Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KARAKTERISTIK DAN TUJUAN PERKEMBANGAN ASPEK


MOTORIK, KOGNITIF, BAHASA, SOSIAL DAN EMOSI ANAK USIA
DINI BESERTA HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PERKEMBANGAN
ANAK USIA DINI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak Usia Dini
Dosen Pengampu RR. Deni Widjayatri, M.Pd.

Disusun oleh:

Friska Natasia Lubis (1701623)


Ika Suharti (1701384)
Nurul Hidayah Apriyah (1703495)
Yustika Yulian Dani (1702523)
Kelas 4 A PGPAUD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Karakteristik dan Tujuan Perkembangan
Aspek Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial dan Emosi Anak Usia Dini Beserta
Hambatan-Hambatan dalam Perkembangan Anak Usia Dini” yang diberikan oleh
dosen mata kuliah Sosiologi Pendidikan.

Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan mengenai Karakteristik dan
Tujuan Perkembangan Aspek Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial dan Emosi Anak
Usia Dini Beserta Hambatan-Hambatan dalam Perkembangan Anak Usia Dini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah.

Tangerang, 27 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

1. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Aspek Motorik, Kognitif, dan


Bahasa

Anak Usia Dini.............................................................................................2

2. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Aspek Sosial dan Emosi Anak


Usia Dini
.........................................................................................................................
......10

3. Hambatan-hambatan dalam perkembangan Anak Usia Dini......................11

BAB III.....................................................................................................................................16

A. Kesimpulan.......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
lsdls

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik perkembangan aspek motorik pada anak ?
2. Bagaimana karakteristik perkembangan aspek kognitif pada anak ?
3. Bagaimana karakteristik perkembangan aspek bahasa pada anak ?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan aspek sosial pada anak ?
5. Bagaimana karakteristik perkembangan aspek emosional pada anak ?
6. Apa tujuan perkembangan aspek motorik pada anak ?
7. Apa tujuan perkembangan aspek kognitif pada anak ?
8. Apa tujuan perkembangan aspek bahasa pada anak ?
9. Apa tujuan perkembangan aspek sosial pada anak ?
10. Apa tujuan perkembangan aspek emosional pada anak ?
11. Apa saja hambatan-hambatan dalam perkembangan anak usia dini ?
C. Tujuan
1 Untuk mengetahui karakteristik perkembangan aspek motorik pada anak
2 Untuk mengetahui karakteristik perkembangan aspek kognitif pada anak
3 Untuk mengetahui karakteristik perkembangan aspek bahasa pada anak
4 Untuk mengetahui karakteristik perkembangan aspek sosial pada anak
5 Untuk mengetahui karakteristik perkembangan aspek emosional pada anak
6 Untuk mengetahui tujuan perkembangan aspek motorik pada anak
7 Untuk mengetahui tujuan perkembangan aspek kognitif pada anak
8 Untuk mengetahui tujuan perkembangan aspek bahasa pada anak
9 Untuk mengetahui tujuan perkembangan aspek sosial pada anak
10 Untuk mengetahui tujuan perkembangan aspek emosional pada anak
11 Untuk mengetahui apa saja hambatan-hambatan dalam perkembangan
anak usia dini

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Aspek Motorik, Kognitif, dan


Bahasa Anak Usia Dini
1. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Aspek Motorik
a. Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
1) Karakteristik Usia Anak 0 – 12 Bulan
Motorik Kasar :
a) Berusaha mengangkat kepala saat ditelungkupkan
b) Menoleh ke kanan dan ke kiri
c) Berguling (miring) ke kanan dan ke kiri
d) Tengkurap dengan dada diangkat dan kedua tangan menopang
e) Mengangkat kedua kaki saat terlentang
f) Kepala tegak ketika duduk dengan bantuan
g) Tengkurap bolak- balik tanpa bantuan
h) Mengambil benda yang terjangkau
i) Memukul- mukulkan, melempar, atau menjatuhkan benda yang
dipegang
j) Merangkak ke segala arah
k) Duduk tanpa bantuan
l) Berdiri berpegangan
m)Berjalan dengan berpegangan
n) Bertepuk tangan
Motorik Halus :
a) Memiliki refleks menggenggam jari ketika telapak tangannya
disentuh
b) Memainkan jari tangan dan kaki
c) Memasukkan jari ke dalam mulut
d) Memegang benda dengan lima jari
e) Memainkan benda dengan tangan

