Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI

(UTS Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

Di Susun Oleh :

Andi Tenri Akko

202030104

Akuntansi C

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR (STIEM) BONGAYA

MAKASSAR

2021
A. Sejarah, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia (Materi 1)
 Bahasa Indonesia diadopsi dari Bahasa Melayu yang telah dipakai
selama berabad abad sebelumnya di seluruh kawasan tanah air kita.
 Bahasa Indonesia pertama kali diakui sebagai bahasa nasional
bertepatan dengan sebuah peristiwa bersejarah dalam perjalanan
Bangsa Indonesia yaitu Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.
 Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa nasional sesuai
dengan Sumpah Pemuda dan sebagai bahasa negara sesuai dengan
Undang – Undang Dasar 1945.
 Fungsi bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa
nasional yaitu sebagai lambang kebanggaan nasional, sebagai lambang
identitas nasional, sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan
sebagai alat penghubung antar daerah dan antar budaya.
 Fungsi bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa
negara yaitu sebagai bahasa resmi kenegaraan, sebagai bahasa
pengantar di dalam dunia pendidikan, sebagai alat perhubungan pada
tingkat nasional, dan sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
B. Ragam Bahasa Ilmiah (Materi 2)
 Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang
digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar
(Faisol ; 2012).
 Ragam bahasa dikelompokkan menjadi empat yaitu :
1) Ragam bahasa berdasarkan media, meliputi ragam lisan dan
ragam tulisan.
2) Ragam bahasa berdasarkan standar (kebakuan bahasa)
3) Ragam bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur,
meliputi ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam
tak resmi.
4) Ragam bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan.
 Ciri – ciri penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam penulisan
karya ilmiah yaitu baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif dan runtun.
C. Tata Tulis Ejaan dan Tata Pembentukan Kalimat (Materi 3)
 Tata Tulis Ejaan
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tata tulis
adalah aturan yang digunakan dalam pemakaian bahasa
sehingga bahasa tersebut dapat terpelihara sesuai dengan proses
perkembangannya dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Sedangkan ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata,
kalimat, dan lain sebagainya) dalam tulisan (huruf – huruf) serta
penggunaan tanda baca.
 Tata tulis ejaan adalah kaidah tulis – menulis yang meliputi
kaidah penulisan huruf, kata dan tanda baca.
 Kaidah tata tulis ejaan meliputi penulisan huruf, penulisan kata
dan pemakaian tanda baca.
 Tata Pembentukan Kalimat
 Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) kalimat adalah
kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan; perkataan; satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual
ataupun potensial terdiri atas klausa.
 Unsur kalimat meliputi subjek (S), objek (O), predikat (P),
pelengkap (Pel) dan keterangan (Ket).
 Berdasarkan nilai informasinya, kalimat dapat dibedakan
menjadi beberapa macam yaitu kalimat berita, kalimat tanya,
kalimat perintah, kalimat ajakan, kalimat pengandaian, kalimat
harapan dan kalimat seru.
 Berdasarkan diathesis kalimat, dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Sedangkan
berdasarkan urutan kata, kalimat dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu kalimat normal dan kalimat inverse.
 Bentuk kalimat menurut jenis klausa dapat dibedakan menjadi
kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Sedangkan bentuk
kalimat menurut kelengkapan unsur dapat dibedakan menjadi
kalimat lengkap atau kalimat mayor dan kalimat tak lengkap
atau kalimat minor.
D. Tata Pilihan Kata dan Tata Penulisan Kalimat Efektif (Materi 4)
 Tata Pilihan Kata
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi diartikan
sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam
penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan.
 Syarat ketepatan pilihan kata yaitu
1) Membedakan makna denotasi dan konotasi secara
cermat
2) Membedakan secara cermat makna kata yang hampir
bersinonim
3) Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya
4) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif
berdasarkan pendapat sendiri jika pemahaman belum
dipastikan
5) Waspada tehadap imbuhan asing
6) Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan
yang benar
7) Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat
8) Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada
kata-kata yang sudah dikenal
9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim,
berhomofoni, dan berhomografi
10) Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara
cermat
 Macam-macam pilihan kata yaitu sinonim, antonim, polisemi,
homograf, homofon, homonim, hiponim dan hipernim.
 Tata Penulisan Kalimat Efektif
 Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah
bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah
dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.
 Ciri – ciri kalimat efektif yaitu kesepadanan struktur,
keparalelan bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan,
kepaduan serta kelogisan.
E. Tata Penulisan Paragraf yang Baik dan Tata Pengembangan Paragraf
(Materi 5)
 Tata Penulisan Paragraf yang Baik
 Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik.
 Unsur – unsur yang terkandung dalam pargraf meliputi topik
atau gagasan utama, kalimat utama, kalimat pendukung, transisi
dan penegas.
 Salah satu fungsi paragraf yaitu memudahkan pengertian dan
pemahaman dengan memisahkan satu topik dengan topik atau
yang lain, karena setiap pargraf hanya boleh mengandung satu
unit pikiran atau ide pokok.
 Suatu paragraf akan menjadi ideal dan efektif bila dibentuk
berdasarkan tiga syarat pembentuknya yaitu adanya unsur
kesatuan (kohesi), unsur kepaduan (koherensi) dan unsur
kelengkapan.
 Tata Pengembangan Paragraf
 Menurut Tim Pengajar UNHAS (2008; 65-68), jenis-jenis
paragraf dapat diketahui berdasarkan tiga aspek yaitu
berdasarkan fungsinya dalam karangan, berdasarkan posisi
kalimat utama, dan berdasarkan sifat isinya.
 Ciri-ciri paragraf yaitu kalimat pertama bertakuk ke dalam,
menggunakan pikiran utama, menggunakan sebuah kalimat
topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang dan
paragraf menggunakan kalimat penjelas.
 Pola pengembangan paragraf meliputi paragraf deduktif,
paragraf induktif, pengembangan dengan klasifikasi,
pengembangan dengan contoh, pengembangan dengan fakta,
pengembangan sebab akibat dan pengembangan definisi.
F. Penerapan Membaca Kritis untuk Menulis (Materi 6)
 Membaca kritis merupakan kemampuan memahami makna yang
tersirat pada sebuah bacaan.
 Ragam membaca kritis meliputi membaca cepat untuk mencari topik,
membaca cepat untuk informasi khusus, dan membaca teliti untuk
informasi rinci.
 Cara membaca kritis untuk menulis yaitu dengan membaca kritis
tulisan artikel ilmiah, membaca kritis tulisan artikel populer, membaca
kritis buku ilmiah dan membaca kritis bahan-bahan yang tersaji dalam
jaringan internet untuk menulis.

Anda mungkin juga menyukai