Anda di halaman 1dari 15

Nama :

Indah Asridawati 1748201142


Wulan Nurnovrianti 1748201147

JK Farmasi Semester IV
Metode – Metode Farmakoekonomi
CEA (Cost-effectiveness analysis)
CMA (Cost-minimization analysis)
Teknik analisis ekonomi untuk
Teknik analisis ekonomi untuk
membandingkan biaya dan hasil (outcome)
membandingkan dua pilihan (opsi) atau lebih
relatif dari dua atau lebih intervensi
yang memberikan hasil (outcome) kesehatan
kesehatan. Hasil diukur dalam unit non-
yang setara untuk mengidentifikasi pilihan
moneter, seperti jumlah kematian yang dapat
yang menawarkan dan mendapatkan biaya
dicegah atau penurunan mmHG tekanan
yang lebih rendah.
darah sistolik. Efek yang didapatkan berbeda.

CUA (Cost-Utility analysis)


CBA (Cost-Benefit analysis)
Teknik analisis farmakoekonomi untuk menilai
Teknik untuk menghitung ratio antara biaya
“utilitas (daya guna)” atau kepuasan atas
intervensi kesehatan dan manfaat (benefit)
kualitas hidup yang diperoleh dari suatu
yang diperoleh, dimana outcome (hasil) diukur
intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam
dengan unit moneter (rupiah).
jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna,
bebas dari kecacatan yang dapat dinikmati.
Metode – Metode Farmakoekonomi
COI (Cost-Ofillness evaluation)

Merupakan analisis (kajian) biaya sakit yang


dimaksudkan untuk memperkirakan biaya
yang disebabkan oleh suatu penyakit pada
sebuah populasi dengan suatu pendekatan
untuk mengevaluasi biaya langsung dan tidak
langsung yang diderita oleh pasien.

Intervensi kesehatan adalah upaya untuk


meningkatkan kesehatan. Misalnya melalui
pemberian obat atau perawatan kesehatan)
JUDUL JURNAL : “Pharmacoeconomics of three therapeutic schemes for anti-
tuberculosis therapy induced liver injury in China”
“Farmacoeconomics dari tiga skema terapeutik untuk terapi anti-TB
menyebabkan cedera hati di Cina”
METODE : Menggunakan Analisis CEA (Cost-effectiveness analysis)

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


(1) Mengidentifikasi jalur klinis ekonomi, wajar, aman, efisien, dan optimal.
(2) Mengurangi beban pasien DILI anti-TB.
(3) Menyediakan ilmiah dan rasional pengambilan keputusan medis dasar untuk
dokter.
(4) Mengoptimalkan penggunaan sumber daya kesehatan dan biaya pengobatan.
JURNAL
Manifestasi Penyakit TB : Jika cidera hati tidak
ditangani dengan baik Pengobatan
Mual, muntah yang berujung
sebelumnya
ketidaknyamanan didaerah mka akan menyebabkan
memerlukan biaya
hati yang tentunya dapat rasa sakit yang luar
biasa yang terlalu tinggi
mengancam nyawa.

Untuk mencegah terjadiya hal Menyebabkan pasien


tersebut maka dilakukan mengakhiri pengobatannya
analisis farmakoekonomi sehingga mengurangi
dengan metode CEA (Cost- efektivitas pengobatan
effectiveness analysis)

Metode CEA diharapkan dapat meningkatkan tingkat pemulihan


sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien, juga memastikan
kelancaran pengobatan TB dengan sebisa mungkin mengurangi biaya
pengobatan sehingga pengobatan bisa lebih efektif.
METODE
Protokol Pengobatan :

Kelompok A :
Pasien diberikan tab bicylol secara oral 3 x sehari 1 tab (25mg) setiap hari
= 75 mg perhari
Kelompok B :
Pasien diberikan diammo-nium glycyrrhizinate enterik berlapis kapsul,
secara oral 3 X sehari 1 tab (150mg) setiap hari = 450 mg perhari
Kelompok 3 :
Pasien diberikan capsule silibinin, secara oral 3x sehari 1 cap (70g) setiap
hari = 210 mg perhari

Semua pasien mengambil obat selama 4


minggu dan menerima pemeriksaan fungsi
hati setip minggu
HASIL

Dari 3 terapi semuanya memiliki khasiat yang


menguntungkan dalam pengobatan (anti tb-dilli)
dengan abnormal fungsi hati dengan manifestasi klinis
pasien pulih dengan cepat.

Namun, dari 3 terapi ini perlu untk diketahui


keseimbangan antara biaya dan efektifitas yang
diperoleh, memlalui skema terapi yang dimiliki, khasiat
yang memuaskan, keamanan yang baik dan biaya yang
rendah berdasarkan derajad efek dan tingkat
normalisasi lengkap.
Berdasarkan derajad efek :
• Bicylol memiliki efek terbaik dengan nilai ICER terkecil
• Silibinin memiliki efek terendah tetapi memiliki biaya
terendah dan ratio efektifitas minimum.
Berdasarkan Tingkat Normalisasi lengkap
Bicylol memiliki tingkat terbaik normalisasi lengkap, ICER
menguntungkan,oleh karena itu efek klinis yang lebih baik
adalah menggunakan bicylol dengan pengobatan hemat
biaya tetapi hasil yang didapat lebih efektif
Kesimpulan

Bicyclol dapat digunakan sebagai obat anti TB dengan keuntungan dari


efektifitas biaya, pengobatan yang aman, efesien, dan ekonomis, bicyclo
memiliki efek anti inflamasi dsn proteksi farmakologis pada beberapa luka
hati, mekanisme kerjannya tekaot erat dengan tingginya efek anti inflamasi,
mencegah radikal bebas, anti peroksidasi lipid dan perlindungan membran
biologis dan fungsi metrokondria.
Studi klinis mengkonfirmasi bahwa bicyclol dapat mencegah dan
menyembuhkan TB
Contoh
1. CMA (Cost-minimization analysis) : Digunakan untuk membandingkan 2 intervensi
kesehatan yang telah dibuktikan mempunyai efek yang sama, serupa/setara. Cth : dua
terapi/ dua jenis merek obat khasiatnya harus setara secara klinis dan yang perlu
dibandingkan hanya biaya dari kedua obat tersebut dimana jenis/merek obat yang
terbaik adalah yang membutuhkan biaya yang paling kecil.
2. CEA (Cost-effectiveness analysis) : Digunakan untuk membandingkan 2 atau lebih
intervensi kesehatan yang memberikan besaran efek berbeda. Cth: Efek suatu terapi
atau obat (misalnya penurunan kaar LDL darah dalam mg/dL, penurunan tekanan
darah diastolik dalam mmHg) maupun hasil selanjutnya dari efek tersebut (misalnya
jumlah kematian atau serangan jantung yang dapat dicegah).
3. CUA (Cost-Utility analysis) : Digunakan untuk membandingkan alternatif yang
memiliki tujuan yang sama. Cth : membandingkan operasi versus kemoterapi dan
membandingkan obat kanker baru versus pencegahan. Hasil dari intervensi sebagai
utilitas atau tingkat kepuasan yang diperoleh pasien misalnya setelah mendapatkan
pengobatan kanker yang disesuaikan dengan JTKD (suatu hasil yang diharapkan dari
suatu intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas hidup)
Contoh
4. CBA (Cost Benefit Analysis) : Mengambil tindakan dari hasil evaluasi diagnosa yang diketahui
sebelumnya. Kemudian menentukan tindakan selanjutnya, misalnya : Seorang pasein di diagnosa
DM tipe 2 (resistensi insulin). Berdasarkan data evaluasi dari beberapa intervensi kesehatan
ternyata DM tipe 2 lebih baik ditangani dengan hanya penggunaan insulin untuk menapatkan efek
yang diinginkan dan biaya yang lebih sedikit. Maka piliha ini yang dapat diambil. Karena dengan
adanya pemilihan tindakan ini akan meminimalkan biaya dan manfaat yang diperoleh pun lebih
besar
5. COI (Cost Of Illness) : jika seorang pasien mengidap hipertensi maka diperkirakan beberapa biaya
yang mungkin akan dikeluarkan selama menjalani proses perawatan/pengobatan seperti crth :
Biaya pemeriksaan penunjang = Rp.200.000, Biaya medis RP.300.000, biaya obat-obatan 500.000,
biaya transportasi Rp. 200.000 Biaya makan Rp.500.000 .
Dihitung total dari keseluruhan biaya diatas sebagai perkiraaan biaya yang akan
dikeluarkan untuk penyakit hipertensi.
ICER

Sebagai rasio perbedaan antara biaya dari 2 alternatif


dengan perbedaan efektifitas antara alternatif dan di hitung
berdasarkakn persamaan :

Biaya teknologi baru – biaya


Biaya pembanding
ICER = =
Efek Efek teknologi baru –Efek
pembanding

Anda mungkin juga menyukai