Disusun Oleh :
ALI SYA’BAN
Semoga apa yang saya sajikan dalam makalah ini dapat memberikan
sumbangsi dalam penncarian informasi di dunia Pendidikan di negeri tercinta
ini,dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih atas masukan dan sarannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban merupakan budaya, seni, adat istiadat, prilaku, kebiasaan dan lain
nya yang menjadi sebuah cara hidup masyarakat setempat. Peradaban memberikan
dampak atau perubahan yang besar bagi kehidupan masyarakat, melalui peradaban
lah di sebar luarkan agama, pendidikan, adat, budaya dan lain lain. Peradaban juga
menghasilkan sesuatu yang mencirikan daerah tersebut. Misalnya di jambi ada
candi muaro jambi yang merupakan hasil peninggalan dari peradaban. Peradaban
juga memberi pengaruh sikap dan kebiasaan masyarakat setempatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Peradaban Di Jambi?
2. Apa Saja Teori Masuknya Islam?
3. Bagaimana Proses Islamisasi?
4. Bagaimana Perkembangan Islam Di Jambi?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Peradaban Jambi
Secara geografis, proses kedatangan Islam ke Indonesia sangat berkaitan
dengan kedatangan Islam ke Jambi. Kehadiran para pedagang Islam yang singgah
di berbagai pelabuhan sepanjang pesisir timur pulau Sumatra, yang merupakan
satu-satunya jalur paling strategis pelayaran perdagangan Timur Tengah–India–
Tiongkok dan sebaliknya, menjadikan daerah-daerah yang berada di sepanjang
pesisir timur pulau Sumatera dan sepanjang Selat Malaka memiliki peran penting,
karena di daerah-daerah tersebut seluruh kapal dapat singgah guna mendapatkan
suplai air minum dan barang-barang perbekalan lainnya.
Ornamen masuknya Islam di Jambi dimulai dari pesisir Timur. Cerita Datuk
Paduka Berhalo dan Rangkayo Hitam masih hidup dan dianggap sebagai Raja yang
menganut agama Islam. Datuk Paduka Berhala dan Rangkayo Hitam merupakan
Raja yang berkuasa di jalur perdagangan Selat Malaka. Posisi Jambi, Muara Zabag
dan Pulau Berhala dalam lintasan selat Malaka membuat posisi keduanya begitu
penting (abad 12-18 M).
Sejarah masuknya Islam di Jambi tidaklah tunggal. Teori islam berasal dari
Arab, Teori Persia dan Teori India bahkan Hadratul Maut, Yaman menjadikan
wacana tentang masuknya Islam di Jambi menjadi kaya. Bahkan tutur di Tengah
masyarakat juga menyebutkan Islam berasal dari Turki.
Banyak versi yang dikemukakan tentang masuknya Islam ke Jambi , baik
yang diperoleh dari cerita tradisional maupun catatan resmi sejarah dan sumber
lokal , dari sumber lokal ketahui bahwa orang yang pertama membawa Islam ke
Jambi adalah seorang berkebangsaan Turki bernama Ahmad Salim, beliau adalah
seorang saudagar yang diutus oleh ayah nya dari Turki untuk melakukan
perdagangan ke Asia /Jambi.
Dalam Makalah Drs. H. Abdul Kadir Husein, M.Pd.I menyebutkan ketahui
bahwa orang yang pertama membawa Islam ke Jambi adalah seorang
berkebangsaan Turki bernama Ahmad Salim, beliau adalah seorang saudagar yang
diutus oleh ayah nya dari Turki untuk melakukan perdagangan ke Asia /Jambi.
2
3
Ahmad Salim kemudian dikenal sebagai Datuk Paduko Berhalo pada abad
XV. Dia menikah dengan Putri Pinang Masak. Mohammad Redzuan Othman
menyebutkanya “Puteri Selaras.
Setelah itu, Ahmad Salim mulai mengembangkan Agama Islam dan
mengikis pengaruh agama Budha. Ahmad Salim diberi gelar Datuk Paduko
Berhalo dan beliau dianggap sebagai orang pertama yang menyebarkan agama
Islam di Jambi ( abad ke XV ).
Didalam “Undang-undang, Piagam dan Kisah Negeri Jambi” dijelaskan
Orang Kayo Pingai merupakan anak tertua. Sedangkan adiknya bernama Orang
Kayo Kedataran, Orang Kayo Hitam dan Orang Kayo Gemrik (perempuan). Namun
M. Nasir Didalam bukunya Keris Siginjei Mengenal budaya daerah Jambi justru
menyebutkan Orang Kayo Hitam adalah anak bungsu dari Datuk Paduko Berhalo
dan Putri Pinang Masak (Putri Selaras Pinang Masak).
Setelah Orang Kayo Hitam wafat, ia di teruskan oleh putranya yang
bernama pengeran Hilang di Aek yang bergelar Penembahan Rantau Kapas (1515-
1560). Setelah beliau berhasil membangunan pondasi Islam, ahirnya pada abad ke
XVII M berdirilah kesultanan pertama di Jambi yang berdasarkan Islam dengan raja
pertamanya Sultan Abdul Kahar (1615-1643 M).
Dalam penggalan sejarah versi lain nya, Islam masuk ke Kota Jambi di bawa
oleh seorang Arab ‘Alawiyin bernama Habib Husein Al Baraqbah yang berasal dari
kota Tariem, Hadramaut, Yaman. Habib Husein Al Baraqbah dilahirkan pada tahun
1683 M , Habib Husein Al Baraqbah berangkat dari Yaman menuju India. Dari
India ke Aceh kemudian ke Palembang. Di Palembang, ia menetap serta menikah
dengan anak pembesar kerajaan Palembang serta mendapat dua orang putra yaitu
Habib Qosyim bin Husein Baraqbah dan Syaid Abdullah (1706 M).
Berhala. Ia menikah dengan Putri Selaro Pinang Masak, anak dari Raja
Baremah dari Kerajaan Pagaruyung. Mereka memiliki empat orang anak yang
menjadi leluhur dari raja-raja Kesultanan Jambi .
2. Teori Persia: Islam masuk ke Jambi dibawa oleh para pedagang dan ulama dari
Persia yang berdagang di Selat Malaka. Mereka menyebarkan ajaran Islam
kepada masyarakat pesisir dan pedalaman.
3. Teori India: Islam masuk ke Jambi dibawa oleh para pedagang dan ulama dari
India yang berdagang di Selat Malaka. Mereka menyebarkan ajaran Islam
kepada masyarakat pesisir dan pedalaman.
4. Teori Yaman: Islam masuk ke Jambi dibawa oleh seorang Arab ‘Alawiyin
bernama Habib Husein Al Baraqbah yang berasal dari kota Tariem, Hadramaut,
Yaman. Ia berangkat dari Yaman menuju India, kemudian ke Aceh dan
Palembang, lalu ke Jambi. Ia menikah dengan Putri Rajo Bungsu, anak dari Raja
Melayu.
5. Teori Turki: Islam masuk ke Jambi dibawa oleh seorang pendakwah Islam dari
Istanbul, Turki yang bernama Datuk Paduko Berhalo. Ia menikah dengan Putri
Selaro Pinang Masak, anak dari Raja Baremah dari Kerajaan Pagaruyung.
Mereka memiliki empat orang anak yang menjadi leluhur dari raja-raja
Kesultanan Jambi .
C. Proses Islamisasi
Proses islamisasi di Jambi bersamaan dengan sejarah awal kesultanan
Jambi, yakni pada abad ke-15 Masehi. Pada masa ini, terjadi pergantian sistem
pemerintahan dari kerajaan Hindu-Buddha menjadi kerajaan Islam. Para raja dan
priyayi di Jambi menganut agama Islam dan membangun masjid-masjid sebagai
pusat ibadah dan pendidikan. Islam juga telah menjadi bagian dari budaya
masyarakat adat di Jambi. Ini tercermin pada pepatah jambi yaitu “adat bersendi
Syarak, Syarak bersendi Kitabullah” dan “Syarak Mangato, Adat Memakai” .
5
6
DAFTAR PUSTAKA
http://khairani22.blogspot.com/2013/12/islam-di-jambi.html?m=1
http://musri-nauli.blogspot.com/2017/01/sejarah-masuknya-islam-di-
jambi.html?m=1
https://www.kholistembesi.com/2016/04/sejarah-masuknya-islam-ke-
jambi.html?m=1
http://wennyastaria.blogspot.com/2009/04/kebudayaan-jambi.html?m=1
https://www.google.co.id/amp/s/mahaga.wordpress.com/2010/09/30/kebudayaan-
jambi/amp/
https://www.academia.edu/15947844/INOVASI_PENDIDIKAN_ISLAM_DI_JA
MBI_DALAM_SEJARAH