :
1. Memerluka orang kedua / teman bicara;
2. Tergantung sitasi, kondisi, ruang dan waktu;
3. Tidak harus embutuhkan unsur gramatikal, hanya perlu
intonasi dan bahasa tubuh;
4. Berlangsung cepat.
5. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu
6. Kesalahan dapat dikoreksi
7. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta
intonasi

b. Ragam Bahasa Tulis


 Ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis. Oleh karena itu,
dalam penggunaan ragam bahasa tulis diperlukan dan diperhatikan
dalam pemilihan kata penerapan kaidah ejaan struktur bentuk
kata/kalimat serta kelengkapan unsur bahasa dari dalam struktur
kalimat.
 Ragam tulis yang antara lain meliputi:
1. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
2. Ragam bahasa teknis;
3. Ragam bahasa undang-undang;
4. Ragam bahasa catatan;
5. Ragam bahasa surat.
 Ciri-ciri ragam tulis :
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3. Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4. Berlangsung lambat;
5. Selalu memakai alat bantu;
6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka,
hanya terbantu dengan tanda baca.
 Pertemuan Ilmiah
 Pertemuan yang dilakukan secara terencana, mulai dari penetapan
dasar pemikiran, judul dan tema, tujuan, sasaran, target, dan sumber
perincian dana, sumber dana, pemakalah, susunan acara, tempat dan
waktu pelaksana dan susunan panitia.
 Jenis-jenis pertemuan ilmiah
1. Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa latin “Disautio” atau
“Discusum” yang berarti bertukar pikiran. Dalam bahasa
inggris dikatakan “discussion” yang berarti perundingan atau
pembicaraan.
Dari segi istilah diskusi berarti perundingan/bertukar
pikiran tentang suatu masalah : untuk memahami,
menemukan sebab terjadinya masalah dan mencari jalan
keluarnya
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi,
pendapat untuk mendapatkan keputusan.
 Ciri-ciri diskusi :
1. Terdiri dari beberapa orang bisa lebih dari tiga orang;
2. Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusinya;
3. Ada yang menjadi pemimpin;
4. Ada proses tukar pendapat atau informasi;
5. Bebas mengeluarkan pendapat.
 Langkah pelaksanaan diskusi
1. Harus memiliki anggota berjumlah minimal 4 orang;
2. Memiliki topik pembahasan yang akan didiskusikan,
Adanya saing tukar pendapat;
3. Memiliki ruangan untuk mehkukan diskusi;
4. Dalam melakukan diskusi harus ada moderator.
 Kelebihan Metode Diskusi
1. Dapat memperluas wawasan
2. Dapat merangsang kreativitas dalam memunculkan ide
dalam memecahkan suatu masalah
3. Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat
orang lain
 Kekurangan metode diskusi
1. Kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh orang yang
suka berbicara
2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar
3. Menyerap waktu yang cukup banyak.
2. Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti
"benih". Jadi seminar berarti “tempat beni-benih
kebijaksanaan". Seminar merupakan suatu pertemuan atau
persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah
pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).
Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh
para pakar bidang pemasaran. Sementara iu, peserta berperan
untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan
sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.
 Ciri-ciri
1. Ada pembicara (boleh satu atau lebih)
2. Ada topik tertentu (pada umumnya satu topik satu
pembicara)
3. Ada peserta atau audience
4. Ada sesi presentasi dan dilanjutkan dengan diskusi

 Tahap Pelaksanaanya
a) Persiapan
1. Bentuk panitia seminar
2. Menentukan topik bahasan
3. Menentukan jumlah peserta yang akan diundang
dan acara kegiatan yang akan dibuat
4. Menentukan pemateri pembicara
5. Menentukan tanggal untuk pembuatannya
6. Mencari ide bagaimana cara mendapatkan dana
7. Jika ingin menyiapkan makanan ringan, tentukan
koordinasinya
b) Pelaksanaan
1. Buat list apa saja yang dibutuhkan
2. Menyiapkan agenda seminar seperti; MC, waktu,
pembicara, dll
3. Menyediakan jenset jika listrik tiba-tiba mati
 Kelebihan
1. Membangkitkan pemikiran yang logis
2. Mendorong pada analisa menyeluruh
3. Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada
diri peserta.
 Kekurangan
1. Membutuhkan banyak waktu
2. Memerlukan pinpinan yang terampil
3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar
3. Lokakarya
Suatu acara dinana beberapa orang berkunpul untuk
memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.
Sebuah Lokakarya adalah pertemuan ilmah yang kecil.
 Ciri-Ciri Lokakarya
1. Merupakan suatu forum pertemuan
2. Ada fasilitator yang membimbing dan menguasai teknik
penerapan metode ini.
 Langkah-Langkah Pelaksanaannya
1. Penyelenggara lokakarya akan menetapkan topic
2. Memastikan bahwa setiap peserta sudah siap
3. Perhatikan kecepatan
4. Memberikan latihan setelah diskusi
5. Menyediakan handout
 Kelebihan Lokakarya
1. Memberi kebebasan berargumen kepada peserta loka
karya dan pemakalah.
2. Memberi peluang melibatkan banyak peserta
3. Dapat digunakan sebagai referensi bagi pengamat dan
pemegang kebijakan
 Kelemahan Lokakarya
1. Memerlukan persiapan yang relatif lama
2. Memerlukan tenaga dan biaya yang besar
3. Melibatkan banyak orang sehingga menyita waktu guru
untuk melaksanakan pembelajaran di kelasnya.
Kesimpulan

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa

Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah.

Dalam bahasa ragam ilmiah memiliki ciri khas yakni cendekia, lugas dan

jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan

objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Terdapat berbagai macam

ragam bahasa. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, seorang presenter

ilmiah harus memperhatikan beberapa hal, yaitu : etika ilmiah, ketentuan

lembaga (universitas), kemampuan personal, dan kemampuan teknis.

Menggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi

ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan

fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut, serta

hasil penelitian secara tertulis dan lisan.

Anda mungkin juga menyukai