• Ni Wayan Novi Wijayanti(213213313) • A.A. Made Ayuni Putri Artati( 213213315) • Ni Made Mirah Maheswari (213213320) • Glory Pasca Rini Paulus (223213327) • I Gede Santika Yasa (213213341) • Ni Luh Putu Ita Yanti ( 213213342) • Ni Kadek Susanti Dewi (213213343 ) • Anak Agung Esha Waisyaka ( 213213349 ) • Maria Calvalho Sousa ( 213213356 ) • Ni Luh Putu Yukesya Camel (213213352 ) • Made Mita Purnama Sari ( 213213326 ) Trend dan Issu Nutrisi Di China • Sejarah dari teh hijau ini berawal dari Negara Cina, yang telah menggunakan teh hijau sebagai pendukung pengobatan sejak 4.000 tahun yang lalu. Dan saat ini para peneliti nutrisi telah menemukan bahwa teh hijau sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tahun 1994, bahkan sebuah jurnal yang diterbitkan untuk kalangan ahli kangker menyebutkan bahwa teh hijau yang dikunsumsi masyarakat Cina telah membuat mereka terhindar dari kangker. Belakangan ini, bukti baru telah ditemukan bahwa minum teh secara rutin bisa menurunkan kadar kolesterol darah, dan menyeimbangkan kadar tersebut. Sejarah bangsa Cina menyebutkan teh hijau mulai digunakan sebagai minuman sejak 2700 tahun sebelum Masehi pada dinasti Kaisar Shen Nung, namun tercatat dalam kamus kuno pada 350 tahun sebelum Masehi. Sekitar 200 tahun sebelum Masehi dalam buku tanaman obat Cina disebutkan daun teh berkhasiat menghilangkan racun dalam tubuh.Di Jepang tradisi minum teh berasal dari Cina sekitar abad ke-6 Masehi. Pada zaman Kamakura, pendeta Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen sambil memperkenalkan matcha (teh hijau dalam bentuk bubuk) yang dibawanya dari Tiongkok sebagai obat. Teh dan ajaran Zen menjadi populer sebagai unsur utama dalam penerangan spiritual. Sejak itu teh hijau mulai dikenal berkhasiat untuk kesehatan dan digunakan awak kapal dalam pelayaran jauh. Penanaman teh lalu mulai dilakukan di mana-mana sejalan dengan makin meluasnya kebiasaan minum teh. Trend dan Issu IPTEK di China • Forum Zhongguancun 2021, yang dijadwalkan digelar jelang akhir bulan inidi Beijing, akan mengusung tema “kecerdasan, kesehatan, dan netralitas karbon,” demikian disampaikan Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Li Meng dalam konferensi pers. Forum tahunan yang berupaya menyoroti isu-isu inovasi dan pengembangan tersebut diselenggarakan bersama oleh Kota Beijing, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Akademi Ilmu Pengetahuan China, AkademiTeknik China, dan Asosiasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China. Lebih dari 500 perusahaan China dan luar negeri akan memamerkan pencapaian baru mereka dalam forum tahun ini, yang akan dilangsungkan pada 24-28 September mendatang. Hampir 400 tamu asing dari 40 lebih negara dan kawasan akan mengikuti forum itu dan menyampaikan pidato. Lebih dari 60 acara terpisah pun telah direncanakan. Dalam forum itu, pedoman tentang etika kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generasi baru akan diluncurkan, sementara serangkaian pencapaian penelitian inovatif utama juga akan dirilis. Forum itu akan berfokus pada sejumlah topik yang hangat diperbincangkan saat ini seperti AI, informasi kuantum, dan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular utama. Forum Zhongguancun digelar kali pertama pada 2007 dan telah berkembang menjadi platform inovasi terbuka tingkat nasional dan juga sebuah forum internasional. Trend dan Issu Terapi Komplementer di China • Penggunaan terapi alternatif berupa preparat herbal, terapi komplementer, dan terapi fisik nonmedis merupakan hal yang umum dijumpai. Beberapa pihak mengklaim bahwa penggunaan obat tradisional seringkali berhasil ketika dunia kedokteran telah angkat tangan. Beberapa yang lain mengklaim bahwa penggunaan obat tradisional adalah bebas dari efek samping yang merugikan pasien. Penggunaan obat obat herbal merupakan bagian dari tradisi pengobatan yang turun-temurun di berbagai kultur. Pengobatan tradisional Cina dan jamu merupakan hal yang umum dijumpai. Pengamatan menunjukkan bahwa ada peningkatan kecenderungan penggunaan obat-obat herbal dan terapi alternatif dewasa ini. Media massa berperan cukup besar dalam kegiatan promosi obat- obat herbal dan terapi alternatif lainnya. Di beberapa media dapat dijumpai satu halaman penuh iklan berisi promosi, kesaksian, atau klaim kemanjuran suatu tatacara pengobatan alternatif (Pinzon, 2007).Jamu dan obat-obatan herbal merupakan jenis pengobatan alternatif yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) pada 2010 lalu, sebanyak 55,3% orang Indonesia mengkonsumsi jamu untuk menjaga kesehatan (Jonosewojo, 2013).Penggunaan terapi alternatif berupa preparat herbal, terapi komplementer, dan terapi fisik nonmedis merupakan hal yang umum dijumpai. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa penggunaan obat herbal meningkat dari 3% pada tahun 1990 menjadi 12% pada tahun 1997, dan 19% pada tahun 2002 (Pinzon, 2007). Saat ini penggunaan CAM di Amerika Serikat mencapai 40% dan di Inggris mencapai 20% (E Ernst, M H Cohen, J Stone, 2004).