Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“MEMBRAN INTI, NUKLEOLUS, DNA DAN KROMOSOM”

DOSEN PENGAMPUH BIOLOGI SEL A :


Dr. Tommy Palapa M.Si
Dr. Decky W Kamagi M.Si
Hasmiati M.Si

Disusun oleh :
Imelda makalalag (22507003)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
KEBUMIAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas berkat karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh
dosen.
Penulisan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan yakni
ada diluar batas penulis. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran
demi kesempurnaan makalah ini.
Tondano, 1 desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I......................................................................................................
LATAR BELAKANG................................................................................................................

RUMUSAN MASALAH............................................................................................................
TUJUAN ....................................................................................................................................

BAB II....................................................................................................
A. PENGERTIAN SEL...........................................................................................................
B. SEJARAH DAN TEORI SEL ...........................................................................................
C. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL .....................................................................................
D. ORGANEL SEL ................................................................................................................
E. PEMBELAHAN SEL .......................................................................................................

BAB III................................................................................................................
A. KESIMPULAN......................................................................................................................
B. SARAN..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


EVALUASI .........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam sel terdapat
protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak
memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti.
Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel
merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan,
kestuan hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup. Secara struktural sel
merupakan penyusun makhluk hidup bagian
dari sel meliputi membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.Membran plasma
tersusun dari lipoprotein, yaitu adanya ikatan antara lemak dan protein.
Nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi untuk sintesis ribosom,
nukleus berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel. Sitoplasma mengandung
organel-organel sel, seperti retikulum , endoplasma, ribosom, badangolgi,
libosom, mitokondria, mikrotubul, dan mikrofilamen.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang disebut sel?
2. Bagaimana organel sel yang terdapat pada tumbuhan?
3. Apakah perbedaan sel tumbuhan dan hewan?
C. Tujuan
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Biologi Dan tujuan masalahnya yaitu agar kita
megetahui tentang Sel.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun mahluk
hidup atau dapat kita sederhanakan menjadi satuan terkecil penyusun mahluk
hidup.
B. Sejarah dan teori sel
a. Sejarah Sel
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (Inggris,
1635-1703), yaitu seorang ahli fisika dan matematika, Sekaligus sebagai
seketaris Royal Society Of London. Dengan menggunakan mikroskop
sederhana temuanya, Robert Hooke berhasil mengamati sayatan gabus. Dalam
pengamatanya, sayatan gabus tersebut tampak kamar kecil yang dipisahkan oleh
dinding tebal menyerupai sarang lebah. Kamar-kamar kecil tersebut dinamakan
sel. Antonie Van Leeuwenhoek pada awal ke-17 berhasil melihat benda-benda
aneh yang terdapat dalam setetes air rendaman jerami dengan menggunakan
miskroskop sederhana rancanganya.
b. Teori Sel
- Mathias Schleiden (1804-1881) dan Theodor Schwann (18101882).
Menyatakan bahwa sel merupakan unit terkecil atau unit dasar inti baik secara
struktural maupun fungsional.
- Robert Brown. R.Strasburger Menyatakan bahwa inti bertugas untuk mengatur
pekerjaan sel. Bahkan inti sel merupakan struktur terpenting dari sel.
- Felix Durjadin (1835). Menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup
adalah cairan yang selalu terdapat didalam setiap sel hidup. Dikenal dengan
Sitoplasma.
- Rudolf Virchow (1858). Menyatakan bahwa sel merupakan unit (kesatuan)
Pertumbuhan.
C. struktur dan Fungsi Sel
a. Membran Plasma
Merupakan membran sel atau selaput yang letaknya paling luar
yang terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak)
dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran yaitu pospolid.
Fungsi dari membran plasma :
- Melindungi organel sel – Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu
ke sel lainnya
- Penerima rangsang dari luar sel – Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan
ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah
molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air,
etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran
besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus
agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua
cara, yaitu:
1. transpor pasif untuk molekul- molekul yang mampu melalui membran
tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus. Transpor pasif Transpor pasif
merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.
Transpor pasif ini bersifat spontan.Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi
merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal
yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan
campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler
yang mengkonsumsi O2 masuk.
- Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari
hipotonis ke hipertonis).
- Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat
terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa.
Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif
glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein
transpor.
2.Transpor aktif Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan
bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein.
a. Sitoplasma Bagian cair dalam sel disebut dengan Sitoplasma yang ada dalam
dua bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair) dan khusus cairan yang
berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Sitoplasma disusun oleh 90% air
dimana air menjadi penyusun utamanya, dan berfungsi melarutkan zatzat kimia
dan tempat reaksi kimia sel.
b. Inti Sel (Nukleus) Nukleus merupakan bagian sel yang berukuran lebih besar
dibandingkan dengan organel sel seperti biasanya, mempunyai ukuran 10 – 20
nm. Letak inti sel (nukleus) terkadang di bagian tepi atau di tengah, mempunyai
bentuk bulit atau lonjong seperti cakram. Inti sel (nukleus) dibatasi oleh
membran inti atau selaput
inti yang mempunyai kontrol keluar masuk nukleus. Nukleus diperlukan untuk
mengontrol reaksi-reaksi kimia, pembelahan sel, dan pertumbuhan. Fungsi dari
nukelus sendiri adalah mengatur semua aktivitas atau pusat perintah sel, karena
di dalam nukleus terdapat kromosom yang berisikan ADN yang mengatur
sintesis protein. Inti mempunyai tugas mengendalikan semua kegiatan sel mulai
dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukelus juga mempunyai tugas untuk
membawa perintah
sintesis di inti DNA dikarenakan terdapat sandi DNA (DNA code) di dalamnya
untuk menentukan urutan asam amino protein.
Nukleus terdiri dari bagian-bagian:
- Nukleoplasma (Kariolimfa) – Kromatin / Kromosom – Selaput Inti
(Karioteka) – Nukleolus(anak inti)
D. Organel Sel
1. Retikulum Endoplasma (RE) Retikulum Endoplasma merupakan organel
yang berupa sistem membran berlipat-lipat menghubungkan membran sel
dengan membran inti berbentuk seperti benang-benang jala. Ada dua macam
Retikulum Endoplasma yaitu RE Kasar dan RE Halus. Struktur Retikulum
Endoplasma hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron.

Fungsi RE Halus:
- Sebagai transpor atau pengangkut sintesis lemak dan steroit.
- Tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan steroid
- Melaksanakan detoksifikasi drug dan racun
- Tidak terdapat ribosom di RE Halus Fungsi RE Kasar: transpor atau
pengangkut sintetis protein, terdapat juga di ribosom.
2. Ribosom Ribosom merupakan organel pen sintensis protein.
Ribosom kerap menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang sering
disebut polisom atau pololiribosom. Struktur ribosom berbentuk bulat bundar
terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada yang melekat
sepanjang R.E.
d. Mitokondria Di dalam biologi Mitokondria diberi julukan The
Power House karena merupakan organel yang mempunyai fungsi sebagai
tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel.
Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu membran dalam dan
membran luar. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke
arah dalam (membran krista). Krista mempunyai fungsi memperluas permukaan
agar proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung semakin efektif.
Terdapat matrik mitokondria yang terletak diantara
membran krista dan banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom,
protein, dna dan ribosom yang memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi
secara otonom. Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme
transpor aktif. Mastrik Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
respirasi untuk menghasilkan energi.
4. Lisosom Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh
dengan protein. Berbentuk kantong-lantong kecil dan menghasilkan enzim-
enzim hidrolitik seperti fosfatase, lipase, dan proteolitik. Enzim hidrolitik
mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara
fagositosis.
Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada sel darah
putih, bersifat autofagi, autolisis, dan menghancurkan makanan secara
edsosistosis. Fungsi organel sel lisosom ini ialah sebagai penghasil dan
penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satunya yaitu Lisozym. Ada dua
macam lisosom yaitu :
- lisosom primer memproduksi enzim yang belum aktif. Berfungsi sebagai
vakuola makanan.
- Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna,
berfungsi sebagai autofagosom
Lisosom mempunyai peran dalam peristiwa:
- Pencernaan instrasel: mencerna materi secara fagositosis – Eksositosis:
pembebasan sekrit keluar sel – Autofagi: penghancuran organel sel yang telah
rusak Autolisis: penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari
dalam lisosom ke dalam sel, contoh proses ini yaitu
hilangnya ekor berudu ketika proses menuju dewasa. 5. Badan Golgi 7 Badan
golsi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang
mempunyai bentuk berkelok-kelok (sisternae) atau berbentuk seperti kantong
pipih. Badan golgi yang ada di dalam sel tumbuhan disebut diktiosom, dimana
kebanyakan berada di dekat membran sel. Organel sel ini dihubungkan dengan
fungsi
ekskreasi sel, dan struktur nya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
cahaya biasa. Badan golgi banyak ditemui di organ tubuh yang melaksanakan
fungsi eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contoh: ginjal).
6. Sentriol Hal yang sangat penting yaitu sentriol hanya bisa
ditemukan pada sel hewan. Struktur sentrosom berbentuk bintang dengan fungsi
untuk pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis). Sentriol berbentuk layaknya
tabung yang membuat
suatu kesatuan yang disebut sentrosom dan tersusun oleh mikrotubulus yang
terdiri 9 triplet, terletak disalah satu kutub inti sel. Sentriol berperan dalam
kegiatan pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang ini yang
menarik kromosom menuju ke kutub sel berlawanan.
7. Plastida Plastida merupakan o rganel yang hanya terdapat
pada sel tumbuhan. Struktur plastida berupa bulir-bulir yang mengandung
pigmen ( zat warna ). Terdapat tiga tipe plastida yaitu kloroplas, leukoplas, dan
kromoplas.
a). Kloroplas
Kloropas adalah plastida yang mengandung pigmen
klorofil, dan pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas terdapat di daun dan
jaringan tumbuhan lain yang berwarna hijau. Fungsi utama kloroplas adalah
untuk proses fotosintesis yang terjai didalam granum dan stroma.
b). Lekoplas
plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.
Terdiri dari:
- Amiloplas: tempat menyimpan amilum – Elaioplas (Lipidoplas): tempat
menyimpan lemak/minyak
- Proteoplas: tempat menyimpan protein
c) Kromoplas Kromoplas adalah plastida yang memiliki pigmen non
fotosintetik, seperti : - Keroten (kuning) – Xantofil (kuning) – Fikosinianin
(biru) – Filosantin (coklat) Fikoeritrin (merah).
d) Vakuola Vakuola adalah suatu rongga atau kantung berisi cairan sel yang
dikandung membran tunggal yang disebut tonoplas.
e) Dinding sel Dinding sel hanya dimiliki iles sel tumbuhan dan sel prokariota.
Dinidng sel terletak disebel;ah luar membran plasma yang bertugas sebagai
pelindung dan penunjang sel.
f) Badan Mikro
Merupakan badan renik berdiameter antara 0,5-1,5
nm, terdapat dalam sitoplasma sel dari berbagai jaringan. Mikrobadan dibatasi
oleh membrane tunggal dan matriknya Nampak seperti granul atau fibril, berisi
berbagai macam enzim, sesuai dengan macam sel atau jaringannya.
D. Pengelompokan Sel 1. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Berdasarkan ada
tidaknya membran inti, ada dua macam yaitu : - Prokariotik : sel yang tidak
mempunyai membran inti, bersel satu (uniseluler).
- Eukariotik : sel yang mempunyai membran inti, bersel banyak (multiseluler).
2. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk
kedalam sel eukariotik. Sel hewan maupun sel tumbuhan memiliki struktur yang
sama. Namun dalam perkembangannya kedua sel tersebut berkembang sesuai
dengan fungsi dan lingkungannya, sehingga timbul berbagai perbedaan. Antara
lain : a. Sel Hewan : - Tidak mempunyai dinding sel. – Mempunyai vakuola
berukuran kecil. – Tidak mempunyai plastida (kloroplas) – Mempunyai sentriol
b. Sel Tumbuhan : - Mempunyai dinding sel. – Mempunyai vakuola berukuran
besar. – Mempunyai plastida (kloroplas, kromoplas dan leukoplas). – Tidak
mempunyai sentriol.

d. Pembelahan Sel
Pembelahan sel ada dua macam yaitu :
d. Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan
oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Pembelahan
mitosis ada 4 fase : a. Profase
Pada tahap profase, terjadi perubahan pada nukleus dan
sitoplasma. Di dalam nukleus, benang-benang kromatin menebal dan
memendek membentuk kromosom. Kromosom tersebut dapat diamatidi bawah
mikroskop cahaya. Tiap lengan kromosom, berduplikasi membentuk dua
kromatid (kromatid kembar) yang terikat pada sentromer. Selama profase,
nukleolus dan membran nukleus menghilang. Mendekati akhir profase,
terbentuklah spindel (gelendong pembelahan yang terdiri atas mikrotubula dan
protein). Dengan berakhirnya profase, kromosom-kromosom yang dobel dan
memanjang itu menempatkan diri di bidang ekuator dari sel.
b. Metafase Fase ini adalah fase paling mudah untuk menghitung
banyaknya kromosom dan mempelajari morfologinya, karena kromosom-
kromosom tersebar di bidang tengah dari sel. Hal ini terjadi karena pada fase ini
sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal terletak di bidang
ekuator dari sel. Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu
bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus
dan nukleolus lenyap. Sentromer,suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,
melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah
pembelahan kromosom selama pembelahan.
Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang
equatorial. Pada tahapan ini sedikit terlihat

adanya gambaran benang-benang spindelnya. Pada tahap ini kromosom atau


kromatid mudah diamati atau dipelajari. Mudahnya, setiap kromosom yang
terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah seldan berkumpul pada bidang
pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui
sentromer atau kinetokor.
c. Anafase Pada fase ini, sentromer membelah dan kedua buah
kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel dari spindel yang
berlawanan. Tiap kromatid hasil Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk
dekat bidang equator Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua
dengan masing-masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah
dengan pasangannya dan menuju ke kutub yang berlawanan. Pada akhir
nanfase, semua kromatida sampai pada kutub masing-masing. Pembelahan itu memiliki sifat
keturunan yang sama. Pada saat itu kromosom-kromosom tersebut berlaku
sebagai kromosom baru.
d. Telofase Datangnya kromosom anakan yang tunggal di kutub
spindel merupakan tanda dimulainya telofase. Terbentuklah membran nukleus
baru, spindel menghilang dan nukleolus dibentuk oleh nucleolar organizer dari
sebuah kromosom. Dengan terbentuknya dua buah nuklei baru, maka di tengah
sel terjadi dinding baru. Berlangsunglah sitokenesis (pembelahan sel).
d. Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel
anakan haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini,
setiap sel anakan mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual
mencakup pembentukan gamet-gamet (gametogenesis) dan pembuahannya
(fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di dalam alat reproduksi
(gametangium).

Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah sel induk diploid (2n).
Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului dengan
pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan
meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tingkat.
a. Meiosis I
a) Profase I
Tahap profase pada meiosis berbeda dengan mitosis, yaitu
bahwa kromosom-kromosom homolog membentuk pasangan yang dinamakan
bivalen. Proses berpasangannya kromosom homolog dinamakan sinapsis.
Kemudian setiapanggota bivalen membelah memanjang, sehingga terbentuklah
4 dapat
terjadi pindah silang (crossing over), yaitu peristiwa penukaran segmen dari
kromatid-kromatid dalam sebuah tetrad
b) Metafase I
Pada tahapan ini tetrad kromosom berada pada bidang
tengah sel (ekuator). Pada tahapan ini sususan kromosom meiosis dapat
dibedakan dengan kromosom mitosis yakni tidak adanya struktur tetrad pada
kromosom mitosis.
c) Anafase I
Tahapan ini tiap kromosom homolog yang masing-masing
terdiri atas dua kromatid kembar bergerak ke kutub sel yang berlawanan.
d) Telofase I
Masing-masing kromosom homolog telah mencapai kutub
sel yang berlawanan. Pada tahapan ini diikuti sitokinesis dan interfase singkat
yang langsung ke proses meiosis II.
b. Meiosis II
a) Profase Kromatid kembar masih melekat pada sentromer
b) Metaphase
Tiap kromatid kembar berjejer di bidang ekuator
pembelahan. Terbentuk benang spindel yang menempel pada sentromer ke arah
berlawanan.
c) Metaphase
Benang spindel menarik komatid menuju kutub pembelahan sel sehingga
menyebabkan kromatid kembar berpisah.

d) Telofase
Kromosom berada di kutub pembelahan yang kemudian
dilanjutkan dengan sitokinesis menjadi 4 sel yang masing-masing sel terdiri dari
kromosom haploid (setengah dari jumlah kromosom induk).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam
sel terdapat protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan
asam nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel
yang tidak memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki
membran inti. Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori
sel, bahwa sel merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan
pertumbuhan, kestuan hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup.
Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup
bagian dari sel meliputi membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.Membran
plasma tersusun dari lipoprotein, yaitu adanya ikatan antara lemak dan protein.
Nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi untuk sintesis
ribosom, nukleus berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel. Sitoplasma
mengandung organel-organel sel, seperti retikulum , endoplasma, ribosom,
badangolgi, libosom, mitokondria, mikrotubul, dan mikrofilamen.

B. SARAN
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
sel penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf
apabila terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan
yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang
membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun
tersurat.
DAFTAR PUSTAKA

El.com/2012/12/pengertian-sel.html http://genggaminternet.com/sejarah-
penemuan-sel-dan-teori-tentang-sel/ http://www.yuksinau.id/struktur-fungsi-
organel-organel-sel/ https://id.wikipedia.org/wiki/Mitosis
https://id.wikipedia.org/wiki/Meiosis
https://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-hewan-dan-
seltumbuhan.html
EVALUASI
DOSEN :

MAHASISWA :

NO PERTANYAAN YA/TIDAK
1 Apakah Anda mengerti materi membran Ya / tidak
inti?
2 Apakah Anda menguasai materi reproduksi Ya/ tidak
sel?
3 Apakah materi reproduksi sel mudah Ya/ tidak
dipahami?
4 Apakah materi yang di jelaskan kelompok Ya / tidak
saat melakukan presentasi mudah di
mengerti?
5 Apakah pertanyaan-pertanyaan dari Ya / tidak
kelompok lain mudah dijawab?

Anda mungkin juga menyukai