Anda di halaman 1dari 5

EJAAN

Ejaan adalah keseluruhan peraturan


bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran,
bagaimana menempatkan huruf kapital dan huruf kecil,
bagaimana menempatkan tanda-tanda baca,
bagaimana memotong suku kata (pemenggalan suku kata)
bagaimana menggabungkan kata-kata.

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL SESUAI DENGAN ATURAN


Huruf Kapital digunakan sebagai :
1. Huruf Pertama setiap kata pada awal kalimat.
Contoh : Biasakanlah banyak membaca untuk menambah pengetahuan!
Mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin?
Ayah dan ibuku sering mengajakku ke took buku.

2. Huruf pertama nama orang


Contoh : Adam mengajak Lista, Dino, dan Rian belajar bersama di rumah Amalia.

3. Huruf pertama petikan langsung


Contoh Ibu memanggil Tisa,”Sedang apa kamu, Nak? coba sini sebentar!”
: “Sebentar ya, Bu,” sahut Tisa.

4. Huruf pertama Nama Tuhan / Pengganti untuk Tuhan


Contoh Sesudah salat, aku berdoa memohon ampun kepada Allah, Tuhan Yang
: Maha Pengampun dan Mahakuasa.

Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

5. Huruf pertama Nama Agama dan Kitab Suci


Contoh
:
6. Huruf pertama Gelar Kehormatan, Keturunan, dan Keagamaan
Contoh
:
7. Huruf pertama Nama Jabatan dan Pangkat
Contoh
:
8. Huruf pertama Nama Negara, Bangsa, Suku Bangsa, dan Bahasa
Contoh - Aku ingin pergi ke Yunani.
: - Negara yang paling dekat dengan Indonesia adalah Brunei Darussalam.
- Penduduk Indonesia dan Malaysia termasuk penduduk berbangsa
Melayu.
- Temanku banyak. Anita orang Manado, Asep orang Sunda, Bimo orang
Jawa.
- Ayahku orang Bali, tetapi ia bisa berbahasa Batak.
- Bahasa persatuan di Indonesia adalah bahasa Indonesia.
* Kakakku mendapat beasiswa dari negara Arab.
* Ia berasal dari suku Batak.

9. Huruf pertama Nama Hari, Bulan, dan Tahun


Contoh Setiap hari Kamis Anita berlatih menari.
: Adikku lahir pada bulan Desember.
Menurut kepercayaan orang Cina, tahun 2006 merupakan tahun Ayam
Jantan.

10 Huruf pertama Nama Hari Raya


.
Contoh Umat Budha kemarin merayakan hari Galungan.
: Hari Natal selalu diperingati setiap tanggal 25 Desember.
Indahnya bersilaturahmi pada hari Lebaran.

11 Huruf pertama Nama Peristiwa Sejarah


.
Contoh
:
12 Huruf pertama Nama Geografi
.
Nama-nama geografis = nama jalan, kota, sungai, laut, danau, gunung, pulau,
benua, samudra, teluk, selat, dll = semua ditulis dengan huruf kapital.
Contoh Lihatlah di peta, di mana letak Benua Afrika.
: Saudaraku tinggal di Jalan Salak, di Kota Padang.
Danau terbesar di Indonesia adalah DanauToba.
Kota Aceh terletak di ujung Pulau Sumatera.

Bandingkan dengan ini !

Sekolah kami terletak di sebelah utara kota.


Ibu ke warung membeli pisang ambon.
Hari lebaran yang lalu ibu membuat kacang bogor.
Asam jawa dan gula jawa merupakan minuman yang segar.

13 Huruf pertama Lembaga Pemerintahan, Ketatanegaraan, dan Dokumen resmi


.
Contoh
:
14 Huruf pertama Bentuk Ulang Sempurna
.
Contoh
:
15 Huruf pertama Nama Buku, Majalah, Surat Kabar, Judul Karangan, Drama, dan Film
.
Contoh
:
16 Huruf pertama Singkatan Nama Gelar, Pangkat, dan Sapaan
.
Contoh
:
17 Huruf pertama Penunjuk Hubungan Kekerabatan
.
Contoh
:
18 Huruf pertama Kata Ganti Anda
.
Contoh
:
PEMAKAIAN TANDA PETIK ( “ . . . “)
Tanda petik digunakan untuk :
1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan
tertulis lainnya
Contoh : “Saya sudah siap,” kata Rani, “ayo, kita berangkat!”
Ibu berpesan, “Hati-hati di jalan, ya!”
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia.”

2. Mengapit judul syair, karangan, bab buku dalam kalimat.


Contoh : Sudahkah kamu membaca cerpen “Si Anak Ajaib” di Kompas Anak
kemarin?
Puisi “Aku” karya Chairil Anwar sangat terkenal.
Dalam buku Belajar EQ Cara Nabi, ada Bab “Menjaga Penampilan”.

3. Mengapit kata yang mempunyai arti khusus.


Contoh Pada hari Lebaran, anak-anak biasanya mengharapkan “salam tempel”.
: Remaja zaman dulu memakai celana “cutbrai”.

4. Mengapit kata atau ungkapan yang mempunyai arti khusus.


Contoh : Karena wajahnya manis, Wulan dijuluki “Si Manis”.
Guru adalah “pahlawan tanpa tanda jasa”.
Apakah kamu mau dikatakan sebagai “ular berkepala dua”?

PEMAKAIAN TANDA PETIK


Published : 02.05 Author : Anna Gustiana
Tanda Petik ("...")

1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan
tertulis lain.
Misalnya:

* "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"


* Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."

2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:

* Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
* Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan
dalam Tempo.
* Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.

3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus.
Misalnya:

* Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.


* Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".

4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:
* Kata Tono, "Saya juga minta satu."

5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang
mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian
kalimat.
Misalnya:

* Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".


* Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

J. Tanda Petik (" ")


1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:

Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia. "

Ibu berkata, "Paman berangkat besok pagi. "

"Saya belum siap," kata dia, "tunggu sebentar!"

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Misalnya:

Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu.

Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.

Bacalah "Penggunaan Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

"Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta seminar.


3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:

Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.

Dia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".
Catatan:

(1) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:

Kata dia, "Saya juga minta satu."

Dia bertanya, "Apakah saya boleh ikut?"


(2) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau
ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya:

Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.

Karena warna kulitnya, dia mendapat julukan "Si Hitam".


(3) Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di
sebelah atas baris.
(4) Tanda petik (") dapat digunakan sebagai pengganti idem atau sda. (sama dengan di atas) atau
kelompok kata di atasnya dalam penyajian yang berbentuk daftar.
Misalnya:

zaman jaman
bukan
asas azas
"
plaza plasa
"
jadwal jadual
"
bus bis
"

SOURCE ARTICLE: Pemakaian Tanda Baca sesuai EYD | Belajar Bahasa dan Sastra
http://berbahasa-bersastra.blogspot.com/2012/06/pemakaian-tanda-baca-sesuai-
eyd.html#ixzz4auRDAbBk

Anda mungkin juga menyukai