Anda di halaman 1dari 7

pernikahan

Disusun Oleh:
Maria Ulfah (19022004)
Pengertian pernikahan
Pernikahan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti diartikan
sebagai perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami istri.
Pernikahan dalam islam juga berkaitan dengan  pengertian mahram (baca 
muhrim dalam islam) dan wanita yang haram dinikahi. Pernikahan
atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain juga
dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan
antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk
melanjutkan ke pernikahan, sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam.
Kata zawaj digunakan dalam al-Quran artinya adalah pasangan yang dalam
penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan, Allah s.w.t.
menjadikan manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan
mengharamkan zina.
Tujuan pernikahan

1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia yang Asasi artinya


Pernikahan adalah fitrah manusia, maka jalan yang sah untuk memenuhi
kebutuhan ini adalah dengan ‘aqad nikah (melalui jenjang pernikahan).

2. Untuk Membentengi Akhlaq yang Luhur dan untuk Menundukkan


Pandangan artinya Sasaran utama dari disyari’atkannya pernikahan
dalam Islam di antaranya adalah untuk membentengi martabat manusia
dari perbuatan kotor dan keji, yang dapat merendahkan dan merusak
martabat manusia yang luhur.

3. Investasi di Akhirat artinya Anak yang diperoleh dari sebuah pernikahan


tentunya sebagai investasi kedua orangtua di akhirat.

4. Melaksanakan Sunah Rasul artinya Tentu saja tujuan pernikahan yang


utama ialah menjauhkan dari perbuatan maksiat.
Hukum pernikahan

Menurut sebagian besar Ulama, hukum asal menikah adalah


mubah, yang artinya boleh dikerjakan dan boleh tidak. Apabila
dikerjakan tidak mendapatkan pahala, dan jika tidak dikerjakan tidak
mendapatkan dosa. Namun menurut saya pribadi karena Nabiullah
Muhammad SAW melakukannya, itu dapat diartikan juga bahwa
pernikahan itu sunnah berdasarkan perbuatan yang pernah dilakukan
oleh Beliau. Akan tetapi hukum pernikahan dapat berubah menjadi
sunnah, wajib, makruh bahkan haram, tergantung kondisi orang yang
akan menikah tersebut.
Hukum pernikahan yaitu sebagai berikut:
- Pernikahan Yang Dihukumi Sunnah
- Pernikahan Yang Dihukumi Wajib
- Pernikahan Yang Dihukumi Makruh
- Pernikahan Yang Dihukumi Haram
Konsep khitbah

Pertunangan atau bertunang merupakan suatu ikatan janji pihak laki-laki dan


perempuan untuk melangsungkan pernikahan mengikuti hari yang dipersetujui oleh
kedua pihak. Meminang merupakan adat kebiasaan masyarakat Melayu yang telah
dihalalkan oleh Islam. Peminangan juga merupakan awal proses pernikahan. Hukum
peminangan adalah harus dan hendaknya bukan dari istri orang, bukan saudara sendiri,
tidak dalam iddah, dan bukan tunangan orang. Pemberian seperti cincin kepada wanita
semasa peminangan merupakan tanda ikatan pertunangan. Apabila terjadi ingkar janji
yang disebabkan oleh sang laki-laki, pemberian tidak perlu dikembalikan dan jika
disebabkan oleh wanita, maka hendaknya dikembalikan, namun persetujuan hendaknya
dibuat semasa peminangan dilakukan. Melihat calon suami dan calon istri adalah sunat,
karena tidak mau penyesalan terjadi setelah berumahtangga. Anggota yang
diperbolehkan untuk dilihat untuk seorang wanita ialah wajah dan kedua tangannya
 saja.
Macam-macam pernikahan

Ada beberapa macam pernikahan, yaitu:


- Pernikahan Az Zawaj Al Wajib
- Pernikahan Az Zawaj Al Mustahab
- Pernikahan Az Zawaj Al Makruh
- Pernikahan Az Zawaj Al Mubah
- Pernikahan Haram
- Pernikahan Badal
- Pernikahan Mut'ah
- Pernikahan Syighar
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai