Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meirna Rahayu

Nim : 190351620427

Offering : B

ARUS LISTRIK

Cara mengalirnya air sungai sangat mirip dengan aliran listrik melalui kabel. Saat
listrik mengalir sebenarnya berkaitan dengan aliran elektron. Arus listrik merupakan
jumlah total muatan yang melewati kabel selama periode waktu tertentu. Muatan listrik
ini mengalir dari tegangan tinggi (+) ke tegangan rendah (-). Untuk itu dibutuhkan suatu
cara untuk membangkitkan tegangan listrik yang mengalir terus menerus sehingga
menghasilkan arus listrik.

 Sejarah Potensial listrik


Sebelum abad ke 19, para ilmuwan telah mampu menghasilkan muatan statis
dengan menggosok berbagai bahan menjadi satu. Tetapi mereka tidak bisa berbuat lebih
dari menciptakan percikan api kecil. Mereka tidak sepenuhnya memahami apa yang
dilakukannya, jadi mereka tidak tahu cara membuat tegangan konstan untuk
menghasilkan aliran listrik yang stabil. Maka, untuk mengatasi masalah ini, ilmuwan
Italia bernama Alessandro Volta menemukan sel Volta pertama yang menggunakan
reaksi kimia untuk menciptakan perbedaan potensial listrik antara dua buah logam yang
berbeda atau biasa disebut elektroda.
- Cara menghasilkan arus listrik
Ketika dua elektroda dihubungkan, arus mulai mengalir. Kita dapat menyebutnya dengan
terminal titik koneksi, dan menghubungkan beberapa sel volta secara bersama-sama
dengan menempatkan kabel di antara elektroda yang berlawanan. Ketika satu atau lebih
sel volta digabungkan, voltase mereka akan bertambah dan bersama-sama membentuk
baterai. Baterai beroperasi dengan prinsip yang sama dengan sel volta pertama. Setelah
kita memiliki sumber arus, kita juga membutuhkan arde yang terhubung ke kabel. Ini
hanyalah konduktor umum yang dapat memastikan bahwa arus selalu memiliki jalur ke
reservoir muatan yang besar, biasanya Bumi itu sendiri.
- Cara menggambarkan kuat aliran muatan
Jika kita menggambarkan penampang kawat, kita dapat mengukur berapa banyak muatan
yang mengalir melalui penampang tersebut selama periode waktu tertentu. Persamaannya
yaitu I = ∆Q / ∆t. Jumlah muatan yang melewati titik ini dibagi dengan periode waktu,
maka akan memberi kita nilai dalam Coulomb per detik atau Ampere. Jadi, 1C / 1s = 1A.
 Sejarah Arah aliran listrik
Seorang politisi Amerika bernama Benjamin Franklin melakukan eksperimen
dengan listrik pada tahun 1700-an. Beliau menetapkan apa yang dianggap sebagai arah
aliran listrik, dan menamakannya dengan arah arus positif. Itu adalah konvensi yang
masih kita gunakan sampai sekarang. Arah yang dipilih Franklin sebenarnya
berkebalikan dari bagaimana electron bergerak dalam sebuah kawat. Namun, sejauh
masih menyangkut arus listrik maka aliran electron bermuatan negative dalam satu arah
setara dengan aliran partikel bermuatan positif kea rah yang berlawanan. Konvensi adalah
arus searah dengan aliran muatan positif.
- Hukum Ohm
Tegangan saja tidak menentukan berapa banyak arus yang mengalir. Bahan yang
digunakan untuk menghantarkan listrik memiliki sifat yang menghalangi aliran electron
yang sempurna, sifat ini dikenal sebagai resistensi. Satu Ohm resistensi akan membiarkan
satu Volt potensial menghasilkan satu Ampere arus. Ketika resistensi konstan, tegangan
berbanding lurus dengan arus. Hubungan tersebut disebut dengan Hukum Ohm. Dimana
hukum ini mengasumsikan bahwa resistensi suatu material adalah konstan. Jadi, kita
dapat mengekspresikan tegangan hanya sebagai hambatan waktu saat ini :
V=I.R
I=V/R

Jika kita dapat membuat bahan konduktif menjadi sangat dingin, kita dapat
menurunkan resistensinya. Ketika kita dapat mengurangi hambatan suatu material,
dengan menghilangkan energy alami tersebut maka kita dapat meningkatkan jumlah
listrik yang dipancarkan secara signifikan.

- Daya
Daya merupakan jumlah energi yang diubah oleh perangkat dari waktu ke waktu.
Diubah disana artinya energi diubah dari energi listrik menjadi energi lain yang berguna,
misalnya panas atau cahaya. Maka dapat dituliskan persamaannya :
P = Energi / t
P = (∆Q.V) / ∆t
P=I.V

Satuan dari daya adalah Watt, dinamai begitu dilkarenakan menurut penemu Skotlandia
yaitu James Watt.

Persamaan daya dalam hal tegangan dan resistensi :

P=IV

P=V^2/R

Atau dapat mengganti tegangan sehingga mendapat ekspresi dalam bentuk arus dan
hambatan.

P=I^2R

Anda mungkin juga menyukai