Anda di halaman 1dari 6

MALAM JUMAT LEGI DAN MALAM JUMAT KLIWON

Contributor : Julia / 5 months ago


MALAM JUMAT LEGI DAN MALAM JUMAT KLIWON
_ada mitos Jawa yang dipercaya banyak masyarakat, bahwa arwah orang meninggal akan
kembali "mengunjungi" rumah dan keluarganya saat malam jum'at

_ada mitos Jawa yang dipercaya banyak masyarakat, bahwa arwah orang meninggal akan
kembali mengunjungi rumah dan keluarganya saat malam jum'at Legi, seperti hari ini_

Ya, hari ini Kamis tanggal 5 April 2018 adalah Kamis Kliwon dalam penanggalan Jawa, yang
artinya Jumat besok adalah Jum'at Legi. Dalam satu bulan biasanya hanya terdapat satu kali
Jum'at Legi dan satu kali Jum'at kliwon.

Ya dua jum'at dengan weton jawa yang banyak disakralkan dan dianggap mistis oleh sebagian
orang adalah Jumat Legi dan Jum'at klowon.

Hari kamis malam yang besoknya hari Jum'at disebut dengan malam Jum'at Legi. Malam
Jum'at Legi inilah yang menurut kepercayaan orang jawa mempunyai beberapa keutamaan.
Salah satunya adalah arwah orang yang meninggal akan pulang untuk mengunjungi
keluarganya. Wallohu 'alam.

Karena ada kepercayaan seperti itu, maka orang Jawa yang percaya mitos tersebut akan
menyambut kedatangan arwah keluarga, yaitu dengan membeli kembang setaman, ziarah
kubur dan melakukan Tahlilan di masjid atau musholla setelah shalat maghrib.

Pada hari Kamis yang besoknya Jumat Legi di pinggir-pinggir jalan banyak kita temukan penjual
bunga setaman untuk ziarah atau syarat ritual lainnya. Para penjual ini biasanya berbekal satu
meja kecil yang dialasi plastik atau bekas karung sak, di atas meja tersebut digelar bunga
mawar, kembang kanthil (bunga kenanga yang masih kuncup atau sudah mekar), melati, daun
pandan, kapur barus dan sebagainya. Kadang bunga-bunga tersebut sudah dibungkus dalam
tas kresek atau daun pisang. Harga satu bungkus bunga setaman sangat murah sekitar 3000-
8000 rupiah (untuk pastinya saya kurang tahu, info harga itu dari teman saja).

Bungkusan bunga setaman ini banyak yang membeli?, buktinya saat saya pulang kerja pada
sore hari, tumpukan bunga setaman yang saat pagi masih menggunung, saat sore sudah
tinggal sedikit.

Sebagian orang akan menggunakan bunga setaman itu untuk ziarah ke makam keluarga pada
kamis siang atau kamis sore, ada juga yang menggunakan bunga setaman itu untuk dibuangdi
beberapa perempatan jalan untuk membuang sial. Ada juga yang menggunakan bunga
setaman itu untuk memyambutarwah keluarga yang dipercaya kembali ke rumah pada kamis
malam jumat Legi.
Mungkin beberapa Plukz ada yang tahu tentang sesaji ini. Orang-orang Jawa yang masih
sangat kental pengaruh kebudayaan Jawanya biasanya melakukan ini, yaitu menyediakan
sepiring nasi lengkap dengan lauknya, secangkir kopi dan ada baskom atau mangkuk kecil
yang berisi air putih dan di atasnya diberi kembang setaman. Lalu sesaji ini akan diletakkan di
kamar almarhum, hal ini sebagai simbol penyambutan arwah yang kembali mengunjungi
keluarganya dan disuguhi makanan.

Tetapi kebiasaan itu saat ini semakin jarang kita temui, adanya pergeseran budaya dan pola
berpikir logis masyarakat yang semakin berkembang membuat ritual tradisional itu perlahan
ditinggalkan.

Tetapi untuk ziarah ke makam keluarga tiap hari kamis malam Jum'at Legi masih sering kita
temukan di sekitar kita. Mereka akan berziarah dengan membawa bunga setaman untuk
ditaburkan di makam dan sebotol air putih untuk disiramkan di tanah kuburan.

Pada malam harinya setelah melaksanakan Sholat Maghrib, di beberapa mushola atau masjid
akan dilakukan pembacaan tahlil bersama. Masyarakat banyak yang melakukan doa bersama
baik tahlil, yasin atau istighosah untuk keluarga atau tetangga yang telah meninggal dunia.
Karena kirim doa atau pembacaan tahlil agak lama maka masyarakat banyak yang bersedekah
jajan pasar atau makanan di musholla atau masjid. Ibu-ibu akan sibuk menyiapkan kue-kue
pada siang harinya untuk dibawa ke musholla setelah Maghrib.

Kepercayaan mistis orang Jawa pada hari Kamis malam Jum'at Legi tidak terbatas hanya pada
arwah yang berkunjung dan membuang sial saja. Tetapi juga ada kepercayaan lain yang
berkembang sekitar hari Kamis dan jumat Legi.

Ada mitos bahwa bila ada orang yang meninggal pada hari Jum'at Legi maka orang tersebut
akan mengajak orang lain. Ajakan itu tentu saja kematian juga. Sehingga sering kita dengar
mitos bila ada orang yang meninggal di hari Jumat Legi maka tidak lama pasti di kampung
tersebut juga ada kematian-kematian lainnya. Wallohu 'alam bissshowaf..

Di desaku pernah ada orang yang meninggal hari Jum'at (kali ini bukan jumat Legi tetapi jumat
kliwon), Karena makam di desaku terletak di tepi jalan, maka aku bisa melihat makam baru
tersebut, apalagi saat malam makam tersebut diterangi lampu yang sangat terang dan ada
beberapa orang yang tidur di depan pintu makam. Mereka menggelar tikar, duduk-duduk
bahkan tiduran di depan pintu makam. Awalnya itu pemandangan yang aneh bagiku, tetapi saat
aku bertanya pada tetangga mereka menjelaskan hal yang sulit diterima akal dan membuat
bulu kudukku merinding.

Ada kepercayaan bahwa kain kafan orang yang meninggal pada hari jumat kliwon membawa
tuah. Kain itu bisa dipergunakan orang-orang jahat untuk menghilang. Sehingga makam orang
yang meninggal pada hari Jum'at kliwon akan dijaga selama 7 hari 7 malam. Saat itu aku
berpikir kembali, maling kain kafan apakah benar ada karena pasti dibutuhkan keberanian
ekstra untuk menggali kubur dan mengambil kain kafan pada malam hari. Ternyata menurut
cerita tetanggaku juga, hal itu sering terjadi di daerah-daerah lain, sehingga muncul kebiasaan
untuk menjaga makam orang yang meninggal pada hari Jumat kliwon.

Pluks,...

Ada 3 rahasia di dunia ini yang hanya Alloh saja yang mengetahui, yaitu Rizki, Jodoh dan
kematian. Manusia boleh berusaha tapi Alloh lah yang memberi rizki pada hambaNya yang
bersungguh-sungguh. Karena itu, riski adalah salah satu rahasia Tuhan.

Jodoh juga merupakan rahasia Tuhan. Manusia tidak bisa membayangkan jodoh masa
depannya dengan keyakinan 100%. Lagi-lagi manusia hanya bisa berusaha, jodoh adalah
rahasia Tuhan. Banyak kasus yang kita lihat di sekitar kita, Bertunangan bertahun-tahun tetapi
malah menikahnya dengan orang lain. Du..du...du..du... ada yang baper nih kaya'nya... hehe...

Atau sudah menikah, tetapi akhirnya terpisahkan oleh kematian, berarti jodohnya telah berakhir.
Itulah jodoh yang menjadi salah satu rahasia Tuhan.

Bagaimana dengan rahasia Tuhan yang lainnya?, kematian?. Tidak ada satu manusia pun di
dunia ini yang tahu kapan, di mana dan bagaimana dia akan mati. Kematian tidak dapat
disegerakan datangnya, juga tidak dapat ditunda bila malaikat maut sudah menjemput. Dokter
atau medis kadang hanya bisa memprediksi menurut ukuran ilmu kedokteran, tetapi yang paling
berkuasa dan memegang kendali kematian tetaplah Alloh SWT.

Pluks,..

Budaya dan adat adalah hal yang dipercaya dan berkembang di masyarakat. Untuk
mempercayai budaya tersebut tergantung pada pribadi masing-masing.

Semua yang saya tulis sebatas pengetahuan saya.

_Wallohu 'alam bisshowaf_

Ilustrasi pic: Doc.pribadi dan Kompasiana.com

Kamis Kliwon Malam Jumat Legi


8 Maret 2013 22:30 Diperbarui: 8 Maret 2013 22:30 8616 2 7
Kamis Kliwon Malam Jumat Legi
1362755731713031741
[caption id="attachment_231532" align="aligncenter" width="357" caption="Olahraga di bawah
pohon beringin."][/caption]

Kamis Kliwon, 7 Februari 2013

Jam masih menunjukkan 8.30 sekalipun agak mendung tapi hawa terasa panas dan gerah.
Setelah sedikit peregangan dan pemanasan, anak-anak kubiarkan bermain basket, futsal, dan
sepakbola sesuai dengan minat mereka. Toh, anak-anak juga ingin santai setelah ulangan
matematika pada jam ke dua dan ke tiga tadi. Aku hanya duduk di bawah pohon beringin yang
menaungi lapangan olahraga. Kulihat batang yang mati mulai kering dan kami kawatirkan
sewaktu-waktu patah dan menimpa murid-murid kami yang sedang bermain atau olahraga.
Sebenarnya kemarin, akan kami tebang. Namun ada beberapa guru yang keberatan sebelum
‘minta ijin kepada penghuninya dan mengadakan sesaji’ Aku mengiyakan menghormati
keyakinan mereka.

[caption id="attachment_231533" align="aligncenter" width="483" caption="Sesajen di antara


topeng peninggalan."]

13627558433693466
13627558433693466
[/caption]
Malam Jumat Legi,ingat leluhur.

Saat sedang memperhatikan pohon beringin, sebuah pesan singkat (sms) dari putriku di Jogja
masuk. Isinya: Skrg mlm Jumat Legi. Ingt leluhur. Agak mengherankan juga, selama ini apalagi
sejak kuliah di sana dia tak pernah ada perhatian tentang hal ini, kok malah mengingatkanku.
Kujawab singkat: Y.

Tak lama berselang sms dari Si Marni masuk: Bsa ntar turis k padepokan jam 2 nanti. Tentu
saja tak kutolak dan kujawab: Okey. Apalagi sejak Oktober kemarin aku sudah tak pernah lagi
mengantar wisatawan ke Bromo dan Semeru. Bahkan sekedar berkunjung ke padepokan.
Sehingga pendapatan turun.....

Jam 3 sore, kami sudah di padepokan dan mempersiapkan diri untuk menerima wisatawan dari
Inggris. Di galeri, Mas Soleh sudah membakar kemenyan dan menaruh sesaji di antara topeng-
topeng peninggalan moyang kami. Di sudut galeri, aku bersimpuh berdoa mengucap syukur
kepada Tuhan bukan kepada ( arwah ) leluhur atas rejeki yang datang tak terduga.

Jam 3.30 – 4.30, Tari Remo sebagai sambutan kepada tamu dan Kelana Topeng dilanjutkan
Kelana Sabrang kami tampilkan. Kemudian Si Marni mengajak tamu mbesa dengan iringan
Prau Layar dan Caping Gunung.

[caption id="attachment_231534" align="aligncenter" width="488" caption="Tari sambutan."]


13627559081421727480
13627559081421727480
[/caption] [caption id="attachment_231535" align="aligncenter" width="483" caption="Tari
Kelana Topeng."]
1362755972183111791
1362755972183111791
[/caption]
Jam 5 sore, kami meninggalkan padepokan dan menanjak ke Bromo. Ketika melintas di depan
pemakaman di utara padepokan, kami lihat banyak peziarah mengirim bunga dan doa untuk
mengenang para leluhur. Kami dan terutama aku, sekalipun sering kelayapan ke tempat
keramat, makam kuno, dan punden serta membakar kemeyan dan menyediakan sesajen
namun boleh dikatakan belum tentu setahun sekali ke makam. Berdoa bagi leluhur cukup di
rumah.

[caption id="attachment_231536" align="aligncenter" width="490" caption="Seorang wisatawan


Inggris sedang "]

1362756027357565965
1362756027357565965
[/caption]
Jumat Legi hari keramat?

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah Swt, semuanya adalah baik. Termasuk waktu.
Namun sebagai manusia berbudaya dan beragama kita tak pernah lepas dari simbol-simbol
untuk aktualisasi. Kita mengenal waktu tertentu yang tak boleh diabaikan untuk menjalankan
hukum agama, kecuali ada halangan yang tak mungkin dilewati.

Sebagai orang atau suku Jawa, Jumat Legi* merupakan hari yang dikhususkan secara umum
untuk mengenang dan mendoakan para leluhur yang telah mendahului kita. Sebagai hari yang
dikeramatkan, tentunya ada hal-hal yang sebaiknya tak dilakukan. Bukan berarti dilarang atau
jika dilanggar akan mendapat kutukan atau musibah. Bersenang-senang atau hanya
memikirkan hal-hal duniawi di saat kita sebaiknya ingat akan mereka yang mungkin masih di
alam penderitaan bukanlah hal yang tepat. Namun mengisi kehidupan dengan berkarya
bukanlah hal yang harus dihindari. Maka sekalipun malam Jumat Legi, kami tak menolak jika
ada wisatawan datang. Menari dan bernyanyi bersama. Bukakah ini rejeki? Karunia Tuhan yang
tak boleh ditolak........

* Hari untuk nyekar ke makam setiap daerah berbeda-beda.

Jumat Legi, 25 Bakda Mulud 1946

[caption id="attachment_231537" align="aligncenter" width="497" caption="Mi Marni mengajak


temannya (biarawati) untuk "]
1362756097270007503
1362756097270007503
[/caption]

Anda mungkin juga menyukai