Anda di halaman 1dari 42

Sediaan Obat Bentuk

Tablet
Farida Fauziah, S. Farm., Apt
Bhakti Kencana Soreang
Kompetensi Dasar dan Indikator
Menerapkan Pembuatan
Obat Bentuk Tablet
Membuat Sediaan
1. Definisi Tablet
2. Keuntungan dan
Tablet
Kerugian Tablet
3. komponen Tablet 1. Menerapkan Cara
4. Jenis-Jenis Tablet Pembuatan Tablet
5. Metode Pembuatan 2. Membuat Sediaan
Tablet
6. Jenis Kerusakan Tablet
Tablet
7. Evaluasi mutu Tablet
Definisi Tablet

Menurut FI Edisi IV
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan
obat dengan atau tanpa bahan pengisi.

Menurut USP 26 (hal : 2406)


Tablet adalah sediaan bentuk padat yang
mengandung obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya,
dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet
kompresi.
Definisi Tablet

Menurut British Pharmacopeae ( BP 2002)


Tablet adalah Sediaan padat yang mengandung
satu dosis dari beberapa bahan aktif dan
biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah
partikel yang seragam.

Menurut ANSEL Edisi IV


Tablet adalah bahan obat dalam bentuk sediaan
padat yang biasanya dibuat dengan penambahan
bahan tambahan farmasetika yang sesuai.
Definisi Tablet

Simpulan
Tablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri
dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat
dengan pemadatan, kedua permukaannya rata
atau cembung.
Tablet memiliki perbedaan dalam ukuran,
bentuk, berat, kekerasan, ketebalan.
Kebanyakan tipe atau jenis tablet
dimaksudkan untuk ditelan dan kemudian
dihancurkan dan melepaskan bahan obat
ke dalam saluran pencernaan.

Tablet dapat diartikan sebagai campuran


bahan obat yang dibuat dengan dibantu zat
tambahan yang kemudian dimasukan
kedalam mesin untuk dikempa menjadi
tablet
Macam – macam bentuk tablet
a. Silinder
b. Bentuk kubus
c. Bentuk cakram
d. Bentuk bundar
e. Bentuk batang
f. Bentuk telur/peluru
g. Bentuk pipih/sirkuler
h. Bentuk oval
i. Bentuk cincin
j. Bentuk segitiga,segi empat,segi lima, banyak segi, segiempat, panjang,
bentuk hati.

Tujuan : Untuk menghindari, mencegah, dan


menyulitkan pealsuaan serta agar lebih mudah
dikenal orang
Macam – macam warna tablet

Warna tablet uumnya berwarna putih adapun tablet yang berwarna itu
kemungkinan zat aktifnya , tetapi ada juga yang sengaja diberi warna
dimaksudkan agar tablet lebih menarik , mencegah pemalsuaan dan
membedakan tablet yang satu dengan yang lainnya
• Rasa pahit dapat ditutup dengan penyalutan
• Mudah di produksi massal
• Komposisi dapat disesuaikan dengan dosis
• Harga relatif murah
keuntungan • Stabilitas baik

• Sukar digunakan untuk anak


• Beberapa zat aktif sukar dikempa
• Untuk tablet tertentu digunakan penggunaan cara khusus
Kerugian • Rasa pahit
Komponen Tablet

