Anda di halaman 1dari 8

Erlamycetin adalah obat dengan kandungan Chloromphenicol, antibiotik untuk mengobati infeksi

bakteri yang terjadi pada mata, saluran telinga luar serta infeksi tifus dan pratifus. Chloromphenicol
merupakan senyawa antibakteri berspektrum luas untuk membasmi berbagai macam bakteri baik
gram positif maupun gram negatif.

Beberapa bakteri yang sensitif terhadap Erlamycetin diantaranya Salmonella spp, Salmonela thypi,
Haemofilus influenza, E. coli, Neisseria spp, Staphylococcus dan Streptococcus serta spesies
Rickettsia dan Lymphogranuloma psittacosis.

Chloromphenicol yang terkandung dalam Erlamycetin dapat bersifat bakterisidal (membunuh


bakteri) dan bersifat bakteriostatik (mencegah pertumbuhan bakteri) pada beberapa kondisi,
sehingga cukup efektif melawan infeksi bakteri. Antibiotik yang diproduksi oleh Erla ini tersedia
dalam beberapa sediaan seperti salep mata, obat tetes mata, obat tetes mata plus, obat tetes
telinga dan syrup.

Ikhtisar Obat Erlamycetin

Jenis obat : Antibiotik

Kandungan : Chloromphenicol

Kegunaan : Mengobati infeksi bakteri pada penyakit:

1. Infeksi saluran telinga luar


2. Infeksi pada mata
3. Infeksi tifus dan pratifus
4. Infeksi bakteri lainnya

Kategori : Obat Resep

Konsumen : Dewasa dan Anak

Kehamilan : Kategori C

Sediaan :

1. Erlamycetin syrup 60 ml
2. Erlamycetin tetes mata 10 ml
3. Erlamycetin plus tetes mata 5 ml
4. Erlamycetin salep mata 3,5 gr,

Mekanisme Kerja

Chloromphenicol bersifat larut dalam lemak dan dapat berdifusi kedalam membran sel bakteri.
Dengan kemampuannya itu senyawa ini kemudian mengikat secara reversibel protein L16 dan
subunit 50S dari ribosom bakteri sehingga menyebabkan terhambatnya transfer asam amino yang
membentuk ikatan rantai peptida dalam proses sintesis protein bakteri.

Akibatnya bakteri akan mati atau tidak dapat berkembang. Secara spesifik chloromphenicol bersifat
bakterisidal dan bakteriostatik terhadap bakteri H. influenza, N. meningitidis dan S. pneumoniae.
Indikasi atau Kegunaan

Erlamycetin Berdasarkan cara kerjanya di atas, Erlamycetin dapat digunakan untuk mengatasi
beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang rentan terhadap chloromphenicol.
Beberapa penyakit infeksi itu diantaranya:

1. Infeksi pada mata.


2. Infeksi pada saluran telinga luar atau otitis eksterna.
3. Infeksi pada demam tifus dan pratifus.
4. Beberapa infeksi bakteri serius seperti meningitis akibat bakteri, infeksi bakteri anaerobik,
antrak, abses otak, erlichiosis, gas gangrene, granuloma inguinale, infeksi yang disebabkan
bakteri H. influenza, listeriosis, psittacosis, demam Q, gastroenteritis parah, meliodosis
parah, infeksi champylobakter sitemik parah pada janin, tularamia dan penyakit whipple.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan Erlamycetin, penderita yang diketahui memiliki kondisi di
bawah ini tidak boleh menggunakannya:

 Orang yang memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.
 Orang yang sedang menderita porfiria akibat menumpuknya porfirin dalam tubuh yang
menyebabkan masalah pada saraf dan kulit serta bagian lain pada tubuh.
 Obat ini tidak diberikan secara parenteral (injeksi atau infus) pada infeksi ringan atau
pencegahan infeksi.
 Tidak diberikan pada penderita depresi tulang belakang dan diskrasia darah.

Dosis Erlamycetin dan Cara Penggunaan

Erlamycetin tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:

 Erlamycetin Salep mata: 3,5 mg, pada tiap gramnya mengandung chloromphenicol base 10
mg.
 Eramicetin tetes mata: 10 ml, pada tiap ml nya mengandung chloromphenicol base 0,5%.
 Erlamicetin tetes mata plus: 5 ml, tiap ml nya mengandung chloromphenicol base 0,5% +
dexamethasone sodium phosphate 1 mg.
 Erlamycetin tetes telinga: 10 ml, tiap mili liternya mengandung chloromphenicol base 1%.
 Erlamycetin Syrup: 60 ml, tiap sendok takar (5 ml) mengandung chloramphenicol palmitate
yang setara dengan chloramphenicol base 125 mg.

Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Erlamycetin untuk mengobati infeksi pada mata

 Dosis dewasa: teteskan Erlamycetin tetes mata 0,5% setiap 2 jam sekali. Jika kondisi
membaik tingkatkan interval waktunya menjadi 3,4 atau 5 jam sekali. Lakukan pengobatan
hingga 48 jam jika diperlukan hingga kondisinya membaik. Dosis bisa diturunkan jika
kondisinya sudah terkontrol, atau bisa digantikan dengan Erlamycetin salep mata 1% 3-4 kali
sehari.
 Dosis anak-anak: Konsultasikan dengan dokter untuk pemberian pada anak-anak.

Dosis Erlamycetin untuk mengobati infeksi pada saluran telinga luar

 Dosis dewasa: teteskan 2-3 tetes Erlamycetin 1% pada telinga yang terinfeksi sebanyak 2
atau 3 kali sehari. Dosis dapat diturunkan jika kondisi membaik. Dosis anak-anak:
konsultasikan pada dokter untuk pemberian pada anak-anak.

https://mediskus.com/erlamycetin

Cendo Mycos adalah obat yang digunakan untuk mengobati radang selaput mata atau disebut
juga konjungtivitis okular. Obat berbentuk salep mata ini mengandung hydrocortison dan
chloramphenicol sebagai bahan aktif utamanya, merupakan perpaduan obat anti
inflamasi kortikosteroid dengan anti bakteri spektrum luas.

Cendo Mycos berperan ganda sebagai anti inflamasi sekaligus membasmi bakteri yang
menyebabkan inflamasi tadi. Obat yang diproduksi oleh Cendo ini tersedia di pasaran dalam
sediaan obat tetes mata dan salep mata.

Ikhtisar Obat Cendo Mycos

Jenis obat Anti inflamasi dan antibiotik

Kandungan Hydrocortison dan Chloramphenicol

Kegunaan Mengobati radang selaput mata

Kategori Obat Resep

Konsumen Dewasa

Kehamilan Kategori C

Sediaan Cyndo Micos obat tetes mata 5 ml, Cyndo Micos salep mata 3,5 gram
Cendo Mycos obat salep mata

Mekanisme Kerja
Cara kerja Cendo Mycos dapat diketahui dari kandungan utamanya yaitu Hydrocortison dan
Chloromphenicol.

 Hydrocortison. Merupakan obat kortikosteroid dari jenis glukokortikoid yang memiliki efek
anti-inflamasi dan dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Kemampuan anti inflamasi obat
ini akibat dari penghambatan migrasi leukosit polimorfonuklear dan peningkatan
pembalikan permeabilitas kapiler. Secara alami tubuh juga memproduksi senyawa
hydrocortison yang disebut hormon cortisol yang diproduksi pada kelenjar adrenal. Hormon
ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan menekan sistem imun.
 Chloromphenicol. Merupakan senyawa antibiotik yang bersifat larut dalam lemak dan dapat
masuk melalui membran sel bakteri. Kemampuannya menghambat sintesis protein bakteri
dengan mengikat subunit 50 dari ribosom bakteri membuat senyawa ini efektif mencegah
perkembangan bakteri dan bahkan membunuhnya. Antibotik ini secara spesifik dapat
bersifat bakterisidal dan bakteriostatik terhadap bakteri H. influenzae, N. meningitidis, S.
pneumoniae.

Indikasi atau Kegunaan Cendo Mycos


Berdasarkan mekanisme bahan aktifnya Cendo Mycos dapat digunakan untuk mengatasi
beberapa kondisi peradangan pada mata seperti:
 Konjungtivitis atau radang selaput mata yang tidak bernanah.
 Inflamasi yang terjadi pada segmen anterior mata yang disertai infeksi.
 Inflamasi yang terjadi pada mata akibat operasi mata.

Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi
di bawah ini tidak boleh menggunakan:

 Penderita yang memiliki riwayat hipersensitifitas atau alergi terhadap hydrocortison dan
chloromphenicol.
 Sebaiknya tidak diberikan pada penderita infeksi jamur sistemik, glaukoma, penderita aktif
TBC, herpes dan infeksi virus lainnya.

Dosis Cendo Mycos dan Cara Penggunaan


Cendo Mycos tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:

 Obat tetes mata: 5 ml, setiap ml mengandung hydrocortison acetate 0,5% dan
chloromphenicol 0,2%.
 Obat salep mata: tube 3,5 gr, tiap gramnya mengandung hydrocortison acetate 0,5% dan
chloromphenicol 0,2%.
Kemasan Cendo Mycos obat tetes mata

Ingat! Dosis yang tepat adalah yang di anjuran oleh dokter Anda berdasarkan berat
ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain.

Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Cendo Mycos untuk radang selaput mata yang tidak bernanah

 Dalam bentuk salep mata: oleskan sekitar 1 cm salep mata Cendo Mycos pada mata yang
sakit di bagian kelopak mata terlebih dahulu sebanyak 3 atau 4 kali sehari.
 Dalam bentuk obat tetes mata: teteskan 1-2 tetes pada mata yang sakit dan ulangi 3-4 kali
sehari. Dosis bisa dikurangi jika kondisi mata mulai membaik.

Petunjuk Penggunaan:

 Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum
mulai mengonsumsinya.
 Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, tiga kali sehari
berarti per 6-8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk menggunakannya
pada jam yang sama setiap hari.
 Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera
menggunakannya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak
boleh menggandakan dosis Cendo Mycos pada jadwal penggunaan berikutnya sebagai ganti
untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Cendo Mycos


Seperti umumnya obat-obatan lainnya, berdasarkan kandungannya Cendo Mycos juga
memiliki beberapa efek samping. Beberapa efek sampingnya mungkin bisa reda dengan
sendirinya seiring penghentian penggunaan obat. Namun, beberapa efek samping mungkin
perlu dikonsultasikan dengan dokter jika mulai parah.

Berikut efek samping yang lebih sering muncul:

 Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan munculnya rasa terbakar pada mata.
 Gatal-gatal dan iritasi.

Beberapa efek samping yang perlu dikonsultasikan ke dokter jika terjadi:

 Penglihatan buram.
 Meningkatkan tekanan intraokular.
 Penipisan kornea dan sklreal.
 Katarak subkapsular posterior.
 Eksaserbasi penyakit yang disebabkan infeksi virus pada mata.

Efek Overdosis Cendo Mycos


Penggunaan dalam dosis besar per harinya dan dilakukan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan efek overdosis. Beberapa gejala yang mungkin muncul seperti rasa terbakar
yang parah pada mata, penglihatan kabur, glaukoma, hingga timbul katarak, segera hubungi
dokter jika gejala tersebut muncul.

Peringatan dan Perhatian


Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

 Sampaikan pada dokter atau apoteker jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap
kandungan obat ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya reaksi alergi.
 Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita hipertensi dan diabetes militus, karena
kandungan hydrocortisol pada Cendo Mycos dapat meningkatkan gula darah dan
meningkatkan permeabilitas kapiler.
 Sebaiknya jangan menghentikan penggunaan obat ini jika kondisi belum membaik karena
pemberian antibiotik yang tidak tuntas dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Cendo Mycos untuk ibu hamil dan menyusui?

 Kedua bahan aktif utama Cendo Mycos yaitu hydrocortison dan chloromphenicol
digolongkan dalam kategori C jika digunakan pada ibu hamil. Hal ini berarti studi kandungan
obat ini pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol
pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan.
Bahkan untuk hydrocortison masuk dalam kategori D untuk trisemester pertama ibu hamil
yang berarti obat ini terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya
manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya
jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius
dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan). Oleh karena itu
sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini pada ibu hamil.
 Kedua bahan aktif Cendo Mycos diketahui dapat masuk ke dalam ASI dan dapat terminum
oleh bayi dan efek samping yang tidak diinginkan mungkin saja terjadi. Oleh karena itu
sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini pada ibu menyusui.

Interaksi Obat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat
mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat
tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh
sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan
kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Cendo Mycos, diantaranya yaitu:

 Penggunaan bersamaan dengan obat mata dari jenis antibiotik lainnya sebaiknya dihindari
karena dapat meningkatkan kemungkinan efek sampingnya.
 Beberapa jenis obat dapat menurunkan efektifitas hydrocortisol diantaranya
barbiturat, rifampisin, phenytoin dan carbamezepine.

Daftar obat yang berinteraksi ini belum mencakup keseluruhan obat yang mungkin
berinteraksi dengan Cendo Mycos. Oleh karen itu, selalu catat obat yang Anda konsumsi dan
konsultasikan dengan dokter kemungkinan interaksinya.

Anda mungkin juga menyukai