Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PENDIDIKAN BAHASA


INDONESIA

SKOR NILAI :

CRITICAL JOURNAL REVIEW


“Penggunaan Bahasa Baku & Non Baku”
Dosen Pengampu:
Trisnawaty Hutagalung.S.Pd., M.Pd.

YOLANDA AGUSTINA MALAU


7193343002

PENDIDIKAN BISNIS B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik
dan benar serta tepat pada waktunya. Dalam tugas Ini saya akan membahas tentang
pengunaan Bahasa baku dan non baku.

Critical jurnal review ini telah dibuat dengan atau dari beberapa sumber dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan tugas ini titik oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas critical jurnal
review ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada critical jurnal
review ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun saya. Dan kritik dari pembaca sangat saya harapkan Untuk
penyempurnaan tugas selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas yang saya buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Pendidikan
Bahasa Indonesia.

Medan, November 2020

Yolanda Agustina Malau

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.....................................................................................4
B. Tujuan CJR...................................................................................................................4
C. Manfaat CJR.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN REVIEW JURNAL.......................................................................5
A. Jurnal Utama.................................................................................................................5
B. Jurnal Pembanding.....................................................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................21
A. Kesimpulan..................................................................................................................21
B. Rekomendasi................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Ketika kita ingin membaca sebuah jurnal yang ingin kita referensi seringkali kita
menemukan kekurangan yaitu dalam segi bahasa yang kurang kita pahami dan mengerti.
Maka dari itu penulis membuat critical jurnal review agar pembaca dapat memahaminya
khusus pada pembahasan kode jurnal yang akan saya review.

B. Tujuan CJR
1) Mencari informasi dalam penyelesaian tugas.
2) Menguatkan daya berpikir dalam berpikir kritis.
3) Meningkatkan pemahaman tentang mereview jurnal
4) Membandingkan isi jurnal pertama dan kedua.

C. Manfaat CJR

1) Terpenuhinya tugas CJR dalam Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

2) Menambah wawasan tentang mereview jurnal

3) Mengulas isi materi yang terdapat dalam beberapa jurnal

4) Mengetahui kenyataan yang ada pada setiap jurnal.

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN REVIEW JURNAL


A. Jurnal Utama
1. Judul Jurnal
KEMAMPUAN PENGGUNAAN BAHASA BAKU
MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
IKIP SILIWANGI DIMEDIA SOSIAL INSTAGRAM
2. Jurnal Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Download https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/821
4. Volume& Vol 1, No 5 & Hal 659-664
Halaman
5. Tahun 2018
ISSN P-ISSN: 2614-624X
E-ISSN: 2614-6231
6. Penulis Yulianti Nur Yastini, Ajeng Rita Nurdian & Wikanengsih
7. Reviewer Yolanda Agustina Malau
8. Tanggal Review 3 November 2020
9. o Abstrak Artikel ini mendeskripsikan hasil penelitian penggunaan bahasa
Penelitian baku pada kalangan mahasiswa Bahasa Indonseia IKIP Siliwangi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penulisan takarir
pada instagram yang tidak memerhatikan bahasa baku yang sesuai
dengan kaidah kebahasaan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan mahasasiswa program studi Bahasa
Indonesia IKIP Siliwangi dalam kemampuan berbahasa yang
baku. yang difokuskan pada penelitian ini adalah penulisan bahasa
aku dalam takarir instagram. Hasil penelitian menunjukan hanya
13,8% mahasiswa menggunakan bahasa baku dalam menuliskan
bahasa baku dan 86,2% mahasiswa tidak menggunakan bahasa
baku dalam menuliskan takarir di instagram. Hasil ini menunjukan
bahwakemampuan menggunakan bahasa baku pada kalangan
mahasiswa Bahasa Indonesia IKIP siliwangi masih rendah dan
perlu adanya peningkatan minat dalam meningkatkan kebiasaan
menulis bahasa baku baik terutama dalam menulis takarir di
instagram.
o Tujuan Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
Penelitian mahasasiswa program studi Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi
dalam kemampuan berbahasa yang baku.
o Subjek Berdasarkan Jurnal yang saya review subjek nya yaitu kalangan
Penelitian mahasiswa IKIP Siliwangi.
o Assesment Data Penelitia ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bahasa Indonesia
IKIP siliwangi dengan jumlah sampel 50.
o Kata Kunci takarir, instagram, bahasa baku

