Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GENETIKA

(Analisis Jurnal Internasional dan Nasional)

Kelompok 1

Ropi Fauzi Rizwandi (145040070)


Iis Sumiati (145040053)
Aziza Lestari (145040078)
Ila Anggraeni (145040088)
Novianty Maryam (145040096)
Regiana Amalia (145040098)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2017
TABEL ANALISIS JURNAL

NO. PENELITI JUDUL PUBLIKASI TAHUN METODE HASIL


JURNAL INTERNASIONAL
1.  Zhiyuan Cheng The Research of Elsevier 2017 Untuk mengevaluasi toksisitas 1. Uji sel elektroforesis gel tunggal
 Jianjun Jiang Genetic Toxicity β-phellandrene digunakan (SCGE)/uji komet diperoleh hasil
Xiaohua Yanga of β- metode eksperimen dengan 4 → Untai DNA dapat pecah setelah
 Hongqian Chua phellandrene macam jenis pengujian, diinduksi oleh β-phellandrene

 Ming Jin diantaranya : secara in vivo artinya dapat

 Yuan Li (Peneletian 1. Uji sel elektroforesis gel disimpulkan bahwa β-phellandrene

 Xi Tao Mengenai tunggal (SCGE), yang juga dapat menyebabkan pemecahan


Toksisitas disebut sebagai uji komet → untai DNA.
 Siqi Wang
Genetik pada β- untuk mengukur kerusakan 2. Uji mikronukleus diperoleh hasil
 Yao Huanga
phellandrene) DNA yang berasal dari → Antara kelompok kontrol dan β-
 Lanqin Shang
kerusakan untai pada sel phellandrene pada frekuensi
Shuang Wu
individu. Dilakukan pada mikronukleus (MNF) menunjukkan
 Weidong Hao
sel limpa tikus. hasil yang sama artinya dapat
 Xuetao Wei
2. Uji mikronukleus → untuk disimpulkan bahwa β-phellandrene
mendeteksi kerusakan tidak dapat menyebabkan
aparatus kromosom atau kerusakan mitosis atau kromosom.
mitosis. Dikenal sebagai 3. Uji kelainan kromosom diperoleh
salah satu metode utama hasil → Terdapat persamaan hasil
evaluasi toksikologi genetik antara kontrol dan kelompok β-
kimia. Dilakukan pada phellandrene dalam bentuk
sumsum tulang tikus. kelainan kromosom artinya dapat
3. Uji kelainan kromosom → disimpulkan bahwa konsentrasi β-
untuk mendeteksi kerusakan phellandrene yang digunakan
visual pada kromosom dan mungkin tidak menyebabkan
perubahan genom. penyimpangan kromosom yang
Dilakukan pada sel limpa jelas. Tatapi jika perlakuan
tikus. konsentrasi lebih tinggi, efek
4. Uji Ames → untuk menilai penggunaan β-phellandrene akan
toksisitas genetik senyawa ditemukan.
yang berbeda. Dilakukan 4. Uji ames diperoleh hasil →
dengan menggunakan jenis Dibawah Kondisi campuran S9
strain Salmonella secara signifikan β-phellandrene di
typhimurium. bawah dua kondisi yang berbeda
(dengan campuran S9 dan tanpa
campuran S9) menunjukkan
adanya peristiwa mutagenisitas.
Kesimpulan akhir :
β-phellandrene berpengaruh pada
tingkat DNA, tetapi tidak dapat
menyebabkan kerusakan pada tingkat
kromosom. Uji komet dan Ames
menunjukkan kerusakan pada tingkat
genetik. Sementara dua percobaan
lainnya tidak menunjukkan adanya
mutasi dan penyimpangan.
JURNAL NASIONAL
2.  Eny Riyanti Penentuan Jurnal 2015 Penelitian ini bertujuan untuk Dari hasil oencarian kemiripan
 Edi Listatnto alergenitas AgroBiogen mengukur potensi sekuen gen
berdasarkan metode yangterdapat pada
 Dinar AllogaritmaOnline (2010) ditemukan
Ambarwati Protein Gen RB RB yang ada pada tanaman bahwa sekuen protein RB terdiri atas
971 asam amino. Serta didapatkan tiga
pada Kentang kentang hasil rekayasa genetika
entri pencarian yang muncul yakni :
produk rekayasa dengan sekuen protein-protein Dengan nilai tertinggi Smith-
waterman 103 dan memiliki keasaam
genetika alergen yang dilakukan
sebsar 20 % terhadap sekuen asam
berdasarkan menggunakan metode melalui amino protein Rb ( KEMIRIPAN
60.6%) dan terdapat 132 asam amino
studi situs AllergenOnline. Pencarian
overlap dengan nomer alergen
bioinformatika dilakukan dengan berbasis AAO73464 yang ioddeskripsikan
sebagai HDM allergen
sistem algoritma dengan
(Dhermatophagoid) yang berasal dari
menggunakan perangkat lunak dhermatogoides ptteronyssinus. Entri
kedua dengan nilai Smith-waterman
FASTA atau BLASTP.
sebesar 69 dan memiliki kesamaan
Pencarian dilakukan pada sebesar 21% (kemiripan 59,4% ).
Mengandung 133 asam amino yang
keseluruhan dan pada fragmen overlap dengan protein alergen nomor
i|42559514|sp|Q967Z0.1 yang
urutan asam amino yang
dideskripsikan
bersebelahan secara bertahap sebagai RecName: Full = Paramyosin;
AltName:
(fulllength, 80 asam amino, dan
Full = Antigen Df642; AltName:
8 asam amino). Allergen = Der f 11 Entri ketiga
memiliki nilai Smith-Waterman
sebesar 95 dengan kesamaan sebesar
22,7%
(kemiripan 58,0%), mengandung 176
asam amino
yang overlap dengan protein alergen
nomor
>>gi|21954740|gb|AAM83103.1 yang
dideskripsikan
sebagai paramyosin allergen yang
berasal dari
Blomia tropicalis. Ketiga entri tersebut
mempunyai
nilai kesamaan di bawah 50% atau
dikatakan aman
karena menurut peraturan keamanan
pangan yang
diatur dalam Codex Alimentarius
disebutkan bahwa
protein introduksi yang mempunyai
kesamaan kurang
dari 50% dikatakan aman.
Dari hasil pencarian kesamaan sekuen
asam
amino protein RB sepanjang 80 asam
amino tidak
ditemukan adanya protein alergen
yang homolog
dengan fragmen 80 asam amino
protein RB.

Anda mungkin juga menyukai