Anda di halaman 1dari 7

Kedokteran

186 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Perkakas












Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya
dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan
cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja
dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Kedokteran" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Kedokteran
Patung Asklepios, dewa kedokteran dalam mitologi Yunani, sedang

menggenggam Tongkat Asklepios

Spesialis Spesialisasi kedokteran

Kedokteran adalah ilmu dan praktik dalam melakukan diagnosis, terapi,


dan pencegahan penyakit.[1][2] Kedokteran meliputi berbagai praktik perawatan
kesehatan yang berkembang untuk mempertahankan dan
memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan pengobatan penyakit. Kedokteran
kontemporer menggunakan ilmu biomedis, penelitian biomedis, genetika, dan teknologi
medis untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya
melalui obat-obatan atau pembedahan, tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara
lain, psikoterapi, belat dan traksi eksternal, peralatan medis, biofarmasi, dan radioterapi.
[3]

Kedokteran telah ada selama ribuan tahun, yang sebagian besar dalam masa ini
dipraktikkan sebagai seni (area dari keterampilan dan pengetahuan) dan sering
memiliki hubungan dengan keyakinan agama dan filsafat budaya lokal. Sebagai contoh,
seorang dukun akan menggunakan tanaman obat dan berdoa untuk kesembuhan atau
filsuf dan dokter kuno akan mengeluarkan darah menurut teori humoralisme. Pada
beberapa abad terakhir, sejak munculnya ilmu pengetahuan modern, sebagian besar
praktik kedokteran merupakan kombinasi dari seni dan ilmu pengetahuan (baik ilmu
dasar dan terapan, di bawah payung ilmu kedokteran). Sementara itu, teknik untuk
melakukan jahitan adalah seni yang dipelajari melalui praktik dan pengetahuan tentang
apa yang terjadi pada tingkat sel dan molekuler pada jaringan yang dijahit muncul
melalui ilmu pengetahuan.
Bentuk pra-ilmiah kedokteran sekarang dikenal sebagai pengobatan
tradisional dan pengobatan rakyat. Mereka tetap umum digunakan dengan atau
sebagai pengganti pengobatan ilmiah sehingga disebut pengobatan alternatif.
Sementara itu, perawatan di luar batas-batas keamanan dan kemanjuran menurut ilmu
kedokteran disebut sebagai perdukunan.

Ikhtisar[sunting | sunting sumber]
Praktik kedokteran dilakukan oleh para profesional kedokteran, lazimnya dokter, dan
kelompok profesi kedokteran lainnya yang meliputi perawat atau ahli farmasi.
Berdasarkan sejarah, hanya dokterlah yang dianggap mempraktikkan ilmu kedokteran
secara harfiah, dibandingkan dengan profesi-profesi perawatan kesehatan terkait.
Profesi kedokteran adalah struktur sosial, dan pekerjaan dari sekelompok orang yang
dididik secara formal, serta diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di
berbagai negara, dan wilayah hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak
mempraktikkan ilmu kedokteran atau bidang kesehatan terkait.
Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang spesialis, mulai
dari pediatri (ilmu kesehatan anak), ginekologi (ilmu penyakit pada
wanita), neurologi (ilmu penyakit saraf), hingga melingkupi bidang lainnya
seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan masyarakat.
Sistem kedokteran dan praktik perawatan kesehatan telah berkembang dalam berbagai
masyarakat manusia sedikitnya sejak awal sejarah tercatatnya manusia. Sistem-sistem
ini telah berkembang dalam berbagai cara, berbagai budaya, serta di berbagai daerah
yang berbeda. Yang dimaksud dengan ilmu kedokteran modern pada umumnya adalah
tradisi kedokteran yang berkembang di dunia Barat sejak awal zaman modern.
Walaupun demikian, berbagai tindakan pengobatan dan kesehatan tradisional masih
dipraktikkan di seluruh dunia, yang sebagian besar dianggap terpisah dan berbeda
dari kedokteran Barat, yang juga disebut biomedis atau tradisi Hippokrates.
Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah
tradisi Ayurveda dari India dan pengobatan tradisional Tionghoa. Berbagai tradisi
perawatan kesehatan nonkonvensional juga dikembangkan di dunia Barat yang
berbeda dari ilmu kedokteran pada umumnya. Di berbagai tempat, sistem kedokteran
Barat sering kali dipraktikkan bersama-sama dengan sistem kedokteran tradisional
setempat atau sistem kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing atau
bahkan bertentangan.
Kedokteran veteriner atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah
praktik https://pesandok.com/[pranala nonaktif permanen] yang dikhususkan untuk spesies hewan dan
merupakan ilmu kedokteran lainnya selain untuk manusia.