5|Page
o Pendahuluan Bahasa merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan ide,
gagasan, perasaan dan keinginan tentang suatu hal baik secara
lisan maupun tulis. Selain itu, bahasa juga bersifat komunikatif
dan berfungsi sebagai cara berkomunikasi agar tercapainya suatu
maksud yang ingin disampaikan kepada orang lain. Menurut
Pranowo (2015, hlm. 173) berbahasa secara komunikatif berarti
cara menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi-fungsi
komunikasi bahasa agar mudah dipahami oleh pendengar atau
pembaca. Senada dengan pernyataan Firmansyah (2018) bahwa
penggunaan bahasa berubah seiring perkembangan individu dan
lingkungan individu tersebut dalam penggunaan bahasa.
o Latar Belakang Teknologi saat ini berkembang semakin pesat, Selain teknologi
yang berkembang pesat, penggunaan bahasapun oleh
penuturnyapun sudah berkembang. Salah satu penggunaan bahasa
itu adalah penggunaan bahasa tulis di media sosial. Menurut
Pradiatiningtyas (2016, hlm.1), 2016) mengungkapkan bahwa
media sosial adalah media yang mengalami tren pada era digital
ini. Media sosial digunakan sebagai sarana untuk berinteraksi,
berkomunikasi, dan membangun jaringan melalui media
komunikasi online. Sedangkan menurut Ayun (2015 , hlm. 1)
mengungkapkan bahwa media sosial merupakan salah satu bentuk
dari perkembangan internet.
Media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan lain
sebagainya kini dijadikan sebagai suatu wadah untuk menuangkan
tulisan yang bersifat mengekspresi diri. Selain untuk
mengeksperisikan diri, media sosial juga digunakan oleh generasi
muda sebagai tempat untuk menyalurkan bakat menulis yang
dimilikinya. Tulisan-tulisan tersebut dibuat dalam bentuk takarir
yang tersedian dimedia sosial tersebut. Penulisan takarir terutama
pada media sosial instgram tentunya harus menggunakan bahasa
yang baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaannya.
Menurut Pratiwi (2016, hlm. 68) mengungkapkan Instagram
adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital,

6|Page
danmembagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk
milik Instagram sendiri.
Salah satu penggunaan bahasa yang harus diperhatikan oleh
penulis adalah penggunaan bahasa baku. Menurut Chaer (2011,
hlm. 4) yang dimaksud dengan bahasa baku adalah salah satu
ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang dijadikan dasar ukuran
atau yang dijadikan standar. Sedangkan menurut Muchlis (2014,
hlm. 6) mengemukakan bahwa bahasa baku mempunyai tiga sifat,
yaitu memiliki kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan
aturan yang tetap; bersifat kecendekiaan; dan penyeragaman
kaidah (dan bukan penyamaan ragam bahasa). Saat ini
penggunaan bahasa baku semakin tidak di hiraukan oleh
penggunanya terutama dalam penulisan takarir, kebanyakan orang
menuliskan bahasa hanya berdasarkan keinginan diri sendiri untuk
mengekspresikan diri, sehingga bahasa yang digunakan tidak
mengikuti kaidah atau struktur kebahasaan yang ada.