Komponen atau formulasi tablet kempa


terdiri dari zat aktif bahan pengisi, bahan
pengikat, desintegran, dan lubrikan, dapat
juga mengandung bahan pewarna, yang
diabsorpsikan pada alumunium hidroksida
yang tidak larut yang di izinkan pada
pengaroma dan bahan pemanis.
A. Zat aktif
Secara luas obat atau bahan aktif yang
diberikan secara oral dalam bentuk tablet
dikelompokkan menjadi :
• Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble
Drugs) Zat ini cenderung digunakan
untuk memberikan efek lokal pada
saluran pencernaan (seperti antasida
dan adsorben).
• Zat Aktif Larut Air (Suluble Drugs) Zat ini
cenderung digunakan untuk
memberikan efek sistemik dengan
terdisolusi dan terabsorpsi pada usus.
B. Eksipen atau Bahan Tabahan
Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara
farmakologi yang digunakan sebagai zat pembantu
dalam formulasi tablet untuk memperbaiki sifat zat
aktif, membentuk tablet dan mempermudah
teknologi pembuatan tablet.
Eksipien harus memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Bahan pengisi (diluent) Berfungsi untuk
memperbesar volume massa agar mudah di
cetak atau di buat. Bahan pengisi di tambahkan
jika zat aktif sedikit sulit dikempa biasanya
digunakan Saccharum lactis, Amylum manihot,
calcii phospas, calcii carbonas dan zat lain yang
cocok.
2. Bahan pengikat (binder) Dimaksudkan agar
tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.
Biasanya yang digunakan adalah mucilago
Gummi Arabici 10 -20 % (panas solutio
Mythylcellulosum 5%)
3. Bahan penghancur/pengembang(disintegrant)
Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam
perut.Biasanya yang digunakan adalah amilum
manihot kering, gelatinum, agar – agar, natrium
alginat.
Lanjutan...
4. Bahan pelicin (lubrikan/lubricant) Berfungsi
mengurangi gesekan selama proses pengempaan
tablet dan juga berguna untuk mencegah massa
tablet melekat pada cetakan(matrys). Biasanya
digunakan talkum 5 %,Magnesium
stearas,Acidum Stearicum
5. Perbaikan Aliran atau Glidan Bahan yang dapat
meningkatkan kemampuan, mengalir serbuk,
umumnya di gunakan dalam kempa langsung
tanpa proses granulasi. misal: silika pirogenik
koloidal.
6. Bahan Penyalut Untuk maksud dan tujuan
tertentu tablet disalut dengan zat penyalut yang
cocok,biasanya berwarna atau tidak. Tujuan dari
penyalutan: melindungi zat aktif yang
higroskopis, menutupi bau dan rasa
C. Adjuvant
Adjuvant adalah zat tambahan dalam formula sediaan
obat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk
maksud pemberian warna, penawar bau, dan
rasa.Contohnya :
1. Bahan pewarna (coloris agent) Berfungsi untuk
menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi
produk, dan untuk membuat suatu produk lebih
menarik. Jenis pewarna (sintetik yang biasa
digunakan) Pewarna Nama umum, Red 3 Erytrosine,
Red 40 Allura red AC, Yellow 5 Tartrazine, Yellow 6
Sunset Yellow, Blue 1 Brilliant Blue
C. Adjuvant

2. Pemanis dan pemberi rasa (Sweetners dan Flavoring


agent) Penambahan pemanis dan pemberi rasa
biasanya hanya untuk tablet-tablet kunyah, hisap,
buccal, sublingual, effervesen dan tablet lain yang
dimaksudkan untuk hancur atau larut di mulut.
pemanis yang biasa digunakan Pemanis Alami
Pemanis Sintetis atau Buatan Mannitol Sakarin,
Lactosa Siklamat, Sukrosa Aspartame Dektrosa
Penggolong
an Tablet

Berdasarkan Berdasarkan
Metode Cara
Pembuatan Pemakaian

Berdasarkan Berdasarkan
Distribusi Obat Jenis Bahan
dalam Tubuh Penyalut
Berdasarkan Metode Pembuatan

• Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya


mengandung laktosa dan serbuk sukrosa salam
berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan
Etanol prosentasi tinggi kadar Etanol tergantung
dengan kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam

Tablet pelarut, serta kekerasan tablet yang diinginkan.


Pembuatan dengan cara menekan massa serbuk
lembab dengan tekanan rendah pada lubang
cetak cetakan. Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering.
Tablet cetak agak rapuh sehingga tablet dapat di
potek dan harus hati-hati saat pengemasan dan
pendistribusiannya., besar tekanan pada tablet 25-50
bar.Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan
kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak
tergantung pada kekuatan yang diberikan
• Tablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan
padat yang dibuat dengan cara pengempaan dari
sebuah formula dengan memberikan tekanan
tinggi (tekanan di bawah beberapa ratus kg/cm2)
pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan
Tablet baja. Umumnya tablet kempa mengandung zat
aktif, bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran,
Kempa dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan
pewarna, bahan pengaroma, dan bahan
pemanis.Tablet biasanya mempunyai ketebalan
kurang dari ½ diameternya.Tablet kempa ganda,
tablet kempa yang dibuat dengan lebih dari satu
kali siklus tekanan.
Berdasarkan Distribusi Obat dalam Tubuh

Tablet yang bekerja lokal


a. Tablet untuk vagina (ovula),
Tablet yang bekerja Sistemik per oral
digunakan sebagai anti infeksi,
anti fungi, hormon local. a. Short acting/ jangka pendek
: dalam satu hari memerlukan
b. Tablet untuk penis (basila),
beberapa kali menelan obat.
di gunakan sebagai anti infeksi
Obat bekerja tidak lebih dari 8 . Long acting ini dibedakan
c. Tablet hisap (lozenges) jam
untuk mulut dan tenggorokan a. Delay Action Tablet
b. Long acting/ jangka panjang
: dalam satu hari cukup b. Repeat Action Tablet
menelan satu tablet. Obat
bekerja tidak lebih dari 8 jam.
Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut
Tablet 2. Tablet
salut biasa salut
selaput
/ salut gula (film-coated
Tujuan: (dragee), tablet),
1. Zat aktif yang
higroskopis Tablet salut
enteric
2. Rasa bau . Tablet (enteric-
3. Menarik salut kempa coated tablet),
atau lepas
4. Mengatur tunda
pelepasan obat di
saluran cerna
Tablet lepas
lambat
1. Tablet salut gula 2. Tablet salut selaput (film-
Tablet ini disalut dengan suspensi gula dalam coated tablet)
air dan serbuk yang tidak larut seperti pati, Disalut dengan hidroksipropil
kalsium karbonat, talek yang disuspensi dengan metilselulosa , hidroksipropil
gelatin selulosa, Na CMC, dan
Kelemahan: waktu penyalutan lama dan campuran selulosa asetat
mmerlukan penyalut tahan air sehingga ftalat dengan PEG yang tidak
memperlambat disolusi dan memperbesar mengandung air
bobot tablet

4. Tablet salut enteric (enteric-coated tablet),


atau lepas tunda
3. Tablet salut kempa Termasuk jenis tablet lepas- tunda, untuk obat
Disalut dengan dikempa cetak yg dapat rusak atau inaktif karena caiaran
dengan massa granulat yang terdiri lambung/ dapat mengiritasi mukosa lambung,
atas laktosa kalsium fosfat, dll. diperlukan penyalut enterik yang bertujuan
Tablet ini sering digunakan untuk untuk menunda pelepasan obat hingga tablet
pengobatan secara repeat action melewati lambung

5. Tablet lepas lambat (sustained release)


Efek diperpanjang, efek pengulangan dan lepas lamba, tablet ini
dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tersedia selama
jangka waktu tertentu setelah obat d berikan
Berdasarkan Cara Pemakaian

Tablet Tablet
kunyah Tablet bukal (buccal
(chewable tablet)
biasa tablet)

Tablet hisap
Tablet larut
. Tablet (lozenges,
(effervescent
Implantasi trochisi,
tablet)
pastiles

Tablet Tablet Tablet vagina


sublingual hipodermik (ovula)Tablet
1. Tablet biasa / tablet telan Dibuat tanpa
penyalut, digunakan per oral dengan
cara ditelan, pecah di lambung.

2. Tablet kunyah (chewable tablet) Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah
dulu dalam mulut kemudian ditelan, umumnya tidak pahit. Dimaksudkan untuk dikunyah
sehingga meninggalkan residu yang memberikan rasa enak di mulut.Diformulasikan untuk
anak-anak, antasida dan antibiotic tertentu. Dibuat dengan cara dikempa .biasanya
digunakan manitol, sorbitol dan sukrosa sebagai pengikat dan pengisi. Tablet kempa yang
mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.

3. Tablet hisap (lozenges, trochisi, pastiles) Sediaan padat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang
membuat tablet melarut atau hancur perlahanlahan dalam mulut. Tablet yang
mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk
disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut. Tablet
ini dibuat dengan cara tuang disebut pastilles atau dengan cara kempa tablet
menggunakan bahan dasar gula disebut trochisi. Umumnya mengandung
antibiotic, antiseptic, adstringensia.
4. Tablet larut (effervescent tablet) Dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet
mengandung campuran zat asam dan natrium bikarbonat yang jika dilarutkan dengan air
akan menghasilkan CO2. Diberi wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari lembab, di
etiket diberi tanda “bukan untuk ditelan”. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru
diminum.Contohnya Ca-D-Redoxon, tablet efervesen Supradin.

5. Tablet Implantasi (Pelet) Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan berisi hormon
steroid, dimasukkan ke bawah kulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet
dimasukkan, dan kulit dijahit kembali. Zat khasiat akan dilepas perlahan-lahan. Dibuat
berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi
subkutan (Untuk KB, 3-6 bulan, mencegah kehamilan).

6. Tablet hipodermik (hypodermic tablet) Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah
larut/melarut sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi
steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV). Umumnya berbobot 30 mg
dan disuntikkan di bawah kulit (subkutan).Dilarutkan lebih dahulu sebelum dijadikan injeksi
hipodermik
7. Tablet bukal (buccal tablet) Digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan
gusi, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Tablet biasanya
berbentuk oval, keras dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di
tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).

8. cara meletakkan tablet di bawah lidah sehingga zat aktif secara langsung melalui mukosa
mulut, diberikan secara oral. Tablet kempa berbentuk pipih yang berisi nitrogliserin. Biasanya
untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat
terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah
lidah.

9. Tablet vagina (ovula)Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam
vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung
antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk
pemberian steroid dalam pengobatan sistemik. Tablet vagina mudah melemah dan meleleh
pada suhu tubuh, dapat melarut dan digunakan sebagai obat luar khusus untuk vagina.
Cara Pembuatan Obat yang Baik ( CPOB )

Bahan obat dan zat-zat tambahan umumnya berupa serbuk yang tidak dapat langsung
dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan langsung hancur dan tablet menjadi mudah
pecah.Campuran serbuk itu harus di ubah menjadi granul,yaitu kumpulan serbuk dengan
volumelebih besar yang saling melekat satu samma lain. Cara merubah serbuk menjadi
granul disebut granulasi.

1. Supaya sifat alirannya baik (free-flowing). Granul dengan volume tertentu dapat
mengalir teratur dalam jumlah angkasama kedalam mesin cetak tablet.
2. Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika di bandingkan dengan
bentuk serbuk jika di ukurdalam voume yang sama. Makin banyak udaranya, tablet
makin mudah pecah.
3. Agar pada saat di cetak tidak mudah melekat pada steampel (punch) dan mudah
lepas dari matriks (die).
Metode Pembuatan Tablet

Metode
Granulasi
Basah

Granulasi
Kering
(Slugging)

Cetak
Langsung
Metode Granulasi Basah
salah satu metode yang paling sering digunakan dalam memproduksi tablet kompresi.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah ini
dapat dibagi sebagai berikut, yaitu menimbang dan mencampur bahan-bahan yang diperlukan
dalam formulasi, pembuatan granulasi basah, pengayakan adonan lembab menjadi pelet atau
granul, kemudian dilakukan pengeringan, pengayakan kering, pencampuran bahan pelicin, dan
pembuatan tablet dengan kompresi

Keuntungan :
1. Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas Kekurangan :
serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat 1. Banyak tahap dalam proses
dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan produksi yang harus divalidas.
kompresi tertentu akan menghasilkan bentuk 2. Biaya cukup tinggi.
tablet yang bagus, keras, dan tidak rapuh. 3. Zat aktif yang sensitif
2. Mencegah segregasi komponen penyusun tablet terhadap lembab dan panas
yang telah homogen sebelum proses tidak dapat dikerjakan dengan
pencampuran. cara ini. Untuk zat termolabil
3. Zat-zat yang bersifat hidrofob, dapat dilakukan dengan pelarut.
memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif dengan
perantara cairan pelarut yang cocok dengan bahan
pengikat.
Metode Granulasi Kering (Slugging)
Metode ini telah digunakan bertahun-tahun dan merupakan bentuk yang berharga terutama pada keadaan
dimana dosis efektif terlalu tinggi untuk kempa langsung dan bahanbahan yang digunakan peka terhadap
pemanasan, kelembaban atau keduanya.Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah
dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena untuk
mengeringnyadiperlukan temperatur yang dinaikkan. Tahap pembuatan ini yaitu partikel zat aktif dan
eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi
untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul).
Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut,
ikatannya didapat melalui gaya.

• Kekurangan cara granulasi kering


adalah:
Keuntungan cara granulasi kering adalah:
1. Peralatan lebih sedikit karena tidak • 1. Memerlukan mesin tablet khusus
menggunakan larutan pengikat, mesin untuk membuat slug
pengaduk berat dan pengeringan yang • 2. Tidak dapat mendistribusikan zat
memakan waktu warna seragam
2. Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap
panas dan lembab • 3. Proses banyak menghasilkan debu
3. Mempercepat waktu hancur karena tidak sehingga memungkinkan terjadinya
terikat oleh pengikat kontaminasi silang
Metode Cetak Langsung
Metode ini digunakan untuk bahan yang mempunyai sifat mudah mengalir sebagaimanasifat-
sifat kohesinya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam tablet tanpa
memerlukan granulasi basah atau kering. Keuntungan utama dari metode ini adalah bahwa
bahan obat yang peka terhadap lembab dan panas, yang stabilitasnya terganggu akibat operasi
granulasi, dapat dibuat menjadi tablet. Akan tetapi dengan meningkatnya tuntutan akan
kualitas tablet, maka metode ini tidak diutamakan.

Kerugian metode kempa langsung:


Keuntungan adalah:
1. Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif
1. Lebih ekonomis karena validasi dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang
proses lebih sedikit selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat
2. Lebih singkat prosesnya. aktif di dalam tablet.
3. Dapat digunakan untuk zat aktif yang 2. Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa
tidak tahan panas dan tidak tahan langsung karena itu biasanya digunakan 30% dari formula agar
lembab memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang
dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi
4. Waktu hancur dan disolusinya lebih
pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan
baik karena tidak melewati proses laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempa
granul, tetapi langsung menjadi langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama
partikel. tablet kempa langsung berisi pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif
partikel halus, sehingga tidak melalui dalam granul terganggu.
proses dari granul ke partikel halus 3. Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan
terlebih dahulu. harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik;
kohesifitas dan adhesifitas yang baik.
Macam – Macam Kerusakan Pada
Pembuatan Tablet

Sticking/pic
Binding
king

Splitting/cap
Whiskering
ping

Crumbling Motling
1. Binding adalah kerusakan tablet akibat massa yang akan di cetak melekat pada
dinding ruang cetakan.Ini terjadi ketika pelepasan dari tablet sulit dan sering diikuti
bunyi rebut/menderika yang karakteristik, tepi tablet tergores atau kasar.

2. Sticking/picking ialah perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah
akibatpermukaan punch tidak licin.Sticking adalah keadaan granul menempel pada
dinding die. Penyebabanya yaitu punch kurang bersih.

3. Whiskering ialah percetakan tidak pas dengan ruangan cetakan terjadi pelelehan
zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi.

4. Splitting/capping ialah lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama


pada bagian tengah.Capping adalah keadaan yang menggambarkan bagian atas
atau bawah tablet terpisah sebagian atau seluruhnya.
5. Motling adalah terjadinya warna yang tidak merata pada permukaan tablet, disebabkan
perbedaan obat atau hasil uraianya dengan bahan tambahan, juga karena terjadinya migrasi
obat selama pengeringan atau adanya bahan tambahan berupa larutan berwarna yang tidak
terbagi merata.

6. Crumbling ialah tambet menjadi retak dan rapuh. Disebabkan kurangnya


tekananpada pencetakan tablet dan zat pengikatnya kurang.
Syarat-Syarat Tablet

Keseraga
man
Kekerasan
Bahan
Aktif

Keseraga Proses
man Penghancur
tablet an

.
Keregasan
Tablet
(Friability)
Kekerasan
Dalam bentuk lain tablet tidak boleh terlalu keras karena akan gagal dalam
penghancuran atau gagal dalam larut dengan mudah.Kekerasan tablet merupakan
parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan
mekanik seperti guncangan dan terjadinya keretakan tablet selama pengemasan,
transportasi dan pemakaian. Kekerasan tablet biasanya antara 4 – 8 kg.

Keseragaman Bahan Aktif Proses Penghancuran


Farmakope Amerika dan Formularium • Jika tablet diharapkan efektif dalam pengobatan
Nasional menetapkan batasan dalam potensi maka jelas tablet tersebut harus larut atau
tablet. hancur dengan cepat

Keseragaman tablet
Tablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot pada tiap tablet
terhadapbobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat yang ditentukan dalam
Farmakope Indonesia.Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman
bobot yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung
bobot rata-rata tablet.
Keregasan Tablet (Friability)
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah diguncang.penentuan keregasan tablet
dilakukan terutama pada waktu tablet dilapisi (coating) alat yang digunakan disebut
Friability Tester
Evaluasi Tablet
Uji keseragaman bobot

Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot. Keseragaman bobot ini ditetapkan
untuk menjamin keseragaman bobot tiap tablet yang dibuat. Tablet- tablet yang
bobotnya seragam diharapkan akan memiliki kandungan bahan obat yang sama,
sehingga akan mempunyai efek terapi yang sama.

• Prosedur : ditimbang 20 tablet, lalu dihitung bobot rata-rata tiap tablet, Kemudian
timbang tablet satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet bobotnya menyimpang dari
bobot rata-rata lebih besar dari yang ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh satu tablet
pun bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari yang ditetapkan pada
kolom
• Jika perlu gunakan 10 tablet yang lain dan tidak satu tablet yang bobotnya menyimpang
lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam kolom A maupun kolom B (Dirjen
POM, 1995):
• Tabel 1: Penyimpangan bobot rata-rata Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata (%)
A B < 25 mg 15 30 26 mg – 150 mg 10 20 151 – 300 mg 7,5 15 >300 mg 5 10
Evaluasi Tablet
Uji kekerasan
Uji kekerasan Ketahanan tablet terhadap goncangan pada waktu pembuatan,
pengepakan dan distribusi bergantung pada kekerasan tablet. Kekerasan
dinyatakan dalam satuan kg dari tenaga yang diperlukan untuk memecahkan
tablet. Alat yang digunakan untuk uji ini adalah hardness tester, alat ini
diharapkan dapat mengukur berat yang diperlukan untuk memecahkan tablet.
Persyaratan kekerasan tablet umumnya berkisar 4-8 kg, bobot tersebut
dianggap sebagai batas minimum untuk menghasilkan tablet yang
memuaskan (Soekemi, A. R., 1987).

Uji keregasan
Uji keregasan Kekerasan tablet bukanlah indikator yang mutlak dari kekuatan tablet. Cara
lain untuk menentukan kekuatan tablet ialah dengan mengukur keregasannya. Gesekan
dan goncangan merupakan penyebab tablet menjadi hancur. Untuk menguji keregasan
tablet digunakan alat roche friabilator. Sebelum tablet dimasukkan kedalam alat
friabilator, tablet ditimbang terlebih
dahulu. Kemudiann tablet dimasukkan kedalam alat, lalu alat dioperasikan selama 4
menit atau 100 kali putaran. Tablet ditimbang kembali dan dibandingkan dengan berat
mula-mula. Selisih berat dihitung sebagai keregasan tablet. Persyaratan keregasan harus
lebih kecil dari 0,8% (Ansel, H.C., 1989).
Evaluasi Tablet
Uji waktu hancur
Uji waktu hancur Agar bahan obat dapat secara utuh diserap pada sistem pencernaan,
maka tablet harus hancur dan melepaskan bahan obat kecairan tubuh. Waktu hancur
adalah waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk menjadi partikel-partikel kecil. Tablet
biasanya diformulasikan dengan bahan pengembang yang menyebabkan tablet hancur
didalam air atau cairan lambung (Soekemi, A. R., 1987). Peralatan uji waktu hancur terdiri
dari rak keranjang yang mempunyai enam lubang yang terletak vertikal diatas ayakan mesh
nomor 10. Selama percobaan tablet diletakkan pada tiap lubang keranjang, kemudian
keranjang tersebut bergerak naik turun dalam larutan transparan dengan kecepatan 29-32
putaran permenit. Interval waktu hancur adalah 5-30 menit (Ansel, H.C., 1989).

Uji penetapan kadar zat


Uji penetapan kadar zat berkhasiat Uji penetapan kadar zat berkhasiat dilakukan untuk
mengetahui apakah tablet tersebut memenuhi syarat sesuai dengan etiket. Bila kadar
obat tersebut tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak memiliki efek terapi yang
baik dan tidak layak dikonsumsi. Uji penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan
cara-cara yang sesuai pada masing-masing monografi antara lain di Farmakope Indonesia
(Dirjen POM, 1995).
Evaluasi Tablet

Uji disolusi Obat

Uji disolusi Obat yang telah memenuhi persyaratan kekerasan, waktu hancur, keregasan,
keseragaman bobot, dan penetapan kadar, belum dapat menjamin bahwa suatu obat
memenuhi efek terapi, karena itu uji disolusi harus dilakukan pada setiap produksi tablet.
Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat kedalam larutan pada
suatu medium (Dirjen POM, 1995).
Tablet hisap

Tablet effervescent

Tablet kunyah

Tablet vaginal
Mesin tablet
pancoater

Anda mungkin juga menyukai