Praktik[sunting | sunting sumber]
Pendidikan kedokteran pada tahun 1901.
Praktik kedokteran mengombinasikan ilmu dan seni. Ilmu, dan juga teknologi, adalah
bukti dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah
penerapan gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk
menentukan diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan untuk masing-masing
pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.
Pusat dari praktik kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien dan dokter yang
dibangun ketika seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dideritanya. Dalam praktik, seorang dokter harus membangun relasi dengan pasien,
mengumpulkan data (riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dengan hasil
laboratorium atau pencitraan medis), menganalisis data, membuat rencana perawatan
(tes berikutnya yang harus dijalani, terapi, rujukan), merawat pasien, memantau, dan
menilai jalannya perawatan, dan dapat mengubah perawatan bila diperlukan. Semua
yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan dokumen
yang berkedudukan dalam hukum.[4]
Relasi pasien–dokter[sunting | sunting sumber]

Hubungan relasi antara dokter dan pasien yang timbul


pada ruangan praktik
Relasi pasien, dan dokter adalah proses utama dari praktik kedokteran. Terdapat
banyak pandangan mengenai hubungan relasi ini. Pandangan yang ideal, seperti yang
diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari proses seorang dokter
mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien; maka dari itu dokter
memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, dan membuat sebuah diagnosis
yang kemudian digunakan sebagai penjelasan kepada pasien, dan merencanakan
perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya, tugas seorang dokter adalah berperan
sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter harus paham benar
bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan sejauh mana
kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.
Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa
yang ada di sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut
bekerja), patologi (apa kelainan dari sisi anatomi dan faalnya), sertapsikologi (pikiran
dan perilaku). Seorang dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien.
Artinya, konteks sosiopolitik dari pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat stres,
kepercayaan) harus turut dipertimbangkan, dan kadang-kadang dapat menjadi petunjuk
dalam kepentingan membangun diagnosis, dan perawatan berikutnya.
Ketika bertemu dengan dokter, pasien akan memaparkan keluhannya kepada dokter,
yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang gejala dan tanda klinis
tersebut. Kemudian dokter akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya pada
diri pasien, dan memperkirakan berbagai kemungkinan diagnosis. Bersama pasien,
dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau tes laboratorium berikutnya bila
diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun, maka dokter akan
memberikan ("mengajarkan") nasihat medis. Relasi pengajaran ini menempatkan dokter
sebagai guru (physician dalam Bahasa Inggris; berasal dari bahasa Latin yang
berarti guru).
Relasi dokter dan pasien dapat dianalisis dari pandangan masalah etika. Banyak nilai
dan masalah etika yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Masalah etika amat
dipengaruhi oleh tingkat masyarakat, masa, budaya, dan pemahaman terhadap
nilai moral. Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan, dan tuntutan terhadap
hak otonomi pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.
Relasi dan proses praktik juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang
dikemukakan Michel Foucault atau transaksi ekonomi. Profesi dokter memiliki status
yang lebih tinggi pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan tindakan
dalam kesehatan masyarakat. Hal ini membawa suatu kekuatan tersendiri, dan
membawa keuntungan serta kerugian bagi pasien.
Dalam 25 tahun terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan
kehadiran perusahaan asuransi seiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di
berbagai negara (seperti Jepang) pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam
penentuan keputusan medis.
Kualitas relasi pasien, dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling
menghormati, kepercayaan, pertukaran pendapat mengenai penyakit, dan kehidupan,
ketersediaan waktu yang cukup, mempertajam ketepatan diagnosis, dan memperkaya
wawasan pasien tentang penyakit yang dideritanya; semua ini dilakukan agar relasi
kian baik.
Relasi kian kompleks di luar ruang praktik pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah
sakit. Dalam rumah sakit, relasi tak hanya antara dokter, dan pasien, namun juga
dengan pasien lainnya, perawat, pekerja dari lembaga sosial, dan lainnya.
Kecakapan klinis[sunting | sunting sumber]
Sebuah evaluasi medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium atau pencitraan medis, analisis data,
dan penentuan diagnosis, dan perencanaan perawatan atau pengobatan. [5]
Hal-hal yang termasuk dalam riwayat kesehatan:

 Riwayat penyakit sekarang (RPS; history of present illness, HPI): urutan kronologis


dari tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda.
 Aktivitas kini: hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan,
hobi, dan lainnya.
 Riwayat pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter,
termasuk alergi.
 Riwayat penyakit dahulu (RPD; past medical history, PMH): perawatan yang pernah
dijalani pasien sebelumnya, cedera, penyakit infeksi yang pernah diderita, vaksinasi,
alergi yang pernah diderita.
 Riwayat sistemik (review of systems, ROS): menanyakan pasien mengenai kondisi
sistem organ utamanya seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan, dan lainnya.
 Riwayat sosial ekonomi
o Keluhan utama (KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda
atau gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien, dan
riwayat sosial (social history, SH): tempat lahir, tempat tinggal, status
perkawinan, status sosial ekonomi, kebiasaan (termasuk diet), penggunaan
obat, tembakau, dan alkohol.
 Riwayat keluarga (family history, FH): membuat daftar penyakit apa saja yang
pernah diderita oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik).
Biasanya dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.
Dalam pemeriksaan fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung
proses pembuatan diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan,
pendengaran, sentuhan, dan kadang-kadang juga dengan penciuman. Empat metode
utama untuk pemeriksaan fisik: melihat (inspeksi), merasakan/menyentuh (palpasi),
mengetuk untuk membedakan karakteristik resonansi (perkusi), mendengar
(auskultasi); mencium kadang-kadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada
penyakit uremia.
Pemeriksaan fisik mencakup:

 Tanda vital termasuk tinggi, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi,
kecepatan bernapas, tingkat hemoglobin darah,
 Tampakan umum pasien, dan penunjuk spesifik dari penyakit.
 Kulit, kepala, mata, telinga, hidung, tenggorok, dan kerongkongan.
 Kardiovaskular jantung, dan pembuluh darah
 Saluran pernapasan (termasuk paru-paru)
 Tubuh (abdomen), dan rektum
 Organ genitalia (kelamin)
 Otot rangka (anggota gerak tubuh)
 Kondisi persarafan (kesadaran, orak, saraf kranial, saraf perifer)
 Psikiatrik atau kejiwaan (orientasi, mental)
 Hasil laboratorium, dan pencitraan medis dapat digunakan bila diperlukan.
Pemeriksaan ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya
sederhana maupun hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada
beberapa sistem tubuhnya sehingga diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.

Cabang ilmu[sunting | sunting sumber]


Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik,
apalagi kini cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran gigi, dan psikologi,
walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu kesatuan
ilmu kedokteran. Seorang dokter dapat memiliki kemampuan spesialisasi (sudah
menjalani pendidikan lanjut pascasarjana), dan subspesialisasi yang disebut
sebagai dokter spesialis. Penentuan spesialiasi dan gelarnya beragam di tiap negara.

Anda mungkin juga menyukai