Perlu di pahami perkembangan bahasa dapat dipengaruhi oleh


penggunaan bahasa baku di media sosial, perkembangan tersebut
dapat terjadi entah berkembang menjadi lebih baik atau bahkan
sebaliknya. Dengan menuliskan bahasa baku ditakarir instagram
akan lebih memudahkan pembaca memahami dan menerima
maksud yang disampaikan oleh penulis. Permasalahan yang
mendasar pada penelitian ini adalah penganalisisan penulisan
bahasa baku pada takarir di media sosial instagram, pada
kalangan mahasiswa Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa baku
yang dituliskan di media sosial instagram.
o Metode Perlu di pahami perkembangan bahasa dapat dipengaruhi oleh
Penelitian
penggunaan bahasa baku di media sosial, perkembangan tersebut
dapat terjadi entah berkembang menjadi lebih baik atau bahkan
sebaliknya. Dengan menuliskan bahasa baku ditakarir instagram
akan lebih memudahkan pembaca memahami dan menerima
maksud yang disampaikan oleh penulis. Permasalahan yang

7|Page
mendasar pada penelitian ini adalah penganalisisan penulisan
bahasa baku pada takarir di media sosial instagram, pada
kalangan mahasiswa Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa baku
yang dituliskan di media sosial instagram.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bahasa


Indonesia IKIP siliwangi dengan jumlah sampel 50 mahasiswa
yang diambil secara acak dari setiap angkatan. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penelitian berupa
angket secara daring yang ditujukan kepada mahasiswa Program
Studi bahasa Indonesia IKIP Siliwangi yang menjadi sampel
penelitian. pengumpulan data dilakukan dengan cara
pengumpulan angket dan dokumentasi berupa catatan-catatan
kecil, yang bertjuan untuk mencatat tulisan dari sampel.
o Langkah Prosedur penelitian ini terdiri atas
Penelitian a. Menentukan fokus penelitian penggunaan bahasa baku pada
takarir instagram
b. Pelaksanaan pengumpulan tangkap layar (Screenshot) takarir
instagram
c. Menganalisis hasil pengumpulan data
d. Melaporkan hasil penelitian kepada lembaga (IKIP
Siliwangi).
Tahap analisis data yang dilakukan adalah
(1) mengidentifikasi takarir pada instagram
(2) menganalisis penggunaan bahasa baku
(3) menganalisis angket
(4) membuat simpulan.
o Hasil Penelitian bahwa mahasiswa Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi lebih banyak
yang tidak menggunakan bahasa baku dalam takarir instagram,
mahasiswa lebih senang menuliskan takarir dengan bahasa sehari-
hari, bahasa yang sederhana, pemilihan imbuhan, unsur-unsur
kedaerahan/lokal, dan penggunaan fonem juga campur kode.
Penggunaan bahasa baku dalam takarir instagram tidak begitu

8|Page
diperhatikan oleh mahasiswa, sehingga hasil yang didapat adalah
lebih banyak yang tidak menggunakan bahasa baku dibandingkan
dengan yang menggunakan bahasa baku. Padahal jika dilihat
mahasiswa Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi lebih banyak
pengetahuannya tentang ilmu kebahasaan dan kaidah kebahasaan
yang baik dan benar. Padahal jika dilihat mahasiswa Bahasa
Indonesia IKIP Siliwangi adalah mahasiswa yang lebih banyak
pengetahuannya tentang ilmu kebahasaan dan lebih mengerti
kaidah kebahasaan, dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
10 Daftar Pustaka
Ayun, P. Q. (2015). Fenomena Remaja Menggunakan Media
Sosial dalam Membentuk Identitas. Jurnal Komunikasi, Vol. 3,
No.
Chaer, A. (2011). Seputar tata bahasa baku bahasa indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta. Firmansyah, D. (2018). Analysis of
Language Skills in Primary School Children (Study
Development of Child Psychology of Language). PrimaryEdu -
Journal of Primary Education, 2(1), 35–44.
https://doi.org/10.22460/pej.v1i1.668
Muchlis, M. (2014). Garis-garis besar tata bahasa baku
Indonesia. Jakarta: Refika Aditama. Pradiatiningtyas, D. (2016).
Peran Instagram Dalam Menarik Minat Wisatawan Berkunjung
Ke Objek Wisata Yogyakarta, 7(2), 1–8.
Pranowo. (2015). Terori pembelajaran bahasa. Yogyakarta:
Pustaka pelajar.
Pratiwi, E. D. (2016). Menggunakan instagram dengan the theory
of reasoned action menggunakan amos. Al Teknik Computer
Amik, Vol.II No.
Sugiono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
11 Analisis Jurnal
o Kelebihan
Jurnal Penelitian ini bagus karena menjelaskan tentang hal-hal
penggunaan Bahasa Indonesia baku dan non baku dalam media
sosial yaitu Instagram dalam hal ini jurnal tersebut cukup
membantu banyak kalangan terkhususnya para peserta didik dalam
penggunaan Bahasa baku dan non baku di media sosial dan
kelebihan mengenai jurnal yaitu identitasnya cukup lengkap
format jurnal juga cukup menarik dan rapi sehingga menarik

9|Page
perhatian pembaca dan juga Bahasa yang digunakan double atau
menggunakan Bahasa asing namun ada terjemahannya sehingga
mempermudah pembaca dalam memahami.
o Kelemahan
Jurnal Menurut saya kekurangan dari jurnal ini yaitu ada beberapa
pembahasan atau materi yang tidak dibahas didalam jurnal.
Sehingga pembaca kurang puas terhadap teori yang ada dijurnal.
12 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap penggunaan bahasa
baku di media sosial instagram pada kalangan mahasiswa
Program Studi Bahasa Indonesia IKIP Siliwangi lebih banyak
mahasiswa yang tidak menggunakan bahasa baku, mahasiswa
lebih senang menuliskan takarir instagram dengan bahasa sehari-
hari, bahasa yang sederhana, tidak memerhatikan pemilihan
imbuhan, unsur-unsur kedaerahan/lokal, penggunaan fonem juga
campur kode. Mahasiswa program studi bahasa Indonesia IKIP
Siliwangi menggunakan media sosial instagram hanya sebagai
sarana mengekspresikan diri. Dengan demikian perlu adanya
solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Bahasa
Indonsia harus lebih meningkatkan minat pengetahuanya terhadap
kebahasaan terutama bahasa baku, agar mahasiswa Bahasa
Indonsia selalu terbiasa menggunakan bahasa baku yang baik dan
sesuai dengan kaidahnya. Menerapkan keilmuan yang sudah
didapat selama pembelajaran di dalam kelas.
13 Saran Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, maka
penulis memberikan beberapa saran yang dapat dipakai sebagai
masukan Tentu masih banyak elemen dan variabel bahkan
sampel yang perlu dikembangkan untuk mendapatkan hasil
yang berbeda. Ada banyak sudut pandang dan latar belakang
yang mempengaruhi sebuah pendapat akan sesuatu. Begitupun
dalam penelitian, pandangan dari para sampel yang telah
memberikan pandangannnya bisa jadi berbeda dengan pihak
lain. Sekali lagi banyak hal yang mempengaruhi dalam sebuah
survei.

10 | P a g e
B. Jurnal Pembanding
1. Judul Jurnal IDENTIFIKASI PENGGUNAAN KOSAKATA BAKU
DALAM WACANA BAHASA INDONESIA PADA SISWA
KELAS VII DI SMP NEGERI 1 WERA KABUPATEN BIMA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
2. Jurnal Jurnal Jime ( Jurnal Ilmiah Mandali Education)
3. Download http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/91
4. Volume& Vol 2, No 2 & hal 150-161
Halaman
5. Tahun 2016
ISSN 2442-9511

11 | P a g e
6. Penulis Supriadin
7. Reviewer Yolanda Agustina Malau
8. Tanggal Review 3 November 2020
9. o Abstrak Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasa
Penelitian
republik kita, terutama pada dunia pendidikan. Pentingnya
peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga
Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” dan
pada Undang-Undang dasar 1945 tercantum pasal khusus yang
menyatakan bahwa “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah
identifikasi penggunaan kosaka baku dalam wacana bahasa
Indonesia pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Wera Kabupaten
Bima tahun pelajaran 2013/2014, tujuan penulisan skripsi ialah
bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan kosakata baku
dalam wacana bahasa indonesia pada siswa kelas VII di SMP
Negeri 1 Wera Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2013/2014.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh subjek atau objek yang berkualitas dengan sadar
memberikan informasi secara jelas sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh peneliti di SMP Negeri 1 Wera Kabupaten Bima
yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Wera Kabupaten Bima berjumlah 27 orang siswa.
Metode pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian
digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yakni berupa
mengidentifikasi bahasa tidak baku. Berdasarkan hasil analisis
data bahwa yang menyebabkan bahasa Indonesia tidak maku ialah
karena adanya tukar-menukar huruf dalam kata, pelesapan huruf
dalam kata, dan penambahan huruf pada kata. Kosakata baku
adalah kosakata yang dalam penggunaannya sesuai dengan ejaan
yang disempurkahkankan (EYD), Untuk itu sebagai anak bangsa

