Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KELOMPOK 6

Analisis Kebijakan Pendidikan Karakter

Dosen pengampu:

Nurrahmaniah, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :

Adnan el-batawie
Muhammad Nabil
Imamatus sofa
Rizal Setiawan
PRODI MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Ilahi Rabbi – Tuhan Yang Maha Esa, yang Pengasih
dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis
sehingga tugas makalah “Analisis Kebijakan Pendidikan Karakter” dapat
terselesaikan.

Shalawat serta salam atas junjungan nabi besar Muhammad SAW, sebagai
Uswtun khasanah, sosok suri tauladan bagi sekalian manusia untuk meraih
kesuksesan dunia dan akherat. Dapat terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari
dukungan, bantuan dan motivasi yang sifatnya spritual dan materil dari banyak
pihak.

Sehingga penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya.


Demikian yang bisa penulis sampaikan, dengan harapan semoga Allah SWT
Senantiasa membalas segala kebaikan bagi kita semua dan makalah ini dapat
memberi manfaat dengan sebaik-baiknya. Amin
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................


Daftar Isi ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1). Pengertian Pendidikan Karakter ...........................................................................


2). Teori kebijakan Pendidikan …………………………………………………..
3). Formulasi Kebijakan Pendidikan..........................................................................
4). Implementasi kebijakan Pendidikan .....................................................................
5). Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter ..............................................................
6). Evaluas..................................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ..............................................................................................................

Datar isi …………………………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sedang menjadi trend


pada saat ini. Banyak orang dari berbagai lapisan, mulai dari mahasiswa, guru,
dosen, sampai pakar pendidikan tidak bosan-bosan untuk membahasnya.
Minimnya pendidikan karakter yang ditanamkan pada anak diduga mempengaruhi
munculnya berbagai permasalahan kepribadian yang banyak merugikan orang
lain, seperti korupsi, tawuran pelajar, suap menyuap, dan lain sebagainya.

Dewasa ini banyak perilaku-perilaku menyimpang yang terjadi


dikalangan pelajar, khususnya dilingkungan sekolah, mulai dari membolos, sering
keluar sekolah saat jam sekolah, berpakaian kurang rapi, memainkan ponsel saat
jam sekolah dan tidak mengerjakan tugas dari guru. Jika melihat atau mendengar
perilaku-perilaku tersebut, apalagi semua itu dilakukan oleh para pelajar yang
merupakan salah satu asset generasi penerus bangsa.

Dalam era modern sekarang, akhlak seolah-olah hanya sebagai slogan


dalam menilai karakter seseorang. Banyak terlihat dengan jelas di sekitar kita
bagaimana pola pergaulan yang bahkan dilakukan oleh pelajar pada zaman
sekarang ini. Penanggulangan atas runtuhnya karakter adalah menghilangkan atau
memperbaiki faktor-faktor penyebabnya. Terdapat lima ranah pendidikan yang
dapat menumbuhkan karakter yang baik, keluarga, diri sendiri, pemerintah,
sekolah, lingkungan dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah.

1). Apa Pengertian Pendidikan Karakter ?


2). Apa Teori Kebijakan Pendidikan Karakter ?
3). Apa Formulasi Kebijakan Pendidikan Karakter ?
4). Apa Implementasi Kebijakan Pendidikan Karakter?
5). Apa Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter?
6). Bagaimana Evaluasi Kebijakan Pendidikan Karakter?

C. Tujuan Penulisan.
1). Mengetahui pengertian Pendidikan Karakter
2). Mengetahui Teori tentang Kebijakan Pendidikan Karakter
3). Mengetahui Formulasi Kebijakan Pendidikan Karakter
4). Mengetahui Implementasi kebijakan Pendidikan Karakter
5) Mengetagui Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter
6). Mengetahui Evaluasi Kebijakan Pendidikan Karakter
BAB II
PEMBAHASA
N

1). Pengertian Pendidikan Karakter


Pendidikan Karakter adalah keseluruhan dinamika relasional antara pribadi
dengan berbagai macam dimensi, baik dari dalam maupun dari luar dirinya, agar
pribadi tersebut semakin dapat menghayati kebebasan sehingga dapat bertanggung
jawab atas pertumbuhan dirinya sendiri sebagai pribadi dan perkembangan orang
lain dalam hidup mereka. Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai perilaku (Karakter) kepada warga sekolah atau kampus yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah SWT, diri sendiri,
lingkungan sesama maupun kebangsaan sehingga menjadi paripurna.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada
aspek kognitif saja, akan tetapi lebih berorientasi pada proses pembinaan potensi
yang ada dalam diri peserta didik, dikembangkan melalui pembiasaan sifat-sifat
baik yaitu berupa pengajaran nilai-nilai karakter yang baik.
Dengan demikian objek dari Pendidikan Karakter adalah nilai nilai. Nilai-
Nilai ini dapat melalui proses internalisasi dari apa yang diketahui, yang
membutuhkan waktu sehingga terbentuklah pekerti yang baik sesuai dengan nilai
yang ditanamkan. Nilai-Nilai ini adalah nilai-nilai hidup yang merupakan realitas
yang ada di dalam masyarakat. Pendapat lain menurut Akhmad Sudrajat,
Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada
warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
2). Teori Kebijakan Pendidikan Karakter
Teori-teori kebijakan pendidikan karakter membantu dalam pemahaman
tentang bagaimana dan mengapa kebijakan pendidikan karakter dibuat,
diimplementasikan, dan dievaluasi. Berikut beberapa teori yang relevan dalam
konteks kebijakan pendidikan karakter:

1. Teori Institusionalisme:
 Teori ini menekankan peran institusi dan organisasi dalam pembentukan
kebijakan pendidikan karakter. Faktor-faktor seperti budaya organisasi,
kebijakan internal, dan kepemimpinan dapat memengaruhi implementasi
kebijakan karakter di lembaga pendidikan.
2. Teori Sosiologi:
 Teori sosiologi mempertimbangkan dampak kebijakan pendidikan karakter
pada masyarakat dan kelompok sosial. Ini melibatkan analisis terhadap
bagaimana nilai-nilai karakter yang diajarkan di sekolah dapat
memengaruhi perkembangan sosial dan moral masyarakat.
3. Teori Psikologi:
 Teori ini memfokuskan pada aspek psikologi individu dan bagaimana
pengajaran nilai-nilai karakter dapat memengaruhi perkembangan moral
dan etika peserta didik. Misalnya, teori perkembangan moral Kohlberg
dapat digunakan untuk memahami bagaimana karakter moral berkembang
pada individu.
4. Teori Konstruktivisme Sosial:
 Teori konstruktivisme sosial menekankan peran interaksi sosial dalam
pembentukan karakter. Pembelajaran karakter dianggap sebagai proses
sosial yang melibatkan dialog, diskusi, dan refleksi bersama dengan orang
lain.
5. Teori Pemberdayaan (Empowerment Theory):
 Teori ini menekankan pemberdayaan peserta didik untuk mengembangkan
karakter mereka sendiri. Fokusnya adalah memberikan peserta didik
pengetahuan,keterampilan,danotonomidalammemahamidan
mempraktikkan nilai-nilai karakter.

6. Teori Perubahan Sosial (Social Change Theory):


Teori perubahan sosial mengejar perubahan masyarakat yang positif melalui pendidikan karakt
dalam jangka panjang.

7. Teori Etika dan Filsafat Pendidikan:


Teori-teori ini membahas prinsip-prinsip etika yang mendasari pengajaran dan pembentukan ka
merumuskan pedoman etis dalam pendidikan karakter.

8. Teori Sistem dan Teori Implementasi:


Teori ini memandang kebijakan pendidikan karakter sebagai sistem yang melibatkan sejumlah
mekanisme implementasi memengaruhi hasil kebijakan karakter.

Memahami teori-teori ini dapat membantu para pengambil kebijakan dan


praktisi pendidikan dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
kebijakan pendidikan karakter dengan lebih baik, serta mengidentifikasi faktor-
faktor yang memengaruhi keberhasilannya.
3). Formulasi Kebijakan Pendidikan Karakter
Formulasi kebijakan pendidikan karakter adalah proses pengembangan
rencana dan strategi yang memiliki tujuan untuk membentuk dan memperkuat
karakter positif dan moral peserta didik dalam sistem pendidikan. Berikut adalah
langkah-langkah dalam formulasi kebijakan pendidikan karakter:

1. Penyusunan Tujuan Kebijakan:


Identifikasi tujuan utama dari kebijakan pendidikan karakter. Misalnya, tujuan bisa mencakup pem

2. Identifikasi Nilai-Nilai Utama:


Tentukan nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan dalam peserta didik, seperti kejujuran, integ

3. Analisis Kebutuhan dan Tantangan :


 Lakukan analisis mendalam tentang kebutuhan dan tantangan yang
dihadapi dalam membentuk karakter peserta didik. Pertimbangkan aspek
sosial, kultural, dan lingkungan yang mempengaruhi proses pendidikan
karakter.
4. Penyusunan Rencana Aksi:
 Rencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam kurikulum dan kegiatan
pendidikan. Termasuk penentuan metode pengajaran, materi ajar, dan
strategi evaluasi.
5. Konsultasi dan Partisipasi Stakeholder :
 Melibatkan guru, orang tua, siswa, masyarakat, dan pihak-pihak terkait
lainnya dalam proses perumusan kebijakan. Ambil masukan, pendapat,
dan rekomendasi dari mereka untuk memastikan kesesuaian dan
akseptabilitas kebijakan.
6. Penetapan Pengukuran dan Evaluasi :
Tentukan indikator kinerja untuk mengukur pencapaian tujuan kebijakan. Rencanakan sistem ev

7. Pengembangan Rencana Pelatihan untuk Guru:


Rencanakan pelatihan khusus untuk guru agar mereka dapat memahami, menerapkan, dan meng

8. Alokasi Sumber Daya:


alokasi anggaran, sarana, dan prasarana yang diperlukan untuk Tentukan mendukung implement

9. Pengawasan dan Penyempurnaan Kebijakan:


Rencanakan mekanisme pengawasan yang efektif untuk memonitor pelaksanaan kebijakan. Teru

Melalui formulasi kebijakan pendidikan karakter yang baik, diharapkan


peserta didik akan dapat membangun karakter yang kuat dan positif, sehingga
mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan moralitas dan integritas yang
tinggi.

4). Implementasi.
A. Implementasi Pendidikan Karakter dari Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik menerapkan beberapa metode yang melibatkan peserta
didik untuk secara aktif mengikuti kegiatan pembelajaran seperti kegiatan bermain
peran, debat, observasi, diskusi, dan lainlain. Mengembangkan indikator dan
instrument dari penilaian karakter melalui pembelajaran bahasa Indonesia. Guru
juga menyusun rancangan pembelajaran atau RPP yang lengkap dan baik untuk
kegiatan belajar mengajar. Mengikutsertakan orang tua atau wali murid dan
masyarakat dalam program implementasi pendidikan karakter. Guru dapat
menginformasikan hasil-hasil inovasi dari pembelajaran karakter. Guru juga dapat
mengkaitkan pengetahuan konseptual dan procedural dalam pemecahan masalah
karakter peserta didik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.
B. Implementasi Pendidikan Karakter dari Peserta Didik
Peserta didik menghasilkan karya yang nyata dan berkaitan dengan
pengembangan karakter melalui mata pelajaran bahasa Indonesia, seperti
membuat makalah, karya ilmiah, artikel, puisi, cerpen, dan lain-lain. Peserta didik
juga dapat menerapkan pengetahuan dari mata pelajaran bahasa Indonesia yang
diperoleh untuk memecahkan masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari
misalnya dengan cara berdiskusi, bermusyawarah dengan menggunakan bahasa
yang santun.
Kemudian peserta didik juga dapat mengkomunikasikan hasil dari
pembelajaaran bahasa Indonesia dengan berbagai cara dan media. Hal ini
dilakukan agar dapat melihat bagaimana karakter peserta didik dalam
mengkomunikasikan hasil karyanya di depan kelas atau di masyarakat.
Implementasi kebijakan pendidikan karakter dari peserta didik dilakukan oleh
guru yang sudah dilengkapi dengan pengetahuan sosial dan budaya mengenai
pendidikan karakter.

5. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter


A. Fungsi Pendidikan Karakter
Peran pendidikan dalam pembangunan karakter adalah sangat strategis
karena untuk membentuk karakter peserta didik yang efektif hanya dapat
dilakukan melalui pendidikan, dalam hal ini warga sekolah (kepala sekolah, guru,
karyawan, dan siswa) memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan
nilai-nilai karakter dan moral siswa. Pendidikan karakter berfungsi:
1) membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural;
2) membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan
mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan umat
manusia, mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, dan
berperilaku baik serta keteladanan baik;
3) membangun sikap warga negara yang cinta damai, kreaktif, mandiri,
dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu
harmoni.

B. Tujuan Pendidikan Karakter


1. bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan
yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan
standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Tujuan
pendidikan karakter dalam seting sekolah memiliki tujuan sebagai
berikut:
2. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dissanggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/
kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang
dikembangkan. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah:
3. Konsep dan Praktik Implementasi Mengoreksi perilaku peserta
didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan
oleh sekolah.
4. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter secara bersama.
5. 4. Nilai Pendidikan Karakter Secara universal, ada berbagai nilai-
nilai pendidikan karakter yang pentingditanamkan dalam proses
pembelajaran, yaitu nilai:
 Religius: sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianut: toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
 Jujur: perilaku yg didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan
pekerjaan.
 Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaa agama, suku,
etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
 Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
 Kerja keras: perilaku yg menujukkan upaya yang sungguh sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebakbaiknya. f. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
 Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas.
 Demokratis: cara berpikir, bersikap dan bertindak, sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
 Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas, dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat dan didengar.
 Semangat kebangsaan: cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
 Cinta tanah air; cara berpikir, bersikap dan berbuat menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi dan politik bangsa.
 Menghargai prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta
menghormati keberhasilan orang lain.
 Bersahabat/komunikatif: tindakan yang diperlihatkan berbicara, bergaul
dan bekerja sama dengan orang lain.
 Minta damai: sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang,
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
 Gemar membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
 Peduli linkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
 Peduli sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain, masyarakat yang membutuhkan.
 Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya dengan seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan yang
maha esa.
 Tujuan pembentukkan karakter menghendaki adanya perubahan tingkah
laku, sikap dan kepribadian pada subjek didik.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa tujuan diadakannya


Pendidikan Karakter, Baik di sekolah, maupun rumah adalah dalam rangka
menciptakan manusia Indonesia yang seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia
serta memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan kehidupan
ini.
6). Evaluasi
Evaluasi untuk pendidikan karakter dilakukan untuk mengukur apakah
anak sudah memiliki satu atau sekelompok karakter yang ditetapkan oleh sekolah
dalam kurun waktu tertentu. Karena itu, substansi evaluasi dalam konteks
pendidikan karakter dalam upaya membandingkan perilaku anak dengan standar
(indikator) karakter yang ditetapkan oleh guru dan/atau sekolah.

Proses membandingkan antara perilaku anak dengan


indikator karakter dilakukan melalui suatu proses pengukuran. Proses
pengukuran dapat dilakukan melalui tes tertentu atau tidak melalui tes (non tes).
Tujuan evaluasi pendidikan karakter adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemajuan hasil belajar dalam bentuk kepemilikan sejumlah
indikator karakter tertentu pada anak dalam kurun waktu tertentu;
2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan desain pembelajaran yang dibuat
oleh guru
3. Mengetahui tingkat efektivitas proses pembelajaran yang dialami oleh
anak, baik pada setting kelas, sekolah, maupun rumah.
Berdasarkan tujuan evaluasi pendidikan karakter di atas, dapat dipahami
bahwasanya evaluasi pendidikan karakter tidak terbatas pada pengalaman anak di
kelas, tetapi juga pengalaman anak di sekolah dan di rumah. Tentu saja hal ini
terbatas pada pengalaman belajar anak yang didesain secara khusus oleh guru.
Dalam hal ini, desain RPP yang dibuat oleh guru memang betul-betul
merumuskan pengalaman belajar anak di rumah. Artinya evaluasi belajar anak di
rumah tidak dilakukan jika memang guru tidak mendesain adanya pembelajaran di
rumah.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pendidikan karakter merupakan suatu upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-
nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Secara singkat
pendidikan karakter bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan,
kemauan,dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
dimanapun dia berada.
Nilai-nilai pendidikan karakter merupakan nilai-nilai yang dikembangkan
dan diidentifikasi dari sumber-sumber yang mencerminkan karakter Inonesia,
yaitu Agama, pancasila dan UUD 1945 dan diwujudkan berdasarkan ke sebelas
prinsip pendidikan karakter.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanti Ning. 2017. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) refrensi


pembelajaran untuk siswa dan guru SMP/MTs. Bandung: Erlangga.

E.Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi


Aksara.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Elfrindri, dkk. 2012. Pendidikan Karakter, Kerangka, Metode, dan


Aplikasi untuk
Pendidikan dan Profesional. Jakarta: Boduose Media.
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung;
Alfabeta.

Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo


Persada.
Suryanto. 2010. Model Pembinaan Pendidikan Karakter di Lingkungan sekolah.

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik


Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media. Terjemah (newyork:
Bantm Book, 2008).

Anda mungkin juga menyukai