KRITIK ARTIKEL
5
Suharli, ‘Optimalisasi Peran Lingkungan Pendidikan Secara Terpadu Dalam Membentuk Karakter
Go Green Peserta Didik’, 2010.
6
Mohammad Aufin, ‘Sintesa Pendidikan Karakter Dan Multikultural Bagi Lingkungan Pendidikan
Tinggi’, Jurnal Psikologi, Vol. II No. 02 September 2014, Hal. 114-115.
7
Muhammad Ali Ramdhani, Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter, Jurnal
Pendidikan Universitas Garut, Vol. 08 No. 01 2014, Hal. 31.
8
Faidillah Kurniawan dan Tri Hadi Karyono, ‘Ekstra Kurikuler Sebagai Wahana Pembentukan
Karakter Siswa Di Lingkungan Pendidikan Sekolah’, Jurnal Pendidikan Kepelatihan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarata, Hal. 14.
Selanjutnya adalah, artikel ini membahas mengenai peran lingkungan pendidikan yang
mempunyai faktor-faktor penting, yaitu manusia, kepemimpinan, teknologi, dan organisasi. Faktor
lingkungan pendidikan dalam implementasi pendidikan karakter mempunyai peran dan fungsi sangat
penting karena posisi sentralnya dalam menyiapkan generasi muda emas tahun 2045 nanti. 9 Namun
dalam artikel hanya menjelaskan faktor-faktor saja, tidak ada informasi pendukung lainnya. Adapun
informasi pendukung lainnya dimulai dari pengertian lingkungan pendidikan.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai kumpulan dari berbagai faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi proses atau tempat berlangsungnya proses pendidikan. 10 Ada juga yang
mengartikan lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri seseorang yang
memberikan pengaruh terhadap perkembangannya. Dengan kata lain lingkungan pendidikan
merupakan latar tempat berlangsungnya pendidikan. 11 Kemudian pengertian dari ‘ Buku Ilmu
Pendidikan ‘ lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat
terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. 12
Ki Hajar Dewantara seorang bapak pendidikan nasional menyebutkan Tri Pusat Pendidikan.
Yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 13 Ki Hajar Dewantara
juga menjelaskan:14
1. Tujuan pendidikan tidak mungkin tercapai melalui satu jalur saja, artinya harus ada sinergi antara
lingkungan keluarga, lingkungan perguruan dan lingkungan masyarakat.
2. Ketiga pusat pendidikan itu harus berinteraksi dan berkomunikasi secara harmonis.
3. Lingkungan keluarga tetap merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama, karena
memberikan pendidikan budi pekerti, agama, dan perilaku sosial.
4. Lingkungan perguruan lebih berperan dalam memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan
keterampilan.
5. Lingkungan masyarakat berperan sebagai tempat seseorang berlatih membentuk watak atau
karakter, kepribadian, dan kecerdasan sosial seseorang.
Adapun penjelasan mengenai bagian-bagian dari Tri Pusat Pendidikan sebagai berikut: 15
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan suatu soaial terkecil dalam kehidupan umat manusia sebagai makhluk sosial, ia
merupakan unit pertama dalam masyarakat. Disitulah terbentuknya tahap awal proses sosialiasi dan
perkembangan individu. Adapun fungsi dari pendidikan di lingkungan keluarga adalah sebagai
berikut :16
A. Menumbuh kembangkan emosional anak;
9
Mohammad Aufin, ‘Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter di Lingkungan Pendidikan Tinggi
untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa’ 2017, Hal. 03.
10
Amanudin. 2014. Pengantar Ilmu Pendidikan. Banten: Unpam Press.
11
Rahmat, Abdul. 2010. Pengantar Pendidikan Teori, Konsep, Dan Aplikasi. Bandung: Manajemen
Qolbun Salim.
12
Hidayat, Rahmat dan Abdillah. 2019. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya. Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPI).
13
Faliyandra, Faisal. 2019. Tri Pusat Kecerdasan Sosial. Malang: Literasi Nusantara.
14
Sari, Eliana.2019. Manajemen Lingkungan Pendidikan.
15
‘ Lingkungan Pendidikan ‘ Jurnal Universitas Islam Negeri Surabaya. Hal. 22
16
Amanudin. 2014. Pengantar Ilmu Pendidikan. Banten: Unpam Press.
B. Membentuk pendidikan moral anak;
C. Menanamkan pendidikan sosial anak;
D. Sebagai awal pendidikan agama bagi anak.
2. Lingkungan Sekolah
Kegiatan pendidikan pada mulanya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga dengan menempatkan
ayah dan ibu sebagai pendidikan utama, dengan semakin dewasanya anak semakin banyak hal- hal
yang dibutuhkannya untuk dapat hidup di dalam masyarakat secara layak dan wajar. Sebagai respon
dalam memenuhi kebutuhan tersebut muncullah usaha untuk mendirikan sekolah di lingkungan
keluarga. Adapun fungsi dari pendidikan di lingkungan sekolah yaitu : 17
A. Sekolah memberikan proses belajar mengajar yang sifatnya mendidik;
B. Sekolah meningkatkan dan memantapkan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan (BP);
C. Mengembangkan perpustakaan menjadi suatu pusat/sumber belajar (PSB);
D. Meningkatkan dan memantapkan program pengelolaan.
3. Lingkungan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga dan
sekolah. Dengan demikian, pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas. Warna warni
pendidikan yang dialami di masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang, baik pembentukan
kebiasaan, pengetahuan, sikap, kesopanan, dan agama. Adapun fungsi dari pendidikan di lingkungan
masyarakat adalah :18
A. Mengajarkandan memperkenalkan kehidupan, cara berinteraksi, menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat;
B. Dapat memberikan kekuatan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, selain juga dapat memberi
solusi, sehingga dapat membebaskan dari kekuatan otoritas;
C. Dapat membantu memberikan pengetahuan tentang sesuatu yang tidak terdapat dalam lingkup
keluarga (fashion, music, attitude);
D. Pengalaman anak semakin luas, sehingga pada saatnyaakan menjadi manusia yang lebih komplek
dalam pemahaman.
Selanjutnya fungsi lingkungan memberikan kontribusi, minimal dalam tiga hal:
A. Pemantapan pribadi yang berbudaya melalui proses bimbingan;
B. Penguasaan ilmu pengetahuan melalui proses pengajaran;
C. Penguasaan keterampilan melalui proses pelatihan.
17
Amanudin. 2014. Pengantar Ilmu Pendidikan. Banten: Unpam Press.
18
Amanudin. 2014. Pengantar Ilmu Pendidikan. Banten: Unpam Press.
Di dalam lingkungan pendidikan terdapat tiga komponen utama yaitu lingkungan fisik,
lingkungan sosial dan lingkungan akademis. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bennet and
Michael (2002) bahwa “social, physical, and academic presence must be considered when designing
and implementing virtual learning environment”. Artinya, keberadaan faktor sosial, fisik dan
akademis harus dipertimbangkan ketika merancang dan menerapkan lingkungan belajar secara virtual.
Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang ada disekitar peserta didik, baik itu di kelas, disekolah atau
disekitar lingkungan lembaga pendidikan yang perlu dioptimalkan pengelolaannya agar interaksi
belajar lebih efektif dan efisien yang diartikan sebagai sarana, prasarana dan lingkungan yang ada di
sekitar lembaga pendidikan yang berperan sebagai penunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya, lingkungan sosial sebagai lingkungan yang berhubungan dengan relasi antarpersonil
pada sebuah lembaga pendidikan. Relasi dalam bentuk interaksi dan komunikasi antar sivitas
akademika. Dan lingkungan akademis atau sering juga disebut suasana akademis (academic
atmosphere) merupakan situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong tumbuh
dan berkembangnya proses pendidikan dan pembelajaran secara efektif dan menyenangkan.
Lingkungan akademis harus diciptakan untuk membuat proses pembelajaran disekolah berjalan sesuai
dengan visi, misi, dan tujuannya. Lingkungan akademis sesungguhnya merupakan perpaduan antara
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.19 Dikarenakan manusia dan lingkungan memiliki hubungan
ketergantungan, maka terjadilah interaksi secara terus menerus. 20 Sehingga dengan adanya lingkungan
pendidikan terciptalah suatu etika lingkungan yang mencerminkan perilaku positif terhadap
pengajaran-pengajaran yang telah dilakukan.21
C. Kesimpulan
Setelah saya membaca secara keseluruhan dan membandingkan dengan jurnal-jurnal atau
buku lain, menurut saya, jurnal ini cukup menjabarkan dan memberikan informasi secara jelas dan
bahasa yang digunakan informatif, meskipun terdapat kesalahan pengetikkan. Namun untuk mengenai
lingkungan pendidikannya sendiri, jurnal ini hanya sedikit memberikan informasi, tidak secara detail,
seperti bagaimana pengertian, fungsi dan jenis dari lingkungan pendidikan dalam implementasi
pendidikan karakter. Sehingga saya menambahkan informasi mengenai lingkungan pendidikan pada
bagian pembahasan. Dan setelah saya membaca jurnal ini dan jurnal juga buku lain, secara
keseluruhan dapat saya simpulkan pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi
seseorang, yang dimana selalu dikaitkan dengan pendidikan karakter. Dengan adanya karakter bisa
menunjukkan pribadi seseorang terhadap tingkah lakunya. Sedangkan faktor utama dalam pendidikan
karakter adalah lingkungan. Lingkungan menyediakan stimulus untuk individu dan sebaliknya
individu juga memberikan respon terhadap lingkungan melalui proses interaksi. Dan dari interaksi
tersebut dapat terjadi perubahan pada individu berupa tingkah laku yang bersifat positif atau negatif.
Jika lingkungan pendidikan yang di dapat baik maka individu akan melakukan segala sesuatu secara
positif, dan sebaliknya jika individu mendapatkan lingkungan pendidikan yang negatif, maka individu
tersebut akan melakukan segala sesuatu dengan negatif. Hal ini menunjukkan bahwasanya peran dari
lingkungan pendidikan sangat penting untuk implementasian dari pendidikan karakter.
D. Daftar Pustaka
Amanudin. 2014. Pengantar Ilmu Pendidikan. Banten: Unpam Press.
19
Sari, Eliana.2019. Manajemen Lingkungan Pendidikan.
20
Supadmini Ni Kadek, I Komang Wisnu Budi Wijaya, dan Ida Ayu Diah Larashanti, ‘Implementasi
Model Pendidikan Lingkungan UNESCO Di Sekolah Dasar’, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 03. No. 01 2020,
Hal. 77.
21
Ulfi Faizah, ‘Etika Lingkungan Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Menurut Perspektif Aksiologi’,
Vol. 03 No. 01 2020, Hal. 18.
Dwi Purwanti, ‘Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dan Implementasinya’, DWIJA
CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, Vol. 01 No. 02 2017, Hal 16.
Faidillah Kurniawan dan Tri Hadi Karyono, ‘Ekstra Kurikuler Sebagai Wahana Pembentukan
Karakter Siswa Di Lingkungan Pendidikan Sekolah’, Jurnal Pendidikan Kepelatihan Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarata, Hal. 14.
Faliyandra, Faisal. 2019. Tri Pusat Kecerdasan Sosial. Malang: Literasi Nusantara.
Hamidah, Implementasi Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah, Jurnal Kajian Gender Dan
Anak,Vol 04 No.2 2020, Hal 84.
Hidayat, Rahmat dan Abdillah. 2019. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya. Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPI).
Muhammad Ali Ramdhani, Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter, Jurnal
Pendidikan Universitas Garut, Vol. 08 No. 01 2014, Hal. 31.
Rahmat, Abdul. 2010. Pengantar Pendidikan Teori, Konsep, Dan Aplikasi. Bandung: Manajemen
Qolbun Salim.
Suharli, ‘Optimalisasi Peran Lingkungan Pendidikan Secara Terpadu Dalam Membentuk Karakter
Go Green Peserta Didik’, 2010.
Supadmini Ni Kadek, I Komang Wisnu Budi Wijaya, dan Ida Ayu Diah Larashanti, ‘Implementasi
Model Pendidikan Lingkungan UNESCO Di Sekolah Dasar’, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol.
03. No. 01 2020, Hal. 77.
Ulfi Faizah, ‘Etika Lingkungan Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Menurut Perspektif Aksiologi’,
Vol. 03 No. 01 2020, Hal. 18.