12 | P a g e
yang tau akan pentingnya menggunakan bahasa atau kosakata
yang baik dan benar siswa harus tekun dalam mencari tahu
tentang kosakata baku agar dalam penggunaannya sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnahkan (EYD).
o Tujuan tujuan penulisan skripsi ialah bertujuan untuk mengidentifikasi
Penelitian penggunaan kosakata baku dalam wacana bahasa indonesia pada
siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Wera Kabupaten Bima Tahun
Pelajaran 2013/2014.
o Subjek seluruh subjek atau objek yang berkualitas dengan sadar
Penelitian memberikan informasi secara jelas sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh peneliti di SMP Negeri 1 Wera Kabupaten Bima
yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Wera Kabupaten Bima berjumlah 27 orang siswa.
o Assesment Data Metode pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian
digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yakni berupa
mengidentifikasi bahasa tidak baku.
o Kata Kunci
Kosakata Baku, Wacana Bahasa Indinesia
o Pendahuluan Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan
republik kita, terutama pada dunia pendidikan. Pentingnya
peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga
Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” dan
pada Undang-Undang dasar 1945 tercantum pasal khusus yang
menyatakan bahwa “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”.
Bahasa merupakan salah satu alat untuk mengadakan interaksi
terhadap manusia yang lain. Jadi bahasa tersebut tidak dapat
dipisahkan dengan manusia. Dengan adanya masyarakat lain yang
akhirnya melahirkan komunikasi dalam masyarakat.

Dalam bidang ilmu linguistik antara lain Finiciaro (Nikelas, 1988:


3) menyatakan: “bahasa adalah sesuatu sistem dari simbol vokal
arbitrer memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial
tertentu, atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan

13 | P a g e
tersebut berkomunikasi atau berinteraksi”. Pandangan ini menitik
beratkan bahwa bahasa merupakan suatu sistem bunyi yang
arbitrer yang disepakati oleh masyarakat tertentu, dipergunakan
untuk berkomunikasi. Saat kita mempergunakan bahasa Indonesia
perlu diperhatikan dan kesempatan. Misalnya kapan kita
mempunyai ragam bahasa baku dipakai apabila pada situasi
resmi, ilmiah. Tetapi ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi
santai dengan keluarga, teman dan di pasar, tulisan pribadi, buku
harian.
Kodrat manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari
adanya interaksi dan komunikasi antar sesamanya. Bahasa
sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa
adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna
oleh seseorang kepada orang lain.
Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku
dalam penggunaanya, namun dalam prakteknya sering terjadi
penyimpangan dari aturan yang baku tersebut. Kata-kata yang
menyimpang disebut kata nonbaku. Hal ini terjadi salah satu
penyebabnya adalah faktor lingkungan. Faktor ini mengakibatkan
daerah yang satu berdialek berbeda dengan di daerah yang lain,
walaupun bahasa yang digunakannya terhadap bahasa Indonesia.
Serta mengingat akan arti pentingnya bahasa untuk mengarungi
kehidupan masa globalisasi, yang menuntut akan kecerdasan
berbahasa, berbicara, keterampilan menggunakan bahasa yang
baik dan benar memegang teguh kaidah-kaidah bahasa Indonesia,
demi memajukan bangsa ini, supaya bangasa kita tidak dipandang
sebelah mata oleh bangsa lain. Maka dari itu penulis mencoba
menguraikan tentang “identifikasi penggunaan
kosakata baku dalam wacana bahasa Indonesia pada siswa kelas
di SMP Negeri 1 Wera Kabupaten Bima Tahun Pelajaran
2013/2014”.
o Latar Belakang Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa
Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan

14 | P a g e
difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat
Indonesia secara luas, terutama dalam dunia pendidikan.
Di dalam pengantar dikemukakan bahwa masih banyak orang
yang menyamakan pengertian bahasa baku dengan bahasa yang
baik dan benar. Bahasa yang dipergunakan di dalam situasi tidak
resmipun dianggap sebagai bahasa baku. Makna baku tampaknya
tidak dipahami secara benar, apalagi makna bahasa baku. Hal ini
disebabkan oleh keengganan orang mencari makna istilah baku
dan bahasa baku itu di dalam kamus Umum atau Kamus Istilah
Linguistik, baik dari bahasa Indonesia maupun dari bahasa Asing,
terutama dalam bahasa Inggris.
Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard
language dalam bahasa Inggris dalam dunia ilmu bahasa atau
linguistik pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius
pada 1926. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague
School. Pada 1930, B. Havranek dan Vilem Mathesius
merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian
bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi,
diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh
masyarakat secara luas (Garvin, 1967 dalam Purba, 1996 : 52).
Pengertian bahasa baku di atas diikuti dan diacu oleh pakar
bahasa dan pengpelajaran bahasa baik di barat maupun di
Indonesia. Di dalam Dictionary Language and Linguistics,
Hartman dan Strok (1972 : 218) berpengertian bahasa baku adalah
ragam bahasa yang secara sosial lebih digandrungi dan yang
sering didasarkan bahasa orang-orang yang berpendidikan di
dalam atau di sekitar pusat kebudayaan atau suatu masyarakat
bahasa.
Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau prestise.
Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang
mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi
lewat pemerolehan bahasa baku sendiri. Ahli bahasa dan beberapa
kalangan di Indonesia pada umumnya berpendapan bahwa

15 | P a g e
perkembangan bahasa Indonesia dapat dijadikan teladan bagi
bangsa lain di Asia Tenggara (dan mungkin juga di Afrika) yang
juga memerlukan bahasa yang modern. Dapat juga dikatakan
bahwa fungsi pembawa wibawa itu beralih dari pemilikan bahasa
baku yang nyata ke pemilikan bahasa yang berpotensi menjadi
bahasa baku. Walapun begitu, menurut pengalaman, sudah dapat
disaksikan di beberapa tempat bahwa penutur yang mahir
berbahasa Indonesia “dengan baik dan benar” memperoleh
wibawa di mata orang lain.
Bahasa baku dalam fungsi sebagai kerangka acuan, menjadi
tolak ukur suatu norma atau kaidah untuk dinyatakan benar atau
salah. Bahasa baku juga menjadi kerangka acuan etika. Bahasa
baku digunakan untuk menilai pemakaian bahasa yang sopan
terutama dalam pergaulan, baik dalam bentuk bahasa lisan
maupun dalam bentuk bahasa tulis.
o Metode Untuk mengawali penggunaan metode dalam penelitian ini
Penelitian
adalah menentukan metode penelitian yang akan diterapkan untuk
menyelesaikan masalah ini. Adapun metode yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Dalam
suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data. Proses
pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan teknik-teknik
tertentu. Teknik yang dipilih dan digunakan dalam proses
pengumpulan data tergantung pada sifat dan karakteristik peneliti
yang dilakukan. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini
digunakan metode, observasi, wawancara, dan dokumenter.
o Langkah Untuk mengawali penggunaan metode dalam penelitian ini
Penelitian
adalah menentukan metode penelitian yang akan diterapkan untuk
menyelesaikan masalah ini. Adapun metode yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.
Penentuan subjek atau sampel penelitian. proses pengumpulan
data tergantung pada sifat dan karakteristik peneliti yang
dilakukan. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini
digunakan metode, observasi, wawancara, dan dokumenter. Data
penelitian yang diperoleh selanjutnya diidentifikasi sesuai

16 | P a g e
dengan kelas katanya dan dianalisis dengan penggunaan
bahasa tidak baku yang digunakan oleh warga sekolah yaitu
SMP Negeri 1 Wera Kabupaten Bima. Proses ini disebut
deskriptif analisis. Jadi teknik yang digunakan dalam analisis
data adalah deskriptif analisis.
o Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data bahwa yang menyebabkan
bahasa Indonesia tidak maku ialah karena adanya tukar-menukar
huruf dalam kata, pelesapan huruf dalam kata, dan penambahan
huruf pada kata. Kosakata baku adalah kosakata yang dalam
penggunaannya sesuai dengan ejaan yang disempurkahkankan
(EYD), Untuk itu sebagai anak bangsa yang tau akan pentingnya
menggunakan bahasa atau kosakata yang baik dan benar siswa
harus tekun dalam mencari tahu tentang kosakata baku agar dalam
penggunaannya sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnahkan
(EYD).
10 Daftar Pustaka
Alwasiah, A, Ch, 1985. Beberapa Madhjab dan Dikotomi Teori
Linguistik, Angkasa, Bandung.
Alwi, Hasan. dkk. 1999. Tata Bahasa Baku Basa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Alwi Hasan. Dkk, 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga. Jakarta. Balai Pustaka.
Arifin, E, Zaenal dan S. Amran Tasai, 1986. Cermat Berbahasa
Indonesia. Jakarta. Medyatama Sarana Perkasa.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Metodelogi Penelitian. Surabaya:
Usaha Nasional.
,1996. Metodelogi Penelitian.
Surabaya: Usaha Nasional.
, 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta : Rhineka Cipta.
Badudu, J.S, 1992. Cakrawala Bahasa Indonesia II, Gramedia,
Jakarta.
Crystal, D, 1985. A Dictionary of Linguistics and Phonology,
Basil Blakwell, New York.
Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana: Pemahaman dan
Hubungan Antarunsur. Bandung: Eresko.
Hartmann and Stork, 1972. Dictionary of Language and
Linguistics, Applied Science, London.
Junus H. dan Banasuru A, 1996. Bahasa Indonesia Tinjauan
17 | P a g e
Sejarahnya dan Pemakaian Kalimat yang Baik dan
Benar. Surabaya. Usaha Nasional.
Keraf Gory, 1987. Tata Bahasa Indonesia.
Ende Flores. Nusa Indah
Kushartanti, Multamia dan Lauder, Untung Yuwono. 2008.
Pesona Bahasa: Langkah Awal M ami Linguistik.
Jakarta: Gramedia ka Utama. emah
Moeliono, A, M, 1975, Sosiolinguistik, Angkasa, Bandung.
Pusta
Nikelas, Sahwai, 1988. Pengantar Linguistik Untuk Guru
Bahasa. Jakarta Depdikbud.
Poerwadarminta, W.J.S, 1976. Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Samarin W, 1988, Ilmu Penelitian Lapangan,
Kanisius, Jakarta
Sugioyono, 2006. ”Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung:
Alfabeta
Suherianto, 1981. Kompas Bahasa, Pengantar Berbahasa
Indonesia yang Baik dan Benar, Widya Duta, Surakarta.
Syamsuddin A.R. 1992. Studi Wacana: Teori- Analisis
Pengajaran. Bandung: FPBS IKIP Bandung.
Tarigan, H.G. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Wirjosoedarmo, Soekona, 1985. Tata Bahasa Indonesia.
Surabaya. Sinar Wijaya.

