Week 7
1. Kesiapan implementasi ERP adalah faktor kunci keberhasilan untuk Go-Live. Carilah
contoh perusahaan yang telah menerapkan sistem ERP dan menggunakan readiness
process. Jelaskan komponen-komponen yang perlu dinilai dalam proses kesiapan
tersebut!
Jawaban:
ERP readiness process adalah proses menganalisis apakah perusahaan Anda memiliki
struktur, sumber daya, dan personel untuk mendukung implementasi perangkat lunak
ERP dengan sukses. Saat ini saya bekerja di PT PADA IDI, Coal Mining company yang
memiliki lokasi lambing di Kalimantan Tengah dan kantor pusat di Jakarta. Saat ini
sedang melakukan Impplementasi ERP (Oracle Netsuite) dan sedang memasuki fase Go-
Live system. Komponen-komponen yang dinilai dalam proses awal untuk mengetahui
kesiapan project ini sbb:
- Budget
- Commitment
- Teams
- Strategy
- Infrastructure
- Project management
Jawaban:
- Pelatihan
- Dukungan Go-Live
- Validasi data
- Koreksi data
- Fitur Baru
Pendefinisian yang jelas dan mengkomunikasikan Go-live serta dukungan proses yang
berkelanjutan, secara keseluruhan memberi harapan lebih baik tentang manfaat bisnis dan
ROI dari proyek ERP yang terukur.
3. Jelaskan mengapa transfer pengetahuan penting bagi stabilitas jangka panjang dari sistem
ERP?
Jawaban:
4. Apa itu “scope creep” dan mengapa hal tersebut perlu dikelola dengan baik selama
implementasi ERP?
Jawaban:
Scope Creep didefinisikan sebagai penambahan fitur dan fungsionalitas scope proyek
tanpa berdasarkan pada efek waktu, biaya, sumber daya atau persetujuan user. Salah satu
karakteristik penting scope creep adalah penambahannya dilakukan ketika proyek sedang
berjalan. Apabila tidak termanage dengan baik akam menimbulkan efek yang negative
terhadap kelangsungan project, dapat membuat waktu implementasi mundur ataupun
budget besar.
Jawaban:
Project Management Office adalah sebuah divisi atau departemen dalam organisasi yang
menentukan dan menjaga standar dalam manajemen proyek dalam organisasi tersebut.
Tujuan utama dibentuknya PMO adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal
dengan menstandardisasikan dan mendisiplinkan proyek menurut peraturan, proses dan
metode tertentu.
6. Mengapa BPR sering disamakan dengan istilah "perampingan"? Berikan pendapat Anda!
Jawaban:
karena BPR merupakan proses membangunan ulang proses bisnis yang sudah ada.
Tujuan melakukan BPR dapat meningkatkan kualitas bisnis dan meningkatkan efisiensi
dalam proses bisnis yang lama. Menghilangkan yang dirasa tidak berjalan dengan
baik,dan meningkatkan yang sudah baik adalah arti dari perampingan itu sendiri.
----oOo----
TERIMA KASIH
Referensi:
http://shiftindonesia.com/meninjau-peran-dan-tanggung-jawab-pmo-di-organisasi/
https://ipqi.org/mengapa-project-management-begitu-penting/