Anda di halaman 1dari 2

Tangerang, 25 September 2019

Nama : Siti lathiefah azzahra

Reva naefiatul umah

Humanistik
  Aliran Humanisme
Tokohnya Carl Roger dan Abraham Maslow. Mengukur Keunikan pengalaman manusia.
Dasar pemikiran, manusia itu bebas, rasional dengan perkembangan pribadi, dan sangat
berbeda dengan binatang.
Berikut penjabaran mengenai Aliran humanisme/humanistic.
Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik
ala behaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa. Oleh karenanya sering disebut
sebagai the third force (the first force is behaviorism, the second force is
psychoanalysis).
Aliran humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun
1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada
abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham
Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang
berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang :
self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas
dan sejenisnya.
Aliran humanistic berasumsi bahwa pada dasarnya manusia memiliki potensi-potensi
yang baik, minimal lebih banyak dari pada buruknya. Aliran ini memfokuskan telaah
kualitas-kualitas insani. Yakni kemampuan khusus manusia yang ada pada manusia,
seperti kemampuan abstraksi, aktualisasi diri, makna hidup, pengembangan diri, dan
rasa estetika. Kualitas ini khas dan tidak dimiliki oleh makhluk lain. Aliran ini juga

~1~
Tangerang, 25 September 2019

memandang manusia sebagai makhluk yang otoritas atas kehidupannya sendiri. Asumsi
ini menunjukan bahwa manusia makhluk yang sadar dan mandiri, pelaku yang aktif
yang dapat menentukan hampir segalanya.

Adapun prinsip utama dalam aliran ini adalah:


  Memahami manusia sebagai suatu totalitas. Oleh karenanya sangat tidak setuju dengan
usaha untuk mereduksi manusia, baik ke dalam formula S-R yang sempit dan kaku
(behaviorisme) ataupun ke dalam proses fisiologis yang mekanistis. Manusia harus
berkembang lebih jauh daripada sekedar memenuhi kebutuhan fisik, manusia harus
mampu mengembangkan hal-hal non fisik, misalnya nilai ataupun sikap.
  Metode yang digunakan adalah life history, berusaha memahami manusia dari sejarah
hidupnya sehingga muncul keunikan individual.
 Mengakui pentingnya personal freedom dan responsibility dalam proses pengambilan
   

keputusan yang berlangsung sepanjang hidup. Tujuan hidup manusia adalah


berkembang, berusaha memenuhi potensinya dan mencapai aktualitas diri. Dalam hal
ini intensi dan eksistensi menjadi penting. Intensi yang menentukan eksistensi manusia
  Melalui mind, manusia mengekspresikan keunikan kemampuannya sebagai individu,
terwujud dalam aspek kognisi, willing, dan judgement. Kemampuan khas manusia yang
sangat dihargai adalah kreativitas. Melalui kreativitasnya, manusia mengekspresikan
diri dan potensinya.
  Pandangan humanistic banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan konseling.
Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman diri.
Kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan
behaviorisme serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga” dalam aliran psikologi.
Psikoanalisis dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya
datang dari psikoanalisis ala Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis
manusia yang dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan
kepribadian yang sehat. Kelompok psikoanalis berkeyakinan bahwa perilaku manusia
dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari dalam diri.
Kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov
dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik
meyakini bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari
lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

http://liakanjengais.blogspot.com/2011/07/aliran-humanistik-dalam-psikologi.html

~2~

Anda mungkin juga menyukai