11 Analisis Jurnal
o Kelebihan Menurut saya kelebihan yang terdapat dalam jural tersebut adalah
Jurnal bahwa dalam jurnal membahas tentang penggunaan Bahasa baku
dan non baku dalam wacana Bahasa Indonesia yang menambah
wawasan peserta didik dan peserta didik untuk menjadi refrensi.
Dan dalam jurnal juga banyak pembahasan atau teori yang tertera
sehingga membuat pembaca dapat lebih memahami mengenai
tentang penggunaan Bahasa atau kosakata yang baik. Bahasa yang
digunakan dalam jurnal cukup baik atau mudah untuk dipahami.
o Kelemahan Menurut saya kelemahan dalam jurnal yaitu format jurnal kurang
Jurnal menarik alias tanpa warna.
12 Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa masih
banyak siswa SMP Negeri 1 Wera Kabupaten Bima yang
menggunakan kosakata tidak baku dalam wacana bahasa
18 | P a g e
Indonesia. Yang menjadi penyebab terjadinya penggunaan
kosakata tidak baku yaitu adanya tukar-menukar huruf dalam kata,
pelesapan huruf, dan penambahan huruf pada kata.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa standar dan sebagai
acuan untuk digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Dan
digunakan dalam percakapan resmi. Sedangka bahasa yang tidak
baku, yaitu bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain
kata, frase, klausa, dan kalimat. Oleh karena itu, sejumlah kata
dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan
pesan seseorang mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata
yang digunakan untuk berkomunikasi harus dipahami dalam
konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa, tidak dapat
dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi, kata-kata
tersebut harus digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang
benar.

Sudah selayaknyalah kalau semua orang/warga negara


Indonesia mempunyai sikap positif terhadap bahasa yang mereka
gunakan. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia baik tulisan maupun lisan. Haruslah
mempertimbangkan tepat tidaknya dalam penggunaan kosakata.
Kita sebagai warga negara Indonesia harus mempunyai sikap
seperti itu karena siapa lagi yang harus menghargai bahasa
Indonesia selain warga negaranya. Kita, sebagai bangsa Indonesia
harus bersyukur, bangga, dan beruntung karena memiliki bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara.
Menggunakan bahasa baku terutama di dunia pendidikan memang
sudah seharusnya diterapkan, karena hal itu akan menunjukan
bahwa siswa atau generasi selajutnya tidak lupa dengan bahasanya
sendiri.
13 Saran Saran untuk isi jurnal Penggunan kosakata baku memang
seharusnya kita terapkan, mengingat bahasa baku adalah bahasa
Indonesia yang benar, dalam penggunaan kosakata dengan baik

19 | P a g e
maka akan menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.
Untuk dapat mmenggunakan kosakata siswa di SMP Negeri 1
Wera hendaknya memperbanyak menggunakan kosakata baku
dalam percakapan atau berinteraksi. Sehingga kosakata yang
dipergunakan akan terbiasa diucapkan dengan baik dan
sempurnah.
Dan saran penulis untuk kekurangan yang terdapat dalam
jurnal semoga menjadi motivasi agar jauh lebih baik dalam
pembuatan jurnal untuk selanjutnya sehingga dapat memuaskan
dan menarik banyak minta pembacanya.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kedua jurnal yang sudah dijelaskan atau paparkan diatas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran tentang penggunaan Bahasa baku dan non baku itu sangat perlu
untuk diketahui termasuk bagi peserta didik maupun pendidik bahkan bagi kalangan
masyarakat baik itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam acara formal
bahkan media sosial agar dapat menggunakan Bahasa tersebut dengan baik dan jelas.
Selain itu juga dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Jurnal ini sudah
masuk dalam kategori Jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat
memahaminya karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang menegerti
tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian
nya baik, namun setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti Jurnal
ini, dalam setiap pekerjaan pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih
dalam lagi sehingga dapat menajdi lebih baik lagi.

20 | P a g e
B. Rekomendasi

Dari segi aspek ruang lingkup artikel harus diperbaiki lagi agar jurnal dapat menjadi
sumber referensi yang relevan agar dapat lebih mudah untuk di review oleh pembaca.
Terlebih lagi dalam struktur penulisan jurnal agar lebih diperhatikan lagi. Sehingga
membuat pembaca menjadi lebih paham isi atau pembahasan dan tujuan dari kedua
jurnal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/821
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/91

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai