Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

MK. MANAJEMEN BERBASIS


SEKOLAH

SKOR NILAI :

CRITICAL BOOK REPORT

“TENTANG MUTU SEKOLAH”

Dosen Pengampu:
LENTI SUSANNA SARAGIH.S.Pd.,M.Si.

YOLANDA AGUSTINA MALAU


7193343002

PENDIDIKAN BISNIS B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1|Page
2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan penyertaannya, saya masih bisa menyelesaikan tugas critical
book review ini dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah. Terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak-pihak
yang membantu saya dalam mengerjakan tugas critical book review ini.

Adapun ulasan-ulasan yang saya peroleh dari buku yang berjudul perilaku
konsumen mulai dari identitas, keunggulan dan kelemahan buku, serta kesimpulan
dan saran dari buku tersebut titik terlepas dari itu semua saya juga menyadari bahwa
tugas segitiga berisi yang saya kerjakan ini masih ada kekurangan dan kesalahan
baik dari segi penyusunan kalimat maupun pembahasan materinya serta jauh dari
kata sempurna.

Oleh karena itu, saya sangat berharap kepada saudara-saudara sekalian yang
membaca tugas critical book review ini dengan senang hati saya menerima dan
membutuhkan saran, kritik serta ide-ide dari Pembaca sekalian titik demikianlah
kata pengantar dari saya Jika ada kesalahan Mohon dimaafkan Sekian dan terima
kasih.

Medan, November 2020

Yolanda Agustina Malau

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. TUJUAN...................................................................................................................................4
C. MANFAAT...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. IDENTITAS BUKU.................................................................................................................5
 Buku Utama.........................................................................................................................5
 Buku Pembanding...............................................................................................................5
B. RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................................6
 Buku Utama.........................................................................................................................6
 Buku Pembanding...............................................................................................................9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11
A. KESIMPULAN......................................................................................................................11
B. Kritik dan Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu pendidikan adalah masalah yang sejak dulu senantiasa diupayakan
peningkatannya oleh pemerintah. Pengendalian mutu pendidikan pada dasarnya
adalah pengendalian mutu SDM (sumber daya manusia) yang berada dalam sistem
tersebut. Untuk mengetahui pengendalian ini dibutuhkan informasi mengenai keadaan
peserta didik, apakah ada perubahan, apakah guru berfungsi, apakah sekolah
mendukung terlaksananya progam-progam pendidikan sehingga hasilnya bisa dicapai
secara optimal. Dalam rencana strategi pendidikan nasional salah satu permasalahan
utama yang harus diselesaikan berkaitan dengan mutu pendidikan, upaya peningkatan
mutu pendidikan yaitu dengan menetapkan tujuan dan standar kompetensi pendidikan.
Salah satu cara yang dilakukan untuk dapat mengendalikan mutu dalam
pendidikan adalah dengan melakukan assessment (penilaian). Menurut Clements dan
Cord dalam (Crisp, 2016) penilaian merupakan komponen penting dalam belajar dan
lingkungan pembelajaran serta memiliki peran dalam mengetahui hasil pembelajaran.
Proses penilaian dalam pembelajaran dilakukan untuk memperoleh data mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik. Penilaian yang dilakukan diharapkan dapat
menjadi instrument penjamin mutu, pengendalian mutu dan perbaikan mutu dalam
sistem pendidikan baik secara kelas maupun sekolah.
B. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah Manajemen Berbasis
Sekolah
2. Untuk mengetahui isi dari buku MBS oleh Drs. Johnson, M.Si. dkk dan Lantip
Diat Prasojo.
C. MANFAAT

4|Page
Penulis berharap semoga buku serta makalah ini yang membahas tentang teori
mutu pendidikan dapat bermanfaat bagi banyak kalangan. Dan khususnya bagi peserta
didik yang mempelajari tentang manajemen berbasis sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTITAS BUKU
Buku Utama

1. Judul Buku : Manajemen Berbasis Sekolah

2. Pengarang : Drs. Johnson, M.Si. dkk

3. Penerbit : UNIMED PRESS

4. Tahun terbit : 2019

5. Kota Terbit : Medan

6. Tebal Buku : 147 Halaman

7. Ukuran Buku : 18 x 25 cm

Buku Pembanding

1) Judul Buku : Manajemen Mutu Pendidikan

2) Pengarang : Lantip Diat Prasojo

3) Penerbit : UNY PRESS

4) Tahun terbit : 2016

5) Kota Terbit : Yogyakarta

6) Tebal Buku : 141 Halaman

7) Ukuran Buku : 16 x 23 cm

8) ISBN : 978-602-6338-11-2

5|Page
B. RINGKASAN ISI BUKU

Buku Utama

Buku yang memiliki topik yang sama

BAB VI
KENDALI MUTU SEKOLAH
Dalam konteks persekolahan mutu dipandang sebagai kemampuan sekolah untuk
merespon dan memenuhi kebutuhan murid masyarakat. Mutu dari segi proses
mengandung arti efek efektivitas atau ketepatan dan efisiensi keseluruhan faktor-faktor
atau unsur-unsur yang berperan dalam proses pendidikan sekolah yang berada di daerah
kumuh dan sekolah mereka nasi di daerah elit misalnya meskipun menerima seorang
siswa yang sama tetapi karena kualifikasi kualifikasi guru kelengkapan sarana dan
prasarana suasana belajar yang berbeda tingkat efisiennya juga tidak sama maka
perbandingan daerah elit akan jauh lebih karena faktor ketepatan. Mutu pendidikan
dilihat dari sisi produk yakni apabila lulusan siswa dapat menyelesaikan studi dengan
tingkat penguasaan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi memperoleh
kepuasan atas hasil pendidikannya mampu memanfaatkan secara fungsional ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah memperoleh kesempatan kerja sesuai
dengan tuntutan dan harapan dunia kerja. Mutu pendidikan dalam arti luas ditentukan
oleh tingkat keberhasilan seluruh faktor yang terlibat dalam untuk mencapai tujuan
pendidikan di samping itu tidak saja ditentukan oleh pihak sekolah sebagai lembaga
pendidikan tetapi juga harus disesuaikan dengan apa yang menjadi pandangan dan
harapan masyarakat yang cenderung selalu berkembang seiring dengan kemajuan zaman
seiring dengan kecenderungan ini penilaian masyarakat tentang mutu lulusan sekolah
pun terus-menerus berkembang untuk menjawab tentang tersebut sekolah harus
meniadakan tulisannya menyesuaikan dengan perkembangan tuntutan masyarakat.

6|Page
Dari beberapa pendapat tentang mutu Pendapat yang dikemukakan maka disimpulkan
bahwa mutu itu merupakan derajat sesuatu yang dihasilkan dari kegiatan evaluasi atau
penilaian Para penghasil dan atau pemakai agar derajat mutu sesuatu itu dapat ditetapkan
maka atribut-atribut sesuatu peserta standar atau kriteria-kriteria kebutuhannya terlebih
dahulu dapat ditetapkan. Pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sering dilaksanakan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan menurut Suyanto pengawasan
adalah segala sesuatu usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan yang
semestinya atau tidak. Dengan memperhatikan berbagai aspek dalam pengawasan
sumber daya manusia ini perlu adanya suatu tolok ukur dan penetapan secara minimal
yang memungkinkan tercapainya sasaran sasaran pada setiap aspeknya dengan baik dan
terkendali. Kesimpulan lain mengatakan bahwa pengawasan adalah segenap kegiatan
untuk meyakinkan dan menjamin bahwa Tugas atau pekerjaan telah dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan kebijaksanaan yang telah digariskan dan
pemerintah yang diberikan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen di
samping fungsi perencanaan pengorganisasian pelaksanaan. Sementara itu yang
dimaksud dengan pengendalian manajemen adalah semua usaha perusahaan yang
mencakup metode prosedur dan strategi perusahaan yang mengacu pada Efisiensi dan
efektivitas operasional perusahaan agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta
tercapainya tujuan perusahaan

Adanya pengendalian ini dalam rangka mencapai keefektifan dan keefisienan kinerja
dari organisasi yang dalam pembahasan ini berkenaan dengan sumberdaya manusia
untuk mencapai tujuan dari organisasi. Pengendalian mutu atau kualitas kontrol dalam
manajemen mutu merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang
dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada
pelanggan pengendalian diperlukan dalam manajemen mutu untuk menjamin agar
kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sehingga dihasilkan sesuai dengan
harapan pelanggan tugas pengendalian mutu dapat dilakukan dengan mengukur
perbedaan seperti perencanaan rancangan menggunakan prosedur atau peralatan yang
tepat pemeriksaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap ini menyimpang.

Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan jaminan


terhadap produk yang dihasilkan dapat memenuhi harapan pelanggan dengan demikian

7|Page
banyak keuntungan yang diperoleh dari Clan ini baik lagi lembaga maupun personil yang
diawasi karena melalui pengawasan terjadi proses perbaikan kinerja serta keuntungan
bagi pelanggar itu sendiri karena akan mendapat produk yang bermutu. Keberhasilan
lembaga persekolahan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan dari pelanggannya
yaitu sekolah yang dikategorikan pelanggan internal maupun pelanggan eksternal hal ini
memberikan arti bahwa ukuran sebuah keberhasilan sekolah dapat dilihat dari pelayan
diberikannya apakah yang diberikan pada tahap yang sama tapi sesuai dengan harapan
pelanggan atau bahkan melebihi seperti apa yang diharapkan oleh pelanggannya gunakan
teknik total quality control. Pengendalian mutu dapat diartikan sebagai proses menuju
areal yang didalamnya terkandung hal-hal melakukan evaluasi terhadap kinerja nyata
proses membandingkan kinerja menyatu dengan tujuan tujuan yang telah ditetapkan dan
melakukan tindakan-tindakan atau aksi-aksi apa perbedaan-perbedaan yang dapat
ditemukan. Dalam pelaksanaan pengendalian mutu strategi pengendalian mutu ke arah
peningkatan mutu pendidikan secara implementatif pengawasan atau pengendalian ini
diarahkan pada optimalisasi komponen pendidikannya tujuannya adalah mendorong ke
arah terciptanya situasi yang kondusif dalam meningkatkan mutu proses belajar
mengajar.

8|Page
Buku Pembanding

BAB 1

KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU TERPADU

Manajemen mutu (QM) adalah perencanaan dan kontrol kualitas produk dan jasa
dalam sebuah perusahaan secara eksplisit dan sistematis. Tanggung jawab atas kualitas
dan jaminan kualitas menjadi tugas dari manajemen menengah hingga manajemen
puncak serta pekerja di lantai toko. Petugas inspektur atau pengawas kontrol kualitas
seringkali menjadi petugas yang paling bertanggung jawab atas manajemen kualitas.
Dalam TQM semua tanggung jawab perusahaan akan mempengaruhi secara langsung
terhadap kualitas kerja, proses, dan produk yang dihasilkan. Manajemen mutu modern
lebih terkait dengan ekonomi, perilaku manusia, dan isu-isu organisasi perusahaan, dan
persaingan di pasar. Organisasi pendidikan berusaha merancang output mereka dengan
memperhatikan kebutuhan pelanggan dan merencanakan serta mengendalikan semua
proses dan kegiatan dengan standar kualitas tinggi. Pencegahan kegagalan telah
dilakukan di semua fungsi dan tahapan proses manajemen pendidikan. Cara ini disebut
Total Quality Management (TQM) yang telah merevolusi organisasi pendidikan dan
melibatkan setiap anggota staf dalam perbaikan mutu berkelanjutan. Input dan
stakeholder pendidikan ikut berpartisipasi untuk memperoleh manfaat dari kualitas yang
baik. Organisasi pendidikan seharusnya berusaha memenuhi tuntutan stakeholder di
pasar global dengan menawarkan output yang berkualitas luar biasa dan jaminan kualitas
yang dapat diandalkan. Permintaan stakeholder untuk kualitas tinggi ikut menentukan
peran organisasi pendidikan dalam mengelola persaingan yang efektif dalam dunia
pendidikan.

9|Page
Untuk memahami secara lengkap mengenai konsep TQM, pertama kali kita mesti
mengetahui konsep manajemen kualitas yang mendasari perkembangan industri. Konsep
kontrol kualitas sebagai sebuah disiplin ilmu mulai gencar dikembangkan di AS pada
sekitar tahun 1920an. Saat itu kontrol kualitas dimaksudkan secara sederhana untuk
mengontrol ataupun membatasi produk yang gagal dalam proses industri. Karena dalam
ide pengontrolan tersebut adalah mengawasi output proses manufaktur dan memisahkan
produk yang jelek dan bagus. Filosofi TQM ini terus berkembang berdasarkan ide
Deming yang kemudian dikenal sebagai Bapak TQM. Yang menarik, filosofi manajemen
kualitas yang dikemukakan Deming pertama kali dikembangkan sebelum Perang Dunia
II. Deming mengemukakan bahwa manajemen kualitas harus pervasif, dan berfokus pada
pemisahan produk bagus dari yang jelek, dan tanggung jawab atas kualitas ada di pundak
seluruh orang. Deming juga menyadari bahwa sebagian besar permasalahan kualitas
terletak dalam sistem.

Setelah era Deming di AS, TQM dikembangkan oleh Jenderal Douglas McArthur
yang terpilih menjadi Gubernur Militer di Jepang. Dengan mengundang Deming sebagai
konsultan manajemen untuk membangun dasar industri Jepang. Jepang sangat menuruti
saran Deming agar menggunakan metode yang mencegah pembuatan produk yang gagal.
Jepang melihat ini sebagai cara yang alami untuk mencegah munculnya sampah, dan
juga sebagai cara untuk memaksimalkan produktivitas. Hasilnya dapat terlihat, Jepang
mendominasi hampir setiap pasar yang mereka masuki, baik berupa barang elektronik,
kamera, mobil, sepedamotor, dll. Jepang kemudian memberikan kontribusi terhadap
filosofi TQM dalam area pengurangan variabilitas, pemecahan masalah, kerja kelompok,
menentukan dan memuaskan keinginan pelanggan. Taguchi dan Ishikawa banyak
memberikan kontribusi dalam disiplin ilmu ini. Sementara Jepang melangsungkan
revolusi kualitas, Feigenbaum, Juran, Deming, Crosby juga mengembangkan filosofi
manajemen lain serta penekanan pada persyaratan dan motivasi pekerja yang mesti
ditambahkan dalam konsep TQM agar dapat memenuhi tantangan peningkatan kualitas.

10 | P a g e
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Masalah dalam pendidikan yang sangat penting yaitu kesempatan pendidikan dan
mutu pendidikan dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya. Dalam hal ini, terkait
dengan kesempatan pendidikan yang adil bagi semua warga negara telah dinyatakan
dalam undang-undang, yang masih ditunggu-tunggu oleh semua warga negara yaitu
realita dari pernyataan tersebut, sehingga pendidikan nasional diharapkan dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi semua warga negara untuk
memperoleh pendidikan khususunya di tanah air yang tercinta ini.  Berbicara tentang
mutu pendidikan, maka berbicara tentang kualitas komponen pendidikan dan kerja
samanya serta mobilitas komponen yang mengarah kepada pencapaian tujuan.

Peningkatan kesempatan pendidikan atau pemerataan pendidikan dalam rangka


mencerdaskan kehidupan bangsa telah banyak lankah-langkah yang ditempuh melalui
cara konvensional (kesepakatan, kebiasaan) dan cara inovatif. Sedangkan peningkatan
mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat
lunak, personalia, dan manajemen.

B. Kritik dan Saran


Dari segi isi atau pembahasan yaitu ada pengunaan Bahasa asing yang membuat
pembaca mengalami sedikit kesulitan dalam memahaminya. Sebaiknyaa lebih

11 | P a g e
diperhatikan lagi penggunaan Bahasa didalam buku agar si pembaca dapat lebih mudah
dalam memahami isi buku.

DAFTAR PUSTAKA
Johnson. 2019. Manajemen Berbasis Sekolah.Medan:UnimedPress

Diat Prasojo, Lantip. 2016. Manajemen Mutu Sekolah. Yogyakarta: UNYPress

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai