Disusun oleh :
Akim 4002130125
Dini Restiani Lestari 4002130031
Wahyu Sudana 4002130026
BANDUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
dengan Pemberian ASI Eksklusif” ini telah diajukan dalam ujian Laporan
Tutor
ABSTRAK
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada ibu : Richa Noprianty, S.kep., M.PH selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu,tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis mulai dari
Penulis yakin dalam proposal ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Hipotesis Penelitian........................................................................... 15
8. Jadwal penelitian……………………………………………….. 25
E. Etika penelitian.................................................................................. 26
B. Pembahasan .........................................................................................31
A. Kesimpulan .........................................................................................35
B. Saran ....................................................................................................36
Lampiran.................................................................................................... 38
DAFTAR TABEL
Lampiran 1 Kuisioner
Lampiran 2 Data mentah
Lampiran 3 Hasil uji statistik software computer
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebiasaan hidup modern pada abad 21 ini yang bergantung pada alat - alat
(Satiti, 2009).
sendiri dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal
(Nurhasan dkk;2005).
Zat yang paling berbahaya sekaligus racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin dan karbon monoksida (CO). Tar merupakan racun yang bersifat
membunuh sel dalam saluran udara dan paruparu. Racun ini dapat memicu
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi sistem syaraf dan peredaran
darah. Racun ini juga yang menyebabkan ketagihan. Karbon monoksida (CO)
adalah gas yang terdapat pada asap rokok yangmengikat hemoglobin dalam
darah sehingga darah tidak mampu mengikat oksigen yang sangat diperlukan
oleh sel-sel tubuh pada proses respirasi (pernafasan) sehingga dapat memicu
(Satiti, 2009).
masih menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia
(61,4 juta perokok), setelah China dan India. Tingginya jumlah perokok aktif
tersebut berbanding lurus dengan jumlah non-smoker yang terpapar asap
rokok orang lain (second-hand smoke) yang semakin bertambah (97 juta
rokok, sejumlah 11,4 juta diantaranya berusia antra 0-4 tahun (Depkes RI,
2013).
termasuk perokok saat ini, dan menghisap rata-rata 9 batang per hari (Riset
Di Jawa Barat, sebagian besar merokok setiap hari pertama kali pada usia
15-19 tahun. Namun yang perlu menjadi perhatin adanya anak usia dini (5-9
tahun dan 10-14 tahun) yang sudah mulai merokok. Ironisnya pad
respondenn dengan usia dii (remaja dini) telah mulai merokok pertama kali
setiap hari pada usia 10 hingga 14 tahun artinya sebagian besar perokok
remaja dini tersebut mengenal rokok dan langsung merokok setiap hari (Riset
kesehatandasar, 2007).
tetapi disisi lain jika pemain futsal jug memiliki kebiasaan merokok
beberapa masalah yang sering terjadi diantaranya pusing, cepat merasa lelah,
keluhan ini dapat menjadi tanda dari tidak bugarnya jasmani seseorang.
B. Rumusan Masalah
terlalu banyak merokok, hal ini menarik untuk dilakukan penelitian mengenai
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus :
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup
Lapangan Dewa Futsal Antapani Kota Bandung. Ruang lingkup Materi adalah
Keperawatan Komunitas.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kebiasaan Merokok
1. Definisi merokok
kesehatan dan kebugaran jasmani seseorang, dimana pada sekarang ini semakin
berkembang dan menjadi kebiasaan di kalangan anak muda dan remaja. Jadi pada
kemudiaan hari dan juga dapat menurunkan aktifitas belajar terutama pelajaran
Zat yang paling berbahaya sekaligus racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin dan karbon monoksida (CO). Tar merupakan racun yang bersifat
membunuh sel dalam saluran udara dan paruparu. Racun ini dapat memicu
sistem syaraf dan peredaran darah. Racun ini juga yang menyebabkan ketagihan.
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang terdapat pada asap rokok
oksigen yang sangat diperlukan oleh sel-sel tubuh pada proses respirasi
Dalam satu batang rokok yang dibakar terdapat zat beracun yang
menunjukan kedewasaan
disebabkan rokok.
penyempitan (Nainggolan,2001).
sebagai berikut:
1. Mata katarak
Katarak adalah masalah yang serius bahkan bisa menyebabkan
kebutaan.
2. Pembuluh darah
darah.
3. Paru paru
4. Psoriasis
5. Luka Lambung
6. Otak
7. Kulit
8. Mulut
Gigi menjadi kuning bernoda, nafas menjadi bau, indra perasa di lidah
9. Tenggorokan
Saat asap rokok memasuki tenggorokan senyawa kimia penyebab
lendir)
10. Jantung
B. Kebugaran Jasmani
kegiatan atau pekerja sehari hari dan adaptasi terhadap pembebanan fisik
D, Herman S,2001)
melakukan aktifitas dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, tidak ada
obat yang bisa digunakan sekarang atau dimasa depan yang memberikan
dan mempertahankan kesehatan yang lebih baik dari pada kebiasaan yang
senantiasa berolah raga hal ini dipertegas dalam UU NO.23 Tahun 1992
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif dan
meningkatkan prestasi
Kebugaran jasmani bagi pelajar dan mahasiswa jasmani bagi anak untuk
1) Tekanan darah
tekanan yang minimal terhadap dinding arteri setiap waktu (Potter &
Perry, 2005).
itu kita perlu mengkaji tekanan darah yang normal pada orang
tekanan darah pada orang yang sehat ialah usia, jenis kelamin,
atau penurunan sebesar 20-30 mmHg atau lebih perlu dikaji kembali
apakah orang tersebut mempunyai gangguan dalam sirkulasi darah,
2) Denyut nadi
pada dinding aorta (Potter & Perry, 2005). Ada banyak sebab
3) Suhu tubuh
37ºC, suhu rectal 37,5ºC dan untuk aksila 36,7ºC factor yang
4) Respirasi
dewasa seht bernafas kira-kira 16-20x per mbenit, sementara bayi 35-
50x per menit dan anak-anak 15-30x per menit bernafas cepat dari
orang dewasa.
permenit.
C. Kerangka teori Penelitian
a. Kandungan zat
dalam rokok
b. Kategori rokok
Merokok
D. c. Dampak merokok
d. Penyakit karena
rokok
e. Gangguan
Kebugaran kesehatan bagi
perokok
a. Fungsi
kebugaran
b. Golongan
kebugaran
c. Cara mengukur
kebugaran :
1. Suhu
2. Nadi
3. Respirasi
4. Tekanan
darah
A. Kerangka Konseptual
Independen Dependen
Kebugaran Jasmani
Merokok 1. Nadi
2. Respirasi
3. Suhu
4. Tekanan Darah
B. Hipotesis Penelitian
Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Independen
Kebiasaan merokok Kebiasaan Kuisioner 1). Perokok ringan : jika Ordinal
merokok adalah menghisap rokok 1-10
suatu kebiasaan batang perhari
menghisap zat zat 2). Perokok sedang :
berbahaya, seperti jika menghisap rokok
nikotin yang dapat 11-20 batang perhari
mengakibatkan 3). Perokok berat : jika
komplikasi menghisap rokok 21-30
berbagai penyakit batang perhari
4). Perokok sangat berat
: jika lebih 30 batang
perhari
Dependen
Kebugaran Jasmani Kebugaran Ordinal
jasmani adalah
suatu keadaan
dimana normalnya
semua tanda tanda
vital
Nadi Dorongan dari Stopwatch 1. Rendah : < 60x/menit Ordinal
pengembangan 2. Normal : 60-
aorta 100x/menit
3. cepat : > 100x/menit
Respirasi Pengambilan O2, Stopwatch 1. Rendah : < Ordinal
lalu melepaskan 16x/menit
CO2. 2. Normal : 16-
24x/menit
3. Cepat : >
24x/menit
Suhu Keadaan suatu Termometer 1. Rendah : < Ordinal
tubuh yang 36,5 ͦ C
dimana bisa 2. Normal : 36,5-
berubah-rubah 37,5 ͦ C
3. Tinggi : > 37,5 ͦ
C
Tekanan darah Meningkatnya Spigmanometer 1. Rendah : < Ordinal
keadaan tekanan 120/80 mmHg
darah 2. Normal :
120/80 mmHg
3. Tinggi : >
120/80 mmHg
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
diteliti tetapi juga melihat apakah ada hubungan antara dua atau
A. Populasi penelitian
B. Sampel Penelitian
(Aziz,2013).
minggu
4. Instrumen Penelitian
a. Persiapan Penelitian
b. Saat penelitian
dengan kriteria.
a. Pengolaan data
yaitu:
1) Editing
2) Entry data.
b. Analisis Data
1) Analisa Univariat
independen.
2) Analisa Bivariat
3) Jadwal Penelitian
4) Etika Penelitian
diberikan.
alamat asal subjek dalam kuisioner maupun alat ukur apapun untuk
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
N Frequensi Presentase %
1 Remaja akhir (17-25) 54 84,4
2 Dewasa awal (26-35) 10 15,6
Total 64 100,0
No Frequensi Presentase %
Mahasiswa 43 67,2
1
Pns 5 7,8
2
Wiraswasta 8 12,5
3
Wirausaha 8 12,5
Total 64 100,0
1. Analisis Univariat
No Frequensi Presentasi %
1 Bugar 11 17,2
2 Tidak bugar 53 82,8
Total 64 100,0
2. Analisis Bivariat
Kebugaran jasmani
Kebiasaan Jumlah
P value
Merokok Bugar Tidak Bugar
N % N % N %
Ringan 11 17,2 14 22 25 39
Sedang 0 0 17 26,6 17 26,6 0,000
Berat 0 0 22 34,4 22 34,4
2015.
2. Pembahasan
kebenaranya.
1. Kebugaran Jasmani Pada Pemain Futsal
(nadi, respirasi, suhu, dan tekanan darah) 5 menit sebelum dan 5 menit
penelitian ini rata-rata bugar. Selain itu dapat diketahui pada penelitian
3. Keterbatasan Peneliti
tidak diteliti oleh peneliti diantaranya istirahat dan makanan. Pada saat
rokok, dan jenis rokok yuang dihisap perharinya. Pada saat penelitian
responden.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
ringan.
B. SARAN
February)
Sumatera Barat.
Jakarta.Depdiknas
• Identitas Responden
Inisial :
Umur :
Pekerjaan :
• Perilaku Merokok
Nadi : Nadi :
Respirasi : Respirasi :
Suhu : Suhu :
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Umur responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kategori rokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kebugaran jasmani
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
kebugaran
kategori rokok jasmani
N 64 64
kebugaran jasmani Correlation Coefficient ,512** 1,000
N 64 64
kebugaran jasmani