Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TOKOH PAUD LUAR NEGERI


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Tokoh PAUD dari Luar Negeri...................................................................3
B. Pandangan Tokoh Luar Negeri Terhadap PAUD........................................6
C. Implementasi Tokoh Luar Negeri Terhadap PAUD....................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan


pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan
dan 6 (enam) perkembangan: agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa,
sosial-emosional, dan seni, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti
yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional
PAUD (menggantikan Permendiknas 58 tahun 2009.

Pendidikan yang berlangsung di sekolah disebut pendidikan formal,


pendidikan yang berlangsung di tempat-tempat kursus, masyarakat dikatakan
pendidikan nonformal, dan pendidikan yang dalam keluarga atau di rumah
dengan nama pendidikan informal. Dalam perkembangannya ketiganya disebut
jalur pendidikan. Dekade ini menjadi dua jalur pendidikan yaitu jalur sekolah
dan jalur luar sekolah.

B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai
dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :

1. Siapa saja tokoh PAUD dari luar negeri?


2. Bagaimana pandangan tokoh luar negeri terhadap PAUD?

1
3. Apa saja implementasi yang tokoh luar negeri terapkan dalam
pembelajaran Anak Usia Dini?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui tokoh PAUD dari luar negeri
2. Mengetahui pandangan tokoh luar negeri terhadap PAUD
3. Mengetahui implementasi apa yang diterapkan oleh tokoh luar negeri
dalam pembelajaran Anak Usia Dini

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tokoh PAUD dari Luar Negeri

Berikut merupakan sejumlah tokoh dari luar negeri mengenai Pendidikan


Anak Usia Dini :

1. Johann Heinrich Pestalozzi


Johann Heinrich Pestalozzi merupakan seorang ahli pendidikan
Switzerland pada tahun 1747-1827 dan mendirikan sebuah sekolah di
tanah pertaniannya dengan nama ‘Neuhof”. Di sekolah tersebut Pestalozzi
mengembangkan idenya tentang perpaduan antara kehidupan rumah tanga,
pendidikan pertanian dan kejuruan.

Konsep mendidik menurut Pestalozzi antara lain:


1) Pendidik anak usia dini harus membelajarkan dengan ikhlas dari lubuk
hatinya dan bukan berdasarkan paksaan
2) Pendidik harus mempunya keterampilan untuk berkreativitas sehingga
stimulasi yang diberikan pada anak sesuai, tepat dan menarik
3) Pendidik harus sehat secara fisik dan rohani karena akan berpengaruh
pada kelangsungan pembelajaran
4) Pendidik harus mempunyai wawasan berpikir yang luas
5) Pendidik harus membuat anak aman, nyaman dan menyenangkan
selama mengikuti kegiatan belajar

2. Jan Lighthart
Jan Lighthart dilahirkan di Amsterdam dia merupakan kepala
sekolah menengah di Den Haag, Belanda. Seperti Dewey, ia juga merasa
tidak puas dengan metode belajar pasif pada anak dan merasa bahwa

3
pendidikan harus membawa anak-anak mengenal persoalan yang berkaitan
langsung dengan kehidupannya

Berikut merupakan 5 langkah pembelajaran barang sesungguhnya


menurut Jan Lighthart:

1) Menentukan sesuatu yang menjadi pusat minat anak


2) Melakukan study wisata
3) Pembahsan hasil pengamatan
4) Menceritakan lingkungan yang dialami
5) Melakukan kegiatan ekspresi

3. William H. Kilpatrick

William H. Kilpatrick adalah salah satu guru besar pada masanya


dan seorang tokoh pemimpin pergerakan pendidikan pembaharuan
Amerika yang juga merupakan ahli pendidikan Amerika dan ahli filsafat
pendidikan yang dilahirkan di Georgia, Amerika Serikat. Ia juga dikenal
dengan “Profesor Milion Dollar” karena pendapatan yang diperoleh dari
kelasnya sangat terkenal. Pembelajaran yang diterapkan oleh William H.
Kilpatrick adalah pembelajaran proyek, pembelajaran proyek ini
merupakan salah satu model pembelajaran yang dinamis serta bersifat
fleksibel yang sangat membantu anak memahami berbagai pengetahuan
secara logis, konkret dan aktif.

Pembelajaran proyek dilaksanakan menggunakan 5 langkah,


yaitu:
1) Langkah persiapan
2) Kegiatan pembelajaran: pendahuluan
3) Perjalanan studi wisata
4) Kegiatan pembelajaran: pengolahan masalah
5) Penyelenggaraan kegiatan pameran

4
4. Maria Montessori

Maria Montessori lahir di Chiaravalle, Italia tahun 1896. Ia sangat


berminat dengan masalah pendidikan anak yang tergolong terbelakang.
Montessori membuat sekolah pertamanya di Roma tahun 1907 yang
disebut “Casa dei bambini” yang artinya rumah anak (Essa, 2003:129 dan
Britton 1992:11). Sekolah tersebut dipersiapkan untuk anak cacat mental.

Pada tahun 1909, Montessori menerbitkan buku tentang Scientific


Pedagogy as Aplied to Child Education in the Children’s House, sebagai
wujud nyata dari minatnya yang begitu besar terhadap pendidikan anak.
Kemudian pada tahun 1915 semasa perang dunia pertama Montessori
mendirikan sekolah Word Exhibition di San Fransisco, Amerika. Ia juga
mendirikan gerakan Montessori di India yang terus berkembang hingga
saat ini.

5. Frederich Wilhelm Froebel

Frederich Wilhelm Froebel lahir di Jerman dan dikenal sebagai


“The Founding Father” karena menghasilkan suatu sistem yang disebut
“Garden of Children” atau “Kindergarten” yang berarti taman atau kebun
milik anak. Di Indonesia biasa disebut Taman Kanak-Kanak.

Menurut Froebel situasi pembelajaran PAUD harus mencerminkan


unsur 3F, yaitu:
1) Fridge (perdamaian) dalam pergaulan anak, pendidik dan orang
sekitar
2) Frevde (kegembiraan) selama proses pembelajaran
3) Frabeit (kemerdekaan) adanya kebebasan dalam situasi dan kondisi
iklim pendidikan yang kondusif

5
6. Lev Vygotsky

Lev Vygotsky dikenal sebagai a socialcultural constructivist asal


Rusia. Vygotsky dalam Brodova dan Deborah (1996:23) berpendapat
bahwa pengetahuan tidak diperoleh dengan cara dialihkan dari orang lain,
melainkan merupakan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak.
Vygotsky mengemukakan bahwa manusia memiliki alat berpikir (tool of
mind) yang dapat dipergunakan untuk membantu memecahkan masalah,
memudahkan dalam melakukan tindakan, memperluas kemampuan, dan
melakukan sesuatu sesuai kapasitas alami.

Kegunaan dari alat berpikir manusia menurut Vygotsky, yaitu:

1) Membantu memecahkan masalah


2) Memudahkan dalam melakukan tindakan
3) Melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas alaminya
4) Memperluas kemampuan

7. John Dewey
John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika serikat ,yang
termasuk Mahzab Pragmatisme . John Dewey dilahirkan pada pada 20
Oktober 1859 , Burlington , Vermont ,Amerika . John dewey adalah
seorang professor di Universitas Chicago dan Columbia (Amerika). Teori
Dewey tentang sekolah adalah “Progressivism” yang lebih menekankan
kepada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka
muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School".
Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang
belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My
Pedagogical Creed", bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan
bukan persiapan masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey, anak-anak
banyak berpartisipasi dalam kegiatan fisik, baru peminatan.
Bandingkan pendapat Dewey tsb dengan sabda Rasulullah SAW "didiklah
anak-anakmu untuk jamannya yang bukan jamanmu"

6
8. Jean Jacques Rousseau

Jean Jacques Rousseau yang hidup antara Tahun 1712 sampai dengan
tahun 1778, Dilahirkan di Geneva, Swiss, tetapi sebagian besar waktunya
dihabiskan di Perancis.
Rousseau menyarankan konsep “kembali ke alam” dan pendekatan
yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Bagi Rousseau pendekatan
alamiah berarti anak akan berkembang secara optimal, tanpa hambatan.
Menurutnya pula bahwa pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan
dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas
dan rasa ingin tahu. Untuk mengetahui kebutuhan anak, guru harus
mempelajari ilmu yang berkaitan dengan anak-anak. Tujuannnya adalah
agar guru dapat memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat anak.
Jadi yang menjadi titik pangkal adalah anak.
Tujuan pendidikan menurut gagasan Rousseau adalah membentuk
anak menjadi manusia yang bebas. Rousseau memiliki keyakinan bahwa
seorang ibu dapat menjamin pendidikan anaknya secara alamiah. Ia
berprinsip bahwa dalam mendidik anak, orang tua perlu memberi
kebebasan pada anak agar mereka dapat berkembang secara alamiah

B. Pandangan Tokoh Luar Negeri Terhadap PAUD

Berikut adalah hal yang menjadi pandangan tokoh PAUD dari luar negeri
terhadap Pendidikan Anak Usia Dini:

1. Pandangan Johann Heinrich Pestalozzi


a) Pendidikan harus didasarkan pada psikologi anak
b) Anak berkembang secara fisik, mental dan moral melalui pengalaman
c) Perkembangan belajar harus melalui hal-hal yang paling mudah ke
yang lebih sulit
d) Guru harus mempertimbangkan hal-hal yang disenangi anak

7
e) Disiplin dibutuhkan namun harus bersifat membangun dan bukan
untuk menghukum

2. Pandangan Jan Lighthart


a) Lighthart menyajikan bentuk model pendidikan yang dikenal dengan
“Pembelajaran Barang Yang Sesungguhnya”
b) Metode pendidikan yang dilaksanakan Lighthart dalam menanamkan
budi pekerti dan kata hati anak adalah melalui “Metode Buah
Llimau”. Inti metode ini terletak pada konsep “Mengalahkan
Keburukan Tingkah Laku Anak Dengan Perbuatan
Baik”
c) Lighthart termasuk tokoh yang sangat menentang bentuk
pembelajaran yang cenderung intelektualisme dan verbalism

3. Pandangan William H. Kilpatrick


Pembelajaran melalui metode:
a) Pembelajaran Proyek Total
Pembelajaran ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan aspek
pengembangan, baik kognitif, keterampilan, jasmani, motorik kasar
dan motorik halus.
b) Pembelajaran Proyek Parsial
Dalam proyek ini terdapat penggabungan antara bidang
studi/pengembangan yang berdiri sendiri dengan bidang studi yang
saling berhubungan. Bidang studi yang berdiri sendiri diberikan
dengan model pembelajaran yang lama, sedangkan bidang studi yang
saling berhubungan diberikan dengan bentuk proyek.
c) Pembelajaran Proyek Okasional
Proyek Okasional dapat dilaksanakan satu bulan sekali, pertengahan
semester atau satu semester sekali. Anak dibelajari untuk mengenal
lingkungan hidupnya, dimulai dari tema keluarga, rumah, teman
bermain, sekolah, tanaman, dan sebagainya.

8
4. Pandangan Maria Montessori tentang anak usia dini:
a) Mereka terus menerus berada dalam keadaan pertumbuhan dan
perubahan yang dipengaruhi oleh lingkungan
b) Mereka senang belajar, selalu ingin tahu dan mencoba
c) Mereka memiliki kemampuan yang besar untuk menyerap
pengalaman sejak lahir sampai umur 6 tahun
d) Mereka belajar melalui gerakan, bereksplorasi, dan belajar melalui
alat inderanya
e) Mereka melewati masa yang mudah dalam belajar atau disebut
periode sensitive untuk belajar
5. Pandangan Frederich Wilhelm Froebel terhadap pembelajaran anak usia
dini:
a) Otoaktivitas, kegiatan yang dilakukan anak sendiri
b) Kebebasan, tidak dibatasi dinding massif dan memerlukan lingkungan
terbuka
c) Pengamatan, terhadap alam melalui eksplorasi dan keingintahuan

