Anda di halaman 1dari 11

BAB II

Adat Jambi Sebelum Agama Islam

2. Adat dan Hukum Adat Jambi Sejak Masuknya


Agama Islam.

C. Pengaruh Agama Terhadap Adat Jambi


Dalam Perkembangannya Melalui Sejarah yang
Panjang Sejak dihuninya Bumi Jambi oleh Suku-Suku
Melayu Jambi Sampai Masuknya Beberapa Agama yang
disebutkan Terdahulu Adat dan Hukum Adat Mereka
Tetap menjadi Pegangan Masyarakat Adat Jambi, Bahkan
Hingga saat ini Adat itupun Tetap Hidup dengan Segala
dinamikanya, Khususnya Karna Pengaruh dari Ajaran
Agama yang Mereka Anut. Seberapa Jauh Agama yang
Mereka Anut Berpengaruh Terhadap Adat dan Hukum
Adat Yang Sudah Berakar, Amat Tergantung pada Sampai
Berapa jauh Keyakinan Mereka Terhadap Ajaran Agama
yang Mereka Terima. karena Keyakinan Merupakan Akar
dari Adat dan Hukum Adat Yang Mereka Pegang.

Karena itu, Ketika Masyarakat Jambi Masih Menganut


Kepercayaan Animisme dan Dinamisme, Maka Adat
Mereka diwarnai Ajaran Animisme dan Dinamisme.
Demikian Juga Ketika Mereka Menganut Agama Budha
Atau Hindu, Maka Sedikit Banyaknya Adat dan Hukum

Adat Mereka diwarnai Ajaran Budha Dan Hindu.


Selanjutnya Ketika Masyarakat Melayu Jambi Menganut
Agama Islam, Maka Adat dan Hukum Adat Merekapun
diwarnai Ajaran Islam, Hanya Saja Ajaran Islam ini Begitu
Mendalam Menusuk Jiwa Mereka , Membuat Pengaruhnya
Terhadap Adat dan Hukum Adat Sangat Besar Sehingga
Melahirkan Semacam Keyakinan Bahwa Adat tidak Boleh
Bertentangan dengan Agama Islam. Keyakinan Ini
Membuahkan Kesepakatan Pemeluk Agama Islam di
Kesultanan Jambi untuk Berpegang Kepada Adagium
Adat Bersendi Syara Dan Syara Bersendikan
Kitabullah. Bahkan Adat Bersendi Syarak, Syarak
Bersendi Adat. Agama yang Pernah ada Sebelumnya
Cepat Tersingkir dan Agama Baru yang lain dari Islam
Mencoba Mempengaruhi ditolak Tegas.

D. Kapan Islam Masuk Kejambi dan dari Mana.


Kapan Tahu yang Pasti, Siapa Pembawanya, dan dari
mana Asalnya, Masih Perlu dikaji. Namun Kesimpulan
Seminar Masuknya Islam di Indonesia yang
diselenggarakan dimedan Sumatra Pada Tanggal 17 S/D
20 Maret 1963 Menyimpulkan Bahwa Islam Telah Masuk
Ke-Indonesia Pada Abad I H. Kemudian Seminar Masuknya
Islam Kejambi yang diselenggarakan pada Tanggal 11 S/D
14 Oktober 1984 Menyimpulkan Bahwa Islam Telah Masuk
Kejambi Pada Abad I H. Berbagi Alasan yang ditengahkan
Seminar yang diyakini dapat dipertanggung Jawabkan
Berupa Informasi yang diperoleh dari Berbagai Buku dan

Catatan yang ditulis Para Ahli Sejarah, Antara Lain


Sebagai Berikut :

1. Menurut Penjelasan H. Agus Salim Bahwa


didasarkan Bukti Sejarah Setidaknya Orang Sumatra
Sudah dapat Berkenalan dengan Orang-Orang Islam
Berbangsa Arab yang ada di Tiongkok, Karena
Perjalanan Laut dari Arab Ke Tiongkok Melalui
Sumatra dan Mesti disinggahi Setidaknya untuk
Membeli Perbekalan. dan Sedangkan Hubungan
Dagang Antara Arab dan Tiongkok tersebut, Terjadi
pada Zaman Kebesaran Khalifah Dalam Abad II
Hijiriah.
2. Drs. M. D. Masnur cs dalam Bukunya Sejarah
Minang Kabau Menulis Bahwa :
A. Didalam Berita Berita Cina ada disebutkan San
Fo Tsi Sebagai Bandar yang Sering dikunjungi
oleh Saudagar Cina dan Arab untuk Membeli Lada.
Ponotis Kata San Fo Tsi Dekat Sekali dengan
Bunyi Kata Tembesi Pusat Penjualan Lada Jambi
yang Terkenal Keseluruh Dunia. Banda Utama dari
Kerajaan Sriwijaya Yang Pernah Menguasai Jambi
Pada Abad VII-VIII M adalah Muara Sabak, yang
dalam Pemberitaan Cina disebut Zabaq dan
Sriwijaya disebut Cheli Poche . dalam Abad VII
M, Saudagar, Nahkoda dan Pendeta Cina Serta
Orang Arab telah sampai ke Minang Kabau Timur.

Saudagar dan Nahkoda Arab datang dari Teluk


Persia yang telah Menganut Agama Islam Awal
Abad VII M. Maka Sekurang-Kurangnya Pemeluk
Agama Islam telah sampai Keminang Kabau Timur
yang Ketika itu masih Menganut Agama Budha
Hinayana. Saudagar Arab itu disamping
Berdagang Melakukan juga Dakwah Islam
Sehingga Anak Negeri Melayu dipantai yang
disinggahi Menganut Agama Islam.
B. Muawiyah ( 661-630 ) Menjadi Khalifah
Pertama Bani Umayyah, Berusaha Keras
Menguasai Perdagangan Lada Supaya Suply
Komuditi Dagang Penting itu tidak Terlampau
Tergantung Pada Cina. Bandar-Bandar
Perdagangan Khalifah Umayyah diteluk Persia
Telah Mengadakan Hubungan Dagang dengan
Minang Kabau Timur. Melalui Perdagangan
Tersebut, Muawiyah Mengirim Surat Kepada Raja
Sriwijaya/Jambi, Sri Maharaja Lokitawarman
( Berkedudukan dimuara sabak ) Mengajaknya
Masuk Islam dan Mengadakan Hubungan Dagang
Langsung dengan Damsyik ( Damaskus ).
Pengganti Maharaja Lokitawarman Memeluk
Agama Islam.
C. Korespodensi Antara Raja Sriwijaya/Jambi dengan
Khalifah Bani Umayyah Umar Bin A. Azis
( 717-720 M ), Hingga saat ini Masih Tersimpan
dan dipelihara dengan Baik didalam Mesium

Spanyol di Madrid. Surat-Surat tersebut


Membuktikan Bahwa Agama Islam Telah Masuk ke
Bandar Utama Kerajaan Sriwijaya/Jambi, Yaitu
Muara Sabak Sejak Abad VII M, dan pada
Permulaan Abad VIII M Telah Ada Raja Jambi (
Pengganti Maharaja Lokitawarman Pada
Tahun 768 M ) yang Menganut Agama Islam
Setelah itu Agama Islam Terhenti dan Akhirnya
Hilang Lenyap Akibat Adanya Counter Action dari
Cina yang Merasa Kepentingan Ekonominya di
Minagkabau Timur Terancam Oleh Khalifah Bany
Umayyah.
3. Prasasti Penguasa Sriwijaya ( Hindu ) yang
Menguasai Jambi ( Abad VII-VIII M ) yang terdapat
didesa Karang Birahi ( Kab. Merangin ) Tertulis Tahun
692 Saka ( 770 M ) Berisi Ancaman Kepada Penganut
Islam yang dituduh Menghilangkan Beberapa Buah
Patung yang Menjadi Pujaan Hindu dan diantara ada
yang dipotong Kepala. ( ini Masih ada di Candi
Muara Jambi ).
Dari Uraian diatas, Jelaslah Bahwa Agama Islam
Telah Memasuki Daerah Jambi dan Telah ada Orang
Jambi yang Menganutnya. Tetapi dapat diperkirakan
Bahwa Ajaran Agama Islam yang disampaikannya
Tersambil Oleh Orang Mualim yang Tujuan
Utamanya Mengadakan Perdagangan Jambi, Belum
Mendalam dan Meluas Substansinya. Karena itu
Sejak dari Masuknya Islam sampai Menjelang

Berkuasanya Ahmad Salim, Maka Sisa-Sisa


Pengaruh Agama Budha dan Hindu Masih Mewarnai
Adat Jambi Bercampur dengan Pengaruh Agama
Islam. pada Dekade inipun, Islam Belum Berkembang
Menyebar Kepelosok Karena Berhadapan Dengan
Kekuasaan Sriwijaya yang Rajanya Menganut Agama
Hindu Pada Abad VII-VIII M. Tetapi pada Parasti Pada
Karang Berahi Seperti dikemukakan , Menyimpulkan
Bahwa Terjadi Pemberontakan Orang Islam
( Tentunya Sudah Merupakan Suatu Kekuatan )
Terhadap Kekuasaan Hindu dengan Secara Berani
Menghancurkan Patung Hindu.
Menurut Penuturan Tuo-Tuo Tengganai di Teluk
Kecimbung ( Wawancara 18 Juni 1984 ) Bahwa
Tentara Sriwijaya yang Masuk ke Daerah Sarko dan
Menulis Prasasti itu datang dari Palembang dan
Beragama Hindu, Sehingga Ketika Mereka Masuk,
Rakyat Setempat Melarikan diri ke Teluk Kecimbung
yang Sulit dicapai karena dikelilingi Sungai.
diseberang Desa Teluk Kecimbung, Tepatnya Dekat
Limbur Merangin, ditemui Kuburan Islam ( Yang
Menurut Penduduk Adalah Kuburan Seorang Wali
Yang Hafal Quran ) dengan Nisan Kayu yang
Sudah Membatu Seperti Permata Zamrud. ini juga
dapat dijadikan Sebagai Bukti Bahwa di daerah itu 9
Kab. Merangin ) Penduduknya Sudah Menganut
Agama Islam, demikian juga di Muara Jambi pada
Akhir Abad VIII M.

Dari Mana Agama Islam itu dibawa kejambi,


Bermacam-Macam Teori Yang Berkembang pada
Pokoknya Meliputi 3 (Tiga )Teori Yaitu :
- Teori Persi yang Menyatakan Islam dibawa dari
Persi Ke Kepulauan Nusantara
- Teori Gujarat yang menyatakan Bahwa Islam
dibawa ke Kepulauan Nusantara dari Gujarat
( India ).
- Teori Makkah yang menyatakan bahwa Islam
dibawa ke Kepulauan Nusantara dari Tanah Arab.

Seminar Masuknya Islam ke Nusantara di Medan dan


Seminar Masuknya Islam kedaerah Jambi Mendukung
Teori Mekkah, yang Menyatakan Bahwa Agama Islam
Masuk ke Jambi dari Arab Langsung ke Jambi ( Pelabuhan
Laut ) Melalui Jalan Damai. dalam Perkembangan
Selanjutnya Maka Masuknya Islam ke Daerah Jambi dari
Berbagai Arah Sesuai dengan Kedekatan Bagian Daerah
Jambi.

Penyebaran Agama Islam Secara Intensif, Mulai


Ahmad Salim Memasuki Istana Kerajaan Melayu Jambi,
Khususnya Setelah ia Kawin dengan Raja Jambi Puteri

Selaras Pinang Masak lalu Menjadi Raja Jambi. Ahmad


Salim Lebih Dahulu Mengajarkan Islam dalam Kalangan
Orang Istana. dengan dinobatkannya Ahmad Salim
menjadi Raja Melayu Jambi ( 1414 M ) Penyebaran Islam
Keseluruh Pelosok Jambi lebih digalakkan dibawah
Pimpinan Raja.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita Panjatkan Kepada Allah SWT.


yang mana kami akan Menjelaskan Tentang :
Pengaruh Agama Terhadap Adat Jambi,
Kapan Islam Masuk kejambi dan dari Mana.
Setidaknya Penjelasan ini akan Memperluas
Pengetahuan kita Terhadap Budaya Melayu Jambi.
Kami Ucapkan Terima Kasih atas Perhatiannya
( Wassalam ).

Jambi, 14 November
2015

Pengantar

TUGAS BMJ
KELOMPOK 3 ( TIGA )
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu.
Kami dari Kelompok 3 ( Tiga ), dan inilah Hasil diskusi kami.

Guru Pembimbing BMJ ( SEPTIA FITRA )


KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
1. Vinny Eka Putri
2. Wardha Al-Hanny
3. Safira Intan Ramadhani
4. Niko Febrio
5. M. Farhan
6. M. Fadil Nugraha Pratama
7. Satrio Sanjaya

SMP Negeri 6 Kota Jambi


Tahun Ajaran 2015 2016

Anda mungkin juga menyukai