2
f) Meraih benda di depannya
g) Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput)
h) Meremas
i) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
j) Memasukkan benda ke mulut
k) Menggaruk kepala
l) Memegang benda kecil atau tipis (misal: potongan buah atau
biskuit)
m)Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
2) Karakteristik Usia Anak 12 – 24 Bulan
Motorik Kasar :
a) Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan
b) Naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan merangkak
c) Dapat bangkit dari posisi duduk
d) Melakukan gerak menendang bola
e) Berguling ke segala arah
f) Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan
g) Berjalan sendiri tanpa jatuh
h) Melompat di tempat
i) Naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan bantuan
j) Berjalan mundur beberapa langkah
k) Menarik dan mendorong benda yang ringan (kursi kecil)
l) Melempar bola ke depan tanpa kehilangan keseimbangan
m)Menendang bola ke arah depan
n) Berdiri dengan satu kaki selama satu atau dua detik
o) Berjongkok
Motorik Halus :
a) Membuat coretan bebas
b) Menumpuk tiga kubus ke atas
c) Memegang gelas dengan dua tangan
d) Memasukkan benda-benda ke dalam wadah

3
e) Menumpahkan benda-benda dari wadah
f) Membuat garis vertikal atau horisontal
g) Membalik halaman buku walaupun belum sempurna
h) Menyobek kertas
3) Karakteristik Usia Anak 2 – 4 Tahun
Motorik Kasar :
a) Berjalan sambil berjinjit
b) Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki
c) Melempar dan menangkap bola
d) Menari mengikuti irama
e) Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan
berpegangan
f) Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan (bola)
g) Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan kaki
bergantian
h) Meniti di atas papan yang cukup lebar
i) Melompat turun dari ketinggian kurang lebih 20 cm (di bawah
tinggi lutut anak)
j) Meniru gerakan senam sederhana seperti menirukan gerakan
pohon, kelinci melompat)
k) Berdiri dengan satu kaki
Motorik Halus :
a) Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan lima jari
b) Melipat kain/kertas meskipun belum rapi/lurus
c) Menggunting kertas tanpa pola
d) Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih
seperti sikat gigi, sendok
e) Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam tempat penampung
(mangkuk, ember)
f) Memasukkan benda kecil ke dalam botol (potongan lidi, kerikil,
biji-bijian)

4
g) Meronce benda yang cukup besar
h) Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
4) Karakteristik Usia Anak 4 - 6 Tahun:
Motorik Kasar :
a) Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang,
b) Melakukan gerakan menggantung (bergelayut)
c) Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara
terkoordinasi
d) Melempar sesuatu secara terarah
e) Menangkap sesuatu secara tepat
f) Melakukan gerakan antisipasi
g) Menendang sesuatu secara terarah
h) Memanfaatkan alat permainan di luar kelas
i) Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih
kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan
j) Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki- tangan-kepala dalam
menirukan tarian atau senam
k) Melakukan permainan fisik dengan aturan
l) Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
m)Melakukan kegiatan kebersihan diri
Motorik Halus :
a) Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring
kiri/kanan, dan lingkaran
b) Menjiplak bentuk
c) Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan
yang rumit
d) Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk
dengan menggunakan berbagai media
e) Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai
media

5
f) Mengontrol gerakan tangan yang meggunakan otot halus
(menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin,
memeras)
g) Menggambar sesuai gagasannya
h) Meniru bentuk
i) Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan
j) Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar
k) Menggunting sesuai dengan pola
l) Menempel gambar dengan tepat
m)Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara rinci

b. Tujuan Perkembangan Motorik Anak Usia Dini


Menurut Sujiono (2009: 2.11) ada beberapa tujuan pengembangan
motorik anak TK antara lain untuk meningkatkan kemampuan motorik
anak, melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan
mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasinya, meningkatkan
keterampilan tubuh, dan salah satu cara untuk hidup sehat.
Menurut Samsudin (2008: 29) tujuan pengembangan fisik/motorik di TK
adalah untuk mengenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat
sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan
terampil.
Sumantri (2005: 9) menjelaskan bahwa tujuan pengembangan
keterampilan motorik kasar anak usia dini ada empat yaitu mampu
meningkatkan keterampilan gerak, mampu memelihara dan
meningkatkan kebugaran jasmani, mampu menanamkan sikap percaya
diri, dan mampu bekerjasama.

6
2. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Aspek Kognitif
a. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
1) Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 0 – 2 tahun
Berikut adalah beberapa karakteristik terkait dengan kognitif anak
usia 0 – 2 tahun, yaitu :
a) Dapat melihat cahaya dan mengikuti arah cahaya.
b) Sudah bisa menghitung maksimal 2-4 buah benda yang ia lihat.
c) Mengikuti isyarat dan bicara orang dewasa, karena di usia ini
pemikiran mereka sama dengan mengikuti atau mengkopi.
d) Mengetahui dan dapat menjelaskan objek yang diletakan tak jauh
dari sekitar mereka yakni 8-10 inci di depan matanya atau
disekitarnya.
e) Menirukan isyarat-isyarat yang baru yang baru didengar atau
dikenal oleh mereka.
f) Menamai atau menunjukkan pada gambar yang mewakili benda
tertentu dan sering dilihatnya atau terbiasa dilihatnya
g) Memahami kata minimal 2 kata depan atau bahasa sederhana
yang tidak terlalu rumit.
h) Memperlihatkan ketertarikan dan ingin tahu pada sekitarnya
dengan dengan membongkar sesuatu.
i) Mengingat benda yang ada dan bisa mengembalikanya ke tempat
semula.
2) Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 2 - 4 tahun
Berikut adalah beberapa karakteristik terkait dengan kognitif anak
usia 2 – 4 tahun, yaitu :
a) Dapat menunjuk dan menyebut gambar sederhana dan juga
mudah diingat.
b) Anak-anak dengan perkembangan kognitif tertarik mendengar
seperti dongeng atau cerita
c) Dapat mengenal anggota tubuh.
d) Dapat mengenal dan mengelompokan warna.

7
e) Dapat sudah mengerti konsep seperti besar dan kecil, luas dan
sempit dan lainnya.
f) Dapat mengenal fungsi benda dengan benar. Hal ini artinya dapat
mengelompokkan benda berdasarkan bentuk,warna,ukuran dan
fungsi secara sederhana.
g) Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau
kalimat yang kosong.
h) Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya.
i) Dapat mencocokkan hingga sebelas warna.
3) Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 4 – 6 tahun
Berikut adalah beberapa karakteristik terkait dengan kognitif anak
usia 4 – 6 tahun, yaitu :
a) Dapat mengetahui fungsi benda dengan benar.
b) Dapat mengelompokkan benda sesuai dengan bentuk, warna,
ukuran dan fungsi secara sederhana.
c) Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau
kalimat yang belum terisi.
d) Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
e) Dapat mencocokkan hingga sebelas warna.
f) Berusaha membaca dengan memperhatikan gambar.
g) Sudah bisa membaca kata-kata singkat dan juga ringan seperti 4-
6 huruf.
h) Dapat membaca cerita sederhana dengan lantang dan juga
bersuara.
i) Dapat mana hal yang fantasi ataupun realita.
b. Tujuan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Berikut adalah Tujuan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini :
1) Mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang
dilihat, didengar dan rasakan, sehingga anak akan memiliki
pemahaman yang utuh dan komprehensi

8
2) Mampu melatih ingatannya terhadap semua peristiwa dan kejadian
yang pernah dialaminya.
3) Mampu mengembangkan pemikiran-pemikirannya dalam rangka
menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainya.
4) Mampu memahami simbol-simbol yang tersebar di dunia sekitarnya
5) Mampu melakukan penalaran-penalaran, baik yang terjadi secara
alamiah (spontan) maupun melalui proses ilmih (percobaan).
6) Mampu memecahkan persoalan hidup yang dihadapinya, sehingga
pada akhirnya anak akan menjadi individu yang mampu menolong
dirinya sendiri.
3. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Aspek Bahasa
a. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
1) Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 0-6 Bulan
Karakteristik perkembangan bahasa anak Usia 0 – 6 Bulan, yaitu :
a) Menangis
b) Berteriak
c) Bergumam
d) Memperhatikan / mendengarkan ucapan orang
e) Meraban atau berceloteh (babbling); seperti ba ba ba)
f) Tertawa kepada orang yang mengajak berkomunikasi
2) Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 6-12 Bulan
Karakteristik perkembangan bahasa anak Usia 6 – 12 Bulan, yaitu :
a) Mulai menirukan kata yang terdiri dari dua suku kata
b) Menyatakan penolakan dengan menggeleng atau menangis
c) Menunjuk benda yang diinginkan
3) Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 12-24 Bulan
Karakteristik perkembangan bahasa anak Usia 12 – 24 Bulan, yaitu :
a) Menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan
b) Memahami tema cerita yang didengar
c) Menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek
d) Menyanyikan lagu sederhana
e) Menyatakan keinginan dengan kalimat pendek
f) Menaruh perhatian pada gambar-gambar dalam buku

9
g) Memahami kata-kata sederhana dari ucapan yang didengar
4) Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 2-3 Tahun
Karakteristik perkembangan bahasa anak Usia 2 – 3 Tahun, yaitu :
a) Memainkan kata/suara yang didengar dan diucapkan berulangulang
b) Hafal beberapa lagu anak sederhana
c) Memahami cerita/dongeng sederhana
d) Memahami perintah sederhana seperti letakkan mainan di atas
meja, ambil mainan dari dalam kotak
5) Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun
Karakteristik perkembangan bahasa anak Usia3 – 4 Tahun, yaitu :
a) Pura-pura membaca cerita bergambar dalam buku dengan kata-kata
sendiri
b) Mulai memahami dua perintah yang diberikan
6) Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 Tahun
Karakteristik perkembangan bahasa anak usia 4 tahun, yaitu :
a) Mampu menunjukkan dirinya dengan kata ganti saya.
b) Kemampuan bahasa berkembang cepat.
c) Menguasai fonem dan sintaksis bahasa yang digunakan.
d) Menunjukkan pemahaman tentang sesuatu yang dilihat atau
didengarnya.
e) Mampu mengungkapkan keinginannya dengan kalimat sederhana.
f) Mampu memahami gambar dan mengungkapkannya dengan kata
7) Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 5 – 6 Tahun
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia 5 – 6 Tahun, yaitu :
a) Dapat mengucapkan lebih dari 2500 kata.
b) Lingkup kosa kata yang dikuasai cukup luas.
c) Mampu menjadi pendengar yang baik.
d) Dapat diajak berinteraksi atau bercakap –cakap. Anak sudah bisa
menanggapi pembicaraan.
e) Anak sudah bisa mengekspresikan dirinya, belajar menulis,
membaca, dan bercerita.

10
b. Tujuan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Bahasa merupakan salah satu kemampuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kemampuan dasar pada anak sejak usia dini.
Fungsi mengembangkan bahasa bagi anak usia dini adalah:
1) Sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sekitarnya.
2) Sebagai alat pengembangan intelektual anak
3) Sebagai alat untuk menunjukkan dan mengembangkan ekspresi anak.
4) Sebagai alat untuk menyatakan keinginan anak.
Adapun fungsi fungsi bahasa tersebut sebagai intinya merupakan alat
komunikasi yang digunakan anak dalam kebutuhan perkembangannya
dan interaksi sosialnya dengan lingkungan

4. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Aspek Sosial dan Emosi


Anak Usia Dini
a. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
1) Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
Berikut adalah karakteristik perkembangan sosial menurut Steinberg
(1995), Hughes (1995) dan Piaget (1996) adalah:
a) Memilih teman yang sejenis; 
b) Cenderung lebih percaya pada teman sebaya; 
c) Agresivitas lebih meningkat; 
d) Senang bergabung dalam kelompok; 
e) Memahami keberadaan bersama kelompok; 
f) Berpartisipasi dengan pekerjaan orang dewasa; 
g) Belajar membina persahabatan dengan orang lain; 
h) Menunjukkan rasa setia kawan.
i) Sudah lebih mampu membaca situasi
j) Mulai mampu menahan tangis dan kekecewaan
k) Mulai sabar menunggu giliran
l) Menunjukkan kasih sayang terhadap saudara maupun teman

11
m) Menaruh minat pada kegiatan orang dewasa
2) Tujuan Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
Tujuan pengembanagan perilaku sosial apa anak usia dini adalah
untuk keterampilan berkomunikasi, keterampilan memiliki rasa
senang dan periang, menjalin persahabatan, memiliki etika dan tata
kerama yang baik.

b. Karakteristik dan Tujuan Perkembangan Emosi Anak Usia Dini


1) Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Usia Dini
Berikut ini adalah karakteristik emosi pada anak usia dini:
a) Emosi anak berlangsung singkat
b) Emosi anak bersifat intense
c) Emosi anak bersifat temporer
d) Emosi anak muncul cukup sering
e) Respon emosi anak bermacam-macam
f) Emosi anak dapat dideteksi dengan melihat gejala perilakunya
g) Kekuatan emosi anak dapat berubah
h) Ekspresi emosi anak dapat berubah
i) Memiliki keinginan untuk menyenangkan hati teman
j) Sudah lebih mampu mengikuti aturan
k) Sudah lebih mandiri di satu sisi, namun juga menunjukkan
ketergantungan di sisi lain
l) Sudah lebih mampu membaca situasi
m)Mulai mampu menahan tangis dan kekecewaan
n) Mulai sabar menunggu giliran
o) Menunjukkan kasih sayang terhadap saudara maupun teman
p) Menaruh minat pada kegiatan orang dewasa

12
2) Tujuan Perkembangan Emosi Anak Usia Dini
Tujuan pengembangan emosi pada anak usia dini adalah untuk
mengarahkan pengelolaan emosi yang baik hingga dapat menjadikan
anak berkembang dengan baik kedepannya. Serta mempunyai
kontrol emosi yang baik dapat mendorong seorang anak untuk
mengembangkan kemampuan lainnya seperti kemampuan intelektual
anak, kemampuan berimajinasi, mencintai diri sendiri, dan lainnya.

B. Hambatan-hambatan dalam perkembangan Anak Usia Dini


Berikut adalah hambatan – Hambatan perkembangan pada anak usia dini,
yaitu:

1. Hambatan Berjalan
Salah satu hambatan perkembangan pada anak adalah hambatan
perkembangan motorik yaitu berjalan. Hal ini ditemukan pada banyak
anak tanpa indikasi yang buruk melainkan pertumbuhan lambat yang
cukup normal. Hal ini biasa diimbangi dengan perkembangan lainnya yang
lebih cepat sehingga masih seimbang. Namun apabila orang tua
menemukan hambatan berjalan pada anak, orang tua perlu segera
mengkonsultasikan pada tenaga kesehatan agar tidak ada hal yang tidak
diinginkan dan hambatan berjalan ini bisa diatasi dengan cepat. Dengan
begitu, anak bisa mengejar keterlambatan perkembangannya sesuai dengan
tahapan tumbuh kembang anak
2. Hambatan Hambatan Berbicara
Beberapa anak juga mengalami hambatan berbicara. Ada beberapa
anak di usianya yang sudah menguasai banyak kosa kata, namun ada juga
yang perkembangannya terlambat sehingga belum bisa berbicara. Hal ini
bisa diatasi dengan cara orang tua menjadi aktif untuk mengajak anak
berbicara. Pola pembicaraan yang dilakukan janganlah satu pihak saja,
namun memancing anak untuk menirukan kata- kata misalnya seperti kata
mama atau papa.

13
3. Hambatan memahami sesuatu
Hambatan memahami sesuatu bisa terjadi pada anak. Hal ini bisa
disebabkan oleh diri anak sendiri dimana daya tangkapnya memang lemah,
atau bisa juga karena lingkungannya yang jarang memberikan informasi
yang mudah dipahami. Sebaiknya orang tua membimbing anak untuk
melatih pemahaman anak sejak dini dengan menggunakan benda- benda di
sekelilingnya dan dengan penjelasan sederhana yang bisa dipahami.
4. Hambatan untuk fokus
Kemampuan anak untuk memusatkan perhatian akan terganggu
jika terjadi hambatan perkembangan. Dalam hal ini orang tua harus
mencari tahu penyebabnya. Mungkin terlalu lama bermain gadget atau
menonton televisi juga bisa berpengaruh. Orang tua perlu menekankan
bahwa yang akan mereka bicarakan itu penting sehingga anak perlu untuk
menyimaknya. Hindari paparan media distraksi yang terlalu sering
5. Daya ingat lemah
Anak dengan daya ingat yang lemah bisa terjadi apabila nutrisi dan
latihan perkembangan yang diberikan sejak dini kurang. Maka berikan
asupan makanan bergizi pada anak sejak dini dan latihlah dengan aktivitas
yang memperkuat daya ingat anak, bisa melalui permainan- permainan
yang seru. Agar anak memiliki ingatan yang kuat, orang tua bisa
melatihnya menghafal sedikit demi sedikit namun sering dan konsisten.
6. Kemampuan berbahasa
Kemampuan berbahasa anak memang berbeda- beda. Hambatan
perkembangan pada anak bisa mempengaruhi kemampuan berbahasanya.
Orang tua harus memberikan contoh bagaimana cara berbahasa yang baik
untuk komunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Ajarkan anak untuk
mencontoh kata- kata Anda yang baik dan mempraktekkannya langsung
pada orang lain.
7. Hambatan interaksi sosial
Tipe anak yang pemalu dan menarik diri dari lingkungan sosial
merupakan salah satu hambatan perkembangan anak. Pada masa ini anak

14
seharusnya memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk ingin bermain dengan
teman- teman sebayanya dan juga tingkat kepekaan sosial yang tinggi.
Hambatan interaksi sosial juga bisa berasal dari orang tua. Apabila orang
tua tidak pernah memperlihatkan cara berinteraksi dengan orang lain
kepada anak, maka anak pun akan terhambat interaksi sosialnya. Berikan
contoh, ajarkan pada anak bagaimana bereaksi terhadap repon sosial,
berbicara, bermain, dan aturan sosial lainnya.
8. Kesulitan adaptasi dengan lingkungan
Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan merupakan hambatan
perkembangan anak dikarenakan kurangnya pengetahuan untuk interaksi
dengan orang sekitarnya. Hal ini biasa terjadi ketka anak mulai memasuki
sekolah dengan lingkungan baru atau teman- teman baru. Dalam
mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua atau guru untuk memulai
pengenalan atau adaptasi anak dengan lingkungannya. Anak pada
umumnya mampu beradaptasi dengan cepat, sehingga dibutuhkan peranan
yang menngawali hal tersebut.
9. Tingkat emosional anak
Tingkat emosional anak terbentuk dari orang orang disekitarnya
misalnya lingkungan, orang tua, atau orang- orang terdekat lainnya. Anak
juga cenderung memiliki emosi yang tinggi apabila tumbuh dalam
keluarga yang penuh tekanan, sering mendengar nada- nada keras atau
dibentak. Pada lingkungan yang demikian, anak juga akan mengalami
hambatan perkembangan. Tingkat emosional anak menjadi tidak stabil dan
sulit ditebak. Pentingnya peranan orangtua dalam mengendalikan emosi di
sekitar anak sangat diperlukan
10. Perkembangan Fisik
Hambatan perkembangan salah satunya adalah adanya hambatan
pertumbuhan fisik. Gangguan atau kecacatan anggota tubuh mengurangi
kemampuan anak untuk bisa beraktivitas seperti anak normal lainnya. Hal
ini menyebabkan keterlambatan perkembangan anak dalam hal tertentu
sesuai dengan gangguan yang dimiliki. Misalnya anak yang terlahir cacat

15
kaki, maka anak akan kesulitan untuk aktivitas berjalan, berlari bermain
sepak bola, dan aktivitas aktif lainnya yang seharusnya meraka alami
11. Sakit
Kondisi sakit juga menjadi hambatan perkembangan anak. Anak
menjadi tidak mampu mengikuti proses pembelajaran sehingga tertinggal
oleh anak seusianya. Kondisi sakit juga tidak memungkinkan dirinya
bermain dan belajar seperti biasanya. Segala perlengkapan, tempat,
pengobatan, serta prosedur tindakan selama sakit dapat menjadi
pengalaman berbeda yang kurang menyenangkan bagi anak dan yang
seharusnya tidak perlu mereka alami. Dukungan orang tua sangat
penting.
12. Gangguan kepribadian
Hambatan perkembangan anak lainnya yaitu adanya gangguan
kepribadian. Hal ini bisa dikarenakan pengaruh tidak baik dari
lingkungannya maupun dari keluarga. Anak akan tumbuh cenderung
aneh dan dinilai berbeda dengan temannya. Pembawaan diri yang
berbeda ini membuat anak dijauhi oleh teman disekitarnya
13. Perilaku buruk
Hambatan perkembangan anak lainnya ditandai dengan perilaku
anak yang buruk. Perilaku yang dimaksud adalah seperti anak yang
rewel, suka merengek bahkan menangis keras tanpa bisa mengerti apa
yang mereka inginkan. Anak seperti ini bisa saja manja, menginginkan
perhatian lebih, atau tipe yang agresif dan banyak menuntut. Hal tersebut
berasal dari pola didik orang tua yang kurang baik. Perkembangan anak
bisa terhambat akibat hal ini, karena lingkungannya mungkin juga tidak
menyukai hal tersebut.
14. Gangguan fungsi panca indera
Anak yang terlahir dengan gangguan panca indera bukan hal yang
asing lagi. Gangguan panca indera yang terjadi biasanya adalah
gangguan pengelihatan atau gangguan pendengaran. Kurangnya daya
dengar anak menghambat anak untuk menerima informasi berupa suara

16
dan ketidakmampuan melihat menghambat anak untuk menerima
informasi dalam bentuk, warna, dan gambaran visual. Hambatan ini akan
mempengaruhi perkembangan anak.
15. Kegemukan
Anak yang gemuk memang sangat lucu dengan pipi tembem dan
badan tambunnya. Namun anak dengan obesitas atau kegemukan
berlebih tidak baik untuk perkembangan anak. Hal ini bisa saja menjadi
hambatan karena anak – anak yang seharusnya lincah bisa berlari kesana
kemari, akibat kegemukan anak menjadi malas dan tidak beraktivitas.
Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari keterangan diatas maka dapat diuraikan kesimpulan, sebagai berikut :
1. Sosjjnjdsn

18
DAFTAR PUSTAKA

Supriatna, Dr.Encep (2018). Sosiologi Pendidikan.Serang: Media Madani.

Ahmad,H. Abu. (2004). Sosiologi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta.

Brokover, et.al (1975). Sosilogy of Education. Hamewood, Illionis: The Dorsey


Press.

Blog Forum Berbagi Ilmu. (http://tofas-


berbagimakalah.blogspot.com/2010/12/hubungan-antar-sistem-pendidikan.html)
diakses 19 April 2015 pukul 09.00 WIB

Gunawan, A.H. (2010). Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosilogis tentang


Pelbagai Problem Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta.

Nasution, S. (2011). Sosiologi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

iii

Anda mungkin juga menyukai