Anda di halaman 1dari 15

5.

NILAI-NILAI
TEKS CERITA SEJARAH
Mahmud Hidayat
PENGERTIAN cerita n karangan yang menuturkan
Teks Cerita Sejarah perbuatan, pengalaman, atau penderitaan
orang; kejadian dan sebagainya (baik yang
sungguh-sungguh terjadi maupun yang
hanya rekaan belaka)
sejarah n kejadian dan peristiwa yang benar-
benar terjadi pada masa lampau; cerita –

Teks cerita sejarah n teks yang di dalamnya


menceritakan peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau dan yang menjadi
asal-muasal atau latar belakang terjadinya
sesuatu yang bernilai sejarah.
Nilai n sesuatu yang menyempurnakan
NILAI SEJARAH manusia sesuai dengan hakikatnya: etika
Teks Cerita Sejarah dan -- berhubungan erat;

Nilai sejarah n sesuatu yang


berharga (bermutu, penting)
dalam menyempurnakan
hakikat manusia dari
peristiwa masa lampau
(sejarah) bagi kehidupan di
masa sekarang dan masa
datang.
.
NILAI-NILAI TEKS CERITA SEJARAH
1. Nilai Budaya
: sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan
sukar diubah; adat istiadat
Perhatikan kutipan teks cerita sejarah berikut!

Dan, bila orang mendarat dari pelayaran, entah dari jauh entahlah
dari dekat, ia akan berhenti di satu tempat beberapa puluh
langkah dari dermaga. Ia akan mengangkat sembah di hadapannya
berdiri Sela Baginda, sebuah tugu batu berpahat dengan prasasti
peninggalan Sri Airlangga. Bila ia meneruskan langkahnya, semua
saja jalanan besar yang dilaluinya, jalanan ekonomi sekaligus
militer. Ia akan selalu berpapasan dengan pribumi yang berjalan
tenang tanpa gegas, sekalipun di bawah matari terik.

Sumber: Pramoedya Ananta Toer, Mangir, Jakarta, KPG, 2000


Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan di atas:
1. Adat menghormati alam sekitar;
“... bila orang mendarat dari pelayaran, entah dari jauh
entahlah dari dekat, ia akan berhenti di satu tempat
beberapa puluh langkah dari dermaga. Ia akan
mengangkat sembah di hadapannya berdiri Sela
Baginda, ....”
2. ` Kebiasaan hidup tenang, tidak terburu-buru.
“Ia akan selalu berpapasan dengan pribumi yang berjalan
tenang tanpa gegas, sekalipun di bawah matari terik.”
NILAI-NILAI TEKS CERITA SEJARAH
2. Nilai Moral
: ajaran kesusilaan (tt baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
dan sebagainya; akhlak; budi pekerti) yang
dapat ditarik dari suatu cerita
Perhatikan kutipan teks cerita sejarah berikut!

“Juga Sang Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilwatikta tidak bebas
dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Widhi merestui barang siapa
punya kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir. Kepala desa! Kurang tepat
jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu jadi bagian mereka yang tak berani
mendirikan kebenaran. Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang
mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk,
dua-duanya sumber keonaran di atas bumi ini, ....” dan ia teruskan
wejangannya tentang kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di
tengah-tengah kehidupan manusia dan para dewa.

Sumber: Pramoedya Ananta Toer, Mangir, Jakarta, KPG, 2000


Nilai moral yang terdapat dalam kutipan di atas:
1. Manusia seharusnya memiliki ketetapan hati
tentang kebenaran dan keadilan;
“Sang Hyang Widhi merestui barang siapa punya
kebenaran dalam hatinya. ”
2. ` Tidak boleh gentar dalam menegakkan
kebenaran.
“Jangan kuatir. Kepala desa! Kurang tepat
jawabanku, kiranya?”
NILAI-NILAI TEKS CERITA SEJARAH
3. Nilai Agama
: n ajaranyang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta manusia dan lingkungannya
Perhatikan kutipan teks cerita sejarah berikut!

Kala itu tahun 1309. Segenap rakyat berkumpul di alun-alun. Semua


berdoa, apapun warna agamanya, apakah Siwa, Buddha, maupun
Hindu. Semua rah perhatian ditujukan dalam satu pandang, ke
Purawaktra yang tidak dijaga terlalu ketat. Segenap prajurit bersikap
sangat ramah kepada siapa pun karena memang demikian sikap
keseharian mereka. Lebih dari itu, segenap prajurit merasakan gejolak
yang sama, oleh duka yang mendalam atas gering yang diderita oleh
Kertarajasa Jayawardhana.

Sumber: Langit Kresna Hariadi, Gajahmada; Bergelut dalam Kemelut Tahta dan Angkara, Surakarta, Tiga Serangkai,
2000
Nilai agama yang terdapat dalam kutipan di atas:
1. Mendoakan orang yang sakit;
“Segenap rakyat berkumpul di alun-alun. Semua
berdoa, apapun warna agamanya, apakah Siwa,
Buddha, maupun Hindu.”
2. `Menjaga toleransi hidup beragama.
“Semua berdoa, apapun warna agamanya,
apakah Siwa, Buddha, maupun Hindu.”
NILAI-NILAI TEKS CERITA SEJARAH
4. Nilai Sosial
: 1 a berkenaan dengan masyarakat: perlu adanya
komunikasi -- dalam usaha menunjang pembangunan
inia
2 cak suka memperhatikan kepentingan umum (suka
menolong, menderma, dan sebagainya): ia sangat
terkenal dan -- pula
Perhatikan kutipan teks cerita sejarah berikut!

Sebagian terbesar pengantar sumbangan, pria, wanita, tua,


dan muda, menolak disuruh pulang. Mereka bermaksud
menyumbangkan tenaga juga. Maka jadilah dapur raksasa
pada malam itu juga. Menyusul kemudian datang
bondongan gerobak mengantarkan kayu bakar dan minyak-
minyakan. Dan api pun menyala dalam berpuluh tungku.

Sumber: Pramoedya Ananta Toer, Mangir, Jakarta, KPG, 2000


Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan di atas:
1. Menolong dengan cara menyumbangkan
tenaga kepada orang yang hendak
melaksanakan pesta perkawinan;
“Sebagian terbesar pengantar sumbangan, pria,
wanita, tua, dan muda, menolak disuruh pulang.
Mereka bermaksud menyumbangkan tenaga
juga.”

Anda mungkin juga menyukai