Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Oleh : Nurul Usnah


2202441001
Kelompok 5
Kelas : A
Dosen Pengampu : Dra.Dilinar Adlin ,M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN SENI TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
saya dapat menyelesaikan kritik Jurnal berjudul “ HAKIKAT PENDIDIKAN” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dibuatnya tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan dan untuk menambah wawasan baik bagi penulisa maupun pembaca. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada Dra. Dilinar Adlin,M.Pd. selaku dosen pengampu
yang sudah memberikan dukungan melalui topik-topik dan refrensi yang telah di bahas dan
juga kepada orang tua yang telah memberikan dorongan dan doa kepada penulis sehingga penulias
dapat menyelesaikannya.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi
maupun sistematiknya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tugas ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca.

Medan, 20 November 2020

Penulis

Petra Simanjuntak
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Cjr

Critical jurnal revew yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari
perbandingan yang akan saya lakukan pada dua jurnal yang sudah ditentukan dengan judul Hakikat Pendidikan
Karakter dengan Lingkungan pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter, dimana hal ini dilakukan dengan
cara menyertakan isi sub bab dalam jurnal untuk di jabarkan.

Dalam critical jurnal review ini, kami akan memaparkan masalah tersebut lewat pembahasan
berikut. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun khususnya.

1.2 Tujuan cjr

Tujuan critical journal review ini adalah untuk menambah wawasan para pembaca untuk
mengenal lebih dekat pendidikan karakter melalui kedua jurnal ini dan untuk membandingkan keluwesan materi
pada kedua jurnal ini.

1.3 Manfaat Cjr

1.Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan mencari


sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terarah dalam mengkritisi
sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah hakikat Pendidikan dan
penerapannya pada lingkungan pendidikan

1. 1.4 Identitas JurnalI

 Identitas Jurnal Utama.

1. Judul Jurnal : Hakikat pendidikan Karakter

2. Halaman : 1 – 10

3. Bulan, Tahun terbit : -, 2018


4. Nama Penulis : Hengki Wijaya helaluddin

5. Instansi :-

6. Email :–

7. Alamat :–

 Identitas Jurnal Pembanding.


1.  Judul Jurnal :  Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan
Karakter
2.  Halaman : 28-37
3.  Bulan, Tahun terbit :-
4.  Nama Penulis : Muhammad Ali Ramdhani
5.  Instansi : Jurnal Pendidikan Universitas GarutFakultas Pendidikan
Islam dan KeguruanUniversitas Garut
6.  Email : m_ali_ramdhani@uinsgd.ac.id
7.  Alamat :–

BAB 11
RINGKASAN ISI JURNAL
2.1. Jurnal 1
Pada dasarnya, pendidikan tidak hanya membangun manusia dari sisi kognitifnya saja
tetapi juga sisi lain yang lebih fundamental. Karakter (budi pekerti) merupakan bagian
mendasar dari pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih intensif. Para
pakar pendidikan meyakini bahwa budi pekerti merupakan benteng utama yang harus
dikuatkan terlebih dahulu dan selanjutnya membangun pendidikan dari sisi
intelektualnya. Inilah yang menjadi penyebabnya gagalnya model pendidikan karakter
selama ini. Pendidkan hanya berkutat pada ranah/kemampuan kognitif saja dan
mengabaikan unsur-unsur lain yang lebih penting. Kebanyakan orang menganggap
bahwa kesuksesan hanya diukur dengan menggunakan parameter
pengetahuan/hafalan semata dan cenderung apatis terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan nilai-nilai karakter itu sendiri.
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai pengajaran yang dirancang untuk mendidik
dan membantu siswa dalam mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan dasar dan
karakter, etika pelayanan dan masyarakat sekitarnya, memperbaiki lingkungan
sekolah dan prestasi belajar siswa. Program ini dapat mencakup pengajaran dan
kepercayaan termasuk kejujuran, integritas, keandalan dan kesetiaan, hormat
termasuk memerhatikan orang lain, toleransi dan sopan santun, tanggung jawab,
termasuk kerja keras, kemandirian ekonomi, akuntabilitas, ketekunan, dan
pengendalian diri dan keadilan termasuk keadilan sebagai konsekuensi dari perilaku
buruk, prinsip-prinsipnondiskriminasi dan kebebasan dari prasangka; peduli termasuk
kebaikan hati, empati, kasih sayang, pertimbangan, kemurahan hati dan amal; dan
kewarganegaraan termasuk cinta negara, perhatian terhadap kebaikan bersama, rasa
hormat kepada ooritas dan hukum dan pola pikir masyarakat (Elkind & Sweet,
2004).Pendidikan karakter adalah tentang mengajar siswa bagaimana mengambil
keputusan dengan baik dan bagaimana berperilaku yang sesuai aturan. Pendidikan
karakter meningkatkan pengetahuan siswa, keterampilan dan kemampuan melalui
penyediaannya. Untuk membuat pilihan yang baik sesuai untuk memiliki tanggung
jawab(Ryan & Bohlin, 1999). Tujuan dari pendidikan karakter adalah menumbuhkan
individu yang mampu memahami nilai-nilai moral dan produktif ketika mereka masih
anak-anak dan menggunakan kapasitas mereka untuk melakukan yang terbaik dan
melakukan hal yang benar, dan hidupdengan pengertian tujuan hidup di masa muda
mereka (Battistich, 2005).

Pendidikan karakter merupakan pilar utama dalam menciptakan karakter seseorang melalui
pendidikan. Wibowo (2012:34)
menjelaskan bahwa pendidikan seharusnya menjadi bagian aktif dalam mempersiapkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpendidikan dan mampu menghadapi
tantangan zaman, karena pendidikan karakter merupakansalah satu sistem penyematan nilai
karakter untuk semua warga masyarakat melalui pendidikan formal atau informal, yang mana
mencakup pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan keseluruhan
nilai.Menurut Samani dan Hariyanto (2013:46)ada 18 nilai yang terkandung dalam
pendidikan karakter sebagai berikut; Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri,
kreatif, demokratis, patriotisme, rasa ingin tahu, persahabatan, cinta damai, suka membaca,
melestarikan lingkungan, kepedulian sosial, mengenali keunggulannya, rasa hormat dan
tanggung jawab. Dari nilai tersebut terdapat ada empat nilai yang bersinergi dengan nilai
multikultural yaitu toleransi, demokrasi, saling menghormati, dan damai.Pattaro (2016:8),
mengungkapkan bahwa sebagai pendidikan karakter (secara luas dalam bidang pendidikan)
mengacu pada bidang studi yang komprehensif, di mana literatur ini terdiri dari karya
berbasis teori dan penelitian yang menawarkan perspektif interdisipliner, yang diambil dari
disiplin ilmu, psikologi, pedagogi, filsafat dan sosiologi.

Keberhasilan pendidikan karakter dipengaruhi oleh teknik atau pendekatan yang


digunakan dalam pengajaran dan proses pembelajaran. Suparno, Paul, Moerti, Titisari,
dan Kartono (2002: 42-44), ada empat model pengajaran dan pembelajaran dalam
pendidikan karakter yaitu sebagai berikut:1. Model MonolitikDalam model ini,
pendidikan karakter dianggap sebagai subjek khusus. Jadi, subjek pendidikan karakter
adalah diperlakukan seperti subjek lainnya. Artinya, guru pendidikan karakter harus
mengembangkan kurikulum, silabus, rencana pelajaran dan pengajaran media untuk
mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa. Poin menarik dari model ini adalah
bahwa konsep pendidikan karakter disampaikan kepada siswa dengan jelas. Namun,
ini berarti nilai yang dipelajari oleh siswa tergantung pada desain kurikulum yang
berarti buatan. Dengan kata lain itu tidak benar-benar memberi kesempatan bagi siswa
untuk menginternalisasi nilai pendidikan karakter.2. Model TerpaduDalam model ini,
mendidik nilai karakter kepada siswa merupakan tanggungjawab setiap guru
(Washington, Clark, dan Dixon 2008). Dalam model ini, para guru dapat.memilih
beberapa nilai karakter untuk dimasukkan dalam subjek mereka.Dengan model ini,
diharapkan siswa akan menginternalisasi nilai karakter selama waktu belajar
mereka.3. Out of School Time ModelPendidikan karakter juga bisa dilakukan di luar
jam sekolah. Ini biasanya lebih berfokus pada beberapa kegiatan dari sekolah
kemudian dilanjutkan dengan diskusi setelah kegiatan berlangsung. Hal ini
menyebabkan siswa memiliki pengalaman nyatamempraktikkan beberapa nilai
karakter tapi karena di luar waktu sekolah berarti ini bukan bagian dari kurikulum.
Hal ini dianggap kurang efektif untuk menumbuhkan nilai karakter kepada siswa
dalam keterbatasan waktu.4. Mengintegrasikan ModelMengintegrasikan model waktu
sekolah terpadu dan di luar.Hal ini bisa dilakukan melalui kerja sama antara guru dan
beberapa orang lain di luar sekolah. Model ini mengarah pada berbagi dan kerjasama
di kalangan akademisi sekolah dan orang-orang di sekitar sekolah. Selain itu, para
siswa akan dibekalidengan Pendidikan karakter di sekolah dan kemudian
mempraktikkannya di luar sekolah.Dari keempat model tersebut, model yang
palingideal dan sempurna adalah yang integratif. Ini berarti Pendidikan karakter
ituterintegrasi di semua mata pelajaran di sekolah dan kemudian siswa mendapatkan
pengalaman nyata untuk mempraktikkan karakterpendidikan.

2.2 Jurnal 2
Kompleksitas permasalahan seputar karakter atau moralitas telah menjadi pemikiran
sekaligus keperihatinan bersama. Krisis karakter atau moralitas ditandai oleh
meningkatnya kejahatan tindak kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba),
pornografi dan pornoaksi, serta pergaulan bebas yang sudah menjadi patologi dalam
masyarakat. Adapun krisis moral lainnya yang sungguh nyata telah terjadi ialah
perilaku korup yang telah mentradisi di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, krisis
kepercayaan pun terjadi pada kelompok elit masyarakat, yakni perilaku korup yang
semakin mengkhawatirkan. Demoralisasi ini karena proses pembelajaran cenderung
mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas tekstual semata dan kurang
mempersiapkan pembelajar untuk menyikapi kehidupan yang kontradiktif tersebut
(Zubaedi, 2011: v)
Karakter tersusun dari tiga bagian yang saling berhubungan, yakni: moral
knowing(pengetahuan moral), moral feeling(perasaan moral), dan moral
behavior(perilaku moral). Karakter yang baik terdiri dari pengetahuan tentang
kebaikan (knowing the good), keinginan terhadap kebaikan (desiring the good), dan
berbuat kebaikan (doing the good). Dalam hal ini, diperlukan pembiasaan dalam
pemikiran (habits of the mind), dan pembiasaan dalam tindkan (habits of the heart),
dan pembiasaan dalam tindakan (habit of the action) (Zubaedi, 2011: 13).
Secara umum, pendidikan merupakaninteraksi antara faktor-faktor yang terlibat di
dalamnya guna mencapai tujuan pendidikan. Interaksi faktor-faktor tersebut secara
jelas dapat tersaksi dalam proses belajar, yaitu ketika pendidik mengajarkan nilai-
nilai, ilmu, dan keterampilan pada peserta didik, sementara peserta didik menerima
pengajaran tersebut. Sasaran proses pendidikan tidak sekedar pengembangan
intelektualitas peserta didik dengan memasok pengetahuan sebanyak mungkin, lebih
dari itu, pendidikan merupakan proses pemberian pengertian, pemahaman, dan
penghayatan sampai pada pengamalan yang diketahuinya. Dengan demikian, tujuan
tertinggi dari pendidikan adalah pengembangan kepribadian peserta didik secara
menyeluruh dengan mengubah perilaku dan sikap peserta didik dari yang bersifat
negatif ke positif, dari yang destruktif ke konstruktif, dari berakhlak buruk ke akhlak
mulia, termasuk mempertahankan karakter baik yang disandangnya (Zaini, 2013: 5-
6).Amri, Jauhari, & Elisah (2011: 32); Mulyasa (2013: 10); dan Samani & Hariyanto
(2013: 29-30) menyatakan bahwa keberhasilan program pendidikan karakter dapat
diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum
dalam standar lulusan di setiap sekolah yang meliputi;a.Mengamalkan ajaran agama
yang dianut sesuai dengn tahapan perkembangan manusia;b.Memahami kekurangan
dan kelebihan diri sendiri;c.Menunjukkan sikap percaya diri;d.Mematuhi aturan-
aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;e.Menghargai
keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongna sosial ekonomi dalam linkup
nasional;f.Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;g.Menunjukkan kemampuan berfikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif;h.Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai
dengan potensi yang dimilikinya;i.Menunjukkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;j.Mendeskripsikan gejala alam
dan sosial;k.Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;

BAB III

KEUNGGULAN JURNAL

3.1 Keunggulan Jurnal 1

Dari aspek ruang lingkup isi artikel.

Dilihat dari aspek ruang lingkup isinya, jurnal ini termasuk jurnal yang sudah cukup lengkap.
Sebagaimana jurnal penelitian pada umumnya, jurnal ini terdiri dari bagian-bagian sebagai
berikut:
a. Judul
Judul ini memiliki judul dan judul tersebut cukup jelas, serta tidak menimbulkan penafsiran
yang ambigu.
b. Abstrak
Jurnal ini tidak memiliki abstrak yang jelas sehingga pembaca harus membaca secara
keseluruhan jurnal untuk mengetahui inti dari jurnal.
c. Pendahuluan
Jurnal ini juga memiliki pendahuluan yang berisi tentang alasan penulis melakukan penulisan
jurnal dengan adanya lingkupan permasalahan dari hal khusus ke hal Umum.
d. Hasil dan pembahasan
Hasil dan pembahasan yang disajikan oleh penulis sudah cukup jelas. Terutama didukung
oleh adanya semacam peta konsep yang diikuti juga dengan penjelasan terhadap apa yang
disajikan dalam peta konsep tersebut. Sehingga hal ini membuat para pembaca mudah
mengerti.
e. Kesimpulan
Kesimpulan yang disajikan alam jurnal cukup jelas dan sudah menggambarkan keseluruhan
dari hasil pembahasan jurnal.
f. Daftar pustaka
Daftar pustaka yang digunakan juga cukup banyak dan relevan dengan penelitian yang
dilakukan.
3.2 Kunggulan Jurnal 2
Jurnal pembanding memiliki beberapa nilai yang patut di lihat seperti dari segi bahasa yang
baku dan sesusi EYD dan adanya kualifikasi dukungan dari berbagai teori dimana teori ini
diambil untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis Jurnal.
Dilihat dari sisi :
a. Judul
Judul terlihat jelas dan mendukung dengan penelitian Jurnal yang dilakukan penulis
Jurnal pada suatu pesantren
b. Abstrak
Dalam abstrak terdapat beberapa persoalan yang menjadi inti dari apa yang akan di
bahas.
c. Pendahuluan
pendahuluan tidak di buat secara rinci seperti membuat permasalahan topik dari yang
khusus ke Umum tetapi penulisa jurnal membawa pembaca kepada inti permasalahan dan
meluas kepada permasalahan besar seperti lingkungan pengaplikasian atau survei lapangan
secara langsung.
d. kesimpulan
Berbagai teori dan penelitian yang telah di sajikan penulisa jurnal pada awal halaman
jurnal membuat jurnak benar-benar objektif
e. Daftra Pustaka
Daftar pustaka didukung dari beberapa buku dan e-book filsafat pendidikan
3.3 Kelemahan Jurnal 1
Jurnla diambil dari sudut pandang penulis terhadap pertumbuhan pendidikan karakter,
penulis juga mengambil sempel pada penerapan pendidikan yang luas tanpa adanya
implementasi dan survei secara langsung terhadap lingkungan pendidikan, mengakibatkan
adanya beberapa tulisan yang akan dianggap hanya sebuah argumen oleh pembaca.
3.4 Kelemahan Jurnal 2
Terlalu banyak penjabaran teori-teori para ahli tanpa adanya argumen berdasarkan
hasil kesimpulan dari penulis jurnal.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses sadar yang dilakukan kepada peserta didik guna
menumbuhkan dan mengembangkan jasmani maupun rohani secara optimal untuk mencapai
tingkat kedewasaan. Diskursus tentang pendidikan senantiasa dikaitkan dengan upaya
pembentukan karakter. Pada sisi lain, karakter akan terbentuk oleh berbagai faktor yang ada,
dan di antaranya adalah prinsip, desain, strategi, dan model belajar yang dipengaruhi
lingkungannya. Belajar pada hakekatnya adalah suatu interaksi antara individu dan
lingkungan. Lingkungan menyediakan ransangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya
individu memberikan reaksi untuk melakukan dan menerima stimulus tersebut,Pendidikan
karakter menjadi salah satu arahan yang sejalan dengan pendidikan.

4.2 Saran
Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang mana membuat
pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal ini seperti yang telah saya
lakukan. Diatas telah saya sampaikan ringkasan dan juga kelebihan serta kekurangan dari
masing-masing jurnal yang diharapan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca
jurnal tersebut.
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi, dan
mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Akour, Ahmed. The Effects Of Computer Assisted Instruction On Jordanian College Students
Achievements in an Introduktory Computer Science Course. Electronic Journal For The
Bandung:Remaja Rosdakarya.Suparno, Paul, Moerti Yoedho K., Detty Titisari, St. Kartono.
(2002). Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah.Yogyakarta: Kanisius.Wibowo, Agus. (2012).
Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Bangsa Berparadigma.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Integration Of Technology In Education Vol. 5. http://ejite.isu.edu/volume5/akour.pdf.
Mulyasa, E. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Rokhman, F., Syaifudin, A., Yuliati. (2013). Character Education For Golden Generation
2045 (NationalCharacter Building for Indonesian Golden Years). Procedia -Social and
Behavioral Sciences141, 1161-1165.
Samani, Muchlas., & Hariyanto. (2013). Pendidikan karakter, konsep dan model.
http://www.journal.uniga.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai