PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
DEANTI LAMI
NIM. 18142011012
Menyetujui,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam semesta,
Skripsi yang berjudul “Hubungan Obesitas dengan Citra Diri dan Harga Diri pada
SAW, beserta keluarga, sahabat dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Adapun tujuan dari penulisan proposal Skripsi ini adalah untuk mempelajari
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga
proposal Skripsi ini dapat diselsaikan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak, diantara kepada :
1. Jejen Nurbayan, S.Sos, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (YPIB)
Majalengka.
iii
4. Rahayu Setyowati, S.Kp,M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
6. Orang tua, saudara-saudara kami atas doa serta kasih sayang yang selalu
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Oleh karenanya, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR DIAGRAM............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................9
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................10
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................11
A. Citra Diri................................................................................................................13
1. Pengertian ........................................................................................................13
B. Harga Diri..............................................................................................................24
1. Pengertian.........................................................................................................24
v
2. Pentingnya Harga Diri...................................................................................26
C. Obesitas.................................................................................................................41
1. Definisi ............................................................................................................41
2. Tipe Obesitas....................................................................................................42
4. Etiologi Obesitas...............................................................................................45
6. Dampak Obesitas...........................................................................................53
D. Hubungan antara Obesitas dengan Citra Diri degan Harga Diri pada
Mahasiswa............................................................................................................59
E. Kerangka Teori......................................................................................................64
BAB III......................................................................................................................
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................68
A. Kerangka Konsep...................................................................................................68
b. Variabel Penelitian..............................................................................................68
B. Definisi Operasional..............................................................................................69
C. Hipotesis Penelitian...............................................................................................71
vi
D. Jenis dan Desain Penelitian....................................................................................71
G. Instrumen Penelitian..............................................................................................72
I. Etika Penelitian......................................................................................................74
K. Analisis Data..........................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
viii
Diagram 2.1 Kerangka Teori............................................................................64
Diagram 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Obesitas dengan Citra Diri dan
Harga Diri pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Univesitas YPIB
majalengka tahun 2022................................................................68
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampira Lembar Permohonan Menjadi Responden
I
n
Lampira Kuesioner
III
n
Lampira SAP
IV
n
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
remaja memiliki tugas dan tanggung jawab untuk berusaha mencari dan
dan sosial. Masa remaja berlangsung dari usia 12-21 tahun yang dibagi
menjadi: masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-
remaja akhir, yaitu antara usia 18-22 tahun (Monks, Knoers, & Haditono,
2001). Pada masa tersebut remaja dituntut untuk dapat menerima secara
Persepsi tentang diri bersifat psikologis, sosial, dan fisik (Purwanto, 2015).
Lima komponen konsep meliputi harga diri, ideal diri, Citra Diri, identitas
bahwa harga diri terhadap bentuk tubuh dapat terbentuk melalui dua yaitu
aktifitas.
1
2
bahwa Harga diri secara umum diartikan sebagai suatu evaluasi yang
komponen evaluatif dari konsep diri, gambaran diri (Santrock, 2012), yang
lebih luas mencakup aspek kognitif dan behavior (Coetzee, 2005). Selain
itu, Maslow (dalam Feist & Feist, 2012) menjelaskan bahwa harga diri
bukan hanya sekedar evaluasi terhadap harga diri individu, tapi merupakan
mencapai tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Sira & White (2010)
menjelaskan bahwa remaja yang memiliki harga diri yang tinggi akan
terhadap diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna, serta rasa
seperti merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga, cenderung
Sira dan White (2010) menjelaskan fakta bahwa harga diri yang
dengan tingkat harga diri yang rendah akan menunjukkan perilaku seperti
merasa dirinya tidak mampu dan tidak berharga, cenderung untuk tidak
bahwa penampilan fisik yaitu Citra Diri turut memainkan peran penting
saat remaja, dan persepsi remaja terhadap daya pikatnya melalui Citra Diri
memiliki rasa percaya diri, penghargaan terhadap diri, rasa yakin akan
diri bagi setiap individu (Guindon, 2010) karena harga diri yang tinggi
fisik yang merupakan Citra Diri. Harter (dalam Damon dan Lerner, 2006)
hubungan yang paling kuat terhadap harga diri. Selain itu, Cash (2012)
oleh penelitian yang dilakukan Knauss, Paxton, dan Alsaker (2008) dan
Citra Diri yang baik merupakan faktor yang memengaruhi harga diri
seseorang. Baker & Gringart (2009) juga menjelaskan bahwa kondisi fisik
dengan Citra Diri yang negatif akan memiliki tingkat harga diri yang
tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal
dapat dilakukan dengan indeks massa tubuh (BMI), berat badan seseorang
Dunia, lebih dari 1,9 miliar orang mengalami kelebihan berat badan,
nasional, yaitu sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa masalah obesitas
sebanyak 40 orang.
remaja (Williams, 2011 dalam Mexiatalia, 2013), sebesar 34% remaja usia
remaja dengan obesitas adalah timbulnya rasa malu dan kurangnya rasa
pada remaja obesitas adalah masalah pada konsep diri, seperti gangguan
citra diri (body image) dan harga diri (Self-esteem). Citra diri (body
image) adalah persepsi dinamis dari tubuh seseorang yang dibentuk secara
pada Citra Diri dapat mengakibatkan banyak hal, seperti perasaan minder,
tidak percaya diri, harga diri terganggu bahkan depresi (Moore dan Franko
dalam Husna, 2013). Hal ini mendorong remaja dengan obesitas berusaha
memiliki Citra Diri yang negatif, sedangkan remaja yang memiliki Citra
Diri yang positif sebesar 48,1%, artinya banyak remaja yang memiliki
citra diri negatif akibat obesitas. Gangguan citra diri mengakibatkan harga
diri rendah, isolasi dan yang buruk adalah keputusaan yang dapat
Citra Diri yang negatif. Selain berdampak pada citra diri remaja yang
kepercayaan diri yang rendah dari pada orang-orang yang memiliki tubuh
Kesehatan Jiwa harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap diri
berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asaHasil
hubungan yang signifikan antara harga diri (self-esteem) dan Citra Diri
sehingga merasa tidak banyak yang dapat di banggakan pada dirinya dan
B. Rumusan Masalah
mahasiswa yang masih aktif pada tahun ajaran 2021/2022 adalah sebanyak
dengan Citra Diri dan Harga Diri pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
2022.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
dengan citra diri dan harga diri pada mahasiswa Fakultas Kesehatan
2. Manfaat Praktis
mengenai hubungan obesitas dengan citra diri dan harga diri pada
b. Bagi Mahasiswa
Majalengka
d. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Citra Diri
atau self image merupakan jati diri seperti yang digambarkan atau
Citra diri adalah persepsi tentang diri kita sendiri dan sering kali
tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi
Sundeen, 2015).
13
14
tersebut adalah:
15
a. Faktor Perilaku
diperhatikanya.
kekurangannya.
b. Faktor Sosial
ingin bergaul.
dirinya.
yang mempengaruhi citra diri adalah faktor prilaku dan faktor sosial.
suatu arti yang mana kita dapat belajar mengenai diri kita sendiri.
diri sendiri. Akan tetapi pengetahuan dari dunia fisik terbatas pada
atribut yang bisa diukur dengan yang mudah terlihat dan bersifat
individu lainnya.
masingmasing.
a. Perceptual Component
tarik seseorang bagi orang lain. Hal ini dapat dicontohkan oleh
b. Conceptual Component
image.
c. Attitudional Component
sasaran hidup.
d. Bersikap mampu
Demikian pula mengenai hubungan citra diri dan harga diri yang
kita tentang diri sendiri. Akan tetapi, harga diri memiliki arti lebih
dalam daripada citra diri. Harga diri secara keseluruhan adalah rasa
diri dalam psikologi, dan rendahnya harga diri juga akan cenderung
disertai citra diri negatif, begitu juga sebaliknya jika memiliki citra
diri yang positif maka harga diri pun akan lebih tinggi.
Identitas (Identity)
dengan citra diri dalam psikologi, identitas lebih besar dan lebih
gambaran mengenai siapa diri kita yang kita percayai atau yakini
hasilnya, orang ini seringkali akan tampak lebih optimistik dalam hidup
merasakan kontrol yang lebih besar terhadap diri sendiri dan terhadap
hidupnya.
dirinya dan bagaimana dirinya pada saat itu dan melakukan yang
terbaik dengan apa yang dimiliki. Citra diri yang sehat tentunya
terbangun diatas harga diri yang tinggi, dan keduanya akan berfungsi
Pruzinsky, 2002).
keseluruhan.
B. Harga Diri
Harga diri atau dalam bahasa inggris dikenal dengan sebutan Self
eksistensinya.
Harga diri (harga diri) adalah suatu evaluasi terhadap diri sendiri,
berharga.
akan merasa kurang percaya diri dan banyak berjuang dengan segala
yang subjektif dan tidak selalu akurat dengan pandangan orang lain.
27
diri itu adalah proses intrinsik di mana orang merasa perlu (sadar)
terhormat. Cara ini bisa dalam bentuk melakukan sesuatu yang positif
atau dengan menghindari sesuatu yang negatif. Dengan cara ini, maka
hidupnya.
diri adalah :
yang di dapat pada remaja yang memiliki harga diri yang tinggi.
c. Faktor psikologis
d. Jenis kelamin
dalam pola pikir, cara berpikir, dan bertindak antara laki-laki dan
perempuan.
dipengaruhi oleh:
a. Orang tua
diri anak. Jika orang tua secara tulus dan konsisten menunjukkan cinta
dan sayang kepada anak, maka anak merasa dibantu untuk memandang
dirinya pantas untuk dicintai, baik oleh orang lain maupun oleh diri
orang tua menghargai anak, maka anak akan melihat dirinya sebagai
individu yang berharga, tetapi bila tanggapan orang tua terhadap anak
kebaikan diri sendiri sebagai pribadi dan menjadi yakin bahwa dirinya
b. Saudara sekandung
diri yang sehat. Sedang anak bungsu mungkin mengalami hal yang
c. Kampus
diri anak. Tokoh utamanya adalah guru. Pribadi, sikap, tanggapan dan
d. Teman sebaya
harga diri anak. Perlakuan teman dan kenalan dapat menguatkan atau
perlakuan teman dan kenalan, maka harga diri juga dipengaruhi oleh
e. Masyarakat
yang rendah.
f. Pengalaman
sejak masih kecil dan tetap akan terjadi selama hidup. Pengalaman
kegagalan terus menerus menimpa diri anak, maka harga diri anak
dapat hancur.
a. Rasa terikat
b. Rasa unik
c. Rasa berkuasa
d. Model
konsisten.
33
harga dirinya.
berespon pada dirinya, rasa unik, rasa berkuasa, rasa terikat, model,
a. Rasa Diterima
b. Rasa Mampu
d. Rasa Dibutuhkan
a. Kepercayaan Diri
kekuatan.
37
c. Penerimaan Diri
dalam kehidupan.
Menurut Robin dan Shaver (dalam Branden, 2014), harga diri ini
kurang sopan.
38
seseorang naik atau menjadi positif, tetapi ia juga akan merasa bahwa
kekurangan. Hal ini menjadikan individu dapat berubah lebih baik dari
yang ada pada diri sendiri walau dalam keadaan apapun juga dengan
c. Memanfaatkan kelebihan
membuat individu terus menggali dan mengkaji apa yang ada dalam
Harga diri yang positif Yaitu perasaan yang timbul dan merasa dapat
ciri-ciri harga
sebagai berikut :
merasa lebih rendah, malu, merasa diri kecil, rendah diri, gelisah dan
(e) Mudah tersinggung dan tidak bisa menerima kritikan orang lain
apabila jawaban sangat setuju (3), setuju (2), tidak setuju (1), dan
setuju (0), setuju (1), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (3)
yang berkaitan dengan tiga bidang yaitu harga diri secara umum,
TIDAK”.
C. Obesitas
1. Definisi Obesitas
berat badan yang lebih berat dibandingkan berat badan idealnya yang
42
Proverawati, 2010).
2. Tipe Obesitas
b. Tipe Android (Bentuk Apel) Tipe ini biasanya terdapat pada pria,
tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe gynoid, karena sel-
c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah) Ciri dari tipe ini adalah besar
tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor
Tubuh (IMT) saat ini merupakan indeks yang paling umum digunakan
<18,5 Underweight
>30 Obesitas
IMT (Kg/m²)
Klasifikasi
Titik batas utama Titik batas tambahan
zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein serta
aktivitas fisik dan thermic effect food (TEF) yaitu energi yang
diperlukan untuk mengolah zat gizi mejadi energi (Rachmad Soegih &
2015):
1) Faktor Genetik
akan pula menyebabkan kelainan pada nasib zat gizi. Mutasi pada
terus diteliti, dan diketahui bahwa obesitas 2-8 kali lebib besar
pada suatu gen tunggal tapi adanya mutasi pada beberapa gen
dkk, 2015)
2) Faktor Perilaku .
Makanan
Wiramihardja 2010).
Aktivitas Fisik
dkk, 2015).
Pola tidur
3) Faktor Lingkungan
Ukuran porsi di restoran sering kali besar dan restoran cepat saji
(560 ml), dan meskipun label gizi yang tertulis untuk 2-2,5
4) Faktor Psikososial
5) Faktor Kesehatan
6) Faktor Perkembangan
7. Dampak Obesitas
a) Pengaruh Fisiologis
risiko untuk terjadinya Diabetes Mellitus tipe II, dua kali lebih
atau obesitas.
kanker
usus besar).
arthritis
7) Osteoastritis
8) Masalah pernapasan
9) Masalah reproduksi
berhubungan dengan
meningkatnya
spina bifida.
b) Pengaruh Psikologis
sikap negatif terhadap orang yang obesitas. Remaja dan dewasa yang
6. Pemeriksaan Obesitas
tersedia untuk penggunaan klinis. Lagi pula, tidak ada nilai batas (cut-
7. Penatalaksanaan Obesitas
waktu makan, demikian juga dengan aktivtas fisik dapat diikuti jenis
Catatan hatian ini dapat mengevaluasi faktor apa saja yang menjadi
D. Hubungan antara Obesitas dengan Citra Diri degan Harga Diri pada
Mahasiswa
59
Harga diri diartikan sebagai evaluasi diri yang dibuat oleh setiap
individu terhadap dirinya sendiri dalam rentang positif hingga negatif atau
dari rendah sampai tinggi (Baron dan Byrne, 2014). Tentu idealnya remaja
memiliki harga diri yang tinggi karena menurut Guindon (2012) harga diri
dengan harga diri yang tinggi cenderung percaya diri, pemenuhan prestasi,
kondisi fisik yang berkaitan dengan Citra Diri. Oleh karena itu, peran
diri yang baik dan mampu mengungkapkan apa yang ia rasakan kepada
penampilan fisik yang terkait dengan Citra Diri secara konsisten memiliki
hubungan yang paling kuat terhadap harga diri. Selain itu, Cash&
tidak menarik, memuaskan atau tidak memuaskan, dalam hal ini Individu
sehingga hal tersebut akan membentuk harga diri yang tinggi dalam diri
menarik, dan merasa tidak puas dengan kondisi tubuhnya saat ini,
terhadap tubuhnya oleh karena itu hal ini akan mendorong remaja untuk
61
wajah, rambut, tubuh bagian bawah (paha, pinggul, dan kaki), tubuh
bagian tengah (pinggang, dan perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, dan
dengan kata lain orang yang memiliki kepuasan terhadap bagian tubuh
akan cenderung memiliki harga diri yang tinggi. Hal ini sejalan dengan
standar tubuh saat ini yang lebih mementingkan penampilan fisik dengan
62
berat badan dan bentuk tubuh yang proposional, telah membuat remaja
remaja cenderung memiliki harga diri yang rendah dan selalu menilai
tinggi harga diri yang dimiliki, karena Citra Diri positif akan
harga diri.
berat badannya. Selain itu menurut Cash (2012), remaja memiliki persepsi
bahwa tubuh yang ideal adalah tinggi, langsing, menarik, persepsi yang
figure yang ideal sehingga menyebabkan banyak remaja merasa tidak puas
dengan dirirnya dan mengalami gangguan makan. Oleh sebab itu, remaja
orang lain, baik dengan teman yang sejenis kelamin maupun dari lawan
berusaha memiliki bentuk tubuh yang ideal menurut dirinya. Tentu saat
ukuran tubuhnya tidak sesuai dengan ukuran tubuh ideal yang telah di
(French, Perry, Leon, & Fulkerson, dalam Irawan & Safitri, 2014).
fisiknya positif, maka akan cenderung memiliki harga diri yang tinggi. Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian Pisitsungkaga (dalam Irawan & Safitri,
E. Kerangka teori
64
OBESITAS
Penyakit Kronis
Pengaruh Fisiologis Diabetes Militus
Gangguan Reproduksi
Pengaruh Psikologis
Penyakit Tidak menular
problem
rendah diri
Keterangan :
Diteliti
: Tidak diteliti
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
konsep terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti
kaitan antara obesitas dengan citra diri dan harga diri ,Sehingga karangka
b.Variabel penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
68
69
B. Definisi Operasional
Dependen
Independen
27.00-
29.99
kg/m²
C. Hipotesis Penelitian
hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat di uji
YPIB majalengka
YPIB majalengka
bersamaan.
1. Populasi
sebanyak 40 Orang.
2. Sampel
karen jumlah populasi yang kurang dari 100 sehingga seluruh populasi
G. Instrumen Penelitian
kuesioner untuk mengukur variabel Harga diri dan Citra Diri. Instrumen
dengan penilaian untuk pertanyaan sangat setuju (3), setuju (2), tidak
setuju (1), dan sangat tidak setuju (0). Instrumen Harga Diri dan Citra Diri
ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas, karena Kuisioner Haria
dengan Judul ”Hubungan Obesitas dengan Citra diri dan Harga diri pada
Pada penelitiannya, dari 20 item yang telah diuji, menghasilkan nilai alpha
cronbach sebesar 0,910 yang artinya memiliki reliabilitas yang sangat baik
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada subjek dan proses
(Nursalam,2013).
I. Etika Penelitian
Consent supaya subjek yang diteliti mengerti topik, maksud, tujuan dan
b. Anonymity
pengumpulan data.
75
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
masalah lainnya.
pengambilan ulang jika memungkinkan dan jika tidak bisa maka data
proses ini dituntut ketelitian karena apabila tidak teliti akan terjadi bias,
dikoreksi.
K. Analisis Data
a. Analisis Univariat
f
P = x 100%
n
Keterangan :
P = Proporsi
f = Jumlah kategori sampel yang diambil
n = jumlah populasi
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi
Variabel F %
Jumlah
77
2. Analisis Bivariat
untuk melihat ada hubungan atau tidak antara variabel independen dan
a+c b+d N
2
2 N ( ad−bc )
x=
( a+c )(b+d )(a+b)(c +d )
Apabila terdapat sel yang kosong atau nilai harapan < 5, maka digunakan
kepercayaan 95% :
a. Nilai ρ ( ρ value) < 0,05 maka HO ditolak, yang berarti ada hubungan
b. Nilai ρ ( ρ value) > 0,05 maka Ho gagal ditolak, yang berarti tidak
terikat.
79
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, D. H. (2015). Hubungan antara citra diri dengan sikap terhadap selfie pada
mahasiswa. Ejurnal Psikologi, Vol 5 (2) Mei 2015.
Amma, D. W. (2017). Hubungan citra diri dengan tingkat kepercayaan diri remaja
di SMKN 11 Malang Kelas X. Ejurnal Ilmu Kesehatan, Vol 2 (3) 2017.
Ahmad Hidayat dan Chandra Kurniawan. 2016. Pengaruh Konsep Diri dan
Kepercayaan Diri terhadap Perilaku Konsumtif Pembelian Gadget pada
Mahasiswa Fakultas Hukum Non Reguler Universitas Islam Riau. ISSN
1907-3305 Volume 10 Nomor 01
Bowker, dkk. (2014) Peer Acceptance Protects Global Self-eseem From Negative
Effects of Low Closeness to Parents During Adolescence and Early
Adulthood. Jurnal Of Youth Adolescence
Becker, M. H. the Health Belief Model and Personal Health Behaviour. Health
education Monograps. Vol 2 No 4.
Feist, Jess dan Feist, Gregory J. 2012. Teori Kepribadian, Theories of Personality
Buku 1 Edisi7 . Jakarta: Salemba Humanika.
Greenberg G, Ship. Burket’s oral medicine 11th ed. Ontario: BC Decker Inc; 2008
Guindon, M. H. (2010). Self-esteem across the lifespan : Issues and Interventions.
USA : Taylor and Francis Group, LLC.
Ghufron & Risnawita. (2011). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Madia.
Grad (2001).Krisma : Bagaimana Cara Mendapatkan Keajaiban Yang Istimewa
Itu. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Hidayat, A.A.. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta Salemba Medika
Kemenkes RI. (2018b). Klasifikasi Obesitas setelah pengukuran IMT. Retrieved
from
Monks,F.J.,Knoers,A.M.P & Haditono, S.R 2006. Psikologi Perkembangan
Pengantar dalam berbagi bagiannya, Yogyakarta; Gadjah Mada University
Press
Mellor, D., Fuller-Tyszkiewicz, M., McCabe, M.P., & Ricciardelli, L.A. (2010).
Body image and self-esteem across age and gender: A short-term longitudinal
study. Sex Roles, 63, 672-681.
Mexitalia et.al. Hubungan pola makan dan aktivitas fisik pada anak dengan
obesitas usia 6-7 tahun di semarang.Indonesia 2005; 40 (2):62-70.
Nurvita, Victoria dan Muryantinah Mulyo Handayani. 2015. Hubungan Antara
Self-esteem dengan Body Image pada Remaja Awal yang Mengalami
Obesitas. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. Vol. 4. No. 1: 41-49
Nurmalasari, Y. (2013). Hubungan dukungan sosial dengan harga diri pada
remaja penderita penyakit lupus: Universitas Gunadarma.
Notoatmodjo. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta
Nursalam. (2013). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Irawan, S. D., Safitri. (2014). Hubungan antara Body Image dengan Perilaku Diet
Mahasiswi Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 12(1), 18- 25
Rachmad Soegih & Kunkun K. Wiramihardja 2010. Obesitas permasalahan dan
Terpai Praktis, Jakarta Sagung Seto
Prameswari, S. P., Aisyah, S., & Mifbakhuddin. (2013). Hubungan obesitas
dengan citra diri dan harga diri pada remaja putri di kelurahan jomblang
kecamatan candisari semarang. Jurnal keperawatan komuitas, 1(1), 52-61 .
Proverawati, Atikah. 2010. Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan pada Remaja.
Yogyakarta : Nuha Medika
Tiggemann, PhD, M., & Slater, PhD, A. (2013). NetGirls: The Internet, Facebook,
and Body Image Concern in Adolescent Girls. International Journal of Eating
Disorders 46:6, 630-633.
WHO. Obesity and Overweight. 2018.
http://www.who.int/news-room/factsheets/detail/obesity-and-overweight .
Diakses Jumat, 20 Juli 2022
Wijanarko, Y. (2017, Juni 13). Berapa banyak orang gemuk di dunia? Dipetik
Oktober 22, 2017, dari Pikiran Rakyat: http://www.pikiranrakyat.com/luar-
negeri/2017/06/13/berapa-banyak-orang-gemuk-didunia-403103
Wirakusumah, Emma S. 2012. Mengapa Seorang Menjadi Gemuk. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
.
Lampiran I
LEMBAR INFORMASI PENELITIAN (INFORMED)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Saya Deanti Lami, akan melakukan penelitian, berjudul “Hubungan
Obesitas dengan Citra Diri dan Harga Diri pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Univesitas YPIB Majalengka tahun 2022”.
Penelitian ini akan dilaksanakan secara langsung Pertama Responden akan
mengisi data pribadi pada halaman lembar persetujuan sebagai responden dan
selanjutnya akan mengisi kuesioner yang akan ditampilkan pada halaman
berikutnya. Hasil kuesioner yang telah diisi akan saya kumpulkan dan akan saya
lakukan pengolahan data untuk medapatkan hasilnya.
Partisipasi saudara/i bersifat sukarela dan tanpa adanya paksaan. Setiap data
yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan
penelitian. Untuk penelitian ini tidak dikenakan biaya apapun, apabila
membutuhkan penjelasan maka dapat menghubungi saya:
Nama : Deanti Lami
No. HP :
Terimakasih saya ucapkan kepada remaja yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan responden dalam penelitian ini akan
menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Majalengka, September 2022
Peneliti
Lampiran II
(Nama / Inisial)
Lampiran III
KUESIONER
Nama/Inisial : …………….
Umur : …………….
Jenis Kelamin : …………….
Petunjuk Pengisian Kuesioner
A. CITRA DIRI
NO PERNYATAAN STS TS S SS
1 Saya senang dengan penampilan saya
2 Saya minder dengan keadaan fisik saya
3 Saya berdandan seperti tokoh idola saya
4 Saya malas melakukan olahraga
5 Saya menginginkan wajah seperti orang lain
6 Saya mengeluhkan penampilan saya
7 Memakai aksesoris ditubuh membuat ribet
8 Penampilan saya selalu mengikuti trend yang
ada
Bentuk tubuh saya tidak menarik jika
9 dibandingkan dengan teman lain
10 Bagi saya tidak perlu mengubah penampilan
seperti orang lain
11 Saya beristirahat cukup agar badan saya tetap
sehat
Saya menyukai penampilan saya walaupun
12 orang lain tidak suka
13 Saya tidak menyukai bentuk badan saya
14 Saya merasa tidak cocok memakai baju
apapun
15 Penampilan saya berbeda dari orang lain
16 Saya memiliki jadwal khusus untuk
melakukan perawatan tubuh
17 Rambut saya jarang disisir atau dirapikan
18 Saya merasa puas dengan alat reproduksi
saya
19 Saya tidak puas dengan alat reproduksi saya
20 Saya selalu begadang setiap malam
B. HARGA DIRI
NO PERNYATAAN STS TS S SS
1. Secara keseluruhan, saya merasa puas
dengan diri saya sendiri.
2. Kadang-kadang saya merasa bahwa diri
saya tidak baik.
3. Saya merasa bahwa saya memiliki
sejumlah kualitas yang baik dari diri saya.
4. Saya mampu memecahkan masalah dalam
proses belajar seperti yang dapat
dilakukan
orang lain.
5. Saya merasa tidak banyak yang dapat
saya banggakan pada diri saya saat
memecahkan masalah dengan kelompok
dalam proses belajar.
6. Saya merasat tidak berguna pada
saat memecahkan masalah dalam
proses
belajar.
7. Saya merasa bahwa diri saya cukup
beharga, setidak-tidaknya sama
dengan
orang lain.
8. Saya berharap saya dapat lebih dihargai
saat memecahkan masalah dengan
kelompok.
9. Saya orang yang gagal dalam memecahkan
masalah dalam proses belajar
10. Saya menerima keadaan diri saya seperti
apa adanya.
Lampiran IV
1. Tujuan
a. Mengetahui Tinggi Badan Mahasiswa
b. Mengetahui Berat Badan Mahasiswa
c. Menghitung IMT Mahasiswa
d. Menentukan mahasiswa yang obesitas
2. Alat
a. Timbangan
b. Meteran
3. Langkah – Langkah
a. Memberikan penjelasan kepada Responden
b. Anjurkan Responden untuk naik diatas timbangan
c. Bacalah angka petunjuk (jarum pada timbangan) secara tepat
kemudian hasilnya di catat
d. Mengukur tinggi badan anjurkan responden berdiri tegak dan
membalikan badannya
e. Hasil dicatat di Master Tabel