Anda di halaman 1dari 21

Materi Pertemuan ke-3

BAB. 2
Stage 1. SCOPING
TIM
TEKNOPRENEUR
SCOPING
Ketika perusahaan telah melakukan proses idea generation
dan menghasilkan banyak ide,salah satu contonya adalah
Kodak melakukan investasi besar untuk mengembangkan
teknologi film seluloid, tetapi pada akhirnya konsumen lebih
memilih teknologi digital, industri camera. Oleh sebab itu
perlu dilakukan stage/tahap berikutnya yaitu scoping. Stage
scoping adalah stage penilaian awal yang bersifat cepat dan
tidak mahal, dengan jumlah personil terbatas.
Dalam stage scoping ada beberapa proses Penilaian Awal
(assessment) yang harus dilakukan, yaitu:
a. Penilaian pasar,

b. Penilaian teknikal,

c. Penilaian bisnis.

Stage scoping bertujuan untuk mencegah potensi kerugian


yang dialami oleh perusahaan sedini mungkin.
a. PENILAIAN AWAL PASAR,
(Proses Pertama)

Penilaian awal pasar ini adalah Proses Pertama dalam


tahap scoping, Scoping ini adalah stage yang cepat
dan bersifat umum, Tujuan umum stage scoping =
Untuk melihat inovasi yang dilakukan memiliki
prospek yang baik atau tidak untuk dipasarkan.
Adapun yang dilakukan dalam tahap ini sbb:
1. Menilai daya tarik dan potensi pasar.
2. Mengukur kemungkinan penerimaan pasar terhadap
inovasi yang akan diciptakan.
3. Memperkirakan situasi persaingan dalam industri
4. Membentuk ide menjadi desain produk, tetapi masih
bersifat tentative.
Tugas utama dalam stage= Mencari informasi
sebanyaknya, mungkin tentang ukuran
pasar (total transaksi), pertumbuhan pasar,
kebutuhan dan keingingan konsumen dan
kompetisi yang terjadi dalam pasar.
Penelitian dilakukan secara internal
dilakukan oleh pihak perusahaan, misalnya
dengan melakukan diskusi dengan bagian
sales, distributor, karyawan frontline.
 Penelitian ini juga mengandalkan data
sekunder yang bersumber dari pihak
eksternal seperti pemerintah, lembaga
penelitian pasar, konsultan dan asosisasi
dagang, dll, Contohnya:
1. Pemerintah, Pemerintah melalui departemen yang ada dibawahnya
biasanya mempublikasikan statistik suatu daerah atau negara, baik itu statistik
ekonomi, sosial, demografi dan sebagainya. Misalnya, pada tahun 2013 pemerintah
Indonesia mengeluarkan kebijakan penghapusan pajak pada mobil murah rendah
emisi.
2. Lembaga Penelitian Pasar, Konsultan dan lembaga penelitian umumnya
mempublikasi hasil penelitiannya secara berkala. Biasanya penelitian dilakukan untuk
industri tertentu. Misalnya, property outlook (penelitian berkala tenang industri
properti)

3. Konsultan dan asosiasi Dagang, Beberapa industri memiliki


asosisasi yang secara berkala mengeluarkan data yang luar biasa berharga bagi
seleksi awal ide.
4. Peneliti berbasis internet, Laporan internal, Focus Group
Discusion(FGD), Ahli Industri, Iklan, Karyawan Internal, Lembaga
keuangan, dll.
b. PENILAIAN AWAL TEKNIKAL,
(Proses Kedua)
PENILAIAN AWAL TEKNIKAL
Penilaian awal teknikal adalah Proses Kedua dalam
tahap scoping. Penilaian awal teknikal meliputi hal-
hal teknis biasanya terkait dengan beberapa divisi,
yaitu
a. litbang,
b. Engineering, dan
c. operasi.
Dalam proses ini, penelitian awal dilakukan secara
internal (in-house) tetapi dapat melibatkan sedikit
ahli dari luar. Penelitian bermula dari review literatur
dan pemetaan paten-paten yang mungkin dibutuhkan
pasar atau celah pasar yang belum terisi oleh paten
yang ada.
Ada beberapa pertanyaan kunci yang dapat
menjadi pememicu dalam stage ini, terkait
dengan kelayakan secara teknikal, sbb:

1). Spesifikasi, Kira-kira akan seperti apakah spesifikasi dari produk/


inovasi yang akan dibuat? (catatan: pada stage ini produk mungkin saja masih dalam
tahap yang sangat awal, sehingga belum ada kepastian).

2). Teknikal, Bagaimana rencana spesifikasi produk dapat dipenuhi secara


teknis? Apakah ada solusi teknis yang mampu menjawab kebutuhan spesifikasi
tersebut? Apakah dibutuhkan ilmu baru ? Seberapa besar celah antara kebutuhan dan
ilmu/ teknologi yang ada?
3). Risiko dan peluang, Seberapa besar peluang inovasi untuk layak
dikembangkan dan berapa biayanya? Apa saja risiko dan hambatan yang mungkin ada?
Bagaimana risiko dan hambatan bisa diatasi?

4). Kapasitas/ Kemampuan perusahan, Apakah


perusahaan memiliki kapasitas teknologi untuk mengembangkan inovasi ? Apakah
perusahaan membutuhkan kerjasama dengan pihak luar (pemasok, dsb).

5). Produksi, Dapatkah inovasi diproduksi sendiri, atau perusahaan harus


melakukan outsourcing? Partner apa saja yang tersedia untuk memproduksi?

6). Hak kekayaan intelektual, Bagaimana melindungi


kekayaan intelektual yang dihasilkan?
Bekerjasama dengan partner adalah salah
satu pilihan yang dapat dilakukan untuk
dapat mengatasi beberapa masalah terkait
dengan kemampuan teknikal.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam


bekerjasama,sbb:
1). Win-win situation, Kerjasama tidak boleh hanya
menguntungkan salah satu pihak, tetapi harus memberi manfaat pada semua

pihak yang bekerjasama secara seimbang.

2). Semua melakukan tugasnya, Agar semua pihak


melakukan tugasnya, maka semua pihak harus memiliki nilai-nilai yang diusung
bersama.

3). Saling percaya, Kedua eksekutif masing-masing pihak harus saling


mempercayai dan tidak menciderai komitmen yang telah disepakati sebelumnya.
c. PENILAIAN AWAL BISNIS,
(Proses Ketiga)

PENILAIAN AWAL BISNIS DAN KUANGAN


Dalam penilaian awal bisnis adalah Proses Ke
Tiga ini, dalam tahap scoping, perusahaan
memproyeksikan secara kasar potensi bisnis dari
inovasi yang dilakukan. Penilaian dilakukan atas:
a. Proyeksi penjualan,
b. Besar investasi yang dibutuhkan serta biaya-
biaya yang mungkin terjadi.

Walaupun semua proyeksi bersifat kasar dan


tentatif, penilaian awal keuangan dapat
memberikan gambaran awal tentang kelayakan
suatu inovasi secara bisnis.
MEMILIH INOVASI YANG AKAN DIKEMBANGKAN

Dalam suatu perusahaan, mengembangkan suatu inovasi


teknologi baru sangat mahal dan menghabiskan waktu. Untuk
menghindari kerugian besar atas kegagalan, perusahaan
harus membuat keputusan yang sangat sulit dalam
menentukan proyek inovasi apa yang layak untuk
dikembangkan. Metode yang digunakan sangat beragam
mulai dari yang bersifat informal sampai metode yang sifatny
sangat terstruktur.

Biaya pengembangan

Biasanya perusahaan dalam praktiknya membatasi dana riset


dan pengembangan suatu inovasi, didasarkan besaran
investasi dan kemungkinan keberhasilan.
Banyak metode dapat dilakukan, salah satunya adalah
dengan melakukan “benchmark” dengan perusahaan sejenis
dalam industri yang sama.
Tabel 1. Contoh proporsi biaya R&D yang dikeluarkan beberapa jenis industri di USA.
Metode Kuantitatif

 Dalam metode kuantitatif, penilaian kelayakan


suatu proyek inovasi dilakukan dengan
mengkuantifikasi setiap parameter proyek ke
dalam nominal uang dan kemudian
menganalisisnya dalam konteks kelayakan
keuangan. Beberapa metode kuantitatif yang
paling umum digunakan adalah metode
Discounted Cash Flow Methods.Konsep ini
didasarkan pada pemikiran bahwa daya beli dari
nominal uang berubah dari waktu ke waktu (Time
Value of Money)
 Contoh rumus di slide berikutnya....
Metode Discounted Cash Flow Methods
Keterangan rumus:
Pv nol: net operating income dimasa kana
datang
Pv tv : nilai dari sisa
Contoh soal penyederhanaan

Ada dua bentuk discounted cash flow yang umum dipakai, yaitu :
1. Net Present Value (NPV),
2. Internal Rate Return
Metode Kualitatif

Kebanyakan proyek pengembangan produk baru


membutuhkan evaluasi yang sifatnya kualitatif. Hal
ini disebabkan karena metode kuantitatif sangat
sulit dilakukan terkait dengan ketidakpastian pada
masa mendatang.
Ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan
untuk memberikan penilaian kualitatif kelayakan
suatu proyek pengembangan produk baru, yaitu :
a. Peran konsumen (pasar, kegunaan, kecocokan dan
kemudahan, distribusi dan harga)
b. Kemampuan (kemampua saat ini, kemampuan
pesaing, kemampuan mendatang)
c. Waktu dan biaya proyek (waktu dan faktor2 biaya)
Tabel 2. Contoh Scorecard Penilaian Go atau Kill

KRITERIA 0-3 4-7 8 - 10


a. PENILAIAN AWAL PASAR
Besar pasar Pasar kecil dengan daya Pasar sedang dengan Pasar besar
beli konsumen kecil daya beli konsumen
sedang

Tingkat Tingkat persaingan Tingkat persaingan tidak Tingkat persaingan


persaingan sangat tinggi, banyak terlalu tinggi, tidak rendah, hanya ada
pesaing besar dan terlalu banyak pemain, sedikit pemain dengan
kecil, hampir tidak ada masih ada celah yang kapasitas yang minim
celah yang tidak belum terlayani
terlayani

b. PENILAIAN AWAL TEKNIKAL


Tidak memiliki Memiliki sebagian Memiliki kompetensi
kompetensi secara kompetensi dan masih secara teknik
teknik bisa melakukan
outsource

c. PENILAIAN AWAL BISNIS


Investasi yang Investasi yang Investasi yang
dibutuhkan besar dibutuhkan sedang dibutuhkan rendah
tetapi tetap harus dan dapat didanai
Resume:Kegiatan pada Stage Scoping.
DISKUSI/TUGAS:

1) BUATLAH SCORECARD UNTUK SCOPING


IDE INOVASI KELOMPOK ANDA.
BERDASARKAN SCORECARD TERSEBUT,
TENTUKAN APAKAH ANDA HARUS
MELANJUTKAN IDE TERSEBUT ATAU
MENGHENTIKANNYA?

Anda mungkin juga menyukai