Pertama, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai pemersatu. Bahasa Indonesia baku
mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai dialek Bahasa itu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku mengikat kebhinekaan rumpun dan Bahasa yang ada diindonesia dengan mengatasi batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan nasional yang utama. Fungsi pemersatu ini ditingkatkan melalui usaha memberlakukannnya sebagai salah satu syarat atau ciri manusia Indonesia modern. Kedua, bahwa Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciei khas yang membedakannnya dengan Bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat Bahasa Indonesia baku. Dengan Bahasa Indonesia kita mengatakatan identitas kita. Bahasa Indonesia berbeda dengan Bahasa Malaysia atau Bahasa melayu disingapura dan brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda dengan melayu riau yang menjadi induknya. Ketiga, Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa. Pemilik Bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban yang lain yang dikagumi melalui pemerolehan Bahasa baku. Disamping itu , pemakaian Bahasa yang mahir berbahasa Indonesia yang baku dengan baik dan benar memperoleh wibawa dimata orang lain. Warga masyarakat secara psikologis akan mengidentifikasikan Bahasa Indonesia baku dengan masyarakat dan kebudayaan modern dan maju sebagai pengganti pranata, Lembaga, bangunan indah, jalan raya yang besar. Keempat, Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaiannnya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. Norma atau kaida Bahasa Indonesia baku menjadi tolak ukur pemakaian Bahasa Indonesia baku secara benar. Oleh karena itu, penilaian pemakaian Bahasa Indonesia baku dapat dilakukan. Norma atau kaidah Bahasa Indonesia baku juga menjadi acuan umum bagi segala jenis pemakaian Bahasa yang menarik perhatian yang karena bentuknya khas, seperti Bahasa ekonomi, Bahasa hukum, Bahasa sastra, Bahasa iklan, Bahasa media massa, surat-menyurat resmi, bentuk surat keputusan, undangan, pengumuman, kata-kata sambutan, ceramah dan pidato.