Disusun oleh:
7193343002
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
berkatnyalah saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah manajemen sumber daya manusia.
Dalam penyusunannya, penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan Critical Book
Report ini adalah berkat bantuan dan motovasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penulisan Critical Book Report ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga Critical Book Report ini
memberikan informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Identitas Buku 3
A. Rinkasan Buku Utama 3
B. Ringkasan Buku Pembanding I 19
BAB II Pembahasan 36
A. Kelebihan 36
B. Kekurangan 36
A. Kesimpulan 37
B. Saran 37
DAFTAR PUSTAKA 38
BAB I
PENDAHULUAN
Identitas Buku
➢ Buku Utama
• Judul Buku : Manajemen Sumber Daya Manusia
• Pengarang : Herman Sofyandi
• Penerbit : Graha Ilmu
• Tahun Terbit : 2013
➢ Buku Pembanding
• Judul Buku : Manajemen Sumber Daya Manusia
• Pengarang : Fauzia Agustini & Hilma Harmen
• Penerbit : Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan (Pussis-Unimed)
• Tahun Terbit : 2018
Tugas manajemen sumber daya manusia adalah untuk mengelola manusia seefektif
mungkin, agar diperoleh suatu satuan sumber daya manusia yang merasa puas dan
memuaskan. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum
yang memfokuskan diri pada sumber daya manusia meliputi, fungsi manajerial dan fungsi
operasional.
Tujuan manajemen SDM adalah memasok orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Membantu
manajemen menerapkan kebijakan SDM guna memastikan organisasi memiliki tenaga
kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk
menghadapi perubahan dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjanya.
Output dari analisis pekerjaan adalah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
deskripsi pekerjaan menjelaskan tentang suatu pekerjaan, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan sebagainya.
C. Spesifikasi Jabatan
D. Perancangan Pekerjaan
Tujuan perencanaan SDM antara lain untuk menentukan kualitas dan kuantitas
karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam pekerjaan, untuk menjamin
tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, untuk menghindari terjadinya
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas, untuk mempermudah
koordinasi integrasi dan sinkronisasi (Kis) sehingga diharapkan produktivitas kerja
meningkat ; untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan.
A. Pengertian Perekrutan
Rekrutmen adalah suatu proses penerimaan calon tenaga kerja untuk memenuhi
kebutuhan akan tenaga kerja atau lowongan pekerjaan pada suatu unit kerja dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
B. Tujuan Perekrutan
Tujuan perekrutan adalah menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja atau karyawan
yang memenuhi syarat ; agar konsisten dengan strategi wawasan dan nilai perusahaan ;
untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama
bekerja. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan
pelatihan, untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan
kesempatan kerja yang adil.
Perekrutan tenaga kerja dapat dilakukan dari dua sumber yakni sumber eksternal dan
internal. Organisasi perekrutan sumber eksternal antara lain : lembaga pendidikan ;
anggota keluarga karyawan ; lamaran terdahulu yang telah masuk ; agen tenaga kerja ;
karyawan perusahaan lain ; asosiasi profesi seperti di Indonesia terdapat ADIN, IWAPI,
HIPMI, IAI dan sebagainya. ; Tenaga kerja kontrak. Perekrutan sumber internal dapat
berupa transfer/ rotasi ; pengkaryaan kembali kelompok pekerja sementara / kontrak
kerja.
Metode perekrutan bersumber dari luar seperti melalui iklan di media massa (radio,
TV, koran, internet),akuisisi dan merger, open house,menyewa konsultan perekrutan.
A. Pengertian Seleksi
Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh
karyawan yang qualified dan kompeten untuk menjabat serta mengerjakan semua
pekerjaan pada perusahaan, inilah yang mendorong pentingnya pelaksanaan seleksi
penerimaan karyawan baru bagi setiap perusahaan.
B. Tujuan Seleksi
Proses seleksi adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh pelamar sampai
akhirnya memperoleh keputusan ia terima atau ditolak sebagai karyawan baru ( Rivai,
2008 ).
Berbagai tantangan sering menjadi kendala proses seleksi ( Helmi, 19 Oktober 2011 )
Tujuan orientasi adalah untuk membantu karyawan baru, membuat penyesuaian yang
mulus di tempat kerja mereka.
Menurut Rivai ( 2009 ) , penempatan adalah suatu kegiatan perusahaan untuk dapat
memilih karyawan yang paling tepat dalam jumlah yang tertentu dari calon – calon yang
direkrut. Konsep penempatan bagi karyawan lama yaitu :
1. Promosi : dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain yang tanggung
jawabnya lebih besar tingkatannya hierarkinya jabatan lebih tinggi dan
penghasilannya pun lebih besar pula.
2. Alih Tugas : Penempatan seseorang pada tugas baru dengan tagging jawab hierarki
jabatan dan penghasilan relative sama.
3. Demosi : Seseorang dengan berbagai pertimbangan mengalai turun pangkat atau
jabatan dan pengahasilan serta tanggung jawab yang semakin kecil.
1. Pengetahuan : unsur pokok bagi setiap karyawan untuk merubah perilakunya dalam
mengerjakan sesuatu.
2. Keterampilan : baik fisik maupun non fisik merupakan kemampuan seseorang
yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan baru.
3. Pendidikan : Semakin tinggi pendidikan yang diterima seseorang, maka akan
semakin bertambah wawasan dan kemampuannya.
4. Kepercayaan : Kepercayaan karyawan menentukan sikapnya dalam menggunakan
pengetahuan dan keterampilannya untuk mengerjakan sesuatu.
5. Kemampuan : merupakan suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai
tugas dalam suatu pekerjaan.
a) Karyawan Baru
- Pendidikan
-Pengetahuan kerja
- Keahlian / keterampilan kerja
- Pengalaman kerja
- Posisi jabatan
b) Karyawan Lama
- Pendidikan
- Pengetahuan kerja
- Keahlian / Keterampilan Kerja
- Pengalaman Kerja
- Posisi jabatan
- Kinerja Karyawan
Penilaian prestasi kerja merupakan suatu proses untuk mengukur prestasi kerja
pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan
sasaran ( hasil kerjanya ) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan
yang telah ditetapkan selama satu periode tertentu.
Past based methods adalah penilaian kinerja atas kinerja seseorang dari pekerjaan
yang telah dilakukannya. Kelebihannya adalah jelas dan mudah diukur, terutama secara
kuantitatif. Kekurangannya adalah kinerja yang diukur tidak dapat diubah sehingga
kadang – kadang justru salah menunjukkan seberapa besar potensi yang dimiliki oleh
seseorang. Selain itu, metode ini kadang – kadang sangat subjektif dan banyak biasanya.
Bab 9 Kompensasi
A. Pengertian Kompensasi
Keadilan bukan berarti sama rasa sama rata tanpa pandang bulu, tetapi harus terkait
adanya hubungan antara pengorbanan (input) dengan output. Semakin tinggi
pengorbanan, semakin tinggi penghasilan yang diharapkan, sehingga oleh karenanya yang
harus dinilai adalah pengorbanan (input) yang diperlukan suatu jabatan.
Menurut Mathis dan Jackson (2008) mengemukakan bahwa pengertian karir sebagai
rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang
hidupnya. Karir merupakan keseluruhan jabatan atau posisi yang mungkin diduduki
seseorang dalam organisasi dalam kehidupan kerjanya.
B. Tahapan Karir
1. Entry Stage: tahap mulai memasuki organisasi sebagai pegawai baru.
2. Mastery Stage: tahap dimana seseorang karena keahlian yang ada menginginkan
jabatan yang baru atau lebih tinggi lagi.
3. Passage Stage: tahap masa-masa pegawai untuk mempersiapkan pensiun.
C. Jangkar Karir
Jangkar karir merupakan poros yang disekelilingnya karir seseorang berputar sebagai
akibat dari pengetahuan yang dimiliki, motif, nilai dan sikapnya. Terdapat lima jangkar
karir yaitu: jangkar karir fungsional atau teknik, jangkar karir manajerial, jangkar karir
kreativitas, jangkar karir otonomi dan kemandirian, dan jangkar karir keamanan.
D. Jalur Karir
Jalur karir merupakan urutan jabatan-jabatan yang dapat diduduki dan harus diduduki
untuk mencapai tujuan karir seseorang, misalnya disebuah perusahaan yang bergerak
dibidang retail, jalur karir untuk mencapai eksekutif puncak oleh seseorang yang memulai
dari supervisor adalah supervisor-asisten manajer operasi-manajer pemasaran-asisten
direktur-direktur, dengan waktu yang diharuskan menduduki jabatan ini, persyaratan
kerja, dan persyaratan lainnya.
Pemutusan hubungan kerja adalah keadaan yang mungkin terjadi dalam perusahaan,
yang dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan seperti disiplin, ekonomi, bisnis, dan
alasan-alasan pribadi (Hariandja, 2009). PHK adalah berakhirnya hubungan kerja karena
suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan
dan perusahaan.
A. Pendahuluan
Manajemen sumber daya manusia dilihat sebagai suatu strategi untuk mengelola
orang-orang dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan bisnis atau sebagai suatu
mekanisme pengintegrasian antara kebijakan-kebijakan perusahaan dengan penerapannya
dalam mengelola sumber daya manusia dan kaitannya dengan strategi organisasi,
sedangkan manajemen personalia lebih menekankan pada manajemen sistem dan
prosedur personalia. Administrasi personalia/administrasi kepegawaian lebih menekankan
pada implementasi sistem dan prosedur personalia dalam organisasi.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) mempunyai berbagai maksud dan tujuan
yang menjelaskan pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi
yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Meningkatkan kontribusi yang produktif dari
karyawan kepada organisasi melalui tanggungjawab strategis dan sosial. Maksud ini
menuntun proses pembelajaran dan praktik manajemen sumber daya manusia dalam
organisasi. Pembelajaran manajemen sumber daya manusia menggambar usaha-usaha
yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari manajer pelaksana, dan
menunjukkan bagaimana profesionalisme karyawan mendukung usaha tersebut.
Jika suatu aktivitas tidak memberikan kontribusi pada satu atau lebih dari tujuan
manajemen sumber daya manusia, maka sumber daya yang tersedia pada aktivitas
tersebut harus dapat di arahkan secara tidak langsung.
A. Pendahuluan
Usaha-usaha para manajer dan departemen sumber daya manusia pada saat ini
menjadi lebih kompleks dengan berbagai metode yang proaktif dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan. Merupakan suatu hal yang penting bagi manajemen sumber daya
manusia (MSDM) yang dipengaruhi oleh situasi perkembangan lingkungan dunia untuk
mengetahui, mengkaji, dan mengambil langkah-langkah yang proaktif demi
kesinambungan organisasi agar dapat berkompetisi dan berperan secara aktif dalam
lingkungan bisnis.
D. Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap Manajemen SDM
Perbedaan kinerja manajemen SDM juga dipengaruhi oleh faktor nilai budaya dan
norma sosial. Nilai budaya dan norma sosial berkaitan dengan sikap dan kepercayaan
ekonomi, sosial, politik, pendidikan. dan hukum. Nilai budaya dan norma sosial sangat
berkaitan berhadap kesukuan, agama, status sosial, dan latar belakang pengalaman
karyawan.
Faktor demografi suatu negara dapat mempengamhi fungsi manajemen SDM dan
kinerja organisasi melalui tingkat komposisi demografi masyarakat di mana organisasi
beroperasi, yang meliputi tingkat pendidikan, ras, usia, jenis kelamin, persentase
kontribusi papulasi masyarakat terhadap kinerja organisasi, dan berbagai karakteristik
demografi lainnya.
H. Pengaruh Faktor Tuntutan Profesional terhadap Manajemen SDM
Teknologi merupakan faktor penentu yang cukup panting terhadap organisasi dan
fungsi-fungsi manajemen SDM. Faktor teknologi mempengaruhi alat yang tersedia dan
keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebagian besar organisasi telah
menghadapi masalah sumber daya manusia yang berkaitan dengan komputerisasi yang
meluas.
A. Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam
organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu organisasi
dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin berperannya sumber daya manusia
dalam mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap
manajemen SDM.
”Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi yang pertama dan hams
dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaah sumber daya manusia adalah langkah-
langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi
tersedia karyawan yang tepat guna menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan
karyawan yang tepat pada waktu yang tepat" (Prof. Dr. Sondang P. Siagian, 1992:45)
Perencanaan SDM telah menjadi bagian dari fungsi manajemen sejak dimulainya
organisasi industri moderen. Pakar ilmu ekonomi yaitu Alfred Marshal, pada tahun 1890
mengamati bahwa para pemimpin bisnis harus dapat meyakinkan dirinya bahwa para
karyawan mulai dari tingkat manajer hingga karyawan pelaksana merupakan orang-orang
yang tepat ada pekerjaannya dan bekerja dengan sebaik-baiknya.
• Lingkungan Demografi
• Lingkungan Ekonomi
• Lingkungan Teknologi
• Lingkungan Hukum
• Lingkungan Budaya
F. Efektivitas Proses Perencanaan SDM
Analisis pekerjaan (work analysis) merupakan dasar bagi perencanaan SDM. Analisis
pekerjaan merupakan suatu proses mengumpulkan dah meneliti informasi aktivitas kerja
utama dalam suatu posisi/ jabatan dan berbagai kualifikasi seperti keahlian, pengetahuan,
dan berbagai karakteristik lain yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan. Analisis
pekerjaan ini dapat disebut dengan istilah work analysis, job analysis, activity analysis,
task analysis, or work study.
A. Pendahuluan
Analisis jabatan diartikan sebagai suatu penentuan dan isi suatu jabatan yang meliputi
tugas, tanggung jawab, dan hubungan dengan jabatan lain dalam organisasi, serta
persyaratan yang dibutuhkan agar seseorang mampu melaksanakan tugas-tugas dalam
jabatan yang diembannya dengan baik.
”Analisis jabatan (job analysis merupakan suatu proses yang sistematik untuk
mengetahui mengenai isi dari suatu jabatan (job content) yang meliputi tugas-tugas,
pekerjaan-pekerjaan, tanggung jawab, kewenangan, dan kondisi kerja, dan mengenai
syarat-syarat kualifikasi yang dibutuhkan (job requirements) seperti pendidikan, keahlian,
kemampuan, pengalaman kerja, dan lain-lain, agar seseorang dapat merljalankan tugas-
tugas dalam suatu jabatan dengan baik.
Dengan mengetahui pengertian dan tujuan analisis jabatan tersebut, maka dalam
melaksanakan suatu analisis jabatan harus dianalisis dua aspek dari suatu jabatan yaitu:
• Aspek kegiatan elaksanaan pekerjaan (job description), yaitu mengenai apa yang
sebenarnya dijerjakan oleh pemangku jabatan.
Untuk dapat melakukan analisis terhadap kedua aspek tersebut, diperlukan informasi-
informasi yang berhubungan dengan jabatan yang akan dianalisis. Informasi yang
diperlukan tersebut dikenal dengan informasi jabatan (job information).
Analisis jabatan memiliki keterkaitan dengan berbagai fungsi manajemen SDM. Dari
suatu analisis jabatan akan dapat dihasilkan deskripsi jabatan (job description) yang berisi
gambaran mengenai isi dari suatu jabatan baik yang menyangkut tugas/pekerjaan, standar
kinerja (job required performance), bobot jabatan (job value), dan persyaratan pemangku
jabatan (job spesification). Suatu persyaratan jabatan akan digunakan sebagai dasar untuk
melaksanakan pekerjaan dalam lingkup penarikan karyawan (recruitment).
A. Pendahuluan
Kualitas SDM suatu organisasi tergantung pada kualitas calon – calon karyawan atau
pelamar. Upaya untuk menemukan calon karyawan itu diawali dari rekruitmen suatu
proses untuk menemukan dan menarik pelamar – pelamar yang berkemampuan untuk
bekerja pada suatu organisasi.
Proses menarik orang – orang atau pelamar yang mempunyai minat dan kualifikasi
yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu.
Metode Internal :
Metode Eksternal :
Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang – orang dari sekelompok
pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk menduduki suatu
jabatan atau posisi tertentu.
Di dalam proses seleksi karyawan dikenal dua sistem atau filosofi, yaitu sistem gugur
dan sistem kompensatori. Pada sistem yang pertama, seorang peserta mengikuti tahap
seleksi satu demi satu secara bertahap. Jika tidak lulus pada satu tahap, maka peserta
dinyatakan gugur dan tidak dapat mengikuti tahap seleksi berikutnya. Pada sistem
kompensatori, peserta mengikuti seluruh tahap seleksi atau seluruh tes yang diberikan.
Kelulusan peserta ditentukan dengan mengevaluasi nilai atau hasil dari seluruh tahap atau
tes itu.
A. Pendahuluan
Dalam suatu organisasi adanya orientasi dan pelatihan mutlak diperlukan. Kinerja
karyawan menjadi fokus, perhatian utama yang dapat ditingkatkan melalui program
orientasi kerja bagi karyawan baru, pelatihan, bahkan pengembangan.
Orientasi adalah pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan.
Istilah lain yang sering digunakan untuk program pengenalan ini adalah indoktrinasi dan
induksi. Pengenalan atau orientasi perlu diprogramkan karena adanya sejumlah aspek
khas yang muncul pasa saat seseorang memasuki lingkungan kerja yang baru.
A. Pendahuluan
Penilaian kinerja adalah alat yang bermanfaat tidak hanya untuk mengevaluasi kerja
dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi karyawan.
B. Penilaian Kinerja
Dalam penilaian kerja dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode
waktu tertentu. Umpan balik kinerja memungkinkan karyawan mengetahui seberapa baik
bekerja jika dibandingkan dengan standart organisasi. Apabila penilaian kinerja
dilakukaan secara benar, para karyawan, penyelia, departemen SDM, dan akhirnya
organisasi akan diuntungkan dengan melalui upaya – upaya karyawan memberikan
kontribusi kepada organisasi.
A. Pengertian Karir
Banyak orang berpendapat bahwa karir merupakan promosi dalam suatu organisasi.
Ditinjau dari satu perspektif bahwa karir adalah urutan – urutan posisi yang diduduki
selama masa hidupnya dalam bekerja. Meskipun begitu, kalau ditinjau dari perspektif lain
karir terdiri dari perubahan – perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena
seseorang beranjak berubah menjadi semakin tua, dan ini sering dikenal dengan karir
yang subjektif.
Bab 9 Kompensasi
A. Pendahuluan
Dewasa ini masalah imbalan dipandang sebagai salah satu tantangan yang harus
dihadapi oleh manajemen suatu organisasi karena imbalan oleh karyawan tidak lagi
dipandang semata-mata sebagai alat kepuasan kebutuhan materilnya, akan tetapi sudah
dikaitkan dengan harkat martabat manusia.
B. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja
dari karyawannya.
C. Tujuan Kompensasi
Tujuan pengelolaan system kompensasi dalam organisasi adalah untuk menarik dan
mempertahankan sumber daya manusia, karena organisasi memerlukannya untuk
mencapai sasaran-sasarannya.
D. Sistem Insentif
Guna lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak organisasi
menganut sistem insentif sebagai bagian dari sistem kompensasi yang berlaku bagi para
karyawan organisasi. Berbagai sistem insentif yang dikenal dewasa ini dapat digolongkan
pada dua kelompok utama, yaitu sistem insentif tingkat individual dan sistem insentif
tingkat kelompok.
Insentif individu salah satu teknik yang lumrah digunakan untuk mendorong pada
karyawannya meningkatkan produktivitas kerjanya dengan memberi insentif finansial
berdasarkan jumlah hasil pekerjaan karyawan yang dinyatakan dalam unit produksi,
artinya makin banyak unit produksi yang dihasilkan maka semakin tinggi insentif yang
akan diterima.
Bab 10 Pengintegrasian
A. Pendahuluan
B. Metode-metode Pengintegrasian
A. Pendahuluan
A. Pendahuluan
B. Pengertian pemberhentian
Bagi karyawan yang diberhentikan dengan cara tidak hormat secara otomatis
karyawan tersebut tidak akan mendapat uang pesangon. Bagi karyawan yang
diberhentikan dengan hormat oleh perusahaan, maka adalah perusahaan harus
memberikan uang pesangon yang aturannya sesuai dengan aturan yang diberlakukan
dalam undang-undang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
Buku utama
• Bahasa yang digunakan menggunakan kalimat yang formal sehingga dapat dipahami
dengan baik.
• Dalam beberapa pembahasan topik terdapat tabel-tabel dan bagan yang membantu
sehingga pembahasan yang dikaji lebih mudah dimengerti.
• Terdapat rangkuman dalam tiap bab, sehingga pembaca dapat mengetahui inti dari
setiap pembahasan bab.
Buku Pembanding
• Bahasa yang digunakan menggunakan kalimat yang formal sehingga dapat dipahami
dengan baik.
• Dalam beberapa pembahasan topik terdapat tabel-tabel dan bagan yang membantu
sehingga pembahasan yang dikaji lebih mudah dimengerti
B. Kelemahan Buku
Buku Utama
Tidak terdapat contoh dari setiap topik yang dipaparkan, sehingga pembaca kurang dapat
memahami topic yang dipaparkan.
Buku Pembanding
Terdapat bahasa asing yang tidak disertakan artinya, sehingga pembaca yang tidak
menegtahui artinya tidak dapat mengerti maksud dari topic yang dibahas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen SDM didefenisiskan sebagai suatu strategi dalam menerapkan fungsi-
fungsi manajemen yaitu planning, organizing, leading & controlling, dalam setiap
aktivitas/fungsi operasional SDM mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan
pengembangan penempatan yang meliputi promosi, demosi & transfer, penilaian kerja,
pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan kerja, yang
ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif dari SDM organisasi terhadap
pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien.
B. Saran
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana guna
mencapai pemahaman yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Sofyandi, Herman. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Agustini, Fauzia. Harmen, Hilma. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Pertama, Medan : Pussis-Unimed.