6. Pandangan Lev Vygotsky terhadap pendidikan anak usia dini:


a) Anak melakukan proses membangun berbagai pengetahuannya
b) Pengetahuan dibangun oleh anak berdasarkan kemampuannya dalam
memahami perbedaan
c) Vygotsky mengemukakan konsep zone ofproximal development
(ZPD) sebagai kapasitas potensi belajar anak yang dapat terwujud
melalui bantuan orang dewasa untuk mendukung pembelajaran

C. Implementasi Tokoh Luar Negeri Terhadap PAUD

Implementasi para tokoh luar negeri terhadap Pendidikan Anak Usia Dini
diantaranya adalah

1. Implementasi Johann Heinrich Pestalozzi


Contoh implementasi teori AVM (auditori, visual, memori) dalam
pembelajaran anak usia dini:

9
a) Melalui konsep pendengaran, guru dan anak bertepuk tangan sebelum
kegiatan
b) Melalui konsep penglihatan, guru meletakkan cermin di kelas agar
anak dapat melihat dirinya sendiri
c) Melalui konsep ingatan, guru menyiapkan kartu gambar untuk
bercerita
2. Implementasi Jan Lighthart
Contoh implementasi dalam pembelajaran Jan Lighthart
Usia Kegiatan Metode Bahan
2-3 tahun Mengenal tanaman Praktik langsung Tanaman sekitar lingkungan,
alat untuk menyimpan dan
air
3-6 tahun Menanam biji kacang Praktik langsung Wadah kecil, biji kacang
hijau hijau, kapas dan air
6-8 tahun Berkebun Praktik langsung Lahan kosong sekitar
lingkungan, biji-bijian

3. Implementasi William H. Kilpatrick terhadap PAUD


a) Pendidikan tematik (didasarkan pada 1 tema)
b) Pembelajaran proyek

4. Implementasi Maria Montessori


a) Kegiatan belajar membaca dengan menggantungkan kertas nama
benda pada benda kemudian anak membaca dan melihat hubungan
antara benda dan kata

5. Implementasi Frederich Wilhelm Froebel


Froebel berpendapat bahwa terdapat 3 prinsip yang perlu diperhatikan
dalam pendidikan anak usia dini:
a) The gifts, sebuah benda yang dapat diraba dan dimainkan anak-anak
b) The occupation, serangkaian kegiatan yang memberikan kesempatan
pada anak untuk berekspresi

10
c) The mothers play, lagu dan permainan atau games yang dirancang
khusus untuk kegiatan sosial dan pengalaman anak terhadap alam
sekitarnya

6. Implementasi Lev Vygotsky untuk pendidikan anak usia dini:


a) Menyusun balok
b) Menyampaikan cerita
c) Permainan dramatik
d) Penulisan jurnal

BAB III
PENUTUP

11
A. KESIMPULAN
Pendidikan yang berlangsung di sekolah disebut pendidikan formal,
pendidikan yang berlangsung di tempat-tempat kursus, masyarakat dikatakan
pendidikan nonformal, dan pendidikan yang dalam keluarga atau di rumah dengan
nama pendidikan informal. Dalam perkembangannya ketiganya disebut jalur
pendidikan. Dekade ini menjadi dua jalur pendidikan yaitu jalur sekolah dan jalur
luar sekolah.

Ada beberapa tokoh luar negeri dalam pendidikan AUD ini seperti Jan
Heinrich Pestalozzi , Jan Lighthart , William H. Kilpatrick , Maria Montessori ,
Frederich Wihelm Froebel , Lev Vygotsky beberapa tokoh tersebut mempunyai
pendapat yang berbeda-beda .

DAFTAR PUSTAKA

12
Verawati Hermawan, (2019). Tokoh-Tokoh PAUD. Diakses melalui
https://slideplayer.info/slide/14223599/ pada 14 September 2021.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
(Edisi Revisi. Cetakan ke-8). Jakarta: Indeks. Diakses melalui
http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/2A_BUKU_KONSEP_DAS
AR_PAUD.pdf pada 